Episode 4

Wanita itu berjalan ke arahku sambil terus menajamkan sorotan matanya

" Jangan pernah sekalipun kamu memanggilku dengan sebutan itu, aku bukan Kakakmu dan sampai kapan pun tidak akan pernah menjadi Kakakmu!" Ucapnya lirih tapi begitu menyayat hati

Wanita itu semakin mendekat ke arahku dan kini tangannya sudah mulai mencengkeram pergelangan tanganku, aku sedikit meringis karena kuku tajamnya menusuk kulitku.

"Kita bicara di tempat lain saja, jangan di sini!" Dia pun membawaku ke halaman belakang restoran. Di sana terdapat halaman yang cukup luas sehingga kami lebih leluasa untuk berbicara.

Sesampainya di halaman belakang aku pun mencoba menggenggam tangannya agar kemarahan yang sedari tadi ia tunjukkan bisa berkurang. Halaman belakang yang hanya penuh dengan barang-barang bekas dan kayu-kayu sisa dari pembangunan restoran ini.

"Lepaskan tanganku, jangan pernah menyentuhku dengan tangan kotormu" Wanita berambut panjang dan berpakaian seksi itu menghempaskan tanganku kasar, membuatku tersentak dan terdorong ke belakang beberapa senti

"Maaf, Kak. Maaf" Ucapku memelas sambil menyentuh tanganku yang terlihat merah karena tertusuk kuku tajam wanita itu.

"Jangan pernah memanggilku kakak! sudah aku katakan berkali-kali!" Wanita itu terlihat semakin murka karena tidak suka dengan kata-kataku

"Ma-maaf, lalu aku harus memanggilmu apa, aku merasa tidak sopan jika harus memanggilmu hanya dengan nama" Aku menundukkan kepala tidak berani menatap wanita itu karena sorot matanya sungguh sangat mengintimidasiku

"Halah, tidak perlu berkata selembut itu di depanku, aku tahu siapa kamu sebenarnya jangan berpura-pura lagi "

"Apa maksudmu, aku tidak mengerti dengan semua perkataanmu" Jawabku masih terus menunduk karena aku merasa sangat terintimidasi dengan kehadirannya

"Sudahlah tidak perlu aku jelaskan pasti kamu sudah tahu, aku datang kemari hanya ingin mengatakan padamu jika kamu memang benar-benar mencintai Willy maka berhentilah mendekati pria lain dan jika kamu ingin mendekati pria lain maka berhentilah mencintai Willy dan tinggalkan Willy!" Alexa mengacungkan jarinya tepat di depan mataku

"Maksudnya?" Aku merasa bingung dengan apa yang diucapkan wanita itu, hatiku seakan semakin hancur mendengar kata-katanya. Apakah Alexa tahu yang sebenarnya terjadi padaku? atau apa yang Alexa ucapkan adalah sebuah kebetulan, aku tidak mengerti dengan semuanya.

Aku belum mendapatkan jawaban dari wanita itu tetapi wanita itu sudah meninggalkanku yang masih terdiam tanpa tahu maksud dari kata-katanya.

Hampir satu jam aku berada di halaman belakang restoranku, menangis sesenggukan sambil terus mengingat semua yang ia katakan.

Sambil terus duduk di sebuah kursi tua yang hampir roboh, aku menyandarkan tubuhku sejenak di sana, tanpa aku sadari sedari tadi ada seseorang yang memperhatikanku dan kini menghampiriku.

"Pulanglah, ini sudah sore tidak baik jika kamu terus seperti ini" Ucap laki-laki yang kini ada di depanku , sambil berjongkok di depanku, dia terus membujukku untuk segera pulang

Aku merasa terkejut dengan kehadirannya, kupandangi dari kaki sampai ke wajah laki-laki yang kini berada di dekatku tanpa sepatah kata pun.

"Kenapa menatapku seperti itu, apa aku sangat tampan sampai-sampai kamu tidak berhenti berkedip menatapku?" Lagi-lagi laki-laki itu berbicara padaku masih dengan posisi berjongkok

"A -aku, aku hanya sedikit terkejut dengan kedatanganmu!" Ucapku sambil memandang ke arah lain agar pandangan mata kami tidak bertemu

"Terkejut atau kagum?" Tanyanya lagi menggodaku dan kini ia pun berdiri

Aku tidak menjawab semua pertanyaannya, aku hanya menatapnya tajam dan dia pun tersenyum ke arahku.

"Ya Tuhan senyuman itu, kenapa membuatku seperti ini?" gumamku lirih hampir tak terdengar

"Sudah jangan menatapku seperti itu, aku takut jika nanti kamu akan jatuh cinta kepadaku, berdirilah dan ayo pulang aku akan mengantarkanmu pulang!" Laki-laki itu segera menjauh dariku berjalan mendahuluiku dan aku segera mengikutinya

Aku sudah sampai di depan rumahku yang tampak sepi karena kedua orang tuaku masih berada di luar negeri mengurusi bisnisnya. Aku melangkah masuk ke dalam rumah itu dengan langkah gontai dan malas yang begitu mendominasi. Aku merasa jika hari ini merupakan hari terburuk yang pernah aku alami, bagaimana tidak hari ini aku harus bertemu dengan calon Kakak iparku yang sangat membenciku dan kini ia mengancamku membuatku semakin tidak mengerti

Dia sejak awal tidak pernah merestui hubunganku dengan Willy, entah apa alasannya sampai saat ini aku tidak pernah mengetahuinya.

Tapi aku tidak akan pernah berhenti untuk terus berjuang dan meyakinkannya bahwa aku benar-benar mencintai Willy dan serius menjalin hubungan dengannya.

********

"Apa kamu benar-benar sudah gila Will, kamu menyerahkan tempat itu pada wanita yang katamu baik itu? " Alexa langsung memarahi Adiknya ketika sampai di rumah. Alexa merasa sudah tidak tahan dengan apa yang baru saja ia alami, ia sudah tahu semua meski Alexa berada di luar negeri karena ia selalu menata-matai semua gerak-gerikku selama ini.

"Iya, Kak. Aku menyerahkannya kepada Agnes, dia sangat baik Kak, padaku dan juga pada Mami dan Papi" Willy membelaku di depan Kakaknya. Hal ini tidak terjadi satu atau dua kali , hal ini terjadi setiap Alexa bertemu dengan William ketika Alexa pulang dari luar Negeri.

"Apa kamu sudah dibutakan oleh cinta Will, Agnes itu tidak tulus mencintaimu. Dia hanya memanfaatkanmu untuk kehidupannya" Lagi-lagi Alexa mulai menaikkan volume suaranya

"Stop Kak! ... Kenapa Kakak tidak pernah berubah, selalu menganggap Agnes seperti itu, Agnes tidak seperti yang Kakak pikirkan" Willy terlihat mulai marah karena ucapan Kakaknya

" Sampai kapan kamu akan membelanya, apa kamu tidak tahu jika di belakangmu Agnes bermain api dengan pria lain?" Lagi-lagi Alexa mencoba menjelaskan

"Apa buktinya, jangan memfitnah Agnes seperti ini Kak, Kakak tidak tahu siapa Agnes sebenarnya, jangan pernah berkata seperti itu lagi jika Kakak masih ingin aku anggap sebagai saudara!" Willy menunjuk ke arah Kakaknya yang sedari tadi terus-menerus berkata buruk tentangku

"Lihat ini, Will. Apa ini kurang membuktikan bahwa perempuan yang kamu cintai dan kamu anggap baik itu sudah berkhianat? pikir baik-baik sebelum semua terlambat!" Wanita itu menunjukkan beberapa foto yang ia simpan di ponselnya hasil dari pengintaiannya selama ini

"Ini hanya foto, Kak. Tidak membuktikan apa-apa, toh foto seperti ini bisa dibuat oleh siapa saja" William masih tetap membelaku dan tidak mempercayai semua yang dikatakan oleh kakaknya

" Ini nyata, Will. Apa kamu tidak curiga sedikit pun dengan Agnes? apa begitu besar cintamu padanya sampai-sampai kamu mengabaikan semua bukti ini?" Berkali-kali Alexa menunjukkan foto-foto itu namun William sama sekali tidak menggubrisnya

"Aku tidak akan percaya sesuatu hal yang tidak aku lihat secara nyata, lagi pula aku sudah mengenal laki-laki yang sedang bersama Agnes itu kak, dia temanku sejak kita masih duduk di bangku SMP, dia tidak mungkin mengkhianatiku"

"Cinta tidak mengenal teman ataupun saudara Will, cinta itu tentang perasaan bukan tentang persepsi, jika memang kamu tidak bisa bertindak tegas maka jangan salahkan aku jika aku yang akan bertindak!"

"Sejak kapan Kakak tahu bahwa cinta itu tentang perasaan dan bukan persepsi? bukankah Kakak selama ini jomblo? tidak perlu mengajariku Kak, cukup pikiran diri Kakak sendiri yang sampai sekarang masih sendiri. Dan ingat satu hal Kak, aku tidak pernah suka jika masalah pribadiku di acak-acak oleh orang lain termasuk Kakak" Willy meninggalkan saudara perempuannya yang masih tetap kekeh dengan pendiriannya yang mengatakan bahwa aku hanya memanfaatkannya dan tidak benar-benar mencintainya

"Kita lihat saja Will siapa yang benar dan siapa yang salah, suatu saat nanti pasti kamu akan tahu siapa sebenarnya kekasihmu itu! "

.

HAY SEMUA UP LAGI NIH, JANGAN PERNAH BOSEN YAH UNTUK BACA NOVEL INI

MATURNUWUN

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11 Visual Mawar
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82. Aku cemburu
84 Episode 83. Stop Alexa
85 Episode 84. To-tolong
86 Episode 85. Masih calon, Mas. Ingat itu!
87 Episode 85. Masih calon, Mas. Ingat itu!
88 Episode 86. Aku tidak akan ingkar janji
89 Episode 87. Kerja bagus, Albert
90 Episode 88. Mas, jangan ngelamun
91 Episode 89. Aku sehat Will
92 Episode 90. Memulai interogasi
93 Episode 91. Mulai menginterogasi lagi
94 Episode 92. Menikahlah denganku
95 Episode 93. Aku akan menunggumu
96 Episode 93. Aku akan menunggumu
97 Episode 94. Aku mencintaimu
98 Episode 95. Beri aku waktu, Will
99 Episode 96. Maafkan Papa, Lexa
100 Episode 97. Mohon bersabar
101 Episode 98. Cuma senyum, Boy
102 Episode 99. Apa kamu masih punya waktu
103 Episode 100. Aku ikut Ayah saja
104 Episode 101. Fakta Bu Mariyam
105 Episode 102. Fakta Bu Mariyam 2
106 Episode 102. Fakta Bu Mariyam 2
107 Episode 103. Pohon Lemon
108 Episode 104. Agnes, jawab aku
109 Episode 105. Sampai waktu lelah dan menyerah
110 Episode 106. Oma berangkat, ya
111 Episode 107. Andreas
112 Episode 108. Apa aku harus kembali padanya?
113 Episode 109. Pernikahan Mbak Sumi dan Prima
114 Episode 110. Cemburu
115 Episode 111. Hidup ini kejam, Nes
116 Episode 112. Terima kasih, aku tidak tertarik
117 Episode 113. Apakah hari ini aku ulang tahun
118 Episode 113. Apakah hari ini aku ulang tahun
119 Episode 114. Pertunangan William
120 Episode 115. Sandiwara William
121 Episode 116. Sandiwara William 2
122 Episode 117. Rencana William
123 Episode 118. Pengakuan William
124 Episode 119. Gombal
125 Episode 120. Kita belum resmi, Mas
126 Episode 121. Peluk lagi
127 Episode 122. See you next time
128 Episode 123. Terima kasih, Sam
129 Episode 124. Pilih yang kamu suka
130 Episode 125. Tidak perlu malu, sayang
131 Episode 126. fitting baju
132 Episode 127. Bertemu Mama
133 Episode 128. Kedatangan orang tua Alexa
134 Episode 129. Aku takut
135 Episode 129. Aku takut
136 Episode 130. Laki-laki hebat
137 Episode 131. Sabar Mas
138 Episode 132. Suami takut istri
139 Episode 133. Pengajian dan doa restu
140 Episode 134. Menjelang ijab qabul
141 Episode 134. Menjelang ijab qabul
142 Episode 135. SAH
143 Episode 136. Rumah baru
144 Episode 137. Rumah Oma
145 Episode 138. Kembali seperti semula
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11 Visual Mawar
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82. Aku cemburu
84
Episode 83. Stop Alexa
85
Episode 84. To-tolong
86
Episode 85. Masih calon, Mas. Ingat itu!
87
Episode 85. Masih calon, Mas. Ingat itu!
88
Episode 86. Aku tidak akan ingkar janji
89
Episode 87. Kerja bagus, Albert
90
Episode 88. Mas, jangan ngelamun
91
Episode 89. Aku sehat Will
92
Episode 90. Memulai interogasi
93
Episode 91. Mulai menginterogasi lagi
94
Episode 92. Menikahlah denganku
95
Episode 93. Aku akan menunggumu
96
Episode 93. Aku akan menunggumu
97
Episode 94. Aku mencintaimu
98
Episode 95. Beri aku waktu, Will
99
Episode 96. Maafkan Papa, Lexa
100
Episode 97. Mohon bersabar
101
Episode 98. Cuma senyum, Boy
102
Episode 99. Apa kamu masih punya waktu
103
Episode 100. Aku ikut Ayah saja
104
Episode 101. Fakta Bu Mariyam
105
Episode 102. Fakta Bu Mariyam 2
106
Episode 102. Fakta Bu Mariyam 2
107
Episode 103. Pohon Lemon
108
Episode 104. Agnes, jawab aku
109
Episode 105. Sampai waktu lelah dan menyerah
110
Episode 106. Oma berangkat, ya
111
Episode 107. Andreas
112
Episode 108. Apa aku harus kembali padanya?
113
Episode 109. Pernikahan Mbak Sumi dan Prima
114
Episode 110. Cemburu
115
Episode 111. Hidup ini kejam, Nes
116
Episode 112. Terima kasih, aku tidak tertarik
117
Episode 113. Apakah hari ini aku ulang tahun
118
Episode 113. Apakah hari ini aku ulang tahun
119
Episode 114. Pertunangan William
120
Episode 115. Sandiwara William
121
Episode 116. Sandiwara William 2
122
Episode 117. Rencana William
123
Episode 118. Pengakuan William
124
Episode 119. Gombal
125
Episode 120. Kita belum resmi, Mas
126
Episode 121. Peluk lagi
127
Episode 122. See you next time
128
Episode 123. Terima kasih, Sam
129
Episode 124. Pilih yang kamu suka
130
Episode 125. Tidak perlu malu, sayang
131
Episode 126. fitting baju
132
Episode 127. Bertemu Mama
133
Episode 128. Kedatangan orang tua Alexa
134
Episode 129. Aku takut
135
Episode 129. Aku takut
136
Episode 130. Laki-laki hebat
137
Episode 131. Sabar Mas
138
Episode 132. Suami takut istri
139
Episode 133. Pengajian dan doa restu
140
Episode 134. Menjelang ijab qabul
141
Episode 134. Menjelang ijab qabul
142
Episode 135. SAH
143
Episode 136. Rumah baru
144
Episode 137. Rumah Oma
145
Episode 138. Kembali seperti semula

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!