Yuli terkejut melihat Diya jatuh tersungkur di tanah. Begitu pun Diya kagetnya setengah mati, bila di rasakan hentaman seseorang dari belakang yang membuat dirinya jatuh tersungkur.
"Maaf....Maaf ya aku gak sengaja" Ujang seorang pemuda membantu Diya bangkit.
"Kamu gak apa-apa kan?" Tanya nya lagi. Wajahnya yang ganteng berubah pias melihat gadis yang di tabrak nya itu nyengir menahan sakit.
"Gak apa-apa, gak apa-apa. Kamu lihat tu Diya lagi sakit" Yuli marah.
"Emang nya mata mu taruk di dengkul apa? orang segede ini gak lihat" Kata Yuli lagi masih dengan marahnya.
"Iya, aku benar-benar gak sengaja, maaf ya" Kata pemuda itu lagi merasa bersalah. Melihat kejadian itu spontan saja murid-murid yang lain menyorak mereka.
"Adegan aksi gratis woy" Ujar salah satu murid.
"Berapa ekor belalang yang di tangkap? bagi-bagi dong hahaha" Kata murid itu lagi serentak membuat semua murid yang ada si situ tertawa mengejek. Malu, marah, sakit hati, mau nangis itu yang di rasakan Diya saat itu. Bajunya kotor, lutut serta sikunya memar dan berdarah. Yuli mengajak sahabatnya berteduh di koridor sekolah.
"Sakit Diya?" tanya Yuli kasihan
"Gak enak, ya sakit lah" Jawab Diya ketus. Pemuda tampan tadi mendekati mereka menyerahkan payung yang sempat terlempar saat ia menabrak gadis itu.
"Aku minta maaf ya, aku benar-benar gak sengaja. Suer...." Kata pemuda itu memohon.
"Enak aja minta maaf, ni obatin dong luka Diya" Yuli berlaga galak.
"Iya, pasti, pasti aku obatin" Kata pemuda itu nyengir.
"Udah-udah aku gak apa-apa kok" Diya menyelutuk.
"Apanya yang gak apa-apa? Tu lihat lutut mu memar dan berdarah, siku mu juga" Kata Yuli.
"Aku udah baikan kok" Kata Diya melotot Yuli yang masih kesal.
"Kamu..." Cepat-cepat Diya menutup mulut sahabatnya.
"Aku gak apa-apa kok kak, terima kasih" Ujar Diya gak mau memperpanjang masalah yang sepele ini. Apa lagi anak-anak yang lain lagi ramai di situ.
"Bener? Tapi kayaknya luka mu harus di bersihkan, kalau gak nanti bisa infeksi"
"Iya...Iya...Bener...Bener..." Yuli mencampuri. Diya mencubit Yuli sahabatnya hanya nyengir menahan sakit.
"Ayo kita ke ruang UKS" Ajak pemuda itu.
"Gak usah deh kak....Beneran" Gadis itu mengelak walau lututnya terasa perih sekali.
"Entar di bilang aku gak bertanggung jawab lagi, Karena ku, kamu kator dan terluka seperti ini, Ayolah!"
"Tapi kak...."
"Ayo deh Diy...Dia udah ngaku kok dan mau ngobatin lagi" Kata Yuli menyempali.
"Buruan deh" Yuli mendorong Diya, agar mengikuti pemuda tampan itu, Gadis itu tampak keberatan.
"Gak usah deh Yul......Malu kan" Yuli tidak peduli dengan sikap sahabatnya yang sok gak mau alias keberatan itu. Gadis yang doyan makan itu terus menarik tangan sahabatnya sampai di depan kantor ruang guru.
*****
Ferdi berhenti sejenak,
"Kalian tunggu disini sebentar, aku minta izin dulu kepada guru piket" Katanya langsung masuk ke dalam. Tak lama kemudian ia pun menyuruh kedua gadis itu masuk.
"Lukanya gak parah kan?" Tanya guru piket itu kepada Diya.
"Gak kok buk, cuma tergores" Jawab Diya hormat.
"Langsung aja ke ruang UKS ya"
"Terima kasih buk"
"Lain kali kamu hati-hati dong Fer, masak anak segede itu gak lihat" Kata guru itu lagi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
R. Yani aja
bagus kak... otw lanjut ya...
2022-06-12
2
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
hai kak😊
asisten dadakan masih setia berkunjung kembali😉
mampir yuk
semangaaatt ya💪
2020-12-25
0
Phiwin
Lanjut lah ➡️
2020-12-16
0