Keesokan harinya Rain sudah benar-benar merasa sehat. Dia sudah kembali bersekolah. Ibu memberinya tiga kotak bekal makan sebelum Rain berangkat tadi. Ibu memberikannya untuk Sela dan juga Ega. Rain melangkah dengan senyum tipis yang selalu menghiasi bibirnya. Rain selalu lah sederhana, pakaiannya selalu longgar dan di bawah lutut. Rain tidak pernah mengenakan perhiasan berlebihan. Tiba di kelas Sela sudah duduk manis asyik dengan ponsel.
"Assalamualaikum ukhti!" Sapa Rain.
Sela terperanjat langsung memeluk Rain. "Aaaaah loe udah sembuh?" Rain mengangguk.
"Nanti siang jangan jajan di kantin. Ibu nitip bekal buat kamu, Sel." Rain melepas pelukan Sela.
"Buat Gue nitip nggak?" tiba-tiba suara yang sangat Rain kenal bertanya.
Rain kaget, Ega baru saja datang dan berdiri di sampingnya. Rain tidak segera menjawab sesaat dia memandangi Ega terpana. "Ditanya malah bengong." Ega segera ke kursinya dan duduk. Sadar akan tingkahnya Rain segera menyusul Ega duduk.
"Buat kamu juga ada koq." Ega tersenyum
"Tapi Gue mau yang banyak ya!" Rain membalas senyum Ega
"Tentu, Ibu sudah hafal porsi makanmu."
Keduanya tertawa.
"Loe udah sembuh?" Ega bertanya seraya meletakan punggung tangannya di dahi Rain. Rain lagi-lagi takjub dengan tingkah Ega. Kalau seperti ini Rain tentu saja merasa lebih dari sembuh, Ega. Rain hanya mengangguk setelah Ega menarik tangannya dari dahi Rain.
Ega menatap Rain dalam Rain balas menatap sambil tersenyum tipis namun manis. Setelah semalam banyak mengobrol dengan Bibi yang ternyata sudah tahu banyak tentang Rain, Ega merasa mulai ingin dekat dengan Rain. Benar kata Bibi Rain sangatlah berbeda. Tatapannya yang teduh selalu menenangkan.
Ketulusannya dalam berkata dan bersikap membuat gadis itu sangat istimewa. Wajah polosnya yang selalu terukir senyum sangat tidak bosan dipandang apalagi dengan jarak sedekat ini. Rain memiliki rambut hitam panjang yang indah dan selalu harum. Rain sangat sederhana namun menarik. Di saat sedang romantis-romantisnya begitu tiba-tiba datang tiga murid laki-laki menghampiri Rain
"Haii Rain gue kangen banget sama lo!" Seru Aldi salah satu dari mereka.
"Iya Rain nggak ada loe dua hari kelas rasanya hampa." Timpal Roy.
Tak mau kalah Randi yang paling tampan di antara ketiganya namun tidak di hati Rain langsung berjongkok di samping Rain
"Loe sakit apa sih sampai bikin gue khawatir?" Randi memposisikan seolah-olah dirinya adalah kekasih Rain.
Rain terlihat mulai risih. "Makasih temen-temen sambutannya. Aku juga kangen sama kalian. Aku cuma flu aja. Sekarang udah sehat koq."
Sementara Ega yang sibuk menatap layar ponsel merasakan tidak suka dengan adanya ketiga manusia itu. Apalagi terhadap Randi yang menurutnya berlebihan. Entah mengapa hatinya merasa panas. Tiba-tiba perkataan Bibi tentang Rain yang akan diambil orang mulai menghantui pikiran Ega.
Ega tidak suka Rain didekati pria lain. Randi berdiri dan mengajak teman-temanya kembali ke kursi masing-masing setelah dengan sengaja Ega berkata "Sayang nanti pulangnya kita ke rumah Aku dulu ya?"
Entah kenapa Ega yang awalnya terlihat dingin dan cuek bisa bicara seperti itu. Seperti kena sihir Rain langsung menjawab "Iya sayang tentu." Setelah ketiga nya pergi Rain tertunduk malu. Ega mendekatkan bibirnya pada Rain seraya berkata
"Kalau nggak digituin mereka pasti bikin loe tambah risih. Tadi gue cuma akting nggak usah dipikirin."
Ega kembali duduk santai sementara Rain jantungnya sudah lompat-lompat tak karuan dengan pipinya yang memerah dan panas. Itu baru akting Ega, belum aslinya Rain. Bisa-bisa Rain pingsan. Ega melirik Rain. Rain terlihat lucu dengan raut seperti itu. Ega mengusap pundak Rain.
"Udah dong jangan panik, tarik nafas pelan-pelan." Lagi-lagi seperti tersihir oleh Ega Rain teratur menarik nafasnya dan sekarang perasaannya lebih tenang. Jantungnya yang tadi ingin lompat terpompa lebih teratur walau masih berdebar.
"Loe lucu banget sih kalo lagi gugup." Ega mengacak rambut Rain dan Rain suka. Rain tersenyum lebar tidak dapat berkata karena lidahnya terasa kelu. Boleh tidak kalau ini jangan berakhir, batin Rain.
Baca terus sampai end yaa 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
sry rahayu
sayang...
2022-05-23
0
Nda Malamsyah
Rambut rain yg di acak2 tapi hati ini yg brantakann gamana dong 😍😍😍
2021-11-15
3
گسنيتي
emmm baper bnr ni baca cerita.😊
2021-06-16
0