Episode 9

kami telah selesai berdiskusi dengan WO pilihan dari Willy, setelah memutuskan apa saja yang akan dilakukan akhirnya kami sepakat untuk pergi ke restoran terlebih dahulu. Agak malas sebenarnya, karena akan bertemu dengan Alexa si nenek sihir bermulut kejam yang pastinya akan terus menyindir bahkan menghina diriku habis-habisan.

Tapi mau tidak mau aku harus ke sana, aku sudah berjanji pada Willy jika aku akan berusaha mengenal Alexa lebih dekat lagi

"Jangan dengarkan kata-kata Kakak saat di restoran nanti ya, aku tahu kamu pasti merasa jika Kakakku akan terus memusuhimu tapi percayalah padaku Kak Alexa itu sebenarnya baik dan tidak seburuk kelihatannya!" Ucap Willy sambil menyetir mobil menuju restoran

"Iya sayang, aku tidak akan mendengarkannya. Terima kasih karena kamu selalu ada untukku" Jawabku sambil tersenyum dan menatap Willy penuh cinta

"Baik dari mana coba, kamu tidak tahu Will jika selama ini sikap Alexa lebih buruk dari yang pernah ia tunjukkan di depan kita semua, dia tidak lebih baik daripada seorang nenek sihir!!" Batinku kemudian memandang ke luar jendela

"Iya sama-sama, tapi aku juga ingin minta maaf jika selama ini aku belum bisa menjadi laki-laki yang baik untukmu dan bisa menemanimu saat kamu membutuhkan aku. Aku lebih mementingkan pekerjaan dan selalu menomor dua kan kamu"

"Kamu tidak perlu meminta maaf sayang, aku tahu kami melakukan semua itu untuk masa depan kita. Aku bisa memahaminya" Ucapku

"Terima kasih sudah mau mengerti kesibukanku, aku memang tidak salah memilihmu untuk menjadi istriku!"

Kami telah sampai di restoran yang beberapa hari ini aku kelola, kami tidak masuk ke dalam karena Willy ingin menikmati suasana pagi ini di area luar restoran ini. Kami kemudian memilih tempat duduk dan duduk di sana

"Tunggulah di sini, aku akan masuk dan memasak untukmu!" Kataku hendak bangun dari dudukku namun tiba-tiba Willy melarangku

"Tidak perlu sayang, kamu tidak perlu melakukannya biarkan para pelayan itu bekerja dan tetap temani aku di sini!" Willy mencegahku yang hendak berdiri

"Baiklah jika itu maumu" Aku kemudian menurut dan kembali duduk. Beberapa saat kemudian makanan yang kami pesan telah tersaji dan kami pun langsung melahapnya.

"Ke mana Kak Alexa sayang? dari tadi aku belum melihatnya?" Tanyaku di sela-sela makan

"Iya ya, aku baru menyadarinya jika dari tadi kita belum melihatnya" Ucap Willy sambil memakan sarapannya

"Mungkin dia sedang sibuk di dalam dapur sayang dan tengah mencoba memasak" Aku berasumsi seperti itu agar Willy tidak merasa jika aku sebenarnya sangat tidak ingin bertemu dengannya

"Tapi Kak Alexa tidak suka memasak sayang, jangankan memasak merebus air saja dia tidak mau" Kata Willy mengejek Alexa sambil terkekeh geli

"Lalu, jika Alexa tidak suka memasak untuk apa dia mau bekerja di sini, apa ada yang disembunyikan, ah tidak-tidak, aku tidak boleh berprasangka buruk padanya ya walaupun Alexa sangat menyebalkan tapi sebentar lagi Alexa akan menjadi Kakak iparku" Batinku sambil terus memakan sarapanku

"Oh aku tahu sayang, mungkin Kak Alexa ada di sebelah situ!" ucap Willy tiba-tiba sambil menoleh ke arah toko bunga milik Prima. Aku sebenarnya agak bingung dengan apa yang aku alami saat ini, Alexa, di tempat Prima, untuk apa.

"Di sana?" Tanyaku sambil menunjuk ke arah yang di sebutkan oleh Willy sambil memandang ke tempat itu

"Iya ke sana, apa aku belum bercerita kepadamu jika Kak Alexa sebenarnya menyukai Prima?"

Uhuk uhuk uhuk

Seketika aku terbatuk setelah mendengar penuturan Willy yang mengatakan jika Alexa menyukai Prima. Berarti apa yang aku pikirkan malam itu tidak salah . Alexa menyimpan perasan pada Prima.

"Ha, apa kamu bilang, sayang. Kak Alexa menyukai Prima?" Tanyaku lagi

"Jangan berteriak sayang ini rahasia!" Ucap Willy sembari meletakkan jari telunjuk di depan bibirnya dan kepalanya mendekat ke arahku. Aku pun hanya menganggukkan kepalaku tanda aku mengerti kata-katanya

"Begini sayang, sebenarnya Kak Alexa menyukai Prima sejak ia masih di bangku SMP dan SMA hanya saja Kak Alexa tidak berani menunjukkannya karena dulu ia merasa minder"

"Minder, minder bagaimana maksudmu, Kak Alexa kan cantik kenapa dia harus minder?"

"Iya Kak Alexa memang cantik sekarang tapi tidak waktu itu "

"Memangnya waktu itu Kak Alexa tidak cantik?" Aku mencoba mencari informasi tentang Alexa pada Willy

"Waktu itu Kak Alexa sangat gemuk sayang, berat badannya hampir satu kuintal dan wajahnya penuh dengan jerawat" Lagi-lagi Willy terkekeh ketika menceritakan tentang Kakaknya

"Jangan mengarang cerita sayang, mana mungkin Kak Alexa dulu seperti itu? " Tanyaku tidak percaya

"Benar, sayang. Aku tidak berbohong. Asal kamu tahu saja waktu itu Kakak selalu menangis setiap hari karena diejek dan dihina oleh teman-teman satu kelasnya. Hanya Prima yang tidak mengejeknya dan bahkan hanya Prima yang mau berteman dengannya, mulai saat itulah Kakakku menyukai Prima tapi Kak Alexa tidak berani mengatakannya karena Prima waktu itu terkenal sebagai cowok paling tampan di sekolahnya!" Jelas Willy panjang lebar

"Sekarang Prima juga masih tampan kok. Eh tunggu dulu apa yang aku pikirkan, tidak benar, ini tidak benar, aku sedang bersama Willy tidak seharusnya aku memikirkan laki-laki lain!" Batinku

"Terus?" Ucapku antusias mendengar cerita Willy, entah antusias terhadap hidup Kak Alexa atau Prima yang kata Willy dia merupakan laki-laki paling tampan saat masih SMA 😅😅😅

"Setelah Kakak lulus SMA dia tidak berani meneruskan kuliah di Indonesia karena dia tidak ingin merasakan hal yang sama saat SMA. Dia memutuskan untuk kuliah di luar negeri dan menjauh dari masa lalunya. Di sana Kakak memulai hidup sehat dengan diet dan olahraga yang teratur jadi setelah beberapa bulan di sana Kakak sudah menjadi wanita yang seperti saat ini, seperti yang kamu lihat sekarang!" Jelas Willy panjang lebar, ada sedikit rasa tidak percaya pada apa yang dikatakan Willy .

"Lalu bagaimana dengan cintanya, apa Kak Alexa tidak ingin memperjuangkannya? " Tanyaku dengan senyum palsu, karena sebenarnya dalam hatiku merasa sedikit sakit mengatakan hal itu

"Entah, karena sejak Kakak lulus kuliah sampai sekarang aku belum pernah melihatnya berhubungan dengan seorang laki-laki "

"Apa mungkin Kak Alexa masih mencintai Prima sayang?" tanyaku dengan hati-hati

"Mungkin saja, kalau tidak mana mungkin Kak Alexa mau menetap di Indonesia dan bekerja di sini,"

"Atau mungkin alasan Kak Alexa bekerja di sini karena ia tahu bahwa restoran ini bersebelahan dengan toko bunga milik Prima?"

"Bisa jadi seperti itu, apa kamu mau berkunjung ke toko bunga itu?"

"Jika kamu mau ke sana aku mau menemanimu!" Ucapku yang sebenarnya senang ketika Willy menawarkan hal itu.

Kemudian kami segera berjalan ke toko bunga itu yang jaraknya hanya dua meter dari restoran.

Sesampainya di sana aku disuguhkan dengan pemandangan yang sebenarnya membuatku sangat marah, bagaimana tidak di sana aku melihat Prima tengah bersama dengan Alexa menikmati sarapan pagi berdua

Walaupun itu hanya sebuah sarapan tapi sudah cukup membuatku sedikit kecewa karena mereka duduk saling berhadapan di sebuah meja berhiaskan bunga-bunga yang menambah kesan romantis

"Sepertinya akan ada yang menikah setelahku, atau kita menikah bersama sama saja!" Kata Willy sedikit keras membuat keduanya terkejut

"Willy, Agnes " Ucap mereka bersamaan

"Apa kami mengganggu aktivitas romantis kalian?" Willy berjalan sambil menggandeng erat tanganku

"Tidaklah Will, kita hanya sarapan tidak lebih" Ucap Prima sekilas melirik ke arah ku

"Kenapa kalian harus datang di saat seperti ini? dasar pengganggu." Gerutu Alexa dalam hati yang tidak bisa didengar oleh siapa pun tapi ekspresi wajahnya sangat terlihat jika ia sedikit marah dan terganggu

"Apa yang membawamu kesini Will?" Ucap Alexa masih tetap memakan sarapannya

"Kami tadi kebetulan datang ke restoran Kak, tapi karena kami tidak melihatmu maka kami berinisiatif untuk mencarimu kesini dan ternyata Kakak ada di sini, iya kan sayang?" Willy melirik ke arahku yang sedari tadi terdiam

"I-i-iya benar Kak." Aku sedikit kikuk karena sedari tadi Prima terus menatapku dengan tatapan mata yang tajam

"Kamu kenapa Nes, apa sedang tidak enak badan, kok bicaramu sedikit tergagap seperti itu?" Alexa mulai menyerangku dan berusaha memojokkanku

"Aku baik-baik saja, Kak. Tidak perlu cemas!" Jawabku berusaha menguasai suasana

"Kalian pergilah ke halaman belakang, aku rasa di sana akan lebih nyaman. Aku akan menyusul kalian setelah ini!" Perintah Prima pada kami semua

"Oke!" Jawab Willy dan kemudian kami segera berjalan menuju ke tempat yang di maksud...

.

.

.

.

.

.

**Hay para reader semua,author up lagi nih.

Maaf ya kemaren up nya cuman sedikit, jangan pernah bosan yah untuk stay di novel author,

Vote like dan juga komen nya jangan lupa

Maturnwun

Alfarahmawati**

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11 Visual Mawar
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82. Aku cemburu
84 Episode 83. Stop Alexa
85 Episode 84. To-tolong
86 Episode 85. Masih calon, Mas. Ingat itu!
87 Episode 85. Masih calon, Mas. Ingat itu!
88 Episode 86. Aku tidak akan ingkar janji
89 Episode 87. Kerja bagus, Albert
90 Episode 88. Mas, jangan ngelamun
91 Episode 89. Aku sehat Will
92 Episode 90. Memulai interogasi
93 Episode 91. Mulai menginterogasi lagi
94 Episode 92. Menikahlah denganku
95 Episode 93. Aku akan menunggumu
96 Episode 93. Aku akan menunggumu
97 Episode 94. Aku mencintaimu
98 Episode 95. Beri aku waktu, Will
99 Episode 96. Maafkan Papa, Lexa
100 Episode 97. Mohon bersabar
101 Episode 98. Cuma senyum, Boy
102 Episode 99. Apa kamu masih punya waktu
103 Episode 100. Aku ikut Ayah saja
104 Episode 101. Fakta Bu Mariyam
105 Episode 102. Fakta Bu Mariyam 2
106 Episode 102. Fakta Bu Mariyam 2
107 Episode 103. Pohon Lemon
108 Episode 104. Agnes, jawab aku
109 Episode 105. Sampai waktu lelah dan menyerah
110 Episode 106. Oma berangkat, ya
111 Episode 107. Andreas
112 Episode 108. Apa aku harus kembali padanya?
113 Episode 109. Pernikahan Mbak Sumi dan Prima
114 Episode 110. Cemburu
115 Episode 111. Hidup ini kejam, Nes
116 Episode 112. Terima kasih, aku tidak tertarik
117 Episode 113. Apakah hari ini aku ulang tahun
118 Episode 113. Apakah hari ini aku ulang tahun
119 Episode 114. Pertunangan William
120 Episode 115. Sandiwara William
121 Episode 116. Sandiwara William 2
122 Episode 117. Rencana William
123 Episode 118. Pengakuan William
124 Episode 119. Gombal
125 Episode 120. Kita belum resmi, Mas
126 Episode 121. Peluk lagi
127 Episode 122. See you next time
128 Episode 123. Terima kasih, Sam
129 Episode 124. Pilih yang kamu suka
130 Episode 125. Tidak perlu malu, sayang
131 Episode 126. fitting baju
132 Episode 127. Bertemu Mama
133 Episode 128. Kedatangan orang tua Alexa
134 Episode 129. Aku takut
135 Episode 129. Aku takut
136 Episode 130. Laki-laki hebat
137 Episode 131. Sabar Mas
138 Episode 132. Suami takut istri
139 Episode 133. Pengajian dan doa restu
140 Episode 134. Menjelang ijab qabul
141 Episode 134. Menjelang ijab qabul
142 Episode 135. SAH
143 Episode 136. Rumah baru
144 Episode 137. Rumah Oma
145 Episode 138. Kembali seperti semula
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11 Visual Mawar
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82. Aku cemburu
84
Episode 83. Stop Alexa
85
Episode 84. To-tolong
86
Episode 85. Masih calon, Mas. Ingat itu!
87
Episode 85. Masih calon, Mas. Ingat itu!
88
Episode 86. Aku tidak akan ingkar janji
89
Episode 87. Kerja bagus, Albert
90
Episode 88. Mas, jangan ngelamun
91
Episode 89. Aku sehat Will
92
Episode 90. Memulai interogasi
93
Episode 91. Mulai menginterogasi lagi
94
Episode 92. Menikahlah denganku
95
Episode 93. Aku akan menunggumu
96
Episode 93. Aku akan menunggumu
97
Episode 94. Aku mencintaimu
98
Episode 95. Beri aku waktu, Will
99
Episode 96. Maafkan Papa, Lexa
100
Episode 97. Mohon bersabar
101
Episode 98. Cuma senyum, Boy
102
Episode 99. Apa kamu masih punya waktu
103
Episode 100. Aku ikut Ayah saja
104
Episode 101. Fakta Bu Mariyam
105
Episode 102. Fakta Bu Mariyam 2
106
Episode 102. Fakta Bu Mariyam 2
107
Episode 103. Pohon Lemon
108
Episode 104. Agnes, jawab aku
109
Episode 105. Sampai waktu lelah dan menyerah
110
Episode 106. Oma berangkat, ya
111
Episode 107. Andreas
112
Episode 108. Apa aku harus kembali padanya?
113
Episode 109. Pernikahan Mbak Sumi dan Prima
114
Episode 110. Cemburu
115
Episode 111. Hidup ini kejam, Nes
116
Episode 112. Terima kasih, aku tidak tertarik
117
Episode 113. Apakah hari ini aku ulang tahun
118
Episode 113. Apakah hari ini aku ulang tahun
119
Episode 114. Pertunangan William
120
Episode 115. Sandiwara William
121
Episode 116. Sandiwara William 2
122
Episode 117. Rencana William
123
Episode 118. Pengakuan William
124
Episode 119. Gombal
125
Episode 120. Kita belum resmi, Mas
126
Episode 121. Peluk lagi
127
Episode 122. See you next time
128
Episode 123. Terima kasih, Sam
129
Episode 124. Pilih yang kamu suka
130
Episode 125. Tidak perlu malu, sayang
131
Episode 126. fitting baju
132
Episode 127. Bertemu Mama
133
Episode 128. Kedatangan orang tua Alexa
134
Episode 129. Aku takut
135
Episode 129. Aku takut
136
Episode 130. Laki-laki hebat
137
Episode 131. Sabar Mas
138
Episode 132. Suami takut istri
139
Episode 133. Pengajian dan doa restu
140
Episode 134. Menjelang ijab qabul
141
Episode 134. Menjelang ijab qabul
142
Episode 135. SAH
143
Episode 136. Rumah baru
144
Episode 137. Rumah Oma
145
Episode 138. Kembali seperti semula

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!