Esoknya selesai upacara bendera di sekolah Rain dan Sela berbincang di kursi Sela. Rindu juga rasanya tidak ngobrol cantik dengan sahabat satu-satunya itu. Sementara Ega pun asyik memainkan ponsel di kursinya. Rain sebenarnya masih merasa malu dengan kejadian di rumahnya kemarin padahal Ega sendiri sudah melupakan baginya malah biasa saja.
"Loe PDKT dong sama Ragga nanti gimana kalau tiba-tiba loe keduluan cewek lain. Ragga kan banyak yang naksir." Bisik Sela pada Rain.
Rain memukul pelan paha Sela. "kalau bicara lihat sikon dong, itu orangnya di depan kita."
Sela malah cengengesan. Lalu tibalah Dara dari kelas sebelah menghampiri Rain "Haii Ragga" Katanya centil.
Yang disapa cuma tersenyum sekilas menatap kembali ponselnya. "Ragga ini aku bawakan brownies buatanku sendiri lho."
Dara menyerahkan kotak makanan yang langsung diletakannya di pangkuan Ega. Ega kaget "eehh nggak usah repot-repot."
Ega meletakan kotak itu ke kursi Rain yang kini kosong. "Sebagai gantinya loe kasih nomor loe ke gue biar impas." Dara tersenyum nakal.
Ega melongo. Gadis yang sedari tadi melihat adegan itu geram. Benar kalau dia tidak segera PDKT dengan Ega bisa-bisa didahului gadis lain. Gadis itu bangkit dari duduknya dan langsung melabrak Dara. "Eeh Dara PD banget lho minta-minta nomor cowok pake nyogok kue segala emang si Ragga anak kecil?" ya Dia lah Tania yang sedari awal memang suka juga pada Ega. Dara tidak terima dikatai seperti itu.
"Eeh Tania loe nggak usah ikut campur lagian Ega bukan siapa-siapa loe kan?" Dara sedikit berteriak.
Tania berkacak pinggang tertawa "Sekarang belum tapi lihat besok, lusa deh!"
Tania menatap Ega meminta persetujuan dari kalimatnya. Ega mulai risih dengan pertengkaran keduanya meskipun saat sekolah di Bandung pun Ega sering melihat gadis-gadis memperebutkannya. Ega pun pernah beberapa kali pacaran namun tujuannya hanya untuk bisa beralasan saat secara terang-terangan didekati gadis seperti ini. Selama ini Ega hanya menyukai gadis-gadis yang sempat jadi kekasihnya walau sebulan dua bulan setelah tahu keburukannya biasanya Ega meninggalkannya. Beruntung sebelum Dara dan Tania melanjutkan pertengkaran Bu Sonya Guru Biologi masuk.
Dara kembali ke kelas dengan hati gondok. Tania kembali duduk dan Rain pun duduk di kursinya setelah Ega mengambil kotak kue agar Rain bisa segera duduk. Ega beranjak ke depan menghampiri Bu Sonya memberikan kue pada Bu Sonya. Malas sekali harus memakan kue itu. Tania dan Rain tersenyum entah mengapa kali ini kompak bahagia.
Hujan turun bersamaan dengan waktu pulang murid-murid. Rain lupa tidak membawa payung. Jangankan payung diapun lupa membawa bekal yang akhirnya membuat Rain kembali jajan bakso dan syrup jeruk. Rain lupa ada seseorang yang sebenarnya tadi menunggunya membuka bekal, Ya, Ega yang selalu malas makan dengan banyak orang hari ini tidak makan. Saat di Bandung pacar-pacar Ega saat istirahat pasti selalu membawakannya makananan. Sekarang Ega lupa dia berada di sekolah baru dan tanpa pacar. Rain pun merasa bersalah tidak mengajak Ega makan tapi Rain belum seberani Tania atau Dara menunjukan perasaannya.
Rain berlari melawan hujan menutup kepalanya dengan tas. Rain berlari ke arah Halte untuk menunggu angkot. Pada jam-jam seperti ini angkot selalu penuh. Rain biasanya mengalah saja membiarkan teman-temannya yang lebih dulu menggunakan angkot. Tapi setelah semakin sepi kenapa angkot malah tidak ada.
Sementara hujan semakin deras. Rain mulai gusar. Seragamnya yang sedikit basah membuatnya kedinginan. Ragga yang baru saja keluar dari gerbang tak sengaja melihat Rain di halte sendirian. Entah mengapa Ega merasa kasihan. Ega menepikan mobilnya ke dekat Rain. "Hei ayo aku antar?"
Rain menggeleng "Makasih Ega aku mau naik angkot."
Ega keluar dari kemudinya menghampiri Rain.
"Loe bisa sakit kalau kedinginan lihat bibir loe biru gitu."
Rain tetap menggeleng "Nanti Ibu marah Ga."
Ega menggeleng. "Telpon nyokap loe biar gue yang bilang."
Rain segera memanggil Ibunya dan menyerahkan ponsel ke Ega. Ega berbicara sebentar dengan Ibu Rain "Ayo, nyokap loe ngijinin."
Ega segera masuk ke dalam mobilnya diikuti Rain setelah menyerahkan kembali ponsel Rain. Sebelum mengantarnya ke rumah Ega mengajak Rain makan di resto Kentucky.
"Gue nggak makan saat istirahat tadi."
Perkataan Ega seperti sengaja menyindir Rain. Akhirnya Rain tidak menolak dan ikut makan ayam goreng itu lahap seperti baru pertama kali memakannya. Ya memang pertama kali setelah 3 tahun tidak memakannya. Dan Rain melakukan kesalahan. Ega dibuat takjub dengan tingkah Rain, Rain makan sangat santai tidak dibuat-buat. Apa memang loe setulus itu Rain? Apa benar kata Bibi loe beda dari yang lain? Apa gue akan jatuh cinta sama loe?
Jatuh cinta jangan niih 😅
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
sry rahayu
jatuh cinta dong...
2022-05-23
0
fieth92
ngapain nyindir....bukan siape2 bambang🤭🤭🤭🤭
2022-04-03
0
buk e irul
ia doong
2021-10-07
0