Episode 5

Aku telah bersiap untuk menghadiri acara makan malam yang di adakan di rumah William, sebenarnya aku agak sedikit malas untuk datang ke acara itu, bagaimana tidak di sana aku pasti akan bertemu dengan Alexa, Kakak dari William yang pastinya akan bersikap seperti kemarin.

Tapi karena aku menghormati Willy dan juga kedua orang tuanya akhirnya aku datang ke acara itu.

Aku berangkat dari rumahku dengan di antar oleh sopir Ayahku, itu semua aku lakukan karena sampai saat ini aku masih merasa malas berkendara.

Aku pun telah sampai di halaman rumah Willy, rumah megah bercat putih dengan pilar-pilar megah di sisi kanan dan juga kiri serta lampu-lampu yang bersinar terang menambah kemegahan rumah itu.

Di halaman rumah itu mobil bermerek berjejer rapi dari arah utara ke selatan membuat siapapun yang melihatnya akan merasa kagum dan pastinya akan merasa iri dengan kekayaan yang di miliki oleh keluarga Adiputra pengusaha kuliner ternama di tanah air.

Setelah sampai di depan pintu aku di sambut oleh 2 orang pelayan yang membukakan pintu dengan tersenyum ramah ke arahku

"Silakan masuk, Nona. Anda sudah di tunggu Tuan dan Nyonya di meja makan!" Ucap pelayan itu kepadaku

Aku pun menganggukkan kepalaku tanda aku mengerti ucapan mereka, dan kemudian aku berjalan menuju ke tempat yang di maksud.

"Selamat malam semuanya, maaf saya datang terlambat" Ucapku setelah sampai di ruang makan dan mendapati seluruh anggota keluarga sudah berkumpul kecuali Om Adiputra karena ia sedang berada di luar negeri. Ruang makan mewah yang semua perabotannya berwarna mengkilap dan juga di sana ada beberapa pelayan yang siap membantu mengambilkan makanan atau minuman.

"Bukankah itu kebiasaanmu dari dulu, belum apa-apa sudah terlambat" Ucap Alexa kepadaku sambil menatapku sinis

"Sudahlah, Kak. Toh kita juga belum mulai makan!" Willy mencoba membelaku dan mendekat ke arahku kemudian menggeser kursi dan memintaku duduk

"Terus saja kamu membela dia, lama-lama dia jadi besar kepala" Lagi-lagi Alexa berkata seperti itu dan membuatku sedikit tidak betah

" Kakak!" Ucap William sambil membulatkan matanya

"Sudah-sudah jangan berdebat di depan makanan tidak baik" Tante Rosa mencoba melerai mereka,

"Ayo Agnes duduk dengan tenang ya sayang" Lanjutnya sambil berkata lembut dan menggenggam tanganku dari seberang meja

" Baik, Tante" Aku pun segera duduk di tempat yang telah di tunjuk oleh Willy

"Berhubung semua sudah ada bagaimana kalau kita mulai makan malam?" ajak Tante Rosa

"Tunggu Ma. Masih ada seseorang yang belum datang tunggu sebentar lagi!" Ucap Alexa pada Mamanya

"Siapa sayang, apa dia kekasihmu?" tanya Tante Rosa pada anaknya dengan raut wajah yang bahagia berharap sang anak segera mendapatkan calon suami karena usianya yang sudah cukup matang.

"Bukan Ma, dia hanya temanku" Jawab Alexa sedikit malu dan tersenyum

"Kenapa wajahnya berubah menjadi seperti itu? tadi saja waktu aku datang dia tidak seperti itu? atau jangan-jangan memang benar tamu yang ia tunggu adalah kekasihnya? ternyata dia masih punya malu juga" Batinku saat melihat raut wajah Alexa yang agak memerah

"Itu dia sudah datang!" Ucap Alexa kemudian berdiri menghampiri seseorang yang ia maksud. Kami semua pun menoleh ke arah Alexa yang berjalan menjauhi meja makan dan betapa terkejutnya diriku ternyata tamu yang ia tunggu-tunggu adalah Prima. Prima yang malam ini datang dengan mengenakan kemeja berwarna putih yang digulung sampai siku serta celana panjang warna hitam membuatnya terlihat begitu tampan.

"Kenapa Prima bisa datang kemari? apa hubungannya dengan Alexa? apa mereka berpacaran? " Semua pertanyaan itu terus berputar di kepalaku sampai-sampai Willy menepuk punggungku karena aku melamun sejak saat Prima duduk di samping Alexa

"Apa kamu baik-baik saja sayang?" tanya Willy kepadaku sambil memegang pipi kananku

"A-a-aku baik-baik saja, maaf apa tadi kamu bertanya sesuatu?" Ucapku pada Willy

"Tidak, aku tidak bertanya apa pun, tapi aku perhatikan kamu tadi melamun? apa yang sedang kamu pikirkan? "

"Tidak ada sayang, aku tidak memikirkan apa-apa" Ucapku berbohong pada Willy. Alexa yang menatapku hanya terdiam, tidak biasanya dia seperti itu, biasanya dia akan langsung menghinaku dan menuduhku dengan hal-hal yang aku anggap tidak masuk akal tetapi kali ini tidak. Kali ini Alexa benar-benar menjaga harga dirinya di depan Prima

"Selamat datang, Prima" Ucap Tante Rosa pada Prima yang kini telah duduk di samping Alexa. Tante Rosa sudah mengenal Prima dengan baik karena Prima sering terlibat dalam urusan perusahaannya.

"Terima kasih, Tante" Jawabnya singkat lalu kemudian duduk di samping Alexa. Alexa merasa sangat bahagia karena duduk berdampingan dengan Prima. Tetapi Prima sendiri hanya bersikap biasa saja dan sesekali mencuri pandang ke arahku.

"Apa masih ada lagi yang ingin ditunggu? " tanya Tante Rosa lagi

"Tidak!" Jawab kita semua kompak

Kami berlima segera memulai acara makan malam hari ini, tidak ada pembicaraan yang penting sampai aktivitas makan kami selesai. Yang ada hanya suara Alexa yang sesekali melayani Prima, menawarkan makanan ini dan itu.

Alexa juga bersikap begitu lembut dan tidak bar-bar seperti biasanya, ia sangat menjaga harga dirinya di depan Prima. Sungguh sangat memuakkan dan menjijikkan sikapnya malam ini.

Sampai saat kami semua selesai makan, Alexa masih tetap berpura-pura lembut seperti tadi ia dengan sengaja mengangkat semua piring dan gelas kotor yang telah kami gunakan sambil terus mengumbar senyum dan sikap lembutnya yang palsu.

Benar-benar membuatku merasa mual dan ingin memuntahkan semua yang telah aku makan.

Kami semua telah selesai makan dan sekarang berada di ruang keluarga rumah tersebut.

Kami semua duduk santai sambil berbincang ringan satu sama lain.

"Prima, apa sudah lama mengenal Alexa? " tanya Tante Rosa begitu antusias

"Sudah Tante, kebetulan kita sudah mengenal sejak di bangku SMP" Jawab Prima sambil menatap ke arah Tante Rosa

"Oh sudah lama ya? apa kamu sudah memiliki seorang kekasih?" lanjut Tante Rosa

"Belum, Tante. Lagi pula tidak ada yang mau dengan tukang bunga seperti saya" Ucap Prima memandangku sekilas dan kemudian bergantian ke arah Tante Rosa

"Jangan merendahkan dirimu sendiri, cinta itu tidak mengenal harta atau apapun!" timpal Tante Rosa berusaha menepis pemikiran Prima yang beranggapan jika cinta itu hanya memandang materi.

"Aku dengar kamu menyukai seseorang, apa itu benar? " tanya Alexa sambil menatapku dan ke arah Prima bergantian

Aku tahu apa maksud tatapan Alexa, tapi aku tidak mengharuskannya karena aku tidak mau berakhir dengan sakit hati. Prima pun menyadarinya dan dia juga pura-pura tidak mengetahui nya agar di antara kita tidak ada kecanggungan

"Aku memang sedang menyukai seseorang, tapi entah Dia suka atau tidak aku sendiri tidak tahu!" jawab Prima menatapku sekilas, membuat jantungku sedikit berdetak cepat namun aku bisa menguasainya

"Cinta itu harus diperjuangkan, jangan lelah terus berusaha kejar di sampai dapat" Tante Rosa menyemangati Prima

"Iya, Tante. Saya juga sedang berjuang doakan saja semoga saya berjodoh dengan Dia" kata Prima masih menatapku

Aku merasa sedikit kikuk dengan tatapan Prima, aku kemudian memalingkan wajah ke arah Willy yang ternyata tengah menatapku.

"Aku mencintaimu ." Ucapnya lembut tepat di depan mataku, membuat jantungku berdetak tidak beraturan dan wajahku menjadi sedikit panas

"Aku juga mencintaimu " Ucapku membalas kata-katanya dengan nada yang lembut. Tiba-tiba Willy menggenggam tangan kananku dan menciumnya di depan semua orang membuatku semakin terkejut.

Mereka yang menyaksikan kejadian itu tersenyum senang karena keharmonisan hubunganku dengan Willy begitu nyata.

Tapi tidak dengan laki-laki yang duduk di seberangku. Dia terlihat memendam amarah di hatinya, tangannya mengepal dan matanya menyorotkan sebuah isyarat kebencian tapi dengan cepat ia mampu menguasai emosinya lagi dan melanjutkan obrolannya dengan Tante Rosa

Alexa yang menyaksikan kejadian itu tidak menghiraukan nya tapi matanya terfokus pada wajah Prima yang ekspresinya berubah sejak Willy menggenggam tanganku.

"Apa yang terjadi denganmu Prim, ternyata dugaanku selama ini benar adanya, aku akan mencari bukti agar aku bisa lebih yakin dengan semuanya" Batin Alexa

Kami pun berbincang sampai larut malam, tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 .

Kami pun menyudahinya dan kemudian kembali pulang ke rumah masing-masing.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Jangan lupa vote dan like yah

🙏🙏🙏🙏🙏🙏

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11 Visual Mawar
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82. Aku cemburu
84 Episode 83. Stop Alexa
85 Episode 84. To-tolong
86 Episode 85. Masih calon, Mas. Ingat itu!
87 Episode 85. Masih calon, Mas. Ingat itu!
88 Episode 86. Aku tidak akan ingkar janji
89 Episode 87. Kerja bagus, Albert
90 Episode 88. Mas, jangan ngelamun
91 Episode 89. Aku sehat Will
92 Episode 90. Memulai interogasi
93 Episode 91. Mulai menginterogasi lagi
94 Episode 92. Menikahlah denganku
95 Episode 93. Aku akan menunggumu
96 Episode 93. Aku akan menunggumu
97 Episode 94. Aku mencintaimu
98 Episode 95. Beri aku waktu, Will
99 Episode 96. Maafkan Papa, Lexa
100 Episode 97. Mohon bersabar
101 Episode 98. Cuma senyum, Boy
102 Episode 99. Apa kamu masih punya waktu
103 Episode 100. Aku ikut Ayah saja
104 Episode 101. Fakta Bu Mariyam
105 Episode 102. Fakta Bu Mariyam 2
106 Episode 102. Fakta Bu Mariyam 2
107 Episode 103. Pohon Lemon
108 Episode 104. Agnes, jawab aku
109 Episode 105. Sampai waktu lelah dan menyerah
110 Episode 106. Oma berangkat, ya
111 Episode 107. Andreas
112 Episode 108. Apa aku harus kembali padanya?
113 Episode 109. Pernikahan Mbak Sumi dan Prima
114 Episode 110. Cemburu
115 Episode 111. Hidup ini kejam, Nes
116 Episode 112. Terima kasih, aku tidak tertarik
117 Episode 113. Apakah hari ini aku ulang tahun
118 Episode 113. Apakah hari ini aku ulang tahun
119 Episode 114. Pertunangan William
120 Episode 115. Sandiwara William
121 Episode 116. Sandiwara William 2
122 Episode 117. Rencana William
123 Episode 118. Pengakuan William
124 Episode 119. Gombal
125 Episode 120. Kita belum resmi, Mas
126 Episode 121. Peluk lagi
127 Episode 122. See you next time
128 Episode 123. Terima kasih, Sam
129 Episode 124. Pilih yang kamu suka
130 Episode 125. Tidak perlu malu, sayang
131 Episode 126. fitting baju
132 Episode 127. Bertemu Mama
133 Episode 128. Kedatangan orang tua Alexa
134 Episode 129. Aku takut
135 Episode 129. Aku takut
136 Episode 130. Laki-laki hebat
137 Episode 131. Sabar Mas
138 Episode 132. Suami takut istri
139 Episode 133. Pengajian dan doa restu
140 Episode 134. Menjelang ijab qabul
141 Episode 134. Menjelang ijab qabul
142 Episode 135. SAH
143 Episode 136. Rumah baru
144 Episode 137. Rumah Oma
145 Episode 138. Kembali seperti semula
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11 Visual Mawar
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82. Aku cemburu
84
Episode 83. Stop Alexa
85
Episode 84. To-tolong
86
Episode 85. Masih calon, Mas. Ingat itu!
87
Episode 85. Masih calon, Mas. Ingat itu!
88
Episode 86. Aku tidak akan ingkar janji
89
Episode 87. Kerja bagus, Albert
90
Episode 88. Mas, jangan ngelamun
91
Episode 89. Aku sehat Will
92
Episode 90. Memulai interogasi
93
Episode 91. Mulai menginterogasi lagi
94
Episode 92. Menikahlah denganku
95
Episode 93. Aku akan menunggumu
96
Episode 93. Aku akan menunggumu
97
Episode 94. Aku mencintaimu
98
Episode 95. Beri aku waktu, Will
99
Episode 96. Maafkan Papa, Lexa
100
Episode 97. Mohon bersabar
101
Episode 98. Cuma senyum, Boy
102
Episode 99. Apa kamu masih punya waktu
103
Episode 100. Aku ikut Ayah saja
104
Episode 101. Fakta Bu Mariyam
105
Episode 102. Fakta Bu Mariyam 2
106
Episode 102. Fakta Bu Mariyam 2
107
Episode 103. Pohon Lemon
108
Episode 104. Agnes, jawab aku
109
Episode 105. Sampai waktu lelah dan menyerah
110
Episode 106. Oma berangkat, ya
111
Episode 107. Andreas
112
Episode 108. Apa aku harus kembali padanya?
113
Episode 109. Pernikahan Mbak Sumi dan Prima
114
Episode 110. Cemburu
115
Episode 111. Hidup ini kejam, Nes
116
Episode 112. Terima kasih, aku tidak tertarik
117
Episode 113. Apakah hari ini aku ulang tahun
118
Episode 113. Apakah hari ini aku ulang tahun
119
Episode 114. Pertunangan William
120
Episode 115. Sandiwara William
121
Episode 116. Sandiwara William 2
122
Episode 117. Rencana William
123
Episode 118. Pengakuan William
124
Episode 119. Gombal
125
Episode 120. Kita belum resmi, Mas
126
Episode 121. Peluk lagi
127
Episode 122. See you next time
128
Episode 123. Terima kasih, Sam
129
Episode 124. Pilih yang kamu suka
130
Episode 125. Tidak perlu malu, sayang
131
Episode 126. fitting baju
132
Episode 127. Bertemu Mama
133
Episode 128. Kedatangan orang tua Alexa
134
Episode 129. Aku takut
135
Episode 129. Aku takut
136
Episode 130. Laki-laki hebat
137
Episode 131. Sabar Mas
138
Episode 132. Suami takut istri
139
Episode 133. Pengajian dan doa restu
140
Episode 134. Menjelang ijab qabul
141
Episode 134. Menjelang ijab qabul
142
Episode 135. SAH
143
Episode 136. Rumah baru
144
Episode 137. Rumah Oma
145
Episode 138. Kembali seperti semula

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!