Esoknya Rain masih tidak sekolah. Ragga mengajak Sela ke rumah Rain setelah pulang sekolah. Sampai di rumah Rain ternyata ada Bibi di sana. Bibi ternyata tidak main-main dengan ucapannya semalam tentang akan datang lagi ke rumah Rain.
Keadaan Rain masih pucat dan suaranya seperti orang flu. Rain sedang duduk di teras bersama Ibu dan Bibi saat Sela dan Ega datang.
"Yaa ampun Rain Lo nggak pernah bilang kalo punya masalah sama amandel!" Sela terkejut saat dijelaskan Rain sakit apa.
"Aku lupa" Rain beralasan.
Suaranya masih terdengar lemah.
"Tiga tahun temenan dan loe bilang lupa. Pokoknya mulai saat ini gue nggak mau lagi ajak loe makan bakso, mie ayam atau minum syrup nggak jelas itu."
Rain terkekeh. Ibu dan Bibi sudah masuk sejak tadi karena tak mau mengganggu obrolan anak muda. "Ternyata itu ya alasan loe selalu bawa bekal?" Sela baru menyadarinya.
Tiba-tiba supir Sela menghampiri mereka. "Maaf non Sela Ibu sudah menyuruh pulang."
Sela memasang wajah tak suka. Dengan terpaksa Sela pamit pulang padahal masih ingin mengobrol dengan Rain.
Tinggallah sekarang Rain dan Ragga berdua. Hening.
"kemarin makasih ya Ga udah dateng ke sini temenin Aku berobat sampe bolos sekolah. Aku ngerepotin terus ya." Akhirnya Rain memberanikan bicara. Ega tersenyum manis
"Gue ngerasa bersalah banget karena gara-gara Gue ajak loe makan kentucky amandel loe kambuh."
Rain menggeleng cepat "Kamu nggak salah koq. Kan kamu nggak tahu aku sakit. Lagipula sebelumnya Aku udah terlalu banyak makan bakso dan es syrup di kantin Ga."
Ega merasa sedikit lega karena bukan satu-satunya penyebab sakit Rain kambuh. "Loe harus bisa jaga makan Rain, kasian kemaren nyokap loe khawatir banget." Ega menatap Rain dalam. Rain mengangguk.
"Aku juga nyesel banget udah bikin Ibu sedih. Ibu selalu banting tulang kerja dan aku nggak bisa sekedar jaga diri sendiri aja gimana mau jaga Ibu."
Bening-bening kristal mulai membasahi pipi Rain. Ega merasa tersentuh kasihan pada Rain.
"Makanya Loe harus cepet sehat harus bisa jaga kondisi apalagi kita sebentar lagi mau ujian. Buat nyokap loe bangga dengan nilai memuaskan."
Ega mencoba menghibur Rain. Rain mengangguk lemah.
"Gimana sekarang kerasanya?" Ega sepertinya mulai bersikap hangat.
"Enakkan sih cuma masih lemes dan pusing aja." Jawab Rain apa adanya.
"Oh iya tadi yang duduki bangku Aku siapa?" Rain sengaja ingin tahu.
"Tania."
Rain tidak menjawab hanya meng-ohkan saja.
"Gue lebih suka duduk sama loe Tania terlalu banyak omong bikin pusing."
Ega seperti sengaja ingin menghibur Rain. Dan, berhasil. Rain tertawa walau masih terasa sakit di tenggorokan. Ega ikut tersenyum. "makanya besok Loe harus sekolah. Gue jadi nggak bisa tidur."
Rain merasa sangat senang Ega bicara seperti itu. Rain mengangguk mantap sebagai jawaban omongan Ega barusan. Ibu dan Bibi tiba-tiba saja datang.
"A Ega ayo pulang!" Ajak Bibi.
"Yaah koq pulang baru juga datang?" Rain merajuk. Entah pada siapa. Wajahnya terlihat polos dan imut. Ega gemas sekali rasanya melihat tampang Rain yang natural itu. Bibi dan Ibu tertawa sedangkan Ega tersenyum saja. Rain mengerucutkan bibirnya sambil menyilangkan kedua tangan di dadanya.
"Anak Ibu koq merajuk?" Ibu menghampiri Rain dan mencium kening anak gadisnya itu sontak membuat Rain segera memeluk Ibunya.
"Ibuuuu."Rengeknya, manja.
Ega sedikit iri melihat adegan itu. Bagaimana tidak sedari kecil tidak pernah merasakan dekapan hangat seorang Ibu. Sedari Ega bayi hanya Bibi yang mengurusnya. Sesekali Papanya datang sebentar. Sampai sekarang Mamanya meninggal Ega tidak tahu apa alasan mamanya itu tidak mau merawat Ega. Itulah sebabnya Ega selalu memandang jika semua wanita itu sama.
Hanya memanfaatkan harta laki-lakinya. Seperti gadis-gadis yang selama ini di kenalnya. Tapi dari Rain dan Ibunya Ega melihat yang berbeda. Bagaima kesederhanan kedua manusia ini yang penuh kehangatan dan ketulusan.
"kamu tuh sudah mau 17 tahun, jangan manja. Malu dilihat cowok ganteng," kata Ibu menggoda Rain seraya melirik Ega.
"Iiibuuu." Rain malu sekali sementara Ibu,
Ega dan Bibi tertawa bersama melihat raut wajah Rain. Rain menunduk tapi mencuri pandang pada Ega. 'Kenapa tambah ganteng kalau tersenyum lebar seperti itu, aku suka.' Rain senyum-senyum dan hanya Ibu yang mengetahuinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
sry rahayu
😃😃😃
2022-05-23
0
Retina Bocahe Klinthink
lama g nyimak kisah abg2...
2021-04-13
0
Marsela Puspita Ambarwati
good thoor
2021-03-24
0