Hari terus berganti, setelah bercerai dengan gibran, zenia benar-benar menikmati kesendirian nya, sudah banyak para lelaki yang ingin mempersunting zenia, tapi zenia menolak karena dia masih trauma jika harua menjalani rumah tangga kembali.
Mama dan papa zenia juga tidak mempermasalahkan jika zenia belum mau untuk menikah lagi, mereka tahu jika zenia masih merasakan sakit hati kepada gibran mantan suami zenia.
Sementara gibran dan zara setelah sebulan menikah mereka berdua pinda ke kota S dan zara melanjutkan Sekolahnya disana dimana zara masih kelas 3 SMA.
Zenia pun sudah kembali ke jakarta, membantu kedua orang tuanya mengurus kafe yang saat ini bertambah pengunjungnya.
“Sayang kalau capek pulang aja ya!!” ujar papa angga dengan lembut.
“Iya pa ! nanti Nia pulang, tapi kalau sekarang Nia masih ingin disini bantu papa” jawab zenia
Papa angga hanya tersenyum dam geleng-geleng kepala, melihat zenia sangat keras kepala jika harus di suruh istirahat, tapi papa angga bersyukur karena saat ini zenia sudah mulai tersenyum kembali.
“Pa Nia anterin ini dulu ya kesana !!” kata zenia sambil menunjuk meja dekat jendela kaca.
“Biarin yang lain saja nak, Nia duduk aja di meja kasir !!” ucap papa angga
“Yang lain sibuk pa, tuh lihat semuanya pada ada kerjaan masing-masing, Nia cuman anterin ini aja kok, nanti Nia duduk lagi disini” ujar zenia tak mau kalah.
“Ya sudah, tapi ingat jangan capek-capek!!” papa angga terus memperingati supaya zenia tidak terlalu kecapekan.
“Siap papa” ucap zenia memberi tanda hormat kepada papa angga.
Papa angga hanya tersenyum kepada zenia.
Zenia berjalan membawa nampan yang telah berisi pesanan dua orang laki-laki yang duduk berhadapan.
“Permisi, ini pesanan nya tua !!” ucap zenia sambil meletak kan pesanan mereka.
“Terima kasih” jawab salah satu dari mereka.
Setelah menghidangkan makanan nya Zenia hendak pamit, dia menegak kan kepalanya, dan betapa terkejutnya dia ternyata dia adalah Zahran lelaki yang dia kenal di kota D.
“Loh mas zahran ??” ucap zenia kaget.
“Assalamualaikum nona zenia ?? iya saya zahran, hehe” kata zahran
“Walaikum salam, mas zahran ngapain disini ??” tanya zenia .
“Lagi ada pekerjaan sedikit” lanjut zahran.
“Oh iya perkenalkan ini teman saya namanya Fahri !!” ucap zahran memperkenalkan temannya kepada zenia.
“Fahri” ucap nya sembari mengantupkan kedua tangan nya di dada.
“Saya zenia, panggil Nia aja !!” ucapnya tersenyum.
“Silahkan di nikmati !! saya pamit dulu”
Akhirnya Zenia pergi meninggalkan Zahran dan Fahri, tinggal mereka berdua yang akan menikmati makanan mereka.
“Ustadz kenal dengan dia ??” tanya Fahri
“Dia cucunya Kakek adam, Anta kenalkan kakek adam teman dekatnya Abi ?? ” tanya zahran
“Iya kenal ustadz, Oh itu toh cucu nya kakek Adam, hehe canti banget” ucap Fahri.
“Ehhemm, Jaga pandangan mu fah !! Ingat dosa ” kata zahran memperingati.
“Maaf” ucap Fahri.
***********
Soreh hari Zenia hendak pulang kerumah nya, sedangkan papa Angga sudah pulang duluan setela jam makan siang, Zenia masuk kedalam mobilnya dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
Di dalam perjalanan pulang ponselnya berdering, Zenia melihat ternyata yang menelfon nya adalah mama nya.
Zenia pun langsung menggeser tombol hijau untuk menjawab panggilan dari mama maya.
“Halo ma, ada apa ??” tanya Zenia.
“Halo sayang, kamu lagi dimana nak ??” mama maya pun balik bertanya.
“Nia lagi di jalan ma, menuju pulang, ada apa ??” (Zenia)
“Susu nya Raja habis nak, mama lupa untuk membelinya tadi, apa Nia mau mampir sebentar untuk membeli susu Raja ??” (Mama)
“Oh, Ok ma Nia akan membelinya, apa ada yang lain ??” (Zenia)
“Tidak sayang hanya itu saja, ya sudah kalau begitu Nia hati-hati ya !!” (Mama)
“Iya Ma” (Zenia)
Setelah panggilan terputus Zenia pun melajukan mobilnya menuju Super market untuk membeli susu untuk raja, tak lama mobil zenia berhenti di sebuah pusat perbelanjaan, zenia pun langsung memarkirkan mobilnya ke tempat parkiran, dan dia pun langsung keluar dari mobil dan segera masuk ke dalam mencari susu untuk Raja.
Tidak cukup lama untuk Zenia mencari susu untuk raja, setelah mendapatkan barang nya Zenia langsung membawa nya ke kasir untuk melakukan pembayaran.
Ternyata Zenia harus mengantri, karena dia melihat seluruh meja kasir penuh, jadi dia terpaksa mengantri seperti yang lain, tidak lama ada juga yang berdiri di belakang zenia, tapi zenia tidak menghiraukan nya dia pikir itu orang yang mengantri seperti dirinya.
30 menit sudah Zenia menunggu giliran dia, kaki nya mulai terasa capek karena sudah terlalu lama berdiri.
“Aduh, lama banget si, kaki ku udah sakit ni karena terlalu lama berdiri” gumam zenia pelan, tapi seseorang yang berdiri di belakang zenia masih dapat mendengarnya.
Pria di belakang Zenia memperhatikan nya terus, dia merasa kasihan melihat zenia sudah berdiri dari tadi, di lihatnya di depan zenia masih ada 4 orang ibu-ibu yang membawa belanjaan nya yang begitu banyak.
Pria itu adalah Zahran, dia mampir ke sana untuk membeli beberapa Roti untuk dia bawa ke hotel tempat dia menginap, tapi dia tidak menyangkah kalau ternyata melakukan pembayaran harus mengantri seperti ini.
“Assalamualaikum nona Zenia” sapa Zahran..
Zenia menoleh kebelakang, dan dia sangat terkejut ternyata yang sedari tadi berdiri di belakangnya adalah zahran.
“Walaikum salam, mas Zahran” jawab zenia.
Zahran langsung mengambil belanjaan Zenia.
“Silahkan tunggu disana !! ini biar saya yang membayarnya ” ucap zahran setelah mengambil belanjaan Zenia.
“Tidak usah mas, Biar Nia saja” ucap zenia merasa tidak enak.
“Tidak mengapa, biar saya saja ” kata Zahran lembut.
Akhirnya Zenia menurut dan menunggu Zahran melakukan pembayaran.
Setelah lama menunggu akhirnya zahran selesai melakukan pembayaran, dia langsung berjalan menuju tempat zenia menunggu dirinya.
“Ini belanjaan anda nona” ucap Zahran sambil memberikan kantong kresek putih yang berisi beberapa kotak susu.
“Terima kasih mas Zahran, oh iya berapa nomor rekening kamu mas, biar aku transfer untuk mengembalikan uang nya” ucap zenia.
“Hehe, tidak apa-apa nona,!! tidak perlu di kembalikan !! ya sudah saya pamit Assalamualaikum ?” kata zahran hendak berlalu meninggalkan zenia.
“Eh tapi ?? saya tidak mau berhutang, ayolah mas zahran saya harua membayar ini semua” kata zenia, tapi Zahran sudah berlalu meninggalkan Zenia.
“Huh, walaikum salam” ucap Zenia membalas salam.Zahran dan di balas senyuman oleh zahran.
Zenia pun keluar dan berjalan menuju mobilnya, untuk masalah hutang nya pada Zahran nanti akan menjadi urusan nya. padahal Zahran tidak menganggap itu hutang ya hehehe.
*******
**Like + komen nya.
terima kasih untuk tetap membaca novel receh ku.
semoga menghibur**.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Sarofa Agunk
mulai pendekatan
2022-10-26
0
Khuriyatun Khasannah
pak ustadz kaku banget yah
apa gak ada niat buat Pepet si Nia😂😂😂🙏
2021-06-03
0
⚛Lilis Eriska〰☮
udah mulai aga mesem2 nih 😍
2021-05-31
0