Ternyata.....
"Dinda Putri Aulia. Saya sudah mendengar sedikit cerita tentang kamu dari Rico sahabat saya. Katanya kamu sepupu istrinya, Andin. Kemarin Andin juga sudah cerita gimana cara kerja kamu. Tapi saya tidak bisa menilai kamu dari omongan saja sebelum saya melihat langsung gimana kamu bekerja di perusahaan ini. Saya harap kinerja kamu dalam bekerja bagus. Saya tidak suka kerja yang lambat akan menghambat saya bekerja"
Dinda masih belum berani menatap pria yang ada dihadapannya itu.
"Angga sudah memberitahukan kamu apa saja pekerjaan kamu kan?" Tanya Rendy pada Dinda.
"Su.. sudah Pak" Dinda menjawab masih dengan menunduk.
"Kalau bicara dengan seseorang itu tatap wajahnya. Jangan kamu menunduk seperti mencari koin yang jatuh saja" Rendy sengaja menaikkan suaranya.
Dinda terkejut dan diapun refleks mengangkat wajahnya dan menatap pria yang ada dihadapannya. Saat menatap wajah pria itu alangkah terkejutnya Dinda, dia tidak menyangkan bahkan tak pernah membayangkan pria yang dihadapannya ini adalah pria sombong dan dingin yang dia temui setahun yang lalu saat pesta pernikahan sepupunya. Pria yang tak sengaja ditabraknya.
"Kenapa kamu memandang saya begitu? Saya tidak mau kamu terpesona pada saya. Saya tidak ingin terlibat sesuatu dengan sekretaris saya"
"Iiiya... eh tidak Pak" Dinda mulai mengatur mimik wajahnya dan mulai menguasai keterkejutannya.
Bos ini sangat narsis, siapa juga yang tersepona eh terpesona pada pria dingin dan sombong sepertimu. Aku hanya tidak menyangka akan bertemu denganmu lagi dan ternyata kau adalah bosku dikantor.
"Kamu bisa kembali ke meja kerjamu. Kerja yang baik walau kamu saudara dari istri sahabat saya tapi saya tidak akan memberi keringanan pada pekerjaan kamu. Saya tidak mau pilih kasih. Kita kerja secara profesional, kamu mengerti!!"
"Mengerti Pak, saya pamit keruangan saya" Dinda keluar dari ruangan Bosnya dan mulai mempelajari apa saja pekerjaan yang harus dia lakukan.
Rendy menatap keluar ruangan yang disekat kaca transparan. Hanya bisa melihat dari dalam kalau dari luar kaca tersebut terlihat gelap.
Dari dalam ruangannya Rendy melihat mulut Dinda komat kamit.
"Apa yang sedang kau lakukan disana. Apa kau sedang mengumpatku diam-diam?" Rendy menggelengkan kepalanya kemudian kembali menatap berkas yang ada dihadapannya dan mulai konsentrasi mempelajarinya.
Hari pertama Dinda kerja boleh dibilang lancar karena sebahagian besar kerjanya masih dibantu Angga sang asisten CEO. Dinda masih diberikan waktu untuk belajar.
"Gimana pekerjaan kamu Din?" Tanya Mama Dinda setelah mereka selesai makan malam bersama.
"Alhamdulillah Ma, Dinda langsung diterima karena mereka memang sangat membutuhkan seorang sekretaris. Dinda masih harus banyak belajar Ma karena sudah lama kan Dinda gak kerja dikantor jadi harus beradaptasi dengan keadaan"
"Syukurlah, Mas senang mendengarnya. Tapi kamu harus bisa jaga diri. Masih banyak yang menganggap miring terhadap seorang sekretaris. Kamu harus bisa jaga harga diri kamu. Jangan sampai dicap orang kamu sekretaris yang suka merayu dan merusak rumah tangga orang" Tutur Nanda.
"Apa sih Mas ini, bosku itu masih muda dan belum menikah"
"Wah bagus itu Din siapa tau kamu berjodoh sama Bos kamu" Lila tersenyum menggoda adik iparnya.
"iiiih Mbak, amit-amit. Bosku itu orangnya dingin dan sombong banget. Gak ada lembut-lembutnya. Serem deh..." tiba-tiba bulu roma Dinda berdiri membayangkan kata-kata Bosnya tadi pagi.
"Sudah... sudah.... yang penting kerjanya yang bagus ya nak" Mama Dinda mengusap punggung Dinda dengan lembut.
"Sekarang kamu istirahat, tadikan hari pertama kamu kerja. Pasti capek banget karena masih belum terbiasa" Mama Dinda menyuruh Dinda untuk segera beristirahat.
Setelah selesai makan, cuci piring dan bersihin dapur Dinda masuk kekamarnya untuk istirahat.
***
Pagi ini Dinda semangat berangkat ke kantor.
Waktu sudah menunjukkan pukul 7.50 Wib, saatnya buat kopi untuk si Bos.
Dinda pun membuat kopi andalannya, biasa Mas Nanda dirumah juga paling suka kopi buatan Dinda.
Setelah kopi dibuat, Dinda membawanya keruangan si Bos dan meletakkan kopi tersebut diatas meja.
Rendy masuk kedalam ruangannya.
"Selamat Pagi Pak, ini saya buatkan kopi spesial buatan saya. Semoga Bapak suka" Sambil tersenyum Dinda berjalan keluar dari ruangannya.
Rendy menatap kepergian Dinda dari ruangannya. Hari ini mengapa dia semangat sekali beda sama kemarin. Mungkin dia sudah mulai bisa beradaptasi.
Rendy duduk dikursi kebanggannya dan menyeruput kopi yang disediakan Dinda pagi ini.
Sruuup....
Mm.... nikmat sekali kopi ini, rasanya pas dilidah. Buat kopi aja dia pinter apalagi buat yang lain ya...
Rendy segera menggeleng gelengkan kepalanya mengusir fikiran yang baru saja terlintas.
Tok...Tok...
Dinda masuk kedalam ruangannya dengan membawa beberapa berkas dan buku agendanya.
Hari ini Dinda menggunakan celana panjang berwarna cream dengan baju kemeja hitam lengkap dengan jilbab bunga bunga dengan warna yang senada. Tetap sederhana tapi manis.
Dinda meletakkan berkas berkas yang akan ditandatangani dihadapan Rendy dan Rendy pun menerimanya sambil membuka isinya.
"Apa jadwalku hari ini?" Suara Rendy terdengar datar dan dingin.
Huuuf.... Pagi-pagi udah jutek pantas aja masih jomblo, teman-temannya yang lain aja udah pada nikah dan punya anak (Dinda dengar sedikit cerita dari Andin).
"Nanti Jam 9 meeting dengan salah satu Perusahaan Telekomunikasi Pak membahas pembangunan jaringan di Provinsi A. Jam 2 siang Bapak ada meeting diluar bersama Pak Angga. Setelah itu jadwal Bapak kosong" Dinda membuka agenda dan membacakan jadwal Rendy hari ini.
"Baik, kamu siapkan bahan meeting saya hari ini" Rendy mengembalikan berkas yang sudah selesai dia tanda tangani dan menyerahkannya kembali ke Dinda.
Dinda segera kembali kemejanya dan menyiapkan semua bahan yang diperlukan setelah itu dia menuju ruang meeting dan memeriksa ruangan yang sebentar lagi akan digunakan Bos nya untuk rapat. Semua sudah beres, Dinda menerima tamu yang baru saja datang dan mempersilahkan mereka langsung masuk keruang meeting setelah itu dia berjalan menuju ruangan CEO untuk memanggil Bos nya itu agar memulai meetingnya.
"Pak tamunya sudah datang dan menunggu di ruang meeting" Dinda melaporkan pada atasan tertinggi di perusahaan ini.
"Baik, kamu ambil agenda kamu ikut, rapat bersama saya dan catat semua isi rapat nanti" Rendy berdiri dan merapikan pakaiannya kemudian berjalan melangkah kearah ruang meeting. Dinda mengikuti langkahnya dari belakang.
Dari belakang aja bodynya bagus, tinggi dan gagah. Ups... apa yang kau fikirkan Dinda, dia pria angkuh dan dingin jangan sampai kau terpesona melihatnya. Dinda menepuk kepalanya sendiri.
Rapat dimulai, Rendy memimpin rapat dengan tegas dan lugas. Dinda jadi mengakui kalau Bos nya itu sangat pinter dalam perencanan proyek dan bernegosiasi. Hasil rapat seminggu lagi dijadwalkan survei lapangan langsung ke Provinsi A yang akan dipantau Rendy langsung. Setiap proyek Rendy akan turun tangan sendiri, dia tidak mau main-main dengan pekerjaannya semua terbukti dengan kesuksesan yang dia raih, 2 tahun saja Perusahaannya sudah terkenal diseluruh Indonesia dan sangat diperhitungkan. Rendy sudah masuk dalam jajaran eksekutif muda yang disegani.
Meeting selesai jam 11 siang, Rendy mengantar tamunya langsung sampai pintu depan kantornya kemudian kembali keruangannya.
Melihat Bosnya itu masuk keruangan Dinda pun mengikutinya.
"Bapak mau pesan makan siang apa Pak?" Tanya Dinda.
"Pesankan saja aku nasi padang pakai rendang"
"Baik Pak" Dinda kembali ke mejanya kemudian memesan makan siang untuk Bos nya. Setelah pesanan datang Dinda menyiapkan kelengkapan dan menu makan siang Bosnya diruangan CEO, kemudian Dinda melangkah keluar hendak meninggalkan ruangan tersebut.
"Kamu tidak ikut makan disini?" Tanya Rendy menawarkan.
Ini ajakan atau penawaran? tumben dia baik batin Dinda.
"Mm... nggak Pak, saya mau makan di kantin aja sekalian pengen berkenalan dengan yang lain. Saya belum mempunyai teman disini"
Rendy mulai membuka menu makan siangnya tanpa memperdulikan Dinda lagi.
Tuh kan cuma basa basi, dia kembali dingin kayak es, dasar Bos Beku kayak beruang kutub, umpat Dinda
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Alya thiw
kak aku mampir disini jg ..
ceritanya menarik dan bagus 👍
semangat terus yah thoorr 💪🤗🤗
2021-04-20
6
.
Dinda oohhh Dinda 🤭😅
2021-04-18
3
Ety Nadhif
Dinda oh dinda
2021-04-02
3