"Sempurna!" Ucapku sembari menatap bayangan wajahku di depan cermin. Aku sudah bersiap karena pagi ini Willy akan mengajakku ke sebuah tempat rahasia yang katanya akan menjadi tempat terindah yang pernah aku kunjungi.
Aku sudah menunggunya di teras depan rumahku, sambil terus senym-senyum sendiri aku terus melihat ke arah gerbang dan berharap Willy segera datang
"Awas kesambet, pagi-pagi kok udah senyum-senyum sendiri!" Ucap Mbak Sumi yang kini mendekat ke arahku
"Ih Mbak Sumi apaan sih? " Ucapku masih terus tersenyum dan merasa malu.
"Sarapan dulu Non, jangan sampai nanti pingsan karena belum makan pagi!" Ucapnya sambil meletakkan sebuah nampan yang berisi satu gelas susu coklat dan dua potong roti bakar dengan selai kacang kesukaanku
Aku memang sengaja tidak sarapan pagi ini, karena aku ingin bersiap di halaman untuk menunggu Willy datang, aku tidak ingin membuatnya menunggu.
Tapi berhubung Willy sampai sekarang belum datang dan Mbak Sumi membawakan aku sarapan, maka aku putuskan untuk sarapan sambil menunggunya, dengan sesekali menatap ke arah gerbang.
Sekitar sepuluh menit kemudian aku telah selesai sarapan, tapi tanda-tanda Willy datang belum juga terlihat.
Aku melirik ke arah jam yang melingkar di tangan kananku. Sudah pukul 10.15 tapi sampai sekarang Willy belum juga datang.
Aku berusaha menghubunginya, tapi dia tidak menjawab panggilan dariku bahkan pesan pun tidak ia baca.
"Mungkin dia masih di jalan dan sedang menyetir, aku enggak boleh ganggu konsentrasi dia " Ucapku mencoba membuang pemikiran yang buruk tentangnya.
Sampai pukul 12.00 aku masih setia menunggunya di teras, ya walaupun dalam hati sudah merasa sangat jenuh dan tentunya kecewa tapi aku tetap duduk di sana dan berharap dia segera datang.
.
.
.
_____________
"Loh kamu enggak balik ke luar negeri lagi ?" Tanya Prima pada Alexa yang kini tengah berbincang di taman belakang toko bunga milik Prima.
"Enggak" Jawab Alexa singkat masih dengan berjalan mengelilingi kebun bunga di halaman belakang Prima Florist itu
"Kenapa?" Tanya Prima sembari mengikuti langkah Alexa
"Aku ingin menetap di Indonesia saja, sepertinya aku sudah bosan di sana!" Jelas Alexa membuat Prima sedikit kaget
"Bosan, kok bisa, aneh kamu ya, banyak ya orang di luar sana bermimpi ingin berkarya di luar negeri tapi kamu kok malah bosan berkarya di sana!" Ucap Prima menggelengkan kepalanya tak percaya dengan apa yang didengarnya.
"Ya aku bosan di sana, karena di sana aku jauh dari orang-orang yang aku sayangi!" Kata Alexa
"Bukannya keluargamu sering ya berkunjung ke sana? lalu jika kamu ingin menetap di Indonesia bagaimana dengan kekasihmu?"
"Mereka memang sering ke sana tapi tidak mengunjungiku, mereka ke sana karena bisnis mereka!" Alexa kini berhenti di depan pot bunga Mawar
"Lalu kekasihmu?" Prima pun ikut berhenti tepat di belakang Alexa
"Kekasih, aku tidak memiliki kekasih, aku masih jomblo!" Ucap Alexa sambil menatap ke sembarang arah sambil tersenyum tipis
"Jomblo, mana mungkin orang secantik dan sesukses kamu masih jomblo? " Prima tidak percaya dengan apa yang ia dengar bahwa Alexa masih sendiri
"Apa kamu tidak percaya padaku?" Alexa mengembangkan senyumnya, merasa sangat senang karena Prima memujanya dan mengatakan bahwa dirinya cantik dan juga pintar.
"Antara percaya dan tidak percaya "
"Sudahlah Prima, jangan membahas soal itu"
"Kenapa memangnya, oh aku tahu atau jangan-jangan kamu baru putus ya dari kekasihmu itu dan untuk melupakan semua kenangan kalian maka kamu memutuskan untuk tidak kembali lagi ke sana dan lebih memilih menetap di Indonesia!" Prima berasumsi
"Jangan sok tahu ya, aku dari dulu memang belum pernah pacaran sama sekali. Ya memang ada sih beberapa yang sampai sekarang mengejarku tapi aku tidak menanggapi mereka, karena sekarang bagiku yang lebih penting adalah aku ingin membuktikan pada mereka semua yang pernah menghina dan merendahkanku, bahwa aku tidak seburuk yang mereka pikir!" Ucap Alexa begitu menggebu-gebu sambil berjalan kembali
"Jadi kamu masih dendam pada mereka semua?" Prima pun mengikutinya lagi
"Jujur saja, memang iya, aku memang masih dendam dengan mereka semua. Tapi walaupun begitu aku tidak akan membalas mereka seperti mereka memperlakukan aku . Aku akan membalas mereka dengan prestasi yang akan membungkam mulut kotor mereka dan membuat mereka menyesali perbuatan mereka seumur hidup mereka!"
"Takut!" Jawab Prima cekikikan sembari menunjukkan wajah ketakutan. Alexa pun menoleh,
"Ini benar Prima, aku benar-benar akan melakukannya!" Lanjut Alexa dengan penuh keyakinan
"Iya, iya aku percaya padamu, aku akan mendukungmu. Aku mendukungmu bukan karena aku juga ingin membalas mereka tapi aku mendukungmu karena aku tahu jalan yang kamu ambil ini adalah jalan yang benar. Jalan di mana sebuah penghinaan akan dibalas dengan prestasi sehingga mampu membuat mereka terdiam dan tidak akan mampu merendahkanmu lagi. Semangat!" Dukung Prima penuh dengan keyakinan
"Terima kasih Prima, dari dulu kamu adalah orang pertama yang selalu mendukungku dan juga menolongku di saat aku sedang tidak baik-baik saja!"
"Sama-sama, bukankah sudah menjadi sebuah kewajiban kita harus tolong menolong pada sesama?" Prima tersenyum
"Iya terima kasih sekali lagi "
"Aku akan kembali ke depan, sepertinya sedang ramai, kamu bisa bersantai santai di sini. Aku akan segera kembali!" Ucap Prima kemudian meninggalkan Alexa sendiri di kebun bunga itu
"Terima kasih Prima, kamu tidak pernah berubah sedikitpun, kamu masih sama seperti saat kita masih SMA. Begitupun dengan perasaanku padamu Prim, tidak pernah berubah sedikitpun ." Batin Alexa sambil menatap kepergian Prima
.
.
.___________
"Enggak datang lagi?" Ucap Mbak Sumi ketika melihatku masuk ke dalam rumah dengan wajah yang sudah tidak karuan saking kecewanya. Aku tidak menjawab pertanyaannya dan langsung menaiki tangga menuju ke kamarku.
Aku membuka dan menutup pintu kamarku dengan kasar sebagai pelampiasan akan kekesalanku hari ini.
Sungguh sangat menjengkelkan dan mengecewakan, aku sudah menunggunya hampir enam jam tapi ia tidak kunjung datang atau sekedar menghubungiku jikalau hari ini ia tidak bisa datang.
Aku menangis sejadi-jadinya di atas kasurku, aku mengeluarkan semua emosiku dengan terus menangis dan menangis. Baru saja kemarin Willy membuatku bahagia tapi hari ini sudah melukaiku lagi.
.
.
.
.
Hay semua reader tercinta, author up lagi nih.
jangan pernah bosen ya untuk vote like dan komennya
Matur nuwun
Alfarahmawati
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
🌸EɾNα🌸
ceritanya keren ditunggu up nya Thor 👍
jangan lupa feedback ke ceritaku ya
"Kekasih Simpanan Tuan Muda"
makasih 🥰
2021-01-03
1