mengawali hidup baru sebagai seorang janda itu sangat sulit. banyak hinaan, cemooh dari ibu ibu yang tidak terima akan suaminya yang begitu mengagumi janda cantik. dan tergadang pula banyak godaan dari hidung belang atau lelaki yang hanya bermain main dengannya tanpa ingin menikahi janda.
eva sudah hampir satu tahun dia menjanda hidup sendiri tanpa lelaki. setelah eva benar benar kuat ia memutuskan untuk mencari tempat tinggal sendiri. awalnya ana menolak jika eva harus pindah dari rumahnya karna ana senang dan tidak sendiri lagi di rumahnya.
akan tetapi keras kepala eva serta rayuannya membuat ana hanya bisa pasrah jika eva harus pindah dari rumahnya. eva berjanji pada ana jika dia akan setiap hari mampir ke rumahnya dan berjanji akan menginap jika hari libur. eva pun juga bilang jika ana boleh main ke tempat tinggal barunya dan menyuruhnya untuk menginap.
ana tau eva memilih pindah dari rumahnya karna ibu ibu kampung yang tidak begitu suka dengan eva karna berstatus janda cantik yang di kagumi oleh suami suaminya itu.
di sini lah eva sekarang yang memilih menempati kost putri dengan sedikit ketat penjagaannya. tapi itu membuat eva senang karna dia bisa hidup tenang tanpa adanya cemooh orang.
kost yang terdiri satu kamar tidur, dapur serta kamar mandi di dalam membuatnya nyaman tanpa harus mengantri mandi di luar.
malam ini ana begitu lapar karna seharian ini dia sibuk menata tempat tinggal baru hingga dia melupakan makan siang, ana memutus kan untuk mencari makan di luar dengan menikmati suasana tempat baru.
mengendarai motor meticnya dan mencari warung makan. saat mengitari taman komplek eva melihat begitu banyak berjajaran gerobak makan dari siomay, bakso, nasi goreng, mie ayam, hingga nasi campur pun ada taman itu.
eva memilih mie ayam yang begitu nikmat jika di santap di malam hari, eva mencari tempat duduk di lesehan banyak sekali tongkrongan muda mudi yang berada di taman komplek mungkin karna ini malam minggu.
sambil menunggu pesanan eva mencoba untuk membuka ponsel dan melihat banyak pesan dan panggilan dari ana serta kakaknya.
eva pun tersenyum melihat pesan dari kakaknya yang tidak mengabari tentang pindahannya itu.
saat akan membalas pesan, eva sedikit terkejut saat dua pemuda menghampiri eva dan duduk di depannya.
"hay cewek boleh kenalan gak.?" sapa genit pemuda itu, eva pun hanya diam dan enggan untuk menjawabnya.
"wih sombong amat gak mau di ajak kenalan.! pekik pemuda satunya. dan eva pun masih setia dengan tidak menjawabnya hingga pemuda itu pun menyentuh tangan eva membuat eva geram dan menarik tangannya
saat eva akan memaki pemuda itu, eva terkejut saat ada pria yang duduk di sebelah eva.
"kamu kenapa yank, mereka gangguin kamu.?" tanya pria itu pada eva, membuat dua pemuda ingusan itu saling menatap satu sama lain dan menelan selivanya saat pria itu menatap tajam mereka
"eh, eng-gak mas kami gak ganggu mbak kok. ya kan mba?" kata pemuda itu dengan berbata bata dan wajah memelas.
"yakin yank gak di apa apain, mau nggak tangan dia yang menyentuh kamu aku patahin.!" serunya membuat anak muda itu semakin takut dan beranjak pergi dari hadapan eva serta pria itu tanpa permisi.
eva yang melihat dua pemuda itu pergi dan beralih menatap pria yang tersenyum di sampingnya itu seketika menjiwit lengannya.
"aaww sakit.!" pekik pria itu dengan mengusap lengannya
"yank yank yank emang aku pacar mu apa.!" geram eva
"bukan sih" dengan menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "tapi seharusnya kamu tu berterima kasih lho pada ku, karna aku sudah menyelamat kan kamu dari anak ingusan itu.!" seru pria itu
"menolong boleh tapi jangan ngaku ngaku sebagai pacar.!"
"ya sudah lain kali kalau kamu di goda sama pria mesum, aku akan menolong kamu dan bilang kalau kamu itu istri ku." senyum mesum pria itu
"kamu sumpahin aku, biar di lecehin orang gitu.!" dengan mata menajam " dan ingat ya pria tengil, kita enggak akan mungkin bertemu lagi." ucap eva dan berdiri meninggal kan pria itu yang masih menatapnya.
"mbaakk mie ayamnya gimana.!!" kata tukang mie ayam yang melihat eva akan pergi
"suruh pria tengil itu makan dan membayarnya pak.!" seru eva
"baru kali ini ad cewek yang enggak tertarik dengan ketampanan ku.!! menarik." gumam pria itu.
eva pun berjalan menghentak kan kakinya karna geram akan perkataan pria itu, pria itu pun menatap punggung eva hingga menjauh dan tersenyum.
"mas ini mie ayamnya mba itu.!" dengan menaruh mie ayam di meja " jangan coba coba kabur ini belum di bayar" ancam tukang mie ayam membuat pria itu membulat kan mata.
"emang muka ku tukang tipu apa, sampai di ancam segala." gerutu pria itu dengan memakan mie ayam.
eva yang sudah berada di kost, ia langsung merebah kan tubuhnya di kasur. menatap dinding langit dan teringat dengan pria tengil itu hingga membuat eva geram dan memukul bantal.
"sebel sebel sebel.!!! gara gara dia aku gak jadi makan. anggap saja hari ini kita diet ya perut.! hay cacing perut minum air putih saja dulu besok pagi baru kita cari makan dan belanja ke butuhan makanan biar malam kita gak akan keluar cari makan" dengan mengusap perutnya dengan terpaksa eva meminum air hangat satu gelas penuh.
sedangkan di taman pria itu menikmati mie ayam dengan air jeruk hangat yang langsung membuatnya kenyang.
"sudah mas makannya.?" tanya tukang mie ayam
"sudah pak.? berapa semuanya." tanya pria itu
"dua puluh ribu mas.!" pria itu memberi uang satu lemabaran merah
"uang kecil gak ada mas?"
"udah kembaliannya buat bapak saja.!"
membuat penjual mie ayam itu senang dan mengucap kan terima kasih serta memberikan doa pada pria itu agar bisa menjadapat kan jodoh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Sulati Cus
sering2 aja
2022-02-11
0
Siti Julaeha Julai
mampir thor kayanya ceritanya bagus
2021-04-06
1
maura shi
jan asal berdoa abang mie ayam,ya kali dia uda punya istri kn kasihan doanya biar cepet dpt jodoh,nikah lagi donk pria tengil itu
2021-04-04
1