"Lo kok marah, aku salah ngomong ya?"
"Bukan...Bukan begitu, maksud mu baik...Tapi..." Belum habis Diya mengakhiri kalimatnya, tiba-tiba datang seseorang menegur mereka.
"Eh...Kak Ferdi" Yuli cengar-cengir bila tahu siapa orang yang berhenti di samping mereka.
"Boleh aku bantu?" Kata pemuda tampan itu.
"Iya kak...Antar Diya pulang kak, soalnya tadi Diya gak sanggup berjalan lagi kak. Bila di paksakan kakinya berdarah lagi" Cepat Yuli menjawab.
"Kalau gitu, ayo naik! " Kata Ferdi kepada gadis yang manis itu.
"Terima kasih kak, tapi aku gak apa-apa kak. Lagian rumahnya juga gak terlalu jauh kok, sebentar lagi juga sampai" Kata Diya sungkan.
"Lo...Kok gitu sih Diy? Tadi katanya gak sanggup berjalan, ada yang nganterin malah menolak. Aku gak ngerti deh sama kamu Diy" Kata Yuli bingung.
"Iya...Itu kan tadi, tapi sekarang udah baikan kok" Walau alasannya tampak dibuat-buat. Namun kedok nya sudah di buka oleh Yuli.
"Ayolah...Aku ikhlas kok mau nganterin. Rumah mu disamping rumah pak Zakarian kan?" Tanya pemuda itu sedikit memaksa.
"Iya...Bener..." Lagi-lagi Yuli cepat menjawab. Diya malototkan matanya yang indah ke sahabatnya. Yuli hanya nyengir.
"Aku gak takut kok, mau kamu marah, mau ngamuk, mau apa aku gak takut sama kamu. Sekarang yang penting, kamu cepat-cepat naik motor ini, terus sampai di rumah dengan cepat. Jadi aman deh" Kata Yuli lagi.
"Tapi aku kasihan lihat kamu pulang sendirian" Lagi-lagi gadis manis itu memberi alasan.
"Gak apa-apa rumah ku kan gak jauh, lagian kaki ku gak sakit seperti kamu. Aduh Diy, jangan banyak alasan lagi deh! Lebih baik kamu cepat-cepat naik motornya dan pulang" Kata gadis sedikit gendut itu lagi.
"Tapi..."
"Udah, jangan tapi-tapian lagi...Ayo naik" Kata Yuli memaksa Diya untuk naik di boncengan Ferdi.
"Oke kak...Tancap" Seru Yuli.
"Oke Yul...Duluan ya...Da..." Balas Ferdi.
"Da...." Yuli menghembuskan nafas panjang saat melihat Diya mengacukan tinju kearahnya.
"Sorry deh Diy..." Katanya dalam hati.
"Walau kamu tidak setuju dengan pendapatku tadi, tapi itu demi kebaikan kamu juga. Aku tau kamu gadis yang pemalu dan lembut. Tapi yah...." Yuli tidak melanjutkan perkataannya. Ia hanya menghela nafas panjang. Dengan langkah yang lemah ia melanjutkan perjalanannya.
*****
Diperjalanan mereka banyak diam, hanya Ferdi yang rajin bertanya tentang gadis itu. Dan Diya menjawab apa adanya.
"Aku minta maaf ya atas kejadian tadi, aku benar-benar gak sengaja membuat mu terjatuh dan malu seperti tadi. Aku benar-benar ceroboh"
"Gak apa-apa kok kak, jangan di pikirin, dari tadi aku sudah memaafkan kakak. Aku tau kakak pasti gak sengaja, mana mungkin kejadian seperti tadi di buat-buat. Benarkan?" kata Diya.
"Iya...Terima kasih, aku senang mendengarnya", Kata Ferdi. Diam sejenak.
"Berhenti di sini saja kak" Kata Diya saat sudah berada di depan rumahnya.
"Oh...Iya...Maaf" Cepat-cepat Ferdi menginjak rem motornya.
"Aku gak sadar kalau kita sudah sampai" Diya tersenyum mendengar perkataan pemuda itu.
"Terima kasih telah mengantarku pulang" Diya turun dari boncengan Ferdi.
"Iya...Sama-sama...Tapi kamu yakin bisa jalan" Yakin Ferdi.
"Iya kak...Sudah dekat kok kak" Diya tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
R. Yani aja
gandeng masuk ke rumah dong... 🤭😂
2022-06-14
1
yeez_
Haiii makasih udh mampir kee ceritaku!! feedback udh mendarat ya. semgt trss🤗
2020-12-15
1
Komisah Izah Izah
thor..lanjut...
2020-12-03
1