SEBELUM BACA JANGAN LUPA VOTE DULU YA !!!! 🙏🙏
******************
Malam semakin larut, sedangkan aku masih enggan untuk menutup mata aku masih memikirkan kata-kata mas gibran.
“Apa karena ini ya mas gibran marah ??” tanyaku pada diri sendiri.
Tak berapa lama mas gibran masuk kembali kekamar, aku tidak tau dia dari mana, aku juga enggan untuk bertanya.
Mas gibran langsung naik keranjang tempat tidur dan langsung berbaring dengan badan membelakangiku, aku melirik sekilas kearahnya dan akupun berusaha untuk menutup mataku.
***************
Keesokan pagi nya aku terbangun ku lihat mas gibran sudah tidak ada di samping ku, aku langsung beranjak bangun dan melangkahkan kaki ku ke kamar mandi.
Setelah selesai mandi aku langsung mengganti kimono ku dengan sebuah gaun berwarna biru langit, aku langsung memakainya ternyata gaun itu sangat pas di tubuhku, dengan panjang hanya sampai lutut, akupun memoles sedikit mike up di wajahku, ku pandangi diriku di cermin dan aku tersenyum semoga saja mas gibran suka dengan penampilan ku saat ini.
Tidak berapa lama pintu kamarku di ketok dari luar, aku langsung menuju ke arah pintu ternyata yang mengetok pintu adalah mamaku, aku pun langsung menyuruh mama masuk.
“ Anak mama cantik banget sih ” ucap mamaku
Aku tersenyum “ terima kasih ma”
“Kamu sudah siap sayang ?? ayok berangkat entar kita telat lagi disana, masa yang punya pesta datang nya terakhir ” ucap mama
“Ayok ma” jawab ku, dan aku segera pergi ke meja rias ku untuk mengambil ponsel ku dan tas kecil ku.
Aku turun bersama dengan mama, ternyata disana sudah ada papa yang lagi menggendong raja, aku melihat ke sekeliling dan papa menyadari itu semua.
“ Kamu cari siapa sayang ??” tanya papaku
“Aku cari zara pa, kok dia belum kelihatan apa masih di kamar ya ?? aku panggil dulu ya pa !” jawab ku sembari beranjak untuk pergi kekamar zara, tapi langkah ku langsung di hentikan oleh papa.
“Zara sudah berangkat duluan nia” kali ini mama yang berbicara.
“Loh kok tumben gak bareng ??” tanyaku curiga.
“ Tadi katanya mau ketemuan sama teman nya dulu sebelum ke pesta kamu” jawab mama tegas.
“Sudah-sudah, sekarang papa yang nanya padamu mana gibran ??” pertanyaan papa langsung membuatku terdiam, aku bingung harus menjawab apa karena aku sendiri pun tidak tau kemana mas gibran pergi.
Melihat aku terdiam mama dan papaku tidak bertanya kembali dan kami melanjutkan perjalanan kami, aku satu mobil sama mama dan papa, aku duduk di belakang sambil memangku raja.
30 menit kemudian kami telah sampai dk tempat aku menyelenggarakan pesta, ternyata kedua mertuaku sudah ada disana, aku juga melihat para sahabatku membantu menyusun hidangan di atas meja, mama langsung mengambil alih menggendong gibran dan aku pun langsung beranjak menghampiri para teman ku.
“Hai semuanya” sapa ku dengan semangat.
Dengan serempak mereka menoleh ke arah ku, dan kami langsung berpelukan seperti sudah sangat lama tidak bertemu.
Waktu terus berputar dan para tamu sudah pada datang, aku terus melihat ke pintu masuk, 15 menit lagi acara akan di mulai dan mas gibran belum menampakan batang hidung nya sama sekali.
Kemudian mama mendekati aku.
“ Sayang gibran kemana, para tamu sudah datang semua ” tanya mama padaku
“ Tunggu bentar lagi ma !! mungkin mas gibran masih di jalan ” jawabku
Mama kembali bergabung dengan ibu mertuaku dan aku terus menghubungi nomor mas gibran tapi selalu nomornya di luar jangkauan.
Para tamu sudah pada ribut karena acara belum juga di mulai, tiba-tiba ponselku berbunyi dan aku langsung melihat siapa yang menelpon aku berharap itu mas gibran, tapi ternyata salah ternyata itu aldi teman kerjanya mas gibran, aku mengernyitkan dahi ada apa aldi menelpon ku.
Tanpa pikir panjang aku langsung mengangkat panggilan telfon nya.
“ Halo mas aldi ada apa ya ??” tanya ku langsung.
“ Nia apa acara sudah selesai ya ??” aldi mala balik bertanya padaku.
“ Di mulai aja belum kok mas, emang nya ada apa ?? apa mas aldi gak dateng kesini ??” tanyaku lagi.
“ Belum di mulai ?? terus kenapa gibran berada di hotel xxxx, aku kira acaranya sudah selesai dan kalian lagi cek in di hotel ini ” jelas aldi
“ Apa ?? mas gibran di hotel ??” kata ku tak percaya.
“ Iya nia, aku benar-benar lihat gibran kok sama perempuan aku kira itu kamu, ” ucap mas aldi lagi.
Aku langsung mematikan sambungan telfon ku, dan aku langsung berlari ke arah papa.
“ Pa temenin nia kehotel xxxx sekarang” kataku tegas.
“ Ngapain kesana nia acaranya aja belum di mulai” ujar papa bingung
“ Ayok pa” aku langsung menarik tangan papa tanpa menjelaskan maksudku untuk meminta papa menemani aku ke hotel.
Mama berusaha menahana ku tapi aku terua berlari menggandeng tangan papa, semua tamu menyaksikan aku pergi, saat mau masuk mobil papa menahan ku.
“ Papa gak tau apa sebab nya tapi izinkan papa untuk berbicara sebentar sama mama kamu” kata papa ku
Aku langsung mengizinkan papa menghampiri mama entah apa yang papa bicarakan, setelah itu papa langsung kembali menghampiriku dan kami berdua langsung naik ke mobil kemudian dengan cepat papa melajukan mobil nya.
Di dalam perjalanan aku hanya diam, aku berharap yang di lihat mas aldi itu bukan mas gibran, tapi jika memang itu adalah mas gibran aku gak tau harus bagaimana, apa aku harus bercerai dengan nya atau kembali memaafkan dia dan melupakan semua kesalahan nya.
Mobil yang kami tumpangi berhenti di sebuah hotel yang di sebutkan mas aldi tadi, papa dengan kebingungan nya hanya mengikuti ku saja, aku pun langsung keluar dari mobil dan berlari masuk ke dalam hotel, aku langsung menghampiri meja resepsionis dan bertanya padanya.
“ Maaf mbak bisa saya bertanya” tanya ku pada resepsionis tersebut.
“ Iya silahkan !!” jawab bya ramah
“ Apa disini ada yang menginap atas nama gibran pradipta ??” tanyaku lagi.
“Sebebtar saya cek dulu”
Sang resepsionis langsung mengecek nama yang aku sebutkan tadi aku menunggu dengan tangan gemetar, papa yang ada di samping ku tambah bingung.
“ Iya mbak, atas nama tuan gibran pradipta di dalam hotel dengan nomor kamar 101 ”jelas nya
Degggggg
Jantung ku seperti akan berhenti berdetak, aku pun langsung berlari tanpa menghiraukan para karyawan hotel yang memperhatikan aku, papaku kembali mengikuti aku.
Aku telah sampai di depan kamar yang di sebutkan tadi, aku mengetok pintu.
Tidak berapa lama pintu terbuka dan betapa terkejutnya aku yang melibat zara keluar menggunakan kimono handuknya apalagi papa ku dia benar-benar kaget.
“ Zara ” ucap ku lemas.
*******
Like + komen nya ya kak
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Fhebrie
astaghfirullah deg degan bacanya aku Thor adik macam apa semoga zara di usir sm orangtuanya
2023-08-28
0
Audira
😪😪😪
2023-02-19
0
Jumiroh Miroh
astaghfirulloh, kok adek sendiri tega amat ya, na'udzubillah, sabar ya
2023-01-18
1