...**SELAMAT MEMBACA...
DI PONPES ( pondok pesantren ) kota D**
Umi dan Abi nya Zahran sangat terkejut saat mendapatkan kabar kalau anak nya ingin menikah, dan lebih mengejutkan lagi ternyata yang akan di nikahi Zahran adalah cucu kakek Adam teman Dekat abi nya Zahran.
“Kamu yakin sayang dengan pilihan mu ??” tanya Umi menatap Zahran.
“Insyaallah Umi, Zahran yakin” ucap Zahran
“Baik lah kalau begitu, besok Abi akan meng khitbah kan wanita itu untuk kamu Ran, Tapi kamu harus berjanji akan menjaga nya, menerima semua kekurangan nya, karena setiap manusia itu tidak ada yang sempurna” Nasihat Abi.
“Iya Abi !!”
“Sekarang istirahatlah, biar Umi sama Abi yang akan mengurusnya” pinta Abi pada Zahran.
Zahran pun menurut, setelah mengucapkan salam Zahran naik ke kamar nya, untuk beristirahat karena besok dia akan kembali ke jakarta untuk melamar Zenia.
Zahran ingat dengan adik nya, iya Zahran punya adik laki-laki yang bernama Zaidan shidqi Arsalaan saat ini masih menempuh pendidikan nya di turki, Zahran pun menghubungi adiknya melalui sambungan Video Call.
Setelah terhubung.
“Assalamualaikum adik abang yang ganteng ??” ucap Zahran.
“Walaikum salam bang, ada apa ?? ” Tanya zaidan.
“Kok nanya ada apa si ?? apa kamu tidak rindu dengan abang mu ini ??” (Zahran)
“Hehe, iya rindu lah bang” (Zaidan)
“Abang akan menikah dek” (Zahran)
“Ne ?? bu doğru patlama ( apa ?? yang benar bang)👉 bahasa turki” (Zaidan)
“Evet (Iya)” (Zahran)
“Alhamdulillah ya ALLAH akhirnya abang ku laku juga” ucap Zaidan bersyukur.
“Hiss, Abang mu ini bukan gak laku dek, tapi hanya mencari yang pas aja” jelas Zahra tak terima dengan ucapan adiknya.
“Alah pokoknya apapun itu yang penting aku bahagia sekarang mendengar abang mau nikah” jelas Zaidan.
“Hehe, ya sudah kalau begitu abang istirahat dulu, kamu jaga diri baik-baik disana !!” (Zahran)
“Iya bang, Assalamualaikum” (Zaidan)
“Walaikum salam” (Zahran)
Setelah memutuskan telfon nya,Zahran beristirahat sebentar.
*****************
Di Rumah Zenia______
Ke esokan paginya di rumah Zenia begitu sibuk untuk mempersiapkan acara lamaran, Mama Maya terlihat begitu semangat begitupun dengan Zenia, sedangkan papa Angga bermain dengan Raja.
Sudah pukul 07 Pagi dan semua hidangan telah selesai di masak, Saat Zenia hendak masuk ke kamar untuk bersiap-siap Ada suara orang mengucapkan salam.
“Assalamualaikum” ucap nya.
Zenia menoleh ke belakang, ternyata itu adalah Zara dan Gibran, Zenia terdiam di tempat dia bingung harus bagaimana, apakah dia harus menyambut mereka ataukah hanya berdiam diri seolah mereka tidak ada.
Raja yang melihat kehadiran Gibran langsung berlari ke arahnya.
“Ayaaaaahhhh” teriak Raja.
Gibran langsung mengambil Raja dan menggendongnya, dia menciumi pipi raja yang putih mulus.
“Ayah Aja anen cama Ayah” ucap Raja
“Ayah juga kangen sama Raja” balas gibran.
Mama maya dan papa Angga mendekat kearah Gibran dan Zara.
“Mama” ucap Zara takut.
“Bagiamana kabar kalian ??” tanya mama Maya.
“Kami sehat ma” Gibran yang menjawab.
“Syukurlah, ayo masuk” ajak papa Angga.
Sedangkan Zenia hanya memperhatikan dari kejauhan, ingin rasanya dia memeluk adik kesayangan nya itu, rindu iya Zenia sangat merindukan Zara.
Zara yang melihat kakaknya berdiri di tangga memandang dengan mata yang berkaca-kaca.
“Kakak” ucap Zara berlari memeluk Zenia.
Zenia diam di peluk oleh Zara, tangannya ingin membalas pelukan Zara tapi tidak dengan hatinya, dia masih begitu sakit saat mengingat penghianatan adik nya.
Papa Angga yang melihat Zenia hanya diam saja langsung mendekat begitupun dengan Mama Maya dan Gibran.
“Nia ayo cepat ganti pakaian mu, sebentar lagi calon suamimu datang” ucap papa Angga.
Zara dan Gibran langsung terdiam, dan Zara pun langsung melepaskan pelukan nya.
“Iya pa, Nia siap-siap dulu” ucap Zenia.
“Mau Mama bantu nak ??” tanya Mama Maya.
“Tidak usah Ma, Nia bisa sendiri kok, oh iya ma rombongan nya sudah di jalan menuju kesini” ucap Zenia.
“Iya sayang kami akan menyambutnya” ujar papa Angga.
Zenia pun naik ke atas menuju kamarnya, tinggal papa angga, mama Maya, Zara dan Gibran.
“Kak Nia mau nikah ma ??” tanya Zara.
“Hemm” jawab mama Maya yang berjalan menuju sofa, di ikuti yang lainnya.
“Sama siapa ??” Zara masih bertanya.
“Sama ustadz” jawab papa Angga.
Zara dan Gibran terdiam.
“Kenapa hati ini sakit ?? mendengar kamu akan menikah, rasanya tidak rela jika kamu di miliki orang lain” batin Gibran.
Tidak lama kemudian rombongan Zahran pun tiba, mama Maya dan papa Angga segera menyambut nya.
“Asslamualaikum pak kiai ??” ucap papa Angga.
“Walaikum salam” jawab pak kiai ramah.
Semuanya masuk ke dalam, Gibran Dan Zahran saling pandang.
“Silahkan duduk” ucap papa Angga.
“Sebentar saya panggilkan Zenia dulu”
ujar mama Maya.
Tidak lama kemudian Mama Maya turun dengan menggandeng seorang wanita, semua mata tertuju pada Zenia begitupun dengan papa Angga, tidak menyangkah kalau Zenia akan memakai hijab beserta Cadar nya.
“Assalamualaikum ” ucap Zenia.
“Walaikum salam” jawab semuanya serempak.
Zenia langsung menyalimi tangan Abi dan umi nya, sedangkan dengan Zahran Dan Fahri, Zenia hanya menganggukan kepalanya.
“Begini maksud kedatang kami sekeluarga, ingin meng khitbah putri bapak Angga yang bernama Zenia shakila untuk putra saya Zahran” jelas pak kiai.
“Kalau saya terserah dengan Zenia saya pak kiai” ucap papa Angga tersenyum.
Kemudian pak kiai berbisik kepada Zahran untuk mengawalinya berbicara.
Terlihat Zahran mengangguk.
“Bismillah” ucap Zahran.
Kemudian.
Aku di sini bukan untuk diriku sendiri. Aku di sini karena ketakutanku pada Tuhan. Seraya menjalankan titah Tuhan.
Aku di sini bukan tentang diriku sendiri. Hanya berharap tergolong dalam naungan sang Baginda Rasul dengan menjalankan sunnah-Nya.
Aku di sini bukanlah untuk diriku sendiri. Melainkan untuk dirimu, yang suatu saat nanti akan menjadi prioritas dalam hidupku setelah Tuhan dan Nabi.
Aku ingin Kau menjadi perhiasan terindahku, yang kelak kan bersama mengarungi titian menuju Surga, menggapai ridho-Nya.
Izinkan aku dengan segala perasaan yang dititipkan Tuhan ini membuat pengakuan.
Aku hanya ingin menjagamu hingga halal bagiku menyentuhmu. Dan hari ini, aku ingin mengatakan dengan segenap kerinduanku. “Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Jadilah pendamping hidupku.”
Ucap Zahran dengan lantang.
Zenia terenyuh mendengarnya, kata-kata Zahran sangat menusuk relung hati Zenia.
“Bissmillahirrohmanirrahim, saya mau menjadi pendamping hidup mas Zahran ,” ucap Zenia tegas.
“Alhamdulillah” ucap mereka serempak.
Zahran berdiri dan mengeluarkan kotak segi empat berwarnah putih, Zahran kemudian membukanya.
“Cincin ini sebagai ikatan kita” ucap zahran.
Kemudian Zahran memberikan nya pada umi untuk memakaikan dengan Zenia, Umi pun berdiri dan mengambil cincin nya, dia langsung memasangkan cincin itu ke jari manis Zenia.
Umi langsung memeluk Zenia.
“Terima kasih telah menerima anak umi” ucap Umi di pelukan Zenia.
“Sama-sama Umi” Zenia bersyukur ternyata keluarga Zahran menerima dirinya yang hanya seorang janda.
Setelah acara lamaran selesai, Papa Angga mengajak mereka untuk makan bersama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Fhebrie
jngn egois gibran km mau zenia selamanya jd jnd dn hnya km yg bisa memiliki keduanya ngaca dong
2023-08-28
0
Ayu Nuraini Ank Pangkalanbun
dihh loe aja dah Boni masa mntn bini kmu g blh nikah
2023-01-18
0
Sarofa Agunk
rasain lo gibran
2022-10-26
0