Episode 10

Kalian pergilah ke halaman belakang, aku rasa di sana akan lebih nyaman. Aku akan menyusul kalian setelah ini!" Perintah Prima pada kami semua sambil menunjuk ke sebuah rangkaian bunga yang masih berantakan

"Oke!" Jawab Willy dan kemudian kami segera berjalan menuju ke tempat yang di maksud.

Sesampainya di halaman belakang, kami semua merasa sangat takjub dengan apa yang kami lihat. Bunga-bunga bermekaran, tanaman hias tumbuh subur dan bahkan ada yang sudah berbunga dan berbuah. Di halaman itu terdapat beragam warna bunga mawar yang sudah berbunga maupun yang baru tumbuh memancarkan aroma yang sangat harum dan memanjakan semua yang melihatnya.

Mulai dari bunga mawar merah biasa, Wild Rose, Old Garden Rose, Modern Garden Rose, Double Delight, Sunsprite, Black Rose, Blue Rose, Eden Rose, Mawar Kubis. Yang masing-masing memiliki aroma dan warna yang pastinya akan membuat siapa pun yang melihat akan takjub.

Aku pun mendekati sebuah pot mawar biru yang bisa dibilang merupakan bunga mawar paling langka di dunia karena mawar ini merupakan hasil dari rekayasa genetika ilmuwan.

Aku sangat tertarik pada warnanya yang cerah dan mawar ini mengingatkan aku pada saat Prima menyatakan perasaannya padaku karena pada saat itu dia membawakan aku setangkai mawar biru yang langka

Aku bertanya kepadanya kenapa ia membawakan aku bunga mawar biru sedangkan dia sendiri juga tahu bahwa aku menyukai mawar merah. Dia hanya berkata bahwa aku dan mawar biru itu sama-sama memiliki persamaan yaitu sangat langka dan sulit didapatkan.

Aneh dan konyol bukan, tapi jujur saja aku menyukainya. Dan karena itu pula sampai saat ini aku masih terus teringat saat-saat itu ketika melihat atau mendengar hal-hal tentang mawar biru.

Setelah puas bernostalgia dengan mawar biru itu aku kemudian beralih ke samping sudut kiri dari tempat aku berdiri.

Di sana terdapat bunga mawar dengan jenis Sunsprite yang terkenal sangat harum. Bunga itu juga biasa di kenal dengan Korresia/Friesia, karena sang penemu dari bunga tersebut adalah seseorang yang bernama Reimer Kordes, sedangkan Friesia diambil dari nama Friesland yang merupakan asal dari penemu bunga tersebut.

Aku begitu menikmati aroma bunga mawar itu sampai-sampai aku tidak menyadari jika Willy sudah berada di belakangku dan memelukku.

"Aku cemburu dengan bunga-bunga ini, karenanya kamu tidak lagi memperhatikanku" Willy memelukku erat sambil berbisik mesra, aku yang awalnya hanya terfokus pada bunga itu kemudian beralih pada Willy yang kini berada di belakangku.

"Kamu cemburu dengan bunga?" Ucapku sembari menoleh ke arahnya, menatap manik mata yang selalu menyiratkan cinta. Cinta yang tulus dari hati yang tulus, tapi aku malah membalasnya dengan ceritanya seharusnya tidak pernah dan tidak harus terjadi.

"Iya aku cemburu, sangat cemburu bahkan!" Willy kini berani mencium tanganku, bahkan di sini banyak orang yang berkunjung untuk membeli bunga atau sekedar melihat lihat tanaman. Malu rasanya tapi aku sangat bahagia. Lebih bahagia dari sebelumya.

"Kamu tidak perlu cemburu pada bunga ini karena aku dan bunga ini berbeda" Willy tidak menjawab dia hanya menatapku penuh dengan tanya dan masih menggenggam tanganku erat

"Aku dan bunga ini berbeda sayang, aku hanya untukmu dan bunga-bunga ini pasti akan menjadi milik orang lain" ucapku masih terus menatap hamparan bunga yang berada tepat di depan mataku

"Wah ternyata kamu sudah pandai menggombal ya, dari siapa kamu belajar?" Ucap Willy sambil terkekeh geli masih sambil memelukku dan menggenggam tanganku erat

"Dari siapa ya?" Ucapku menggoda Willy

"Dari siapa pun kamu belajar aku tidak peduli karena aku tahu kamu belajar itu semua untuk membuatku senang " Willy melepas pelukannya dan mengajakku duduk di sebuah kursi di sudut halaman itu dan aku pun menurutinya.

***********

"Katakan padaku, Ma. Kenapa Mama melakukan ini semua, kurang apa Papa pada Mama?"

"Maaf, Pa. Aku juga tidak mengerti " Ucap wanita itu sambil menangis sesenggukan di sebuah kamar hotel yang menjadi tempat tinggal mereka beberapa hari ini.

"Lalu siapa laki-laki itu, Ma? apa kelebihan laki-laki itu sehingga Mama mampu membagi hati Mama untuknya?" Suami wanita itu masih bersikap sangat lembut demi mengetahui siapa laki-laki yang telah berselingkuh dengan istrinya.

Laki-laki itu masih setia duduk di samping istrinya, dengan maksud ingin mengetahui semua hal yang membuat istrinya berpaling dari dirinya.

"Maafkan Mama. Mama benar-benar minta maaf sudah menyakiti Papa dan juga anak kita!!" Wanita itu masih terus menangis dan menangis

"Baiklah jika Mama tidak mau berkata jujur pada Papa tidak apa-apa!" Laki-laki itu kemudian meninggalkan istrinya yang masih tidak mau mengakui siapa pria yang telah berselingkuh dengannya

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11 Visual Mawar
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82. Aku cemburu
84 Episode 83. Stop Alexa
85 Episode 84. To-tolong
86 Episode 85. Masih calon, Mas. Ingat itu!
87 Episode 85. Masih calon, Mas. Ingat itu!
88 Episode 86. Aku tidak akan ingkar janji
89 Episode 87. Kerja bagus, Albert
90 Episode 88. Mas, jangan ngelamun
91 Episode 89. Aku sehat Will
92 Episode 90. Memulai interogasi
93 Episode 91. Mulai menginterogasi lagi
94 Episode 92. Menikahlah denganku
95 Episode 93. Aku akan menunggumu
96 Episode 93. Aku akan menunggumu
97 Episode 94. Aku mencintaimu
98 Episode 95. Beri aku waktu, Will
99 Episode 96. Maafkan Papa, Lexa
100 Episode 97. Mohon bersabar
101 Episode 98. Cuma senyum, Boy
102 Episode 99. Apa kamu masih punya waktu
103 Episode 100. Aku ikut Ayah saja
104 Episode 101. Fakta Bu Mariyam
105 Episode 102. Fakta Bu Mariyam 2
106 Episode 102. Fakta Bu Mariyam 2
107 Episode 103. Pohon Lemon
108 Episode 104. Agnes, jawab aku
109 Episode 105. Sampai waktu lelah dan menyerah
110 Episode 106. Oma berangkat, ya
111 Episode 107. Andreas
112 Episode 108. Apa aku harus kembali padanya?
113 Episode 109. Pernikahan Mbak Sumi dan Prima
114 Episode 110. Cemburu
115 Episode 111. Hidup ini kejam, Nes
116 Episode 112. Terima kasih, aku tidak tertarik
117 Episode 113. Apakah hari ini aku ulang tahun
118 Episode 113. Apakah hari ini aku ulang tahun
119 Episode 114. Pertunangan William
120 Episode 115. Sandiwara William
121 Episode 116. Sandiwara William 2
122 Episode 117. Rencana William
123 Episode 118. Pengakuan William
124 Episode 119. Gombal
125 Episode 120. Kita belum resmi, Mas
126 Episode 121. Peluk lagi
127 Episode 122. See you next time
128 Episode 123. Terima kasih, Sam
129 Episode 124. Pilih yang kamu suka
130 Episode 125. Tidak perlu malu, sayang
131 Episode 126. fitting baju
132 Episode 127. Bertemu Mama
133 Episode 128. Kedatangan orang tua Alexa
134 Episode 129. Aku takut
135 Episode 129. Aku takut
136 Episode 130. Laki-laki hebat
137 Episode 131. Sabar Mas
138 Episode 132. Suami takut istri
139 Episode 133. Pengajian dan doa restu
140 Episode 134. Menjelang ijab qabul
141 Episode 134. Menjelang ijab qabul
142 Episode 135. SAH
143 Episode 136. Rumah baru
144 Episode 137. Rumah Oma
145 Episode 138. Kembali seperti semula
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11 Visual Mawar
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82. Aku cemburu
84
Episode 83. Stop Alexa
85
Episode 84. To-tolong
86
Episode 85. Masih calon, Mas. Ingat itu!
87
Episode 85. Masih calon, Mas. Ingat itu!
88
Episode 86. Aku tidak akan ingkar janji
89
Episode 87. Kerja bagus, Albert
90
Episode 88. Mas, jangan ngelamun
91
Episode 89. Aku sehat Will
92
Episode 90. Memulai interogasi
93
Episode 91. Mulai menginterogasi lagi
94
Episode 92. Menikahlah denganku
95
Episode 93. Aku akan menunggumu
96
Episode 93. Aku akan menunggumu
97
Episode 94. Aku mencintaimu
98
Episode 95. Beri aku waktu, Will
99
Episode 96. Maafkan Papa, Lexa
100
Episode 97. Mohon bersabar
101
Episode 98. Cuma senyum, Boy
102
Episode 99. Apa kamu masih punya waktu
103
Episode 100. Aku ikut Ayah saja
104
Episode 101. Fakta Bu Mariyam
105
Episode 102. Fakta Bu Mariyam 2
106
Episode 102. Fakta Bu Mariyam 2
107
Episode 103. Pohon Lemon
108
Episode 104. Agnes, jawab aku
109
Episode 105. Sampai waktu lelah dan menyerah
110
Episode 106. Oma berangkat, ya
111
Episode 107. Andreas
112
Episode 108. Apa aku harus kembali padanya?
113
Episode 109. Pernikahan Mbak Sumi dan Prima
114
Episode 110. Cemburu
115
Episode 111. Hidup ini kejam, Nes
116
Episode 112. Terima kasih, aku tidak tertarik
117
Episode 113. Apakah hari ini aku ulang tahun
118
Episode 113. Apakah hari ini aku ulang tahun
119
Episode 114. Pertunangan William
120
Episode 115. Sandiwara William
121
Episode 116. Sandiwara William 2
122
Episode 117. Rencana William
123
Episode 118. Pengakuan William
124
Episode 119. Gombal
125
Episode 120. Kita belum resmi, Mas
126
Episode 121. Peluk lagi
127
Episode 122. See you next time
128
Episode 123. Terima kasih, Sam
129
Episode 124. Pilih yang kamu suka
130
Episode 125. Tidak perlu malu, sayang
131
Episode 126. fitting baju
132
Episode 127. Bertemu Mama
133
Episode 128. Kedatangan orang tua Alexa
134
Episode 129. Aku takut
135
Episode 129. Aku takut
136
Episode 130. Laki-laki hebat
137
Episode 131. Sabar Mas
138
Episode 132. Suami takut istri
139
Episode 133. Pengajian dan doa restu
140
Episode 134. Menjelang ijab qabul
141
Episode 134. Menjelang ijab qabul
142
Episode 135. SAH
143
Episode 136. Rumah baru
144
Episode 137. Rumah Oma
145
Episode 138. Kembali seperti semula

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!