Berpapasan

Aku menghampiri Bastian yang ada di ruang tamu. Minuman dan makanan ringan aku suguhkan ke Bastian.

"Kak, temani ngobrol Bastian dulu. Aku mau mandi."

Kak Lila datang menemani Bastian, itu sudah menjadi hal biasa ketika Bastian main ke rumah.

"Kamu tadi tidak mandi, pas kuliah?"

"Tidak sempat, Bas." Aku berlalu meninggalkan mereka. Aku percaya kalau kak Lila tidak akan membocorkan tentang pernikahanku dengan pak Aksa.

Aku menaruh tas gendongku di meja belajar. Sial! Bahkan aku lupa mencopot cincin nikah ini pas kuliah. Beruntung Bastian dan Rere tidak menyadarinya. Aku langsung menaruh cincin tersebut di laci nakas.

Aku bergegas mandi dan mengganti pakaian santai. Tadinya, Bastian mau mengajakku jalan, tapi aku tolak dengan alasan mager. Moodku buruk, akibat pernikahan kemarin.

Selepas mandi aku menemui Bastian kembali dengan pakaian yang lebih santai. Kakakku sudah masuk ke kamar saat aku tiba di ruang tamu.

Jam dinding di rumahku menunjukkan angka satu. Artinya, Kak Lila harus meminum obatnya. Aku kembali meninggalkan Bastian sebentar untuk memberi obat ke kakakku yang sudah berada di dalam kamarnya.

"Kak, minum obat. Sudah jam satu." Aku memberikan segelas air putih ke kak Lila.

Kak Lila masih berbaring di ranjangnya. Aku menuntunnya duduk untuk meminum obat. Sebenarnya, aku tidak tega melihat keadaan kakakku. Hanya saja, kalau mengingat pernikahan itu, rasanya. Sudahlah!

Setelah kakakku istirahat, aku kembali lagi menemui Bastian yang masih main di rumahku.

"Mik, kalau habis sidang skripsi nanti. Kita tunangan dulu yuk," ajaknya yang membuatku gugup.

"Terserah kamu, tapi kita bahkan belum membuat skripsi sama sekali."

"Iya kan, berencana dulu. Apa salahnya." Aku akan membuatnya semakin kecewa.

Bas, maafin aku. Aku belum bisa mengatakan yang sesungguhnya. Aku belum siap melepaskanmu.

"Kok kamu nangis?" Bastian mengusap air mataku yang mendadak jatuh.

"Terharu saja," elakku.

Aku menangis karena telah tega membohongi Bastian. Namun, aku tidak bisa berbuat apapun sekarang. Aku hanya ingin membuat kak Lila bahagia, dengan kondisinya sekarang.

"Aku pulang ya. Ada kumpulan teater." Bastian pamit dengan mengecup ujung kepalaku.

"Hati-hati ya." Aku melambaikan tangan saat Bastian melangkah pergi menuju motornya.

Disaat itulah, aku melihat pak Aksa sudah berdiri di depan mobilnya. Apa dia tadi melihat Bastian menciumku? Aku tidak peduli, hati kami sama-sama sudah terisi.

Bastian juga sepertinya sadar dengan kehadiran pak Aksa. Sebelum dia naik di atas motornya, dia sedikit membungkukkan badan untuk menyapanya pak Aksa.

Aku langsung masuk ke kamar dan menutup pintu. Membuka laptop untuk menonton drama di atas kasur, sebelum menjamah tugas kuliah.

Tok tok tok

Pasti itu ketukan dari pak Aksa.

"Masuk, enggak dikunci," teriakku dari kamar.

Pak Aksa masuk dengan wajah dingin. Namun, itu sudah menjadi hal biasa bagiku, di kelas pun dia masang wajah yang lebih seram.

"Kalau pacaran jangan dibawa ke rumah. Tidak enak sama tetangga. Apalagi status kamu sudah berubah" Aku sedikit menghiraukannya.

"Dengar tidak!" Pak Aksa menaikkan volume suaranya, membuatku kaget sendiri.

"Iya, dengar. Lagian bapak kenapa pulang? kan baru jam segini." tanyaku yang masih fokus dengan drama Korea.

"Saya mau ngisi seminar di kampus sebelah. Kebetulan habis ngajar kelas kamu, saya kosong. Jadi, pulang sebentar untuk," ucapannya terhenti.

"Untuk apa? Untuk lihat kondisi kak Lila. Dia habis minum obat." Aku memotong ucapannya.

"Maaf, tidak sempat lapor ke pak Aksa. Soalnya tadi ada Bastian." Aku melanjutkan menonton drama.

Pak Aksa pergi meninggalkan kamarku. Terdengar mesin mobil menyala, pak Aksa pergi lagi untuk mengisi seminar.

Jika pak Aksa pergi, aku selalu melaporkan kondisi kakakku, tentunya secara diam-diam tanpa sepengetahuan kakakku. Pak Aksa masih sangat mencintainya. Jadi, jangan berharap aku bisa terselip di hati pak Aksa.

Setelah menonton drakor selama satu jam. Aku bersiap mengerjakan tugas kuliah untuk lusa. Aku sebenarnya, tipe orang yang melakukan sesuatu seperti Roro Jongrang. Alias, mengerjakan tugas dalam waktu satu malam. Namun, dengan kondisi sekarang tidak bisa.

Kak Lila terkadang sering drop secara mendadak. Jadi, aku harus menjaganya bersama ibu di rumah sakit jika pak Aksa lagi kerja.

Gedubrakkkk

Suara itu muncul dari kamar Kak Lila. Aku yang sedang mengerjakan tugas segera berlari menuju sumber suara itu.

"Kakak!" teriakku panik saat melihat kondisi kakakku.

Terpopuler

Comments

Amirah iz

Amirah iz

aku br mampir abis baca reuni ...abis nangis bombay jeda solat maghrib langsung mampir kemari thor🤗

2021-08-20

3

lihat semua
Episodes
1 Menikah
2 Spidol
3 Berpapasan
4 Koma
5 Monster
6 Tak ada yang abadi
7 Bagaimana hubungan kita?
8 Gagal Total
9 Mengantuk
10 Kecelakaan
11 Mengikuti Aliran Sungai
12 Dihantui Rasa Bersalah
13 Bermuka Dua
14 Rumah Kakak
15 Tak Seharusnya
16 Duda Muda
17 Jangan Jatuh Sendirian
18 Sisi Lain
19 "Istri Saya"
20 Bersikap Manis
21 UTS
22 Tamu Tak Diundang
23 Lolos
24 Mi Instan
25 Be with You
26 Menghilang
27 Sakit
28 Mogok
29 Demam
30 (Seperti) Malaikat
31 Dua lelaki
32 Alibi
33 Deep Talk
34 Kecupan
35 Kirim Dia ke Pluto
36 Melambung Tinggi
37 Izin
38 Izin
39 Terjebak Hujan
40 Malam Jum'at
41 Drama Salat Subuh
42 Joging
43 Anak nakal
44 Damai
45 Sepupu Pak Aksara
46 Pelukan tak terduga
47 Bagai Quda
48 Kereta Malam
49 Postingan penting tidak penting
50 Rumah Mertua
51 Kondangan
52 The Port of Java
53 Gara-gara ban kempes
54 Putus atau terus
55 Putus
56 Hiburan Ala Pak Aksara
57 Skripsi= Revisi
58 Kencan
59 Kencan Pertama
60 Pembohong Handal
61 Undang-undang
62 Semanis Sikapmu
63 Chating-an
64 Manusia Kardus
65 Jedag-jedug
66 Terendus juga
67 Kelakuan Teman Gila
68 Akibat tidak Peka
69 But, i'm sorry
70 Keraguan Cintanya
71 Panti Asuhan
72 Gara-gara Begal Kamvret
73 Mahkota berharga
74 Membuka Forum Debat
75 Kapal Pecah
76 Batu terjal
77 Apa kabar?
78 Awas Bintitan
79 Finally
80 Manusia Baru
81 Mertua
82 Graduation
83 Dari Bastian [BONUS]
84 MODUS BUMIL [BONUS]
85 CATATAN PRIBADI AKSARA [BONUS]
86 BEST PART [THE LAST]
87 INTERMEZO [EDISI LEBARAN]
88 Tiba-tiba nongol
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Menikah
2
Spidol
3
Berpapasan
4
Koma
5
Monster
6
Tak ada yang abadi
7
Bagaimana hubungan kita?
8
Gagal Total
9
Mengantuk
10
Kecelakaan
11
Mengikuti Aliran Sungai
12
Dihantui Rasa Bersalah
13
Bermuka Dua
14
Rumah Kakak
15
Tak Seharusnya
16
Duda Muda
17
Jangan Jatuh Sendirian
18
Sisi Lain
19
"Istri Saya"
20
Bersikap Manis
21
UTS
22
Tamu Tak Diundang
23
Lolos
24
Mi Instan
25
Be with You
26
Menghilang
27
Sakit
28
Mogok
29
Demam
30
(Seperti) Malaikat
31
Dua lelaki
32
Alibi
33
Deep Talk
34
Kecupan
35
Kirim Dia ke Pluto
36
Melambung Tinggi
37
Izin
38
Izin
39
Terjebak Hujan
40
Malam Jum'at
41
Drama Salat Subuh
42
Joging
43
Anak nakal
44
Damai
45
Sepupu Pak Aksara
46
Pelukan tak terduga
47
Bagai Quda
48
Kereta Malam
49
Postingan penting tidak penting
50
Rumah Mertua
51
Kondangan
52
The Port of Java
53
Gara-gara ban kempes
54
Putus atau terus
55
Putus
56
Hiburan Ala Pak Aksara
57
Skripsi= Revisi
58
Kencan
59
Kencan Pertama
60
Pembohong Handal
61
Undang-undang
62
Semanis Sikapmu
63
Chating-an
64
Manusia Kardus
65
Jedag-jedug
66
Terendus juga
67
Kelakuan Teman Gila
68
Akibat tidak Peka
69
But, i'm sorry
70
Keraguan Cintanya
71
Panti Asuhan
72
Gara-gara Begal Kamvret
73
Mahkota berharga
74
Membuka Forum Debat
75
Kapal Pecah
76
Batu terjal
77
Apa kabar?
78
Awas Bintitan
79
Finally
80
Manusia Baru
81
Mertua
82
Graduation
83
Dari Bastian [BONUS]
84
MODUS BUMIL [BONUS]
85
CATATAN PRIBADI AKSARA [BONUS]
86
BEST PART [THE LAST]
87
INTERMEZO [EDISI LEBARAN]
88
Tiba-tiba nongol

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!