seminggu telah berlalu eva masih tetap saja merenung, terkadang menangis meratapi nasib pernikahannya yang begitu menyakitkan di lubuk hatinya yang paling dalam. perselingkuhan yang di lakukan suaminya dengan teman baiknya itu selalu terngiang ngiang dalam pikirannya.
salah apa sehingga mereka tega menghianati eva.
jika saja ketika masih berpacaran dia tidak akan sesakit ini mungkin eva akan bisa melupakannya. tapi perselingkuhan ini begitu menyakit kan saat rumah tangga eva yang baru saja di mulai dan lebih parahnya selingkuhan suaminya itu sedang mengandung.
marah? kecewa? pasti. wanita mana yang terima di hianati oleh orang orang yang kita percaya dalam hidup kita.
malu? tidak eva tidak malu, tapi eva hanya tidak percaya diri jika harus keluar rumah karna statusnya yang sekarang menjadi janda.
ya status eva yang sudah menjadi janda saat paman dan budhenya datang ke rumah ana untuk menjenguk keponakan yang sudah di anggap sebagai putrinya sendiri dan menyerah kan surat dari pengadilan tentang gugatan perceraian.
budhe yang menjaga eva selama ini juga merasakan sakit hati saat dani menceritakan semua tentang toni, tentang eva yang di selingkuhi, membuat selingkuhannya itu hamil dan yang parahnya lagi teman dekat eva adalah selingkuhan toni. paman yang mendengar cerita dani soal eva yang di pukul oleh toni dan membuatnya terluka seketika itu marah, geram akan perbuatan toni.
paman dan budhe begitu sayang pada eva, mereka tidak pernah membentak marah ataupun memukul eva selama eva bersamanya.
ana teman yang bisa di bilang setia selama ini. saat di keadaan eva yang terpuruk begini pun dia masih tetap bersamanya. sebelum berangkat kerja ana selalu memasakan makanan untuknya dan eva, pulang kerja dia juga selalu mengajak eva mengobrol, bercerita, dan kadang membuat eva bisa tertawa sejenak melupakan rasa marahnya.
seperti malam ini ana yang berada di kamar eva tiduran di ranjang dan bercerita tentang kehidupannya.
"kamu maasih beruntung va suami mu berselingkuh di saat kamu masih belum mempunyai anak."
"maksudnya an." dengan mengerutkan keningnya
"aku anak yang terlantar va" dengan menerawang ke atas, membuat eva terkejut.
"ayah ku meninggalkan ibu serta aku yang masih menginjak umur lima belas, ayah ku memilih wanita simpanannya alasannya ibu ku sudah tidak cantik lagi dan tidak membuatnya bergairah."senyum sinis ana
"lucu kan va, selama tujuh belas tahun ibuku mengabdi pada ayah ku, tidak pernah sedikit pun dia mengeluh tentang uang belanja yang tidak cukup, tidak pernah mengeluh minta di belikan ini itu yang di prioritas kan ibu, hanya aku dan ayah.
"ibu ku terguncang, dia begitu lemah, aku tau setiap malam ibu ku selalu menangis dan menangis hingga dia melupakan kesehatannya. ibu ku meninggal karna di sebabkan syok septik bakteri yang memproduksi racun hingga mempengaruhi pembulu darah hingga membuat tekanan darahnya menurun. saat itulah aku membenci ayah ku dan membenci perselingkuhan karna itu membuat ibu ku meninggal."
cerita ana dengan air mata yang tidak bisa di bendung jika mengingat masa lalunya. eva pun juga menangis mendengar cerita masa lalu ana hingga dia memeluk ana untuk memberinya sandaran.
"aku tidak ingin va kamu seperti ibu ku yang lemah hanya karna seorang pria, buktikan pada pria itu jika kau mampu hidup tanpa dia. jadi lupakan masa lalu dan buat lah cerita lembaran baru." ucap ana
"terima kasih an telah menemaniku di saat aku terpuruk seperti ini, kamu sahabat ku yang terbaik." jawab eva membuat ana berkekeh geli hingga mereka pun tertawa bersama.
perkataan ana memang benar adanya jika eva harus bisa menerima keadan, tidak boleh lemah dan harus bangkit untuk mencari cerita lembaran baru.
****
eva mulai bekerja kembali meskipun ia akan bertemu dengan teman serta mantan suaminya itu. ia tidak ingin berlama lama untuk menangisi penghianatan yang di lakukan oleh teman dan mantan suaminya itu.
membuktikan pada mereka jika dia bisa kuat dalam melanjut kan hidup baru sebagai janda.
ana yang melihat eva tersenyum dan bersemangat untuk menjalani hidup barunya sebagai janda begitu senang karna eva adalah wanita yang kuat.
"semangat va.?" ucap ana
"semangat dong an..? kan aku masih muda bisa cari yang baru kan.?" jawab eva hingga membuat ana tertawa.
dalam mengendarai motor ana dan eva begitu semangat saling bercanda tertawa bersama hingga mereka sampai di pabrik.
saat sudah menginjak parkiran pabrik eva menghembuskan nafas beratnya, mencoba untuk rileks dan tersenyum
ana tau jika eva tegang akan itu ia mencoba mengglayut manja di lengan ana dan mengedip ngedip kan mata rasanya geli sekali tapi apa boleh buat dia mencoba membuat eva untuk tersenyum akan tetapi eva malah menoyor kening ana hingga membuat ana sakit.
"geli an, iihh!! seru eva dengan wajah jijiknya, bukannya marah ana malah tertawa
"hahahah, muka mu tegang beb.!!" seru ana "udah ayo masuk nanti telat kena hukum lagi." ana pun mulai melahkah dan di ikuti eva berjalan di sebelahnya.
eva dan ana bekerja di satu divisi mereka bekerja sebagai staff gudang pabrik, mengecek masuk dan kluarnya barang dari pabrik.
saat jam istirahat eva dan ana memilih untuk makan di luar berjalan dan tertawa. tapi saat itu tawa eva berhenti kala berpapasan dengan toni dan tia.
toni yang melihat eva seketika itu melengos pergi dengan menggenggam tangan tia. eva yang melihat itu hanya tersenyum kecut karna toni dan tia tidak malu memplubikasikan hubungan mereka di muka umum.
"muka tembok gitu ya.? gak ada malunya" sindir ana
"udah ah gak usah di bahas, ayo cari makan aku lapar.!!" seru eva, untuk mengalih kan pembicaraan ana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Sulati Cus
gitu kok ktnya cinta???
2022-02-11
0
Sulati Cus
aku mlh waktu itu umur 8 th dan adikku 6 1/2
2022-02-11
0
maura shi
iklas aja deh pasti ada hikmah d balik musibah
2021-04-04
2