"Oke, kali ini gue terima saran dari lo. Tapi jika benar mereka pacaran, gue gak akan beri ampun sama tu cewek" Geram Kethrine menggenggam tangan nya erat-erat tanda hatinya benar-benar sakit. Sedangkan Santi cuma nyengir.
*****
"Hay" Tegur Ferdi saat melihat Diya dan Yuli duduk santai dibangku belakang sekolah.
"Lagi ngapain? Boleh gabung?" tanyanya tersenyum.
"Boleh...Silahkan duduk kak" Jawab Yuli pula dengan senyuman yang khas.
"Eh...Jangan di situ" Cegah Yuli melihat pemuda itu mau duduk disamping nya.
"Nih...Disini baru benar" Katanya lagi sambil beringsut ke samping memberi Ferdi duduk di samping Diya. Diya memandang sinis kearahnya.
"Adilkan?" Katanya nyengir.
"Terima kasih" Ucap pemuda itu.
"Nih...Aku bawain minuman untuk kalian" Katanya lagi menyerahkan bungkusan plastik ke Yuli.
"Wah...Terima kasih ya kak" Sambut Yuli senang.
"Kak Ferdi tau aja jika kami lagi kehausan. Maklum cuaca panas begini" Katanya lagi mengambil bungkusan itu.
"Teh es lagi. Hmmm seger nya" Tambahnya lagi menyedot minuman itu.
"Nih...Untuk mu" Ferdi menyerahkan bungkusan satu lagi ke Diya.
"Terima kasih ya kak. Ngerepotin aja" Kata Diya tidak enak dengan pertahatian yang di berikan oleh pemuda itu.
"Gak apa-apa. Malahan aku senang kok membantu kalian" Jawab Ferdi tersenyum.
"Kalau begini terus, kantong gue bisa tebel ni. Uang jajan gak ludes" Seru Yuli senang.
"Hus...Apa-apaan sih Yul" Sergah Diya jadi tak enak hati kepada Ferdi.
"Bikin malu aja sih kamu" Katanya lagi geram. Yuli nyengir pura-pura tidak tahu dengan perkataan Diya tadi.
"Maaf kak Ferdi. Jangan dengerin omongan dia. Yuli itu ngomongnya ceplas-ceplos tampa berpikir dulu" Katanya memberi alasan supaya Ferdi tidak berpikir bukan-bukan terhadap dirinya dan Yuli.
"Gak apa-apa aku ngerti kok" Jawab Ferdi ngerti dengan sifat Yuli. Mereka sama-sama tersenyum. Mata mereka saling memandang. Hati dan Perasaan mereka sama-sama tak karuan. Cepat-cepat Diya mengalihkan pandangannya ke tempat lain agar perubahan dirinya tidak di ketahui oleh pemuda itu. Begitu juga dengan Ferdi, pemuda itu jadi gelisah.
Hening....Sunyi...Yuli jadi curiga dengan perubahan suasana ini.
"Lo...Kok jadi diam sih? Ada setan lewat ya?" Katanya memandang kedua muda-mudi itu bergantian.
"Gak ada apa-apa kok" Jawab Diya cepat merubah suasana.
"Gak ada yang mau di omongin" kata Diya lagi bersikap seperti biasa, sedangkan debaran jantungnya semakin cepat saja.
"Iya...Iya" Jawab Ferdi tak mau kalah.
"Bener nih..." Yuli menggoda.
"Ya iya lah....Cerewet banget sih" Diya jadi cetus melihat Yuli selalu menggodanya didepan Ferdi, membuat gadis itu jadi salah tingkah. Ferdi tersenyum.
Bel berbunyi mengejutkan mereka.
"Aku duluan ya....Pulangnya aku tunggu" Ferdi bangkit dari duduknya.
"Yuk...Yul...Da..."
"Da...Da...." Yuli tersenyum memandang kepergian pemuda itu.
"Makasih ya kak....Nanti teraktir lagi" Serunya. Ferdi tersenyum menganggukkan kepalanya. Setelah pemuda itu tidak kelihatan lagi, kini giliran Diya meninggalkan tempat itu. Yuli jadi kaget.
"Lo.....Kok aku di tinggalin sendirian" Katanya mengejar gadis manis itu.
"Kamu kenapa Diya? Kok muka mu seperti asam jawa aja cemberut begitu" Tanya nya berjalan di samping sahabatnya.
"Kamu itu nyebelin tau gak?" Yuli mengerutkan keningnya melihat sahabatnya cetus begitu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Phiwin
Aku bacanya cicil ya kak
Lanjut ➡️➡️
Salam cinta dari Monalisa 💕
2020-12-21
0