revan yang memakan bekal siang eva tanpa peduli pemiliknya yang masih menggerutu sendiri, menikmati makanan yang di masak oleh wanita yang selama ini membuat harinya berwarna. dia seperti tidak merasa jijik memakan makanan yang sudah eva sentuh, satu piring satu sendok dengan eva. dia juga meminum satu botol dengan eva. romantis bukan.?
revan pun juga tau diri jika eva masih lapar, hingga dia mengirim pesan pada asistennya untuk membelikan makanan dan menyuruhnya untuk mengantar kan ke gudang.
bekal makan siang yang eva bawa habis tak tersisa sedikit pun sama sekali. entah revan relaparan atau memang masakan eva memang enak.
eva yang melihat revan makan dengan begitu lahap dan habis tak tersisa hanya bisa menggelengkan kepala dan sedikit tersenyum ada rasa sedikit senang melihat masakannya di sukai orang.
sedang kan ana saat itu memilih pergi membawa bekal makan siangnya ke tempat meja kerjanya. ia tau jika dalam situasi seperti ini eva tidak akan menghiraukan pria yang mencoba mendekatinya. tapi bukan ana namanya jika nanti ia akan ke tempat kost untuk mengintrogasinya lebih. karna ana hanya tau satu sekali soal pria tengil itu dari eva.
"kamu kelaparan.!!" sindir eva.
"enggak juga."
"enggak juga, tapi habis." gerutu eva sambil membersih kan bekal kotak makan yang sudah kosong.
"kamu tau gak yank"
"jangan panggil yank." sela eva.
"ya udah panggil beb saja." jawab revan membuat eva membulat kan mata.
"astafirullah.? aku tuh ya kalau sama kamu lama lama bisa naik darah deh.! cepat tua, terus cepat mati."
"jangan dong yank, nanti kalau kamu mati aku sama siapa. gak kasian apa sama aku.! lebih baik cinta ku bertepuk sebelah tangan dari pada aku enggak bisa lihat kamu seterusnya.! jawabnya dengan gombalan maut revan.
"gombal.!" ucap eva, membuat revan tertawa.
"makasih ya, makan siang hari ini enak.?" kata revan dengan tersenyum hangat " aku pergi dulu, sudah waktunya kerja lagi. jika lelah bekerja istirahatlah sebentar, dan sampai jumpa besok lagi." kata revan dengan mengacak rambut eva beranjak dari duduknya meninggalkan eva yang sedikit tercengang dengan perkataan revan dan perlakuannya yang tidak seperti biasanya.
"apa aku gak salah dengar, kenapa ucapan dia barusan manis sekali.!! tidak seperti biasanya. yang selalu tengil dan menyebalkan." gumamnya dalam hati dengan tersenyum saat melihat tubuh revan yang sudah menjauh dari pandangannya.
saat eva selesai dengan membereskan bekal makan siangnya, ia pun segera ke mushola yang sudah di siapkan untuk karyawan yang ingin beribadah.
lagi dan lagi ia selalu mendengar pujian dari karyawan pabrik tentang revan saat berada di mushola. entah kenapa eva sedikit tersenyum saat membayangkan wajah pria tengil itu yang selalu membuatnya marah marah.
eva yang baru saja selesai dari mushola kini ia kembali ke meja kerjanya. sedikit heran saat melihat kantong plastik makanan di mejanya. ia pun membuka kertas lipat kecil yang berada di atas.
tersenyum saat melihat isi tulisan itu yang ternyata dari pria tengil.
"sebagai ganti bekal makan siang kamu yank. awas!! bayak cctv. jangan di buang, harus di makan. besok masakin lagi ya, aku suka masakan kamu." tulis revan.
rasanya seperti anak remaja yang lagi kasmaran mendapatkan surat dari pacarnya. tidak terlalu romantis, tapi bisa membuat hati berbunga-bunga, senyum-senyum sendiri saat membaca surat itu.
eva pun melipat kembali surat dari revan dan menyimpannya di dalam tas. entah kenapa dia menyimpan surat itu seperti ada ketertarikan saat membacanya tadi.
tapi.? jeng jeng jeng.?? waw..diam diam ada yang memperhatikan eva sedari tadi.
saat revan makan bekal siang eva, memperhatikan revan yang mengacak rambut eva, serta tertawa saat melihat eva yang sedang menggerutu, dan yang membuat dia cemburu saat eva yang tersenyum melihat revan pergi. selama ini pria itu selalu memperhatikan eva saat bekerja dan ini pertama kalinya eva tersenyum tulus pada pria lain.
pria itu mengepalkan tangannya menahan amarah untuk tidak membuat keributan di temat kerja dan tidak ingin membuat eva semakin membencinya.
rasanya dia belum bisa terima dengan semua ini. menyesal itu pasti, ingin memperbaiki semua itu tidak mungkin bisa. karna di posisinya dia sekarang sudah berkeluarga dan sudah mempunyai anak.
tapi dalam rumah tangga barunya dia tidak seharmonis saat masih bersama eva. pertengkaran selalu ada setiap hari, karna rasa posesif dari sang istri yang selalu membuatnya marah.
"aku akan mengejar mu kembali va, aku ingin kamu menjadi milik ku selamanya dan tidak akan aku biarkan kamu bersama pria lain" gumam pria itu dan pergi meninggal kan gudang tempat eva bekerja.
*****
"jadi selama ini yang kamu maksud pria tengil itu, lee min ho kw va.!!" seru ana saat berada di kost eva, ketika sudah pulang dari kerja ana memutuskan langsung ke kost eva karna dia sungguh penasaran tentang pria tengil itu.
"iya.? sudah berapa kali kamu tanya itu mulu an." cibir eva dengan bosan
"aku masih belum bisa percaya va.!! aku penggemarnya, malah kamu yang di kejar kejar sama dia." gerutu ana "tapi aku dukung kamu sama dia va , jika kamu menerima dia jadi pacar mu." sambung ana dengan tersenyum
"dia cuma pria tengil an? cuma suka nggodain aku saja. mana mungkin dia suka sama aku."
"tapi keliatannya dia beneran suka sama kamu deh va, dari tatapannya saja pas lihat kamu tulus banget. apa lagi dia mau lho va makan satu sendok satu tempat makan dengan kamu."
"dia cuma kelaparan an." jawab cepat eva
"apa kamu masih belum bisa move on va dari dia.?" tanya ana dengan menatap tajam, membuat eva langsung melirik ana.
"kenapa bicara mu sampai ke situ sih an.!"
"memangnya kenapa, apa bener kamu masih belum bisa-.. " belum sempat melanjutkan eva sudah memotong dahulu
"aku sudah melupakan dia an, sudah melepaskannya dengan iklhas. hanya saja? aku masih takut akan penghianatan di saat aku mulai menjalin hubungan yang serius."
"percaya va.? tidak semua pria seperti dia. kamu hanya terlalu takut, di saat kamu masih belum mencobanya dan itu artinya kamu masih belum bisa melupakan masa lalu."
"tidak semuda itu an melupakan masa lalu.!"
"aku tidak menyuruh mu untuk melupakan masa lalu. tapi apa salahnya kita mengambil pelajaran di masa lalu, agar kita tidak terus menerus hidup di dalam tawanannya." kata bijak ana membuat eva merenungi penuturan ana.
*
*
*
*
memang benar melupakan masa lalu begitu sulit, terkadang kita marah, menangis, jika mengingat kembali di masa lalu apa lagi dengan orang yang pernah merendah kan kita.
aku tidak akan melupakan masa lalu, tapi aku belajar di masa lalu untuk bekal di masa depan ku.
karna masa lalu membuat ku mengerti, saat masa depan ku sudah bercahaya terang. dan di situ lah akan banyak orang yang bersilat lidah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Daffodil Koltim
nyesel kan mas toni🙄🙄🙄,berani brbyat brani brtanggung jawab,,,
2021-02-12
6
Siti Aisah
siapa yggk trauma klo awal nikah kyk gitu
2021-02-04
7
EK SiPutri Wawat
nyesel kan sekarang mantan laki yg udah buang berlian karena tergoda taik kambing🤭
2021-02-04
7