Hari Pertama Bertugas
Setelah makan malam mereka kembali ke kamar hotel masing-masing. Dinda langsung membersihkan tubuhnya ganti baju dan shalat Isya. Dalam doanya Dinda kembali meneteskan air mata. Dia sangat bersyukur tadi sudah diselamatkan Rendy dari lelaki mata keranjang itu. Seandainya Rendy terlambat datang dia gak tau apa yang akan dialaminya malam ini. Dinda merasa seram membayangkannya.
Dikamarnya Rendy juga sudah rebahan di tempat tidur sambil berfikir dan mengingat kejadian tadi.
Kurang ajar memang Frengky beraninya dia mengganggu Dinda. Rendy masih marah mengingat pemaksaan yang dilakukan Frengky tadi.
Padahal tampilan Dinda sangat sopan dan sangat tertutup bahkan Dinda memakai jilbab menutup rambutnya mengapa Frengky bisa sangat tertarik padanya sejak dari pertama mereka bertemu?
Akh... sial. Ternyata bukan aku saja yang tertarik dengannya, pria lain yang baru sekali bertemu saja sudah langsung tertarik padanya. Dinda wanita yang berbeda, dia bukan wanita penggoda. Aku bisa pastikan itu, walau baru seminggu aku berada didekatnya tapi aku sangat yakin Dinda sangat menjaga dirinya dari seorang pria.
Akhirnya Dinda dan Rendy tidur dengan nyaman dikamar mereka masing masing malam itu.
****
Hari ini hari pertama mereka tugas dilapangan. Rendy dan Dinda akan terjun langsung dilokasi proyek. Rendy sudah dari awal mengingatkan Dinda agar dia siap dengan segala situasi yang terjadi dilokasi.
Dinda memakai celana kain warna hitam dengan baju kemeja warna hijau muda bunga bunga dan jilbab yang senada. Karena mereka akan kerja dilapangan Dinda memakai sepatu sport dan membawa tas ransel yang didalamnya ada laptop botol minuman dan topi untuk dilapangan. Dia tidak mau nanti wajahnya gosong kena panas matahari karena dia tidak punya uang lebih untuk perawatan wajah disalon mewah.
Rendy yang melihat gaya Dinda pagi ini tertawa sambil menyindir Dinda.
"Kayak mau pergi sekolah"
"Terserah apa kata Bapak, tas ini membawa semua perlengkapan yang diperlukan disana nanti Pak" Jawab Dinda cuek.
Mobil melaju ke lokasi proyek. Seperti yang sudah Dinda bayangkan lokasinya ditempat yang terbuka dan panas. Mereka berjalan memantau setiap pembangunan proyek.
Dinda mengeluarkan botol air mineral dan memberikannya kepada Rendy. Rendy menerimanya kemudian meneguk isi botol tersebut. Semua perintah Rendy dicatat Dinda dengan lengkap, dia tidak ingin ada yang tertinggal. Pada saat Rendy sedang berbicara dengan para pekerja lapangan Dinda duduk bersila dan bersandar disebuah pohon besar. Dinda mengeluarkan laptop dan meletakkan diatas pahanya kemudian membuka laptop dan mengirim email kepada Angga. Semua tingkah laku Dinda tak lepas dari pandangan Rendy. Diam-diam Rendy mengambil handphonenya dan mengambil foto Dinda dari jauh tanpa sepengetahuan Dinda.
Saat hari semakin terik Dinda mengeluarkan topi pantai untuk melindungi wajahnya dari panas mata hari.
"Bapak mau memakai topi? Harinya sangat panas Pak" Dinda menawarkan bantuannya Pada Rendy.
"Kamu ada bawa topi dua? Tapi saya tidak mau topi seperti yang kamu pakai. Bisa-bisa orang berfikir saya sudah ganti kelamin" wajah datar tapi butuh, ejek Dinda dalam hati.
"Ada Pak dan yang pasti bedalah Pak sama saya punya" Dinda mengeluarkan topi laki-laki, Rendy memakainya dan dia terlihat semakin gagah dan tampan memakainya.
Oh No... aku kog terpesona. Dinda langsung membuang pandangannya kearah lain.
"Sepertinya tas kamu ini kantong doraemon ya, apa aja yang ada didalamnya?"
"Bekal sekolah juga ada Pak. Tadi kan Bapak bilang saya seperti mau pergi sekolah" Senyum Dinda karena merasa menang.
Deg...
Senyummu manis sekali Din. Gantian Rendy yang terpesona.
Tak terasa hari sudah sore, mereka balik ke hotel tempat mereka menginap. Tapi sebelum mereka masuk ke kamar masing-masing Rendy memanggil Dinda.
"Nanti malam kita susun lagi rancangan proyek tadi Din. Jam 8 kamu datang ke kamar saya ya. Tenang saja ini bukan rapat tapi kerja santai. Kamu tidak usah takut, saya tidak akan melakukan apa-apa pada kamu" ucap Rendy.
"Baik Pak" jawab Dinda.
Sebelum ke kamar Rendy Dinda mengirim pesan ke hp Rendy
Dinda
Bapak sudah makan malam?
Bos Beku
Belum
Dinda
Mau makan di bawah atau bagaimana Pak?
Bos Beku
Gak usah nanti kita pesan makanan dan makan dikamar saya saja. Saya capek turun kebawah lagi.
Dinda
Ok Pak 👌
Jam 8 teng Dinda datang ke kamar Rendy, seperti pesan Rendy tadi mereka akan membahas agenda proyek ini. Karena kata si Bos kerja santai Dinda memakai celana training abu-abu dan baju kaos warna hitam tak lupa Dinda pakai jilbab rumahan yang langsung masuk kalau dipakai, gak pake ribet.
Ting.. Tong...
Rendy membuka pintu kamarnya. Mereka duduk di sofa dan mulai bekerja. Kalau boleh dibilang, ini kerja lembur tapi santai hehehe..
Rendy juga memakai pakaian santai, celana katun pendek motif kotak kotak dan baju kaos oblong warna putih.
Mengapa kau selalu tampan Bos memakai baju apapun.
Sebelum mereka mulai kerja Dinda memesan makan malam mereka dan minta diantar ke kamar.
Dinda mulai membuka laptopnya dan mengetik semua apa yang diperintahkan Rendy tanpa terasa sudah jam 11 malam. Mata Dinda sudah tinggal 5 watt dia mulai mengantuk dan menguap.
Rendy kasihan melihat Dinda seperti itu. Hari ini dia pasti sangat kelelahan seharian tadi kerja lapangan dan malam ini masih harus lanjut kerja sampai larut malam. Rendy menyuruh Dinda kembali ke kamarnya untuk tidur.
"Sepertinya kamu sudah tidak fokus lagi. Ketikan kamu dari tadi banyak yang keliru" Rendy gak mau terlihat perhatian menyuruh Dinda tidur. Dia hanya menyindir Dinda agar merasa diusir secara halus.
"Maaf Pak, saya sudah ngantuk" Dinda mengaku saja karena sudah tidak bisa menahan kantuknya.
"Sudahlah besok lanjut lagi, besok kita agak siang meninjau ke lokasi. Jam 10 kita berangkat dan kamu pesan sarapan sendiri. Saya mau istirahat, gak mau diganggu"
"Baik Pak. Saya balik dulu ke kamar saya. Selamat malam Pak, mimpi indah" Dinda setengah sadar mengucapkan kata-kata itu sangkin ngantuknya.
Rendy tersenyum melihat Dinda keluar dari kamarnya. Wanita aneh, dia seperti tidur berjalan dan mengigau gak jelas. Tidur kog sambil berjalan. Harusnya aku sebagai laki-laki yang ngomong seperti itu pada seorang wanita, ini malah sebaliknya.
Mimpi indah, semoga kamu memimpikan saya ya.
Rendy semakin tersenyum lebar menampilkan lesung pipi diwajahnya.
Dinda balik kekamarnya dan langsung merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur. Badannya sangat remuk seharian bekerja di lapangan dan harus disambung lembur sama Bos bekunya itu. Sebentar saja Dinda nafas Dinda sudah teratur dan dia tidur dengan nyenyaknya melepas keletihannya hari ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Eva NurMalla
emank cuman didunia novel gadis miskin disukai oleh CEO tampan dan muda 😁😆
2022-05-20
1
Fi Fin
ku suka ceritanya ga ada kekerasan kebencian n pelakor
2021-06-15
2
@azma@
sama terpesona.... q terpesona.... memandang wajahmu yg manis.... uhuyyy... 💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼
2021-04-25
4