Episode 3

Acara pembukaan pun dimulai, diawali dengan bacaan bismalah dan beberapa pidato dari orang-orang yang berpengaruh di bidang tersebut. Mulai dari para petinggi perusahaan kuliner sampai dengan para juru masak yang namanya sudah tersohor di negeri ini

Kali ini Willy telah berada di podium dengan mengenakan setelan jadi berwarna biru sambil terus tersenyum manis membuatnya menjadi pusat perhatian kaum hawa yang hadir di acara tersebut.

" Terima kasih untuk semua yang sudah berkenan hadir, di sini saya akan menyampaikan hal yang penting yang harus kalian semua tahu. Enam bulan lagi saya akan segera melangsungkan pernikahan saya dengan seorang wanita cantik yang selama ini menjadi penyemangat di setiap kegiatan yang saya lakukan, menjadi tujuan saya yang untuk sekarang dan selamanya. Maka dari itu pada saat ini juga akan saya umumkan jika restoran ini saya berikan kepada Agnes Kuncoro wanita yang saya cintai sebagai hadiah atas pertunangan kami"

Aku terkejut dengan kata-kata yang di ucapkan oleh Willy aku tidak pernah menyangka jika dia melakukan hal ini kepadaku, aku menatapnya dengan raut wajah kebingungan tapi ia segera datang ke arahku dan menggandeng tanganku untuk mengikutinya berdiri di podium. Semua orang yang hadir bertepuk tangan dan melontarkan berbagai pujian atas apa yang mereka lihat, suasana menjadi sangat ramai dan juga gemuruh.

"Ini semua untukmu, aku melakukan ini semua karena aku sadar bahwa aku sangat mencintaimu," Ucapnya sambil menatap ke arahku

Ya Tuhan rasanya seperti terbang di antara ribuan kupu-kupu hinggap di atas bunga cantik dan warna-warni .

Perasaan bahagia tidak dapat aku bendung lagi wajahku memerah dan senyumku tak henti-hentinya terus terpancar aku segera memeluknya dan Willy pun membalas pelukan itu

"Terima kasih sayang, aku tidak pernah mengira jika yang kamu janjikan benar-benar kamu tepati" Aku memeluknya dengan perasaan yang sangat bahagia

"Sama-sama, sayang. Aku akan melakukan apapun jika itu bisa membuatmu bahagia, karena bagiku kebahagiaanmu adalah prioritasku" Willy melepaskan pelukanku sambil terus menatap ke arahku

Semua orang yang hadir saling bertepuk tangan sekali lagi ketika menyaksikannya tapi tidak dengan satu orang yang duduk di pojok kanan ruangan ini, dia tidak menunjukkan sikapnya seperti yang lain karena sedari tadi ia hanya diam sambil sesekali mengaduk dan menyesap minuman yang ada di depannya.

Aku tahu bagaimana perasaannya tapi mau bagaimana lagi aku juga tidak mampu berbuat apa-apa karena saat ini aku masih bersama dengan Willy, ya memang aku memang serakah, aku memang bodoh dan aku juga munafik karena tidak mampu jujur dengan perasaanku sendiri.

Di satu sisi aku mencintai Willy dan telah bertunangan dengannya tapi di sisi lain aku merasa sakit jika memandang Prima yang selalu menatapku penuh harap.

Entah sampai kapan hal ini terus berlanjut tapi yang pasti saat ini aku telah hidup di antara dua laki-laki yang sama-sama mengharapkanku dan aku juga mengharapkannya.

*********

Di Tempat yang berbeda

"Apa, Willy melakukan itu?" Ucap wanita cantik dengan postur tubuh tinggi dan berkulit putih itu. Wanita itu kini tengah duduk di depan cermin sebuah kamar apartemen yang menjadi tempat tinggalnya.

Wanita itu adalah Alexa Adiputra, Kakak dari William. Wanita ini tengah berkarya di kancah internasional sebagai seorang model. Alexa sejak awal tidak pernah menyukai hubunganku dengan William, entah apa alasannya aku juga tidak pernah mengerti .

Selama tiga tahun terakhir ini ia telah menjadi model di sebuah agensi ternama di luar negeri, ia tidak hanya cantik tapi ia juga sangat pandai banyak sekali laki-laki yang mengejarnya tapi tidak pernah ia tanggapi karena di hatinya sudah ada seseorang yang hampir lima tahun ini membuatnya jatuh cinta.

Perasaannya pada laki-laki itu tidak pernah berubah sedikit pun meski sampai saat ini sang laki-laki tidak pernah menyadarinya. Laki-laki itu adalah cinta pertamanya saat ia SMA dan sampai saat ini ia tak pernah berpaling.

"Iya, Nona. Menurut informasi dari anak buah saya hal itu benar adanya" Jawab laki-laki tampan yang berada di sebelahnya. Laki-laki yang hampir dua tahun ini selalu menjaganya. Dia adalah Samuel .

Samuel Defrico adalah pengawal pribadi dari Alexa. Laki-laki ini sebenarnya berasal dari keluarga yang cukup kaya tapi entah mengapa ia memilih bekerja menjadi seorang pengawal pribadi di bandingkan meneruskan perusahaan keluarganya. Laki-laki berbadan tegap dan bermata sipit ini tidak pernah sedikitpun mengeluh tentang semua yang Alexa perintahkan kepadanya.

"Dasar wanita murahan, bisa-bisanya ia terus menjadikan Willy sebagai bonekanya, apa dia benar-benar tidak waras mencintai dua orang laki-laki dalam satu waktu, lihat saja nanti akan aku balas!"

"Jadwal kan keberangkatanku untuk ke Indonesia secepatnya" Perintah wanita itu pada bodyguardnya

"Baik, Nona. Akan saya lakukan" Laki-laki itu kemudian menghubungi seseorang lalu dengan segera mendekat ke arah Nonanya,

"Dua hari lagi Anda bisa terbang ke Indonesia Nona, semua sudah beres dan anda tinggal berangkat"

"Terima kasih, Sam. Kamu memang bisa aku andalkan"

***********

Mulai hari ini aku telah resmi bekerja di sebuah restoran yang aku beri nama "AW HEALTHY FOOD".

Aku sengaja memberi nama itu karena aku ingin selalu dekat dengan Willy apa pun yang terjadi seperti huruf A yang selalu dekat dengan W dan tak mungkin dipisahkan.

Menurut sebagian orang nama itu mungkin terlalu berlebihan tapi mau bagaimana lagi itu sudah menjadi hakku sebagai pemilik dari restoran itu

Restoranku ini kebetulan atau memang sengaja di bangun di samping toko bunga Prima, sebuah toko bunga dan tanaman hias yang pemiliknya seorang laki-laki ramah dan menyenangkan.

(Aku mulai lagi berpikir tentang dia) 🤦‍♀️🤦‍♀️

Restoran ini memang terbilang masih sangat baru tetapi karena ini adalah sebuah cabang dari restoran ternama di kota ini kami pun tidak begitu kesulitan dengan para pelanggan, mereka datang silih berganti setiap hari karena merasa sangat puas dengan layanan dan juga menu yang kami siapkan.

Sesuai dengan namanya, di sini kami menyajikan berbagai menu yang terbilang sehat dan juga ramah di kantong sehingga para pelanggan tidak merasa kapok datang ke restoran ini, serta restoran ini juga terbagi menjadi 2 bagian yaitu bagian dalam dan luar.

Area dalam restoran ini berfasilitas AC dan juga memiliki area foto bagi para pelanggan yang ingin mengabadikan momen makan mereka. Sedangkan area luar lebih mengedepankan suasana yang sejuk karena di sekitar area dipenuhi berbagai macam tanaman dan juga bunga-bunga yang pastinya bisa juga untuk berfoto.

Di sini aku dibantu oleh 5 orang karyawan yang keseluruhannya adalah laki-laki, aku sengaja tidak memperkerjakan seorang perempuan karena aku tidak ingin dipusingkan dengan para wanita-wanita yang mungkin akan bersikap di luar dugaanku.

Selain itu aku melakukan ini semua karena aku merasa jika seorang laki-laki tidak akan mudah terbawa perasaan atau istilah jaman sekarang itu adalah terbawa perasaan jika saja nanti ada pekerjaan mereka ada yang kurang memuaskan dan aku menegurnya.

(Ya walaupun aku sendiri juga seorang wanita yang sering kali bersikap ribet dan terbawa perasaan ) 😂😆

******

Sekarang adalah jam makan siang, aku memberikan waktu istirahat untuk semua karyawanku selama 30 menit dengan catatan mereka istirahat secara bergantian dan tidak bersamaan, itu pun kalau pelanggan kami tidak banyak, jika pelanggan kami banyak berdatangan pasti aku sendiri juga akan ikut terjun langsung melayani para pelanggan.

Saat ini pelanggan sudah sedikit berkurang hanya tinggal 2 atau 3 meja saja yang masih terisi, tiba-tiba terdengar suara keributan dari luar restoran di sana terdapat seorang pelanggan yang nekat ingin bertemu langsung denganku dan sepertinya ia juga sedang dalam kondisi hati yang kurang baik dan menimbulkan kegaduhan.

Dua karyawanku terlihat sedang membujuk wanita itu, namun usahanya sia-sia. Dengan langkah santai aku menghampiri pelanggan tersebut,

"Maaf, Nona. Ada yang bisa saya bantu?" Ucapku perlahan mencoba menetralkan suasana yang sedikit menegang

Perempuan itu menoleh ke arahku dengan tatapan yang sinis dan membunuh

"Kakak"

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11 Visual Mawar
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82. Aku cemburu
84 Episode 83. Stop Alexa
85 Episode 84. To-tolong
86 Episode 85. Masih calon, Mas. Ingat itu!
87 Episode 85. Masih calon, Mas. Ingat itu!
88 Episode 86. Aku tidak akan ingkar janji
89 Episode 87. Kerja bagus, Albert
90 Episode 88. Mas, jangan ngelamun
91 Episode 89. Aku sehat Will
92 Episode 90. Memulai interogasi
93 Episode 91. Mulai menginterogasi lagi
94 Episode 92. Menikahlah denganku
95 Episode 93. Aku akan menunggumu
96 Episode 93. Aku akan menunggumu
97 Episode 94. Aku mencintaimu
98 Episode 95. Beri aku waktu, Will
99 Episode 96. Maafkan Papa, Lexa
100 Episode 97. Mohon bersabar
101 Episode 98. Cuma senyum, Boy
102 Episode 99. Apa kamu masih punya waktu
103 Episode 100. Aku ikut Ayah saja
104 Episode 101. Fakta Bu Mariyam
105 Episode 102. Fakta Bu Mariyam 2
106 Episode 102. Fakta Bu Mariyam 2
107 Episode 103. Pohon Lemon
108 Episode 104. Agnes, jawab aku
109 Episode 105. Sampai waktu lelah dan menyerah
110 Episode 106. Oma berangkat, ya
111 Episode 107. Andreas
112 Episode 108. Apa aku harus kembali padanya?
113 Episode 109. Pernikahan Mbak Sumi dan Prima
114 Episode 110. Cemburu
115 Episode 111. Hidup ini kejam, Nes
116 Episode 112. Terima kasih, aku tidak tertarik
117 Episode 113. Apakah hari ini aku ulang tahun
118 Episode 113. Apakah hari ini aku ulang tahun
119 Episode 114. Pertunangan William
120 Episode 115. Sandiwara William
121 Episode 116. Sandiwara William 2
122 Episode 117. Rencana William
123 Episode 118. Pengakuan William
124 Episode 119. Gombal
125 Episode 120. Kita belum resmi, Mas
126 Episode 121. Peluk lagi
127 Episode 122. See you next time
128 Episode 123. Terima kasih, Sam
129 Episode 124. Pilih yang kamu suka
130 Episode 125. Tidak perlu malu, sayang
131 Episode 126. fitting baju
132 Episode 127. Bertemu Mama
133 Episode 128. Kedatangan orang tua Alexa
134 Episode 129. Aku takut
135 Episode 129. Aku takut
136 Episode 130. Laki-laki hebat
137 Episode 131. Sabar Mas
138 Episode 132. Suami takut istri
139 Episode 133. Pengajian dan doa restu
140 Episode 134. Menjelang ijab qabul
141 Episode 134. Menjelang ijab qabul
142 Episode 135. SAH
143 Episode 136. Rumah baru
144 Episode 137. Rumah Oma
145 Episode 138. Kembali seperti semula
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11 Visual Mawar
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82. Aku cemburu
84
Episode 83. Stop Alexa
85
Episode 84. To-tolong
86
Episode 85. Masih calon, Mas. Ingat itu!
87
Episode 85. Masih calon, Mas. Ingat itu!
88
Episode 86. Aku tidak akan ingkar janji
89
Episode 87. Kerja bagus, Albert
90
Episode 88. Mas, jangan ngelamun
91
Episode 89. Aku sehat Will
92
Episode 90. Memulai interogasi
93
Episode 91. Mulai menginterogasi lagi
94
Episode 92. Menikahlah denganku
95
Episode 93. Aku akan menunggumu
96
Episode 93. Aku akan menunggumu
97
Episode 94. Aku mencintaimu
98
Episode 95. Beri aku waktu, Will
99
Episode 96. Maafkan Papa, Lexa
100
Episode 97. Mohon bersabar
101
Episode 98. Cuma senyum, Boy
102
Episode 99. Apa kamu masih punya waktu
103
Episode 100. Aku ikut Ayah saja
104
Episode 101. Fakta Bu Mariyam
105
Episode 102. Fakta Bu Mariyam 2
106
Episode 102. Fakta Bu Mariyam 2
107
Episode 103. Pohon Lemon
108
Episode 104. Agnes, jawab aku
109
Episode 105. Sampai waktu lelah dan menyerah
110
Episode 106. Oma berangkat, ya
111
Episode 107. Andreas
112
Episode 108. Apa aku harus kembali padanya?
113
Episode 109. Pernikahan Mbak Sumi dan Prima
114
Episode 110. Cemburu
115
Episode 111. Hidup ini kejam, Nes
116
Episode 112. Terima kasih, aku tidak tertarik
117
Episode 113. Apakah hari ini aku ulang tahun
118
Episode 113. Apakah hari ini aku ulang tahun
119
Episode 114. Pertunangan William
120
Episode 115. Sandiwara William
121
Episode 116. Sandiwara William 2
122
Episode 117. Rencana William
123
Episode 118. Pengakuan William
124
Episode 119. Gombal
125
Episode 120. Kita belum resmi, Mas
126
Episode 121. Peluk lagi
127
Episode 122. See you next time
128
Episode 123. Terima kasih, Sam
129
Episode 124. Pilih yang kamu suka
130
Episode 125. Tidak perlu malu, sayang
131
Episode 126. fitting baju
132
Episode 127. Bertemu Mama
133
Episode 128. Kedatangan orang tua Alexa
134
Episode 129. Aku takut
135
Episode 129. Aku takut
136
Episode 130. Laki-laki hebat
137
Episode 131. Sabar Mas
138
Episode 132. Suami takut istri
139
Episode 133. Pengajian dan doa restu
140
Episode 134. Menjelang ijab qabul
141
Episode 134. Menjelang ijab qabul
142
Episode 135. SAH
143
Episode 136. Rumah baru
144
Episode 137. Rumah Oma
145
Episode 138. Kembali seperti semula

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!