"Makan dulu Non, ini sudah siang!" Kata Mbak Sumi sembari meletakkan sebuah nampan berisi makan siang untukku.
Aku tidak menjawab kata-katanya dan juga tidak menoleh ke arahnya. Aku masih tetap menangis dan menangis sampai kepalaku rasanya sudah mau pecah.
"Saya tinggalkan makanannya di sini Non, jangan lupa makan biar kuat menghadapi kenyataan!" Mbak Sumi kemudian berlalu dari kamarku sambil terkekeh lirih
"Pergi sana, tidak perlu menceramahiku!" Jawabku ketus kemudian aku pun bangkit dari dudukku
Kudekati meja riasku yang berada di samping kiri tempat tidurku, kuamati dengan teliti wajah yang sedari tadi terus meratap, menangis dan juga merasa bodoh.
"Dasar bodoh kamu Nes, untuk apa kamu menyakiti dirimu sendiri seperti ini? apa untungnya buat kamu Nes?" Tanyaku pada bayangan wajahku di cermin itu
"Aku harus terbiasa dengan ini semua, toh sejak awal aku juga sudah tahu jika Willy adalah orang yang super sibuk dan banyak pekerjaan, aku saja yang terlalu bodoh menuntut hal yang lebih dari seorang robot seperti Willy " Lanjutku sambil menyeka riasan dan air mata yang telah bercampur.
Setelah wajahku bersih dari riasan dan juga air mata, aku kemudian berganti pakaian dan keluar dari kamar seraya membawa makan siang yang sudah dingin itu.
Aku berjalan menuruni tangga, menuju ke arah dapur dan duduk di samping meja makan.
Mbak Sumi menyadari kehadiranku, dan dia pun tersenyum dengan sikapku yang bisa dibilang aneh ini.
"Tidak perlu buru-buru, nanti tersedak loh!" Ucap Mbak Sumi sambil duduk disampingku dan memperhatikanku
"Terima kasih ya" Ucapku
"Untuk?" Tanya Mbak Sumi
"Terima kasih sudah mau menjadi teman, menjadi sahabat dan juga menjadi orang yang selalu ada di saat aku seperti ini!" Jawabku kemudian
"Tidak perlu berterima kasih Non, ini sudah menjadi kewajiban saya untuk selalu menjaga Non,"
"Jangan panggil Gue Non, itu bukan nama Gue!" Ucapku kesal karena Mbak Sumi selalu memanggilku seperti itu
"Lalu saya harus panggil apa?"
"Panggil saja Agnes, itu sudah cukup kok!" Ucapku masih terus mengunyah makananku
"Tapi kan kita ..." Mbak Sumi belum lagi menyelesaikan kalimatnya
"Enggak ada kata tapi!" perintahku pada Mbak Sumi
"Iya baiklah saya akan menuruti kata Non Agnes ,eh Agnes maksudnya!"
"Nah," Aku pun menoleh ke arahnya dan dia pun tersenyum
"Tapi saya akan melakukan itu jika kita hanya berdua seperti ini, jika ada orang lain saya akan tetap memanggil Non Agnes!" Katanya tegas kemudian melanjutkan pekerjaannya. Mbak Sumi hari ini sangat sibuk karena ART yang biasa memasak sedang pulang kampung sehingga ia harus bekerja dua kali lebih kuat dari biasanya.
"Terserahlah apa maumu!" Ucapku lalu menghabiskan makan siangku
.
.
.
_________
"Pasti dia menungguku, ah kenapa juga ponselku harus tertinggal di mobil" Ucap Willy cemas ketika ia berada di dalam mobilnya, melihat banyaknya panggilan dan juga pesan yang ia terima dariku. Willy merasa sangt bodoh kenapa ia bisa meninggalkan handphonenya di dalam mobil .
"Apa aku harus ke sana ya, ok aku akan ke sana!" Lanjut Willy kemudian melajukan mobilnya ke arah rumahku dengan tergesa-gesa
Willy sekarang sudah sampai di halaman rumahku, dengan bergegas ia kemudian turun dan mengetuk pintu rumah tersebut.
"Apa Agnes ada?" Tanya Willy pada Mbak Sumi yang kala itu tengah menyiram bunga di halaman depan
"Ada Tuan, dia berada di kamarnya. Silakan masuk!" Ucap Mbak Sumi, kemudian Willy melangkahkan kakinya memasuki rumah tersebut dan pergi ke tempat yang di maksud.
Tok tok tok
Pintu kamarku di ketuk dari luar tapi tidak ada sahutan dari dalam ruangan tersebut.
Sampai akhirnya Willy mencoba masuk dan ternyata kamar itu tidak di kunci.
"Agnes." Sapa Willy saat berhasil menemukan aku yang sedang bersandar di sebuah sofa sambil memainkan ponsel. Ia sudah bisa menebak jika saat ini aku sedang marah karena sejak tadi naik tidak menoleh ke arahnya dan tetap fokus ke layar ponselku.
"Maaf Anda cari siapa?" Jawabku ketus tanpa memandang ke arah sumber suara.
Aku sudah tahu siapa yang datang, karena aku mengenali suaranya, tapi aku sudah terlanjur kecewa dan juga sakit hati sehingga aku mengabaikannya.
"Agnes maafkan aku Agnes, maaf!" Ucap Willy sambil berlutut di depanku sambil mencoba meraih tanganku tapi aku segera berdiri dan menjauh
"Keluar Will, keluar!" Kataku masih enggan menatapnya
"Tidak Agnes, aku mohon Agnes jangan marah padaku, aku tahu aku salah tapi aku mohon jangan seperti itu!" Ucapnya kini sambil mendekat ke arahku
"Aku sedang ingin sendiri Will, tolong keluarlah, aku sedang tidak ingin berbicara dengan siapa pun!" Aku pun berdiri ke arah pintu dan kemudian membuka pintu kamarku, mencoba menghindari Willy.
"Keluarlah Will aku sedang ingin sendiri!"
"Aku mohon jangan mengusirku Nes, aku minta maaf Nes. Maaf aku tidak mengangkat teleponmu dan juga tidak membalas pesanmu karena aku sedang ada pertemuan dengan klien dan ponselku tertinggal di dalam mobil!" Jelasnya sambil berwajah memelas
"Di mana kamu bertemu dengan klien?"
"Aku bertemu di kantorku Nes," jawab Willy sambil terus mencoba mendekat ke arahku
"Apa di kantormu tidak memiliki telepon?" tanyaku masih menatap ke arah lain
"Maaf Agnes, aku baru menyadari jika ponselku tertinggal di mobil setelah klienku pulang!" Jelas Willy lagi dan lagi
"Baiklah sudah cukup Will, aku tidak ingin mendengar semuanya lagi. Karena bagimu pekerjaan itu lebih penting"
"Bukan begitu Nes, bukan begitu maksudnya"
"Ini bukan yang pertama kali Will, ini sudah terjadi berpuluh-puluh kali, bahkan semenjak pertama kali aku mengenalmu kamu tidak pernah berubah Will. Kamu memang selalu berjanji tapi selalu kamu selalu mengingkarinya!"
"Aku tahu Nes, aku salah mohon maafkan aku Nes. Aku berjanji Nes ini akan jadi yang terakhir kalinya aku tidak menepati janjiku!" Willy mencoba memohon
"Aku tidak butuh janji Will, aku sudah kenyang dengan janjimu. Keluarlah sekarang aku sedang ingin sendiri!" ucapku sambil membuka pintu
"Baiklah jika itu maumu, aku akan pergi sekarang tapi aku mohon jangan marah padaku!" Ucap Willy kemudian keluar dari kamarku dengan wajah yang kecewa karena tidak berhasil membujukku
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote like dan komen nya
🌸🌸🌸🌸🌸
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments