Tio cengar-cengir melihat Kethrine, sedangkan Kethrine sebel melihatnya.
"Apa cengar-cengir kayak gitu, jelek" Sergah Kethrine galak.
"Jangan marah manis, kamu kalau lagi marah kayak gitu seperti SITI NURALIZA saja. Manis deh" Tio mulai merayu. Lagi-lagi gadis itu dongkol melihat Tio merayu nya seperti itu.
"Fer....Please...Aku gak mau pulang sama tuyul ini. Entar aku kemalingan lagi. Please...Please..."
"Gak apa-apa kok Keth, dia tuyul yang jinak. Barusan di keluar dari kandangnya" Kata Ferdi seenaknya membuat Tio dongkol.
"Sialan lu Fer, gue di bilang tuyul" Bisiknya geram.
"Gak apa-apa, asal si manis mu mau di antarin pulang oleh mu. Mau kan?" Balas Ferdi tak mau kalah. Tio tersenyum sambil mengedipkan matanya ke Kethrine.
"Ayo Keth...Abang antar pulang" Kata Tio setelah mengambil motor buntutnya di parkiran.
"Fer...." Lagi-lagi gadis itu berdecak manja dan merayu agar cowok ganteng itu mau mengantarnya. Tapi bagaimana pun gadis itu merayu, Ferdi tetap saja memberi alasan agar gadis itu tidak tersinggung atas penolakannya.
"Payah kamu Fer....Setiap kali ngajak pulang atau jalan-jalan, pasti banyak alasan kamu Fer. Basi tau gak" Kata Kethrine kesal.
"Yuk kita pulang" Tambahnya lagi sambil duduk di boncengan pemuda yang berkepala gundul itu. Tio senangnya bukan main. Rasanya keluar bungan love gitu seperti cerita kartu Tom and Jerry itu. Melayang-layang.
"Oke Fer, gue tancap dulu ya" Ujar Tio langsung menyelonong dengan sejuta bunga cinta di jiwa. Ferdi mengangguk.
"Hati-hati ya" Kata Ferdi tersenyum. Sedangkan Kethrine sedikit pun tidak mau menoleh ke arah cowok ganteng itu.
"Marah kali ya...." Fikir Ferdi
"Mudah-mudahan dengan begini dia bisa mengerti dan mau menerima Tio sahabatnya yang baik itu" Fikirnya lagi.
Ferdi tersentak, ia baru ingat barusan ia melihat gadis yang ia tabrak lewat di sampingnya.
"Tapi kemana Diya ya?" Fikirnya sambil kepalanya celingak-celinguk mencari.
"Dari mana dia lewat ya? Kok seperti kilat saja menghilang" Katanya lagi.
"Ah, baikan aku nyusul dia" Tambahnya lagi.
Ferdi buru-buru mengambil motornya di parkiran. Dengan cepat ia meninggalkan gedung sekolah itu. Ferdi kebingungan semua jalan sudah di lewatinya. Tapi tidak ketemu juga dengan gadis manis berlesung pipi itu.
"Apa Randi salah alamat ya tentang gadis itu" Ferdi memberhentikan motornya seraya berpikir.
"Mungkin lewat jalan pintas" Ferdi baru ingat jalan pintas itu lebih dekat jaraknya dari rumah Diya.
"Siapa tau Diya lewat situ" Fikirnya lagi. Lagian cowok macho itu pernah melewati jalan itu saat sedang berolahraga lari. Karena ingin cepat sampai di sekolah, mereka melewati jalan itu. Ya jalan yang baru di buat dan di aspal. Ferdi membelokkan motornya ke arah jalan yang di maksud kan nya tadi.
*****
"Kamu yakin bisa jalan Diy? Kayaknya kamu kesakitan banget deh. Lebih baik kita istirahat aja dulu, jangan di paksa" Ujar Yuli merasa kasihan kepada Diya yang merintih kesakitan.
"Tu......Kan....Berdarah lagi. Emang sih luka nya gak parah, tapi kalau di lutut kita paksa berjalan, itu bisa jadi parah. Apa lagi kulit di lutut ini tegang kendor kayam gitu" Kata Yuli lagi.
"Duh.....Jangan ngoceh mulu deh Yul. Pusing nih......Aku lagi sakit malah di ceramahin kayak gitu. Bantuin kek, apa kek, biar cepat sampai gitu" Diya kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
R. Yani aja
ngebayanginnya kayak kerasa gitu kalo sakit pas di lutut terus dipake jalan... deuh... NIKMAT BANGET... berasa hidup!
2022-06-14
2
Phiwin
Uwuuuw ,😆
2020-12-16
0
ͼӈªȋϩȧ
semangat terus kk
salam damai dari keturunan raja
2020-12-03
2