Episode 14

"Sempurna!" Ucapku sembari menatap bayangan wajahku di depan cermin. Aku sudah bersiap karena pagi ini Willy akan mengajakku ke sebuah tempat rahasia yang katanya akan menjadi tempat terindah yang pernah aku kunjungi.

Aku sudah menunggunya di teras depan rumahku, sambil terus senym-senyum sendiri aku terus melihat ke arah gerbang dan berharap Willy segera datang

"Awas kesambet, pagi-pagi kok udah senyum-senyum sendiri!" Ucap Mbak Sumi yang kini mendekat ke arahku

"Ih Mbak Sumi apaan sih? " Ucapku masih terus tersenyum dan merasa malu.

"Sarapan dulu Non, jangan sampai nanti pingsan karena belum makan pagi!" Ucapnya sambil meletakkan sebuah nampan yang berisi satu gelas susu coklat dan dua potong roti bakar dengan selai kacang kesukaanku

Aku memang sengaja tidak sarapan pagi ini, karena aku ingin bersiap di halaman untuk menunggu Willy datang, aku tidak ingin membuatnya menunggu.

Tapi berhubung Willy sampai sekarang belum datang dan Mbak Sumi membawakan aku sarapan, maka aku putuskan untuk sarapan sambil menunggunya, dengan sesekali menatap ke arah gerbang.

Sekitar sepuluh menit kemudian aku telah selesai sarapan, tapi tanda-tanda Willy datang belum juga terlihat.

Aku melirik ke arah jam yang melingkar di tangan kananku. Sudah pukul 10.15 tapi sampai sekarang Willy belum juga datang.

Aku berusaha menghubunginya, tapi dia tidak menjawab panggilan dariku bahkan pesan pun tidak ia baca.

"Mungkin dia masih di jalan dan sedang menyetir, aku enggak boleh ganggu konsentrasi dia " Ucapku mencoba membuang pemikiran yang buruk tentangnya.

Sampai pukul 12.00 aku masih setia menunggunya di teras, ya walaupun dalam hati sudah merasa sangat jenuh dan tentunya kecewa tapi aku tetap duduk di sana dan berharap dia segera datang.

.

.

.

_____________

"Loh kamu enggak balik ke luar negeri lagi ?" Tanya Prima pada Alexa yang kini tengah berbincang di taman belakang toko bunga milik Prima.

"Enggak" Jawab Alexa singkat masih dengan berjalan mengelilingi kebun bunga di halaman belakang Prima Florist itu

"Kenapa?" Tanya Prima sembari mengikuti langkah Alexa

"Aku ingin menetap di Indonesia saja, sepertinya aku sudah bosan di sana!" Jelas Alexa membuat Prima sedikit kaget

"Bosan, kok bisa, aneh kamu ya, banyak ya orang di luar sana bermimpi ingin berkarya di luar negeri tapi kamu kok malah bosan berkarya di sana!" Ucap Prima menggelengkan kepalanya tak percaya dengan apa yang didengarnya.

"Ya aku bosan di sana, karena di sana aku jauh dari orang-orang yang aku sayangi!" Kata Alexa

"Bukannya keluargamu sering ya berkunjung ke sana? lalu jika kamu ingin menetap di Indonesia bagaimana dengan kekasihmu?"

"Mereka memang sering ke sana tapi tidak mengunjungiku, mereka ke sana karena bisnis mereka!" Alexa kini berhenti di depan pot bunga Mawar

"Lalu kekasihmu?" Prima pun ikut berhenti tepat di belakang Alexa

"Kekasih, aku tidak memiliki kekasih, aku masih jomblo!" Ucap Alexa sambil menatap ke sembarang arah sambil tersenyum tipis

"Jomblo, mana mungkin orang secantik dan sesukses kamu masih jomblo? " Prima tidak percaya dengan apa yang ia dengar bahwa Alexa masih sendiri

"Apa kamu tidak percaya padaku?" Alexa mengembangkan senyumnya, merasa sangat senang karena Prima memujanya dan mengatakan bahwa dirinya cantik dan juga pintar.

"Antara percaya dan tidak percaya "

"Sudahlah Prima, jangan membahas soal itu"

"Kenapa memangnya, oh aku tahu atau jangan-jangan kamu baru putus ya dari kekasihmu itu dan untuk melupakan semua kenangan kalian maka kamu memutuskan untuk tidak kembali lagi ke sana dan lebih memilih menetap di Indonesia!" Prima berasumsi

"Jangan sok tahu ya, aku dari dulu memang belum pernah pacaran sama sekali. Ya memang ada sih beberapa yang sampai sekarang mengejarku tapi aku tidak menanggapi mereka, karena sekarang bagiku yang lebih penting adalah aku ingin membuktikan pada mereka semua yang pernah menghina dan merendahkanku, bahwa aku tidak seburuk yang mereka pikir!" Ucap Alexa begitu menggebu-gebu sambil berjalan kembali

"Jadi kamu masih dendam pada mereka semua?" Prima pun mengikutinya lagi

"Jujur saja, memang iya, aku memang masih dendam dengan mereka semua. Tapi walaupun begitu aku tidak akan membalas mereka seperti mereka memperlakukan aku . Aku akan membalas mereka dengan prestasi yang akan membungkam mulut kotor mereka dan membuat mereka menyesali perbuatan mereka seumur hidup mereka!"

"Takut!" Jawab Prima cekikikan sembari menunjukkan wajah ketakutan. Alexa pun menoleh,

"Ini benar Prima, aku benar-benar akan melakukannya!" Lanjut Alexa dengan penuh keyakinan

"Iya, iya aku percaya padamu, aku akan mendukungmu. Aku mendukungmu bukan karena aku juga ingin membalas mereka tapi aku mendukungmu karena aku tahu jalan yang kamu ambil ini adalah jalan yang benar. Jalan di mana sebuah penghinaan akan dibalas dengan prestasi sehingga mampu membuat mereka terdiam dan tidak akan mampu merendahkanmu lagi. Semangat!" Dukung Prima penuh dengan keyakinan

"Terima kasih Prima, dari dulu kamu adalah orang pertama yang selalu mendukungku dan juga menolongku di saat aku sedang tidak baik-baik saja!"

"Sama-sama, bukankah sudah menjadi sebuah kewajiban kita harus tolong menolong pada sesama?" Prima tersenyum

"Iya terima kasih sekali lagi "

"Aku akan kembali ke depan, sepertinya sedang ramai, kamu bisa bersantai santai di sini. Aku akan segera kembali!" Ucap Prima kemudian meninggalkan Alexa sendiri di kebun bunga itu

"Terima kasih Prima, kamu tidak pernah berubah sedikitpun, kamu masih sama seperti saat kita masih SMA. Begitupun dengan perasaanku padamu Prim, tidak pernah berubah sedikitpun ." Batin Alexa sambil menatap kepergian Prima

.

.

.___________

"Enggak datang lagi?" Ucap Mbak Sumi ketika melihatku masuk ke dalam rumah dengan wajah yang sudah tidak karuan saking kecewanya. Aku tidak menjawab pertanyaannya dan langsung menaiki tangga menuju ke kamarku.

Aku membuka dan menutup pintu kamarku dengan kasar sebagai pelampiasan akan kekesalanku hari ini.

Sungguh sangat menjengkelkan dan mengecewakan, aku sudah menunggunya hampir enam jam tapi ia tidak kunjung datang atau sekedar menghubungiku jikalau hari ini ia tidak bisa datang.

Aku menangis sejadi-jadinya di atas kasurku, aku mengeluarkan semua emosiku dengan terus menangis dan menangis. Baru saja kemarin Willy membuatku bahagia tapi hari ini sudah melukaiku lagi.

.

.

.

.

Hay semua reader tercinta, author up lagi nih.

jangan pernah bosen ya untuk vote like dan komennya

Matur nuwun

Alfarahmawati

Terpopuler

Comments

🌸EɾNα🌸

🌸EɾNα🌸

ceritanya keren ditunggu up nya Thor 👍
jangan lupa feedback ke ceritaku ya
"Kekasih Simpanan Tuan Muda"
makasih 🥰

2021-01-03

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11 Visual Mawar
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82. Aku cemburu
84 Episode 83. Stop Alexa
85 Episode 84. To-tolong
86 Episode 85. Masih calon, Mas. Ingat itu!
87 Episode 85. Masih calon, Mas. Ingat itu!
88 Episode 86. Aku tidak akan ingkar janji
89 Episode 87. Kerja bagus, Albert
90 Episode 88. Mas, jangan ngelamun
91 Episode 89. Aku sehat Will
92 Episode 90. Memulai interogasi
93 Episode 91. Mulai menginterogasi lagi
94 Episode 92. Menikahlah denganku
95 Episode 93. Aku akan menunggumu
96 Episode 93. Aku akan menunggumu
97 Episode 94. Aku mencintaimu
98 Episode 95. Beri aku waktu, Will
99 Episode 96. Maafkan Papa, Lexa
100 Episode 97. Mohon bersabar
101 Episode 98. Cuma senyum, Boy
102 Episode 99. Apa kamu masih punya waktu
103 Episode 100. Aku ikut Ayah saja
104 Episode 101. Fakta Bu Mariyam
105 Episode 102. Fakta Bu Mariyam 2
106 Episode 102. Fakta Bu Mariyam 2
107 Episode 103. Pohon Lemon
108 Episode 104. Agnes, jawab aku
109 Episode 105. Sampai waktu lelah dan menyerah
110 Episode 106. Oma berangkat, ya
111 Episode 107. Andreas
112 Episode 108. Apa aku harus kembali padanya?
113 Episode 109. Pernikahan Mbak Sumi dan Prima
114 Episode 110. Cemburu
115 Episode 111. Hidup ini kejam, Nes
116 Episode 112. Terima kasih, aku tidak tertarik
117 Episode 113. Apakah hari ini aku ulang tahun
118 Episode 113. Apakah hari ini aku ulang tahun
119 Episode 114. Pertunangan William
120 Episode 115. Sandiwara William
121 Episode 116. Sandiwara William 2
122 Episode 117. Rencana William
123 Episode 118. Pengakuan William
124 Episode 119. Gombal
125 Episode 120. Kita belum resmi, Mas
126 Episode 121. Peluk lagi
127 Episode 122. See you next time
128 Episode 123. Terima kasih, Sam
129 Episode 124. Pilih yang kamu suka
130 Episode 125. Tidak perlu malu, sayang
131 Episode 126. fitting baju
132 Episode 127. Bertemu Mama
133 Episode 128. Kedatangan orang tua Alexa
134 Episode 129. Aku takut
135 Episode 129. Aku takut
136 Episode 130. Laki-laki hebat
137 Episode 131. Sabar Mas
138 Episode 132. Suami takut istri
139 Episode 133. Pengajian dan doa restu
140 Episode 134. Menjelang ijab qabul
141 Episode 134. Menjelang ijab qabul
142 Episode 135. SAH
143 Episode 136. Rumah baru
144 Episode 137. Rumah Oma
145 Episode 138. Kembali seperti semula
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11 Visual Mawar
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82. Aku cemburu
84
Episode 83. Stop Alexa
85
Episode 84. To-tolong
86
Episode 85. Masih calon, Mas. Ingat itu!
87
Episode 85. Masih calon, Mas. Ingat itu!
88
Episode 86. Aku tidak akan ingkar janji
89
Episode 87. Kerja bagus, Albert
90
Episode 88. Mas, jangan ngelamun
91
Episode 89. Aku sehat Will
92
Episode 90. Memulai interogasi
93
Episode 91. Mulai menginterogasi lagi
94
Episode 92. Menikahlah denganku
95
Episode 93. Aku akan menunggumu
96
Episode 93. Aku akan menunggumu
97
Episode 94. Aku mencintaimu
98
Episode 95. Beri aku waktu, Will
99
Episode 96. Maafkan Papa, Lexa
100
Episode 97. Mohon bersabar
101
Episode 98. Cuma senyum, Boy
102
Episode 99. Apa kamu masih punya waktu
103
Episode 100. Aku ikut Ayah saja
104
Episode 101. Fakta Bu Mariyam
105
Episode 102. Fakta Bu Mariyam 2
106
Episode 102. Fakta Bu Mariyam 2
107
Episode 103. Pohon Lemon
108
Episode 104. Agnes, jawab aku
109
Episode 105. Sampai waktu lelah dan menyerah
110
Episode 106. Oma berangkat, ya
111
Episode 107. Andreas
112
Episode 108. Apa aku harus kembali padanya?
113
Episode 109. Pernikahan Mbak Sumi dan Prima
114
Episode 110. Cemburu
115
Episode 111. Hidup ini kejam, Nes
116
Episode 112. Terima kasih, aku tidak tertarik
117
Episode 113. Apakah hari ini aku ulang tahun
118
Episode 113. Apakah hari ini aku ulang tahun
119
Episode 114. Pertunangan William
120
Episode 115. Sandiwara William
121
Episode 116. Sandiwara William 2
122
Episode 117. Rencana William
123
Episode 118. Pengakuan William
124
Episode 119. Gombal
125
Episode 120. Kita belum resmi, Mas
126
Episode 121. Peluk lagi
127
Episode 122. See you next time
128
Episode 123. Terima kasih, Sam
129
Episode 124. Pilih yang kamu suka
130
Episode 125. Tidak perlu malu, sayang
131
Episode 126. fitting baju
132
Episode 127. Bertemu Mama
133
Episode 128. Kedatangan orang tua Alexa
134
Episode 129. Aku takut
135
Episode 129. Aku takut
136
Episode 130. Laki-laki hebat
137
Episode 131. Sabar Mas
138
Episode 132. Suami takut istri
139
Episode 133. Pengajian dan doa restu
140
Episode 134. Menjelang ijab qabul
141
Episode 134. Menjelang ijab qabul
142
Episode 135. SAH
143
Episode 136. Rumah baru
144
Episode 137. Rumah Oma
145
Episode 138. Kembali seperti semula

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!