Bu Marni tidak jadi menutup pintu saat melihat Ferdi berhenti didepan rumahnya. Wanita itu sedikit heran saat pemuda itu datang di rumahnya sepagi ini.
"Pagi bu" Sapa Ferdi datang mendekati.
"Pagi"
"Diya ada buk?"
"Barusan berangkat" Ferdi mengerut kening.
"Paling belum jauh" Jelas bu Marni melegakan hati pemuda itu.
"Kalau begitu saya permisi dulu buk. "Assalamualaikum"
"Walaikumsalam"
Belum sempat wanita itu bertanya lebih lanjut, pemuda itu sudah menyelonong dengan motor Ninja bewarna biru miliknya.
*****
Bener memang belum jauh Diya berangkat dari rumahnya. Ferdi tersenyum saat melihat gadis itu dan berhenti di sampingnya. Diya jadi kaget.
"Ya Allah...Kak Ferdi ngagetin saja sih" Gadis itu mengusap dadanya, Ferdi tersenyum.
"Makanya kalau jalan, jangan kebanyakan menghayal. Bisa-bisa ditabrak orang lagi" Diya cemberut.
"Siapa yang menghayal?" Katanya membela diri.
"Kak Ferdi itu yang pakai menyelonong aja. Aku kan jadi kaget" Tambahnya.
"Oke...Oke...Aku ngaku salah, sorry ya" Pemuda itu mengaku kesalahannya.
"Tapi kenapa kamu berangkat gak nungguin aku? Kamu gak suka ya aku mengantarmu ke sekolah" Tanya pemuda itu membuat Diya bengong.
"Kapan dia bilang mau pergi ke sekolah sama-sama ya?" Fikirnya.
Diya baru ingat tadi malam kak Ferdi ngomong sesuatu padanya tapi aku tidak mendengar apa yang ia katakan. Diya menarik nafas panjang lalu di hembus nya kuat-kuat.
"Tu kan menghayal lagi" Tegur Ferdi membuat Diya jadi salah tingkah.
"Maaf ya kak. Aku gak mau ngerepotin kak Ferdi lagi" Jqwabnya tersenyum supaya perubahan dirinya tidak kelihatan.
"Kayaknya udah banyak kak Ferdi membantu ku, Bukannya aku gak suka, kak Ferdi jangan salah sangka ya" Jelas Diya takut Ferdi salah sangka kepadanya.
"Iya deh...Aku ngerti. Ayo naik, ntar telat lagi" Ajak Ferdi. Diya tidak langsung naik, gadis itu tercenung sejenak. Entah apa yang difikirnya saat itu.
"Ayo..." Tegur Ferdi lagi, Diya terkejut.
"Iya..." Dengan langkah tertatih-tatih, ia pun naik di boncengan cowok keren itu.
"Pokoknya sebelum kamu sembuh, aku yang mengantar dan menjemputmu ke sekolah. Itu janji ku" Kata Ferdi menjalankan motornya.
"Tapi kak, aku jadi gak enak sama teman-teman" Sela Diya jadi tidak enak hati.
"Masa luka nya tidak seberapa perhatiannya segitu besarnya. Ntar dicurigai yang enggak-enggak lagi"
"Jangan dengerin omongan mereka. Yang penting niatku baik kok" Kata Ferdi sambari tersenyum dengan hati yang berbunga-bunga.
"Tapi..."
"Udah-udah jangan di fikirin lagi" Potong Ferdi cepat.
"Biarlah ia berjalan dengan sendirinya"
"Maksud kak Ferdi apa?" Tanya gadis itu tak mengerti.
"Iya...Waktu yang akan menentukan semuanya" Diya mengerutkan keningnya gadis itu tidak mengerti apa maksud pemuda itu. Ia menunggu penjelasan lebih lanjut dari Ferdi. Tapi Ferdi hanya diam. Gadis itu menarik nafas panjang dan di lepasnya kuat-kuat.
"Semoga saja teman-teman gak mempunyai fikiran yang bukan-bukan" Kata Diya dalam hati.
*****
"Terima kasih ya kak" Ucap Diya saat turun dari boncengan Ferdi setelah sampai di sekolah.
"Pulang nanti aku tunggu disini ya" Diya tidak menjawab. Ada keraguan di matanya yang bersinar di situ. Ferdi mengerti.
"Jangan di fikirin, nanti bisa setres sendiri kamu nya" Kata Ferdi meninggalkan gadis itu. Diya tersenyum memandang pemuda itu yang meninggalkan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Komisah Izah Izah
lanjuut thor..suka suka aq thor....😀😀
2020-12-08
0