Semua yang aku inginkan ada pada Willy, mulai dari ketampanannya, kekayaannya, kemapanannya dan juga kesetiaannya. Entah aku tidak tahu, hal apa yang ada pada Prima sehingga fokusku kini terbagi dengannya.
Sebenarnya pertemuanku dengan Prima terjadi karena aku yang saat itu hanya penasaran dengan bunga yang selalu di bawa Willy saat menemuiku.
Aku merasa sangat senang ketika menerima rangkaian bunga mawar merah yang selalu ia bawa karena bunganya masih sangat segar dan juga indah
Dari situlah aku mencoba mencari alamat si pemilik bunga, dan kebetulan di dalam rangkaian bunga tersebut terdapat nama dan alamat dari pemilik bunga itu
Dengan senang hati aku pun pergi ke tempat tersebut bertujuan untuk mencari tahu tentang bunga dan juga tanaman lainnya
Sejak saat itu aku sering mendatangi tempat tersebut karena kualitas bunga dan tanaman di sana bisa dikatakan terbaik dan terbaru
Sang pemilik pun bersikap sangat ramah dan terbuka sehingga membuatku merasa betah dan juga nyaman, tidak hanya itu, pemilik dari toko itu selalu membuatku tertawa dengan kata-kata konyolnya.
Seiring berjalannya waktu aku merasa jika aku nyaman berteman dengan Prima, tidak hanya itu kami juga sering pergi bersama untuk sekedar makan dan juga menonton film di bioskop.
Dan tentu saja aku pergi dengannya atas izin dari Willy, ia mengizinkanku pergi dengan Prima bukan tanpa alasan
Willy mengizinkanku pergi dengan Prima karena Prima adalah sahabatnya sejak masih di bangku SMP, ia percaya jika Prima tidak mungkin akan menghianati persahabatan mereka dan juga Willy merasa jika aku tidak akan mungkin berpaling darinya hanya demi seorang Prima. Tapi semua itu tidak berarti sama sekali, di belakang Willy kami pun memiliki cerita yang tidak mungkin kami ceritakan. Cerita yang berawal dari hal yang sepele dan kini berakhir menjadi hal yang serius.
Aku yang awalnya hanya merasa nyaman dengan 'status teman' lambat laun mulai merasakan hal lain. Begitu juga dengan Prima yang awalnya hanya ingin menemani kesendirianku karena kesibukan Willy sekarang dia juga merasakan hal yang berbeda.
Aku mengatakan itu semua bukan tanpa sebab, karena pada suatu hari saat kami pergi bersama tiba-tiba Prima mengatakan jika dia menyukaiku. Aku terkejut dengan ucapannya, aku tidak mengira jika kedekatan kita selama ini memiliki arti dan cerita tersendiri di hidupnya. Sebenarnya ada sedikit perasaan aneh yang aku rasakan ketika itu tapi aku segera menepisnya dan menganggap semuanya hanya sebuah kebetulan.
Bagai terbang dan langsung terjatuh, itu yang aku rasakan pada saat itu.
Bagaimana tidak, di satu sisi aku sudah memiliki Willy pria tampan dan mapan serta sangat percaya kepadaku tapi di sisi lain di dalam hati ini aku merasa jika bersama dengan Prima aku lebih menjadi diriku sendiri dan ditambah lagi sikap Prima yang konyol dan humoris membuatku lebih merasa nyaman.
Ah, entah, aku tidak tahu dengan yang aku rasakan sekarang, aku akan tetap menjalaninya sampai saat nanti dan hanya waktu yang bisa menjawabnya
,
,
,
Pagi ini aku sudah bersiap untuk pergi dengan Willy, aku sudah berdandan dan berpakaian seperti yang Willy minta
Ya walaupun sebenarnya aku tidak begitu nyaman dengan pakaian yang saat ini aku kenakan tapi demi Willy aku akan lakukan agar dia bahagia. Gaun sebatas lutut dan juga sepatu berhak tinggi yang tidak terlalu tinggi serta riasan wajah yang tidak terlalu tebal, itulah gaya berpakaian dan juga riasan wajah yang Willy minta.
Tidak sulit memang tapi aku merasa sedikit tidak nyaman karena sebenarnya aku lebih menyukai gaya berpakaian yang sederhana dan juga simpel. Aku merasa tidak menjadi diriku sendiri saat aku berpakaian dan bergaya seperti itu.
Celana bahan, kaos oblong, sandal jepit serta rambut yang diikat asal serta wajah yang tidak dirias, itulah sebenarnya gayaku. Dan saat aku memakai itu aku baru merasa menjadi diriku sendiri
Tint tint ...
Suara yang kudengar yang berasal dari halaman rumahku. Aku berjalan santai menghampirinya, aku sudah bisa menebak siapa yang datang.
Saat aku membuka pintu, aku sudah melihat Willy yang tampan mengenakan setelan jas berwarna biru serta membawa sebuah rangkaian bunga mawar yang berukuran sedang yang pastinya ia beli dari toko bunga Prima. Aku tahu itu karena harum parfum bunga itu sudah sangat mengena di hidungku.
"Selamat pagi sayang " Ucap Willy sambil menyerahkan bunga yang ia bawa ketika sudah berada tepat di depanku
"Selamat pagi juga sayang, terima kasih!" Ucapku ketika menerima bunga itu dan kemudian menghirup wangi bunga yang membuatku merasa tenang.
"Sudah siap, apa kita bisa berangkat sekarang?" Tanyanya lagi sambil mengulurkan tangannya
"Siap Bosku!" Ucapku lalu kemudian pergi ke suatu tempat menaiki mobil mewah Willy yang bisa dipastikan mobil itu adalah mobil keluaran terbaru dan juga terbatas jumlahnya.
Sesampainya di tempat tujuan, kami pun turun dan langsung memasuki tempat tersebut. Sambil terus bergandengan tangan dan juga menebar senyuman akhirnya kami melangkah memasuki tempat tersebut. Willy membawaku ke sebuah WO yang cukup terkenal di kota ini, ia sengaja memilih tempat ini karena kualitas dan juga pelayanannya yang sudah terkenal sempurna dan sering digunakan oleh para petinggi negara dan juga aktor-aktris ternama di kota negara ini.
"Silakan masuk!" Kata seorang wanita yang mungkin adalah pemilik dari tempat ini. Wanita yang terlihat masih sangat muda dengan rambut sebahu dan juga berbadan ramping.
"Mari silakan duduk, ada yang bisa kami bantu?" Imbuhnya sambil menarik sebuah kursi yang berada tepat di depan meja berbentuk oval yang berada di ruangan itu
Kami pun segera mengatakan tujuan kami datang ke tempat ini, dan membicarakan hal apa saja yang ingin kami pergunakan untuk acara pernikahan kami.
Wanita itu pun kemudian berdiri dan berjalan ke sebuah rak yang berjajar rapi di sepanjang ruangan itu, dia mengambil beberapa buku besar yang berwarna putih dan menyerahkan padaku dan juga Willy.
"Ini adalah contoh dari berbagai dekorasi dan juga riasan yang sudah pernah kami lakukan, silakan pilih atau mungkin kalian memiliki permintaan tersendiri" ucapnya sambil kembali duduk
Aku dan Willy kemudian melihat semua gambar-gambar yang ada di dalam buku itu, dan setelah beberapa kali berdiskusi akhirnya kami memutuskan sebuah contoh gambar yang akan kami gunakan dalam pernikahan kami.
Setelah mencapai kesepakatan kami pun segera pergi dari tempat itu dan bergegas pergi ke tempat berikutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments