"evaaa.!!!!" teriak ana dan berlari saat melihat eva berjalan masuk menuju gudang pabrik untuk melakukan checklist, membuat eva berhenti berbalik dan menggelengkan kepala karna tingkah ana yang pagi pagi sudah berteriak heboh.
"ada apa an? pagi pagi sudah seperti jantan berkokok saja." ejek eva, hingga membuat ana memukul lengannya dan eva pun meringis kesakitan.
"kenapa sih va.! gak bilang bilang kalau kamu udah punya pacar, dan mau nikah." pekik ana
"pacar.? kata siapa aku punya pacar dan mau nikah."
"jangan ngeles deh va.!" seru ana "kamu tau nggak, bapak bapak komplek dari kemarin malam sampai sekarang datang ke rumah ku hanya mau nanyain kamu."
"nanyain aku.!" potong eva
"iya nanyain kamu." dengan mata melotot" kata pak jaka dia ketemu kamu di supermarket sama cowok, dan katanya lagi dia bilang kalau cowok itu calon suami kamu." kata ana.
ucapan ana membuat eva tersenyum masam jika mengingat kejadian minggu pagi bersama pria tengil.
ana yang melihat eva tersenyum sedikit merasa curiga, seperti eva menyembunyikan sesuatu.
"kenapa tersenyum. tu kan bener kata pak jaka kalau kamu punya pacar.!" hardik ana.
"jangan ngarang deh an. aku tu emang gak punya pacar?"
"terus.?"
"ceritanya panjang nanti aku ceritain. udah sekarang kita masuk dulu udah waktunya kerja." ajak eva, ana pun hanya memonyong kan bibir dan berjalan beriringan untuk masuk ke gudang.
saat eva dan ana asyik mengobrol diam diam sepasang mata memperhatikannya dari dalam mobil dan ia pun tersenyum melihat wanita yang dua hari ini membuat pikiran dan hatinya terus terbayang dengan wajahnya.
"zal, aku ingin kau cari tau tentang wanita yang rambutnya di kuncrit." kata revan yang duduk di sebelah kemudi.
"baik pak." kata asisten revan
"ternyata kamu bekerja di pabrik ku, rasanya nggak sabar untuk menjaili mu." gumam revan dalam hati dengan tersenyum sendiri.
REVAN GIOVANO umur 26 thun, anak tunggal dari sang pemilik pabrik terbesar di bidang tekstil yang mempunyai tiga ribu karyawan menggantungkan nasibnya di beberapa cabang pabrik yang di kelola ayahnya dari nol hingga berjaya sampai sekarang.
revan memang tidak seterkenal dari ayahnya yang selalu di hormati oleh karyawannya. dia memilih untuk menyembunyikan identitasnya dan hanya beberapa orang kepercayaannya saja yang tau jika revan adalah ceo dari perusahaan itu. lain halnya karyawan lain yang menganggap revan hanya wakil ceo dan asisten revan yang di anggap sebagai pemilik perusahaan.
meskipun hanya di anggap sebagai wakil ceo tapi banyak karyawan yang begitu terpesona dengan tubuh dan wajah revan. tubuh yang gagah dan wajah yang menawan memikat banyak wanita saat dia tersenyum.
revan bukan tipe pria yang suka menggoda wanita dan bukan tipe orang yang suka berganti ganti pacar. ketika revan sedang ingin makan malam di pinggir taman ia melihat eva yang sedang di ganggu dengan dua remaja ingusan dengan itu revan merasa sedikit kasihan dan mulai membantu eva menghampirinya serta mengaku sebagai pacarnya.
saat pertama kali melihat eva, revan sedikit tertarik dengan wajah cantik eva dan mulai mencoba untuk menggodanya. revan pikir eva akan terpesona dengan ketampanannya tapi revan salah eva malah menjiwit dan memarahinya membuat revan terkesiap dengan perlakuan eva.
bertemu dengannya dua kali tanpa sengaja membuat hati revan berbunga bunga dan pikirannya pun selalu ingin menjahilinya. membantunya dua kali bukannya berterima kasih malah mendapatkan pukulan dan injakan kaki dari eva.
hah wanita bar bar pikirnya, tapi revan suka dengan sikap dia dan itu sangat menantang bagi revan karna dia lah yang pertama kali tidak tertarik dengan ketampanan revan.
pucuk di cinta ulam pun tiba. apa yang di harapkan revan menjadi keyataan dan semakin senang saat melihat eva yang ternyata adalah karyawannya di pabrik hingga membuatnya tidak sabar untuk menjahilinya.
****
jam istirahat.
"apa.? pria tengil." kata ana saat mereka sedang makan bersama di warung.
"hem, dua kali aku bertemu dengannya membuat ku selalu naik darah."dengan menghembuskan nafas beratnya. "yang pertama ngaku sebagai pacar, yang ke dua mengaku sebagai calon suami pada pak jaka sebel banget nggak sih an.!" gerutu eva saat mengingat revan.
"pantasan pak jaka koar koar sama bapak bapak di pos kampling kalau kamu mau nikah dan yang parahnya lagi mereka menjadi patah hati di tinggal janda komplek yang mau nikah." tawa ana membuat ana memoyongkan bibirnya.
"eh, tapi aku penasaran deh va dengan pria tengil itu.?
"penasaran kenapa." tanya eva dengan meminum es teh
"ya penasaran va, dia ganteng gak sih.! katanya pak jaka calon suami mu itu jelek dan masih cakepan dia." ucap ana membuat eva menyemburkan minumnya yang masih berada di mulut.
"evaa.!!" pekik ana karna terkena semburan dari eva.
"sory, sory an aku gak sengaja.!" dengan tertawa kecil. " lagian tetangga mu itu kenapa pd banget sih an? udah punya istri dan anak dua masih saja ganjen."
"mau gimana gak ganjen, orang janda komplek cantik gini siapa yang gang terpesona va. aku kalau jadi cowok juga pasti suka va dengan mu."
"kamu juga cantik an."
"nggak usah ngerayu deh va.?" gerutu ana membuat eva tertawa serta menular ke ana.
eva tidak pernah marah jika ana mengatakan janda, memang kenyataannya dia janda dan eva tau jika ana hanya bercanda. berteman dengan ana selama ini membuat hidup eva jadi berwarna, terkadang mereka bertengkar dan akur lagi. terkadang pula saling sayang dan saling membutuh kan.
hanya ana yang tau selama ini dia masih perawan dan masih belum tersentuh oleh mantan suaminya. hanya ana juga yang selama ini selalu ada di saat senang maupun susah. di saat eva terpuruk pun dia senantiasa menemani eva dan memberikan dia perhatian serta dukungan untuk semangat kembali menjalani lembaran hidup cerita baru.
berterima kasih pada tuhan memiliki sahabat yang tulus mau berteman dengannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Helpy Arifien
menjiwit. dikuncrit. bhasa apa an sih thor.
2022-12-28
0
Alisa Maharani
ternyata,seru jg ya.!
2021-04-13
1
Pankhurie Alxia
wahhh Eva bakalan dapat pemilik perusahaan pabrik tekstil...
seru
.....
2021-04-06
1