"va." sapa toni dari belakang punggung eva saat mendengar eva tertawa.
eva pun melepas kan tangan revan dan berbalik ke arah belakang untuk melihat orang yang sedang memanggilnya.
lagi lagi eva di buat terkejut, saat orang yang di hadapannya itu mantan suaminya dan dia sudah berani mendatanginya di gudang saat jam istirahat.
eva sedikit mundur untuk menjaga jarak dari toni, hingga membuat revan yang berada duduk di belakangnya tidak terlihat oleh toni.
"va, aku ingin bicara sama kamu. hanya berdua." kata toni untuk menyindir pria yang berada di belakang eva.
revan yang mendengar ucapan toni seketika itu bangkit dari duduknya dan berdiri tepat di belakang eva. revan memang tinggi hingga bisa melihat mantan suami eva tanpa harus menjinjit dari belakang tubuh eva, tinggi eva hanya sebahu revan.
toni menatap revan dengan tajam, sedangkan yang di tatap merasa acuh dan tersenyum sinis karna revan tidak takut akan tatapan kemarahan dari toni. seandainya toni tau jika revan adalah bosnya mungkin dia tidak akan berani menatap revan seperti itu.
melihat revan yang berjalan di sampingnya dan akan pergi, tangan eva begitu saja menggenggam tangan revan. menatap revan dengan menggelengkan kepalanya sedikit mengisaratkan untuk jangan pergi.
revan pun tersenyum dan memegang lembut pipi eva. "aku akan tunggu di situ." menunjuk tempas kardus " jika dia berani menyentuh mu, akan aku patah kan tangannya." ancam revan dan menatap tajam toni.
kini eva sudah duduk di kursi di ikuti toni yang duduk di depan eva hanya terhalang meja di antara mereka. sedangkan revan duduk di antara kardus dengan memperhatikan toni agar dia tidak bertindak macam macam pada eva.
"va?"
"ada apa kamu ke sini.!" sahut eva to the poin
"aku, hanya ingin meminta maaf pada mu va."
"aku dari dulu sudah memafkan mu.!"
"jika kamu sudah memaafkan ku kenapa nomer aku kamu blokir." kata toni membuat eva mengerutkan keningnya.
"tidak baik menyimpan nomer suami orang apa lagi sudah mempunyai anak. nanti bisa bisa terjadi kesalah pahaman dan menimbulkan fitnah." tegas eva
"kau menganggap ku orang lain.? kita pernah bersama, kita juga pernah menikah, kita juga pernah satu ranjang." dengan tersenyum sinis" aku tau va,di hati kamu masih ada rasa cinta untuk ku."
"cuma satu ranjang, tapi tidak melebihi itu.!" jawab eva membuat toni memicingkan matanya.
"dulu waktu aku berumah tangga, aku belum memenuhi kebutuhan biologis suami ku karna waktu itu aku sedang datang bulan." dengan tersenyum sinis pada toni.
"dulu aku memang cinta kepada mu, tapi itu dulu sebelum kamu menghianati ku dan berselingkuh dengan teman baik ku." imbuh eva dengan suara getir saat mengingat masa lalunya.
apa yang di katakan eva memang benar jika toni belum pernah menyentuhnya sama sekali dan yang membuat toni menyesal ketika eva tau perselingkuhannya di saat toni belum mendapatkan keperawanan eva.
jika saja waktu itu toni sudah mendapat kan eva seutuhnya mungkin eva tidak akan menceraikannya dan eva pasti mau di madu. pikir toni.!
"bagaimana pun caranya aku akan mendapatkan mu kembali va, meskipun aku harus memperkosa mu terlebih dahulu." ancam toni, berdiri dan pergi meninggalkan eva yang terkejut akan perkataan toni.
tubuh eva merasa bergetar saat mendengar ancaman toni yng begitu menusuk di hatinya hingga membuatnya ketakutan.
ucapan eva begitu saja keluar tanpa dia pikirkan dahulu saat akan menanggung resiko yang membuatnya akan terluka nantinya.
eva yang tak bisa menahan air matanya begitu saja mengalir deras di pipinya. tanpa eva sadari revan yang sudah berada di sampingnya itu pun langsung mengusap lembut pipi eva yang basah hingga membuat eva mendongak kan kepala untuk melihat tangan yang sudah menyentuh pipinya.
revan tersenyum saat eva melihatnya dengan mata yang memerah. tanpa permisi revan membawa tubuh eva ke dalam dekapannya menyuruhnya untuk menangis agar semua beban yang ada di hatinya sedikit menghilang.
begitu perih saat revan melihat tubuh eva yang begetar dan menangis dalam pelukannya. entah apa yang di katakan mantan suaminya itu sehingga membuat eva menangis begitu ketakutan. membelai rambut eva dengan lembut untuk menenangkannya.
di saat eva sudah mulai tenang dan tak menangis lagi kini revan melepaskan pelukannya dan berjongkok untuk melihat eva.
"jangan menangis.! apa pun yang di katakan dia aku akan melindungi mu." ucap revan dengan menggenggam tangan eva.
"kamu belum tau dia itu sia-"
"dia mantan suami mu kan." sela revan membuat eva sedikit terkejut
"kamu tau itu."
"aku sudah pernah bilang kan, kalau aku tau semuanya tentang kamu." jawab revan dengan tersenyum "jadi jangan pernah menghindar dari ku meskipun status kita berbeda. aku janji akan selalu bersama mu meskipun banyak rintangan yang akan datang nantinya."
entah kenapa perkataan revan membuat hati eva terenyuh, seakan perkataan dia begitu tulus serta dapat melindunginya dari mantan suaminya.
pria tengil yang biasa membuatnya naik darah saat menggodanya. kini membuat hati eva damai saat dia menjadi pria dewasa untuk menenangkan hatinya yang terluka.
kini revan mengajak eva untuk makan siang bersama di luar, awalnya eva menolak karna ia merasa belum percaya diri untuk keluar bersama revan saat berada di pabrik dan eva tidak ingin semua karyawan menggosipkan revan yang tidak tidak.
revan meyakin kan eva untuk tidak menanggapi omongan orang, karna bagina itu hanyalah orang yang kurang pekerjaan dalam hidupnya untuk mengurusi hidup orang lain. hingga akhirnya eva pun luluh dan mau ikut makan di luar bersama revan.
berjalan beriringan serta menggenggam tangan eva dengan lembut untuk memenuhi sela sela jarinya yang kosong. tidak peduli akan tatapan semua karyawan yang melihat revan sedang berjalan dengan janda cantik yang sudah memikat hatinya tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Sulati Cus
pD sekali
2022-02-11
0
Sulati Cus
cari masalah nih mantan tar di pecat aja nangis guling2
2022-02-11
0
Violita Putri
aku kuatirnya sama keluarga revan
2021-04-18
1