Malam minggu yang sepi. Hujan sudah deras sejak sore tadi. Rain asyik melihat layar ponselnya.
"Rain, kamu kebiasaan ya senyum-senyum sendiri kalau menatap layar ponsel." Ibu yang masuk ke kamar sambil membawa salad buah pesanan Rain geleng-geleng melihat tingkah anak gadisnya itu.
"Sudah jadi bu salad buahnya?" Rain memasang wajah malu campur senang.
"Memangnya kamu kasih ke siapa sih salad tadi biasanya nggak mau berbagi kalau makan salad?" Pertanyaan Ibu membuat Rain bingung menjawab.
"Nanti kalau Rain jujur Ibu marah nggak?" Ibunya menggeleng tersenyum.
"Aku kasih ke cowok bu."
Ibunya terkekeh melihat tampang Rain. "Pacar?"
Rain tertawa pelan. "Emang boleh bu kalau pacaran?" Ibunya menghela nafas panjang. Sebenarnya beliau tidak rela anak gadis satu-satunya berpacaran. Bagaimana kalau laki-laki itu menyakiti hatinya? atau menggenggam tangan Rain? Atau mencium pipi Rain? Ibu Rain tidak rela.
"Rain kalau pacaran nggak bakal mau koq diapa-apain," celoteh Rain seperti tahu isi hati Ibunya. Ibu Rain tertawa
"Jadi bener punya pacar?"
Rain tersipu "Bukan pacar sih bu. Tapi aku jatuh cinta padanya, Bu."
Ibu Rain meraih pipi putri tercintanya itu dengan kedua tangannya. "kamu itu cantik, pasti suatu saat kalau memang laki-laki itu baik pasti juga akan jatuh cinta padamu."
Rain langsung memeluk Ibunya. Melupakan sejenak salad buahnya. Ibu mencium pucuk kepala Rain lalu beranjak setelah Rain melepas pelukan hangat Ibunya. Rain menatap kembali layar ponsel sambil mulai memakan salad buahnya. Ada pesan masuk di akun Instagramnya. Dari Ega ternyata. *gue minta nomor loe* Rain membelalakan matanya siapa tahu Rain salah baca. Siapa tahu bukan Ega yang mengirimnya pesan. Tapi memang Ega. Perlahan Rain mengetikan nomor nya dan membalas pesan Ega. Beberapa menit kemudian pesan masuk di ponselnya.
**********
Ega
Rain membelalakan matanya lagi. cepat menyimpan nomor Ega sebelum membalasnya.
ok, aku save.
setelah beberapa menit Ega tidak membalas pesan Rain. Rain sebetulnya ingin sekali chatting dengan Ega. Tapi dia bingung harus bagaimana memulainya. Sementara Ega pun di kamarnya sedang bingung untuk apa dia meminta nomor Rain dan mengiriminya pesan. Bukankah Rain akan sama saja seperti mantan pacarnya yang sudah-sudah? Memang cantik tapi sangat merepotkan, penuh drama dan kepalsuan. Pasti akan lebih senang dengan harta dan kemewahan Ega. Ega sadar betul setelah pindah ke Sekolahnya pengikutnya di jejaring sosial bertambah banyak. Mereka tahu siapa Ega. Anak satu-satunya dari pengusaha sekaligus pemilik yayasan tempatnya sekolah sekarang. Ega berfikir Rain pasti sama saja dengan para gadis lainnya. Ega menatap ponselnya. Rain online tapi tidak mengiriminya pesan. Ega pun enggan untuk menyapa Rain duluan. Tapi menurut Ega Rain pasti sama saja dengan gadis-gadis yang lain walau terlihat polos dan jujur. Rain menyimpan ponselnya dan fokus memakan salad buahnya. Apapun isi pesan Ega tadi yang pasti sekarang Rain dan Ega sudah satu kontak. Rain tersenyum-senyum kembali membayangkan jika cintanya tidak bertepuk sebelah tangan pasti menyenangkan. Ini adalah kali pertama dia merasakan jatuh cinta. Rain merasa Ega adalah laki-laki baik walaupun Rain tahu hampir seluruh siswi di sekolahnya menyukai Ega namun Rain juga tidak mau seperti mereka yang terlalu terang-terangan menunjukan sikap sukanya. Rain akan berusaha bersikap sewajarnya. kalaupun akhirnya Ega terlanjur memilih gadis lain itu memang haknya. Anggap saja bukan jodoh. Walaupun tiba-tiba hati Rain mulai gusar. Bagaimana kalau Ega memilih gadis lain? Apa Rain akan sanggup? Rain mulai gusar. Dia melahap salad buahnya rakus.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
Kasacans 5924
semngt rain
2024-08-27
0
S Nur Khasanah
berharap jangan ada drama. tapi kita ikuti saja alurnya Kak Syaesha. hehe
udah deg-degan aja aku.
2024-03-27
1
sry rahayu
rain tu tulus lho Ega...
2022-05-23
0