Permintaan Papa
"Papa sudah tua dan sakit seperti ini, Papa tidak tau sampai berapa lama lagi Papa bertahan. Tapi sebelum sampai umur Papa, Papa punya keinginan untuk melihat kamu menikah" Rendy bingung menjawab permintaan Papanya yang satu ini karena saat ini dia tidak mempunyai calon. Setahun yang lali dia sempat mempunyai keinginan menikah dengan Lisa tapi impiannya itu kandas karena Lisa selingkuh. Mereka putus dan sejak saat itu Rendy malas menjalin hubungan serius dengan seorang wanita. Rendy hanya bisa terdiam.
"Apa kamu bisa memenuhi permintaan Papa ini, mungkin ini permintaan Papa yang terakhir"
Rendy menatap dalam kemata Papanya ada tatapan penuh harap dan penyesalan.
"Maaf kalau selama ini Papa terlalu keras padamu semua Papa lakukan agar kamu tidak cengeng. Kamu anak laki-laki, Papa ingin kamu menjadi laki-laki yang kuat. Papa berjanji akan membebaskan kamu dari tuntutan-tuntutan Papa selama ini. Hiduplah sesuai dengan keinginan kamu dan menikahlah. Tapi Papa mohon carilah wanita yang lembut dan mengerti kamu seperti Mama kamu. Karena sifat kamu sama seperti Papa keras kepala. Hanya wanita yang penyabar dan lemah lembut yang bisa menaklukkan hati kita"
Rendy tidak sanggup menolak permintaan Papanya kali ini karena Rendy tau Papanya juga sudah membuang jauh egonya dan mengalah pada prinsipnya selama ini. Rendy bebas menentukan jalan hidupnya sendiri.
"Papa tidak perduli wanita itu dari keluarga yang seperti apa, Papa hanya minta wanita itu baik dan bisa menyayangi kamu apa adanya" Suara Papanya semakin lemah.
Rendy menggenggam tangan hangat Papanya. Baru kali ini dia merasa genggaman Papanya menyalurkan kasih sayang dan kehangatan. Sosok yang Rendy rindukan saat dia masih kecil. Sosok Papa yang menyayanginya tanpa ada tuntutan yang penting dia tertawa dan bahagia.
"InsyaAllah Rendy akan penuhi keinginan Papa tapi Rendy meminta waktu kepada Papa untuk mencari wanita sesuai dengan yang Papa inginkan untuk itu Rendy harap Papa harus sehat dan kuat agar bisa melihat Rendy menikah"
Mama Rendy datang dan memeluknya dari belakang.
"Sayang Mama sangat senang mendengar kata kata kamu, semoga kamu menemukan wanita yang kamu cari ya nak"
Setelah itu Papa Rendy yang masih lemah istirahat kembali. Rendy ngobrol dengan Mamanya hal hal yang ringan sesekali mereka tertawa dan bercanda. Sudah lama Rendy merindukan kehangatn keluarga seperti ini.
Malamnya kakaknya Ronald datang bersama anak dan istrinya. Rendy yang sudah lama tidak bertemu dengan ponakannya tersebut sangat senang bisa melihat mereka lagi.
"Uncle Rendy datang horee" Mereka berteriak senang.
"Aksa, Bela jangan ribut sayang. Opa kan sedang sakit, gak boleh ribut nanti dokternya marah" Bisik istri Ronald pada anak-anaknya.
"Ups.. sorry Opa" Bela menutup mulutnya pakai tangan.
Rendy mencubit pipi Bela dengan gemas.
"Kamu udah besar ya sayang uncle" Rendy menggendong Bela kemudian meletakkannya diatas pangkuannya. Bela yang baru berumur 3 tahun itu sangat manja sekali pada Rendy.
"Hai jagoan uncle, gimana sekolahnya" Sapanya pada Aksa putra pertama Ronald yang berusia 6 tahun.
"Baik uncle aku selalu dapat rangking 1" Aksa memang anak yang cerdas sedang Bela anak yang manja.
"Oh iya Pa tadi aku ke kantor Rendy ada yang berbeda lho dari biasanya" Rendy menatap kakaknya tidak mengerti apa maksud kakaknya itu.
"Berbeda apanya?" Tanya Bapak Baskara
"Dikantor Rendy ada cewek cantik Pa tapi bukan tipe Rendy. Wanita itu sangat anggun dan memakai jilbab" Ronald mulai menggoda Rendy.
Rendy mengerti sekarang kemana arah pembicaraan kakaknya.
"Dia hanya sekretarisku" Jawab Rendy
"Awalnya sekretaris tapi kan bisa naik pangkat jadi istri, iya kan Pa" Ronald mengedipkan sebelah matanya kearah Papanya mengisaratkan kerjasama untuk menggoda Rendy.
Papa tersenyum lemah menanggapi candaan Ronald.
"Kenalkan dia pada Papa Ren, Papa pengen melihatnya" Pak Baskara menatap kearah Rendy.
"Iya, Mama juga pengen lho Pa berkenalan. Siapa tau cocok menjadi mantu Mama" Mama Rendy ikut serta menggoda anak bungsunya itu.
"Dia hanya sekretarisku Ma, kapan kapan akan aku bawa berkenalan dengan kalian tapi ingat hanya sebagai sekretarisku, titik. Lagian dia baru 2 minggu bekerja di perusahaanku. Aku tidak tau dia masih single atau sudah punya pacar dan seperti yang kak Ronald bilang dia bukan tipeku" Rendy mengelak dari jebakan keluarganya. Kalau diladenin bakal panjang ini ceritanya.
Rendy segera pamit pada keluarganya dengan alasan dia mau istirahat karena kemarin baru pulang dari luar kota. Dia berjanji akan datang kembali menjenguk Papanya.
*****
Sesampainya dirumah Rendy langsung mandi dan melanjutkan kerjanya di ruang kerja. Hasil rapat dengan PT. ABC tadi masih ada point point yang ingin Rendy tambahkan. Besok catatannya ini akan dia serahkan ke Dinda agar Dinda bisa mengirimkannya kepihak PT. ABC.
Jadi teringat Dinda lagi dan pembicaraan dengan keluarganya tadi di Rumah sakit. Dinda, apakah dia wanita yang pantas aku nikahi, tapi aku belum memiliki perasaan lebih padanya hubungan antara atasan dengan bawahannya. Walau memang tanpa dia sadari dia mulai terbiasa dengan kehadiran wanita itu dikantornya. Ntah mengapa setiap melihat wajahnya Rendy merasa senang. Perasaan apa ini?
** Dirumah Dinda
Dinda yang masih terbayang bayang peristiwa tadi siang dan membuatnya menjadi resah. Mengapa dia harus bertemu dengan Ivan lagi. Padahal dia sudah mengubur dalam dalam luka hatinya. Bagaimana dia harus bersikap saat bertemu dengan Ivan lagi. Kerjasama Perusahaan mereka masih dalam tahap awal itu artinya kedepan dia bakal sering bertemu dengan Ivan. Mudah-mudahan Pak Rendy tidak membawa dia lagi saat meeting dengan PT. ABC.
Walaupun sudah berlalu 3 tahun tapi Dinda masih ingat bagaimana keluarga Ivan memperlakukannya sangat buruk. Keluarganya tidak setuju dengan hubungan Ivan dan Dinda dengan alasan keluarga mereka tidak selevel dengan keluarga Dinda. Ivan yang sudah dijodohkan menikah dengan pilihan orangtuanya tidak bisa mengelak dari keinginan keluarganya. Semua terjadi dalam waktu yang berdekatan. Ivan memutuskan hubungan mereka tak lama setelah Papanya meninggal karena kecelakaan dan Mamanya jatuh sakit. Kesedihan Dinda berlipat lipat rasanya dan dihadapinya secara bersamaan. Hatinya hancur sehancur hancurnya. Keluarganya tau apa yang dialami Dinda tapi mereka tidak bisa berbuat apa apa karena pada saat itu mereka fokus pada kesembuhan Mamanya.
Saat ini Dinda harus merahasiakan pertemuannya dengan Ivan, dia tidak mau Mamanya mengetahui itu yang mengakitbatkan Mamanya sakit lagi. Dinda tidak mau berhubungan dengan Ivan lagi jangankan berhubungan melihat wajah Ivan saja dia sangat muak. Sakit hatinya lebih besar dan mampu menghapus rasa cintanya pada pria itu. Pria yang sudah menjadi cinta pertamanya dan bersemayam dihatinya selama 3 tahun mereka pacaran. Mereka berkenalan diperpustakaan kampus Ivan yang kuliah di fakultas teknik jurusan arsitek sedang menyusun skripsi dan membutuhkan bahan untuk karya ilmiahnya. Dinda juga pada saat itu kuliah di fakultas ekonomi juga sedang kuliah semester akhir dia mengumpulkan bahan untuk tugas akhirnya. Hubungan mereka berlanjut sampai keduanya tamat kuliah dan mendapat kerja. Dulu Dinda belum memakai jilbab baru setelah Papanya meninggal dan Mamanya sakit ditambah dia sedang patah hati Dinda mengadukannya semua pada Allah dan Dia memantapkan hati untuk menutup auratnya. Karena dengan memakai jilbab Dinda merasakan ketenangan hati.
Karena letih berfikir akhirnya Dinda merasa ngantuk dan tertidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Ayomi Hartinta
seru dn menarik ceritanya
2022-05-31
1
DewiAffan
berarti ivanbukan jodoh mu,,,ada jodoh yg udah allah siapkan untuk mu dinda..dan hanya author yg tau
2021-06-22
3
Fitriani
laki2 yg tdk bisa memperjuangkan wanita yg dia cintai tdk patut utk slalu diingat dinda cpt buka hatimu masi byk laki2 yg lain....
2021-03-26
4