"Aku akan bertanggung jawab tapi bukan sekarang, jadi aku mohon sembunyikan kehamilan mu ini.!"
Ya Allah suara ini, aku seperti mengenalnya tapi itu tidak mungkin dia. tidak mungkin dia ya allah.
Aku dan Ana saling menatap dan penasaran akan siapa wanita yang hamil di luar nikah dan siapa lelaki yang tega membiarkan wanitanya untuk berjuang sendirian.
Aku dan Ana berjalan perlahan lahan agar mereka tidak tau akan kehadiran kami, dan kami akan membantu wanita itu untuk meminta pertanggung jawaban pria brengs*k.
"Tapi sampai kapan mas..! aku tidak bisa menyembunyi kan kehamilan ku ini, aku butuh kamu mas!" ucap wanita itu dengan menangis.
Tubuh ku menegang, mata ku membulat, jantung seperti tertusuk pisau saat melihat siapa di balik percakapan itu.
"Va.?" ucap lirih ana saat melihat siapa yang berada di hadapannya sekarang. ana yang melihat ku tegang, mata memerah seketika itu dia marah.
Ana berjalan menghampiri toni menarik tangannya dengan kasar dan memukulnya
Brugg
Tia terkejut dan menjerit saat toni mendapat kan pukulan dari ana dan segera membantu toni yang terjatuh
"Pria brengs*k, pria pengecut,!" teriak ana pada toni.
"Eva?" ucap lirih Tia saat melihat ku berada di belakang ana, Toni yang mendengar tia menyebut nama ku seketika itu dia menatap ke atas dan terkejut saat dia melihat ku menangis.
"Eva.? aku bisa jelasin." ucap Toni dan langsung berdiri menghempas kan tangan Tia yang berada di lengannya.
"Stop jangan mendekat." kata ku dengan suara bergetar dan berjalan mundur
"Aku bisa jelasin Va." mencoba untuk meraih tangan ku akan tetapi terhalang oleh ana yang mencengkram lalu menghempas kannya dengan kasar
"Aku tunggu di rumah dan bawa wanita itu." kata ku dan menatap tia yang menunduk menangis.
Aku berjalan cepat meninggal kan toni dan tia, menahan amarah ku agar tidak membuat keributan di tempat kerja.
Ana menatap tajam toni dan tia bergantian.
"Aku jijik punya teman seperti mu tia dan kau akan menyesal telah menghianati eva!" pekik ana dan meninggal kan mereka
Toni mengeram menjambak rambutnya karna frustasi dan akhirnya memukul dinding hingga tangannya berdarah.
"Mas tangan ka- ." ucap tia mengenggantung
"Aku nggak papa." jawab toni dan meninggal kan tia yang berdiri menatapnya.
***
Saat aku bekerja aku tidak bisa berkonsentrasi, air mata ku mengalir begitu saja hingga aku harus cepat cepat menghapusnya agar tidak ada orang yang tau jika aku menangis.
Ingin rasanya aku marah, berteriak, memakinya tapi itu tidak mungkin aku lakukan di sini.
Aku tidak ingin membongkar aib suami ku di hadapan semua orang, aku tidak ingin semua orang tau perselingkuhan suami ku dan teman ku, apa lagi teman ku yang sekarang sedang mengandung anaknya.
"*Y*a Allah tolong sabar kan aku, tolong jangan biarkan aku terpengaruh perkataan setan untuk memaki suami ku sendiri." gumam ku dalam hati
"Va?" sapa ana lirih, aku pun menatapnya mengangguk dan tersenyum sebagai tanda bila aku baik baik saja. ana pun hanya bisa menghempus kan nafas berat karna dia tau bila sebenarnya hati ku rapuh.
Hari sudah sore bunyi bel tanda bekerja telah selesai. dan kini waktu ku pulang meminta penjelasan pada suami dan teman ku.
Saat aku dan ana berada di parkiran aku melihat tia yang akan menaiki motornya.
Aku pun menghampirinya merampas kunci motornya sehingga membuat tia terkejut.
"Jangan lari, jelas kan pada ku di rumah. aku akan membonceng mu!" kata eva dengan ketus dan mata menajam membuat tia hanya menunduk dan pasrah.
***
Saat aku dan tia sampai di rumah, aku menyuruhnya duduk untuk menunggu kedatangan toni,.
Rasanya aku ingin memaki, memukul, dan menjambak rambutnya, tapi aku juga wanita yang tidak tega akan melakukan itu di saat selingkuhan suamiku hamil anaknya.
Eva dan Tia sama sama diam tidak ada sedikit pun untuk memulai berbicara, hingga eva dengar suara mobil toni yang sudah berada di halaman rumah.
Toni melihat eva dan tia yang berada di ruang tamu dengan terkejut.,
"Va.?" sapa Toni, aku hanya tersenyun kecut
"Sejak kapan kamu selingkuh dengannya!" tanya ku dengan suara parau.
"Maafin aku va, aku hilaf." jawab toni, duduk di hadapan eva dan memegang tangan eva, eva pun menghempas kan tangannya.
"Jawab, sejak kapan kalian berhubungan di belakang ku!" teriak eva dan menangis
"Tiga bulan sebelum kamu menikah dengan mas toni." ucap lirih tia dengan menunduk yang membuat mata ku membulat, selama ini mereka menghianati ku. diam diam mereka menjalin hubungan di belakang ku,
Ya tuhan salama ini aku adalah wanita bodah yang terlalu percaya dengan sikap mereka yang baik di hadapan ku.
aku menghembus kan nafas berat dan menghapus air mata ku.
"Sudah berjalan berapa minggu kehamilan mu itu" ucap ku dingin.
"Enam minggu."
"Apa kau tidak ingin bertanggung jawab mas, atas apa yang telah kamu perbuat." tanya ku pada toni
"A-aku akan bertanggung jawab, aku akan menikahinya secara siri."
"Iya kamu harus menikahinya, bagaimana pun di dalam perutnya ada anak kamu." ucap ku membuat toni dan tia melihat ku seperti tak percaya.
"Tapi sebelum kamu menikahinya, tolong urus surat perceraian kita dahulu mas."
"Maksud kamu apa va.!" kata toni dengan suara sedikit meninggi
"Maaf, aku bukan wanita yang bisa di madu. tolong ceraikan aku."
"Aku gak mau va, aku enggak mau kita cerai. aku cinta sama kamu va." jawab toni hingga membuat tia sedikit sakit.
"Cinta?" seyum sinis eva "jika kamu cinta kenapa kamu menghianati ku mas, kenapa kamu selingkuh dari ku. aku benci kamu mas aku benci" teriak eva hingga toni memeluknya
"Lepasin jangan sentuh aku.!" pekik eva mendorong kuat tubuh toni hingga ia berhasil terlepas.
Toni menghembus kan nafas berat, memejam kan mata untuk menahan amarah.
"Beristirahat lah va kamu pasti lelah dan pikir kan baik baik perkataan mu itu. aku akan mengantar kan tia pulang." ucap toni yang akan mencium kening eva, akan tetapi eva pun mundur untuk menghindarinya.
"Ayo tia, aku akan mengantar mu pulang." ucap dingin toni pada tia dan melangkah terlebih sahulu.
"Maaf kan aku va, aku pulang" ucap tia dengan suara parau.
"*Y*a Allah maaf kan aku, aku salah jika meminta bercerai dengannya. tapi aku tidak sanggup ya allah jika harus berbagi suami pada wanita lain. aku tidak bisa!" ucap eva dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Maliqa Effendy
Nama orang huruf besar ,thor
2023-09-04
0
Sulati Cus
g salah, ak pun pasti jg minta bubar g ada di kamusku poligami
2022-02-11
0
Winarti Purnama
janda tapi perawan sma Kya novel tetangga duda tapi perjaka😂😂😂
2021-06-22
0