...AUTHOR POV...
Setelah kerpergian kedua mertuanya beserta gibran dan zara, zenia masuk kedalam kamar nya, dia kembali menangis.
“Kenapa kamu lakukan ini padaku mas ?? kenapa ?? AAAAAHHHHH” teriak zenia, kemudian dia melemparkan semua barang yang ada di kamar nya, serpihan kaca yang pecah melukai kakinya, tapi zenia tidak merasa sakit sedikitpun, kemudian zenia mengambil pecahan kaca itu dan menggores tangan nya hingga begitu banyak luka di pergelangan tangan nya.
Sedangkan mama zenia lagi menidurkan raja, sedari tadi zenia bahkan lupa dengan raja mungkin karena dia masih merasa syok dengan kejadian ini, mama zenia pun mengerti.
Akan tetapi tidak dengan sang papa, mendengar zenia melemparkan barang-barang di kamar nya papa begitu khawatir, dia takut kalau zenia berbuat yang aneh-aneh, papa berusaha membuka pintu kamar zenia tapi di kunci di dalam.
“Nia sayang, buka pintunya nak ?? kamu belum makan dari tadi, ayok makan dulu !!” papa berbicara di balik pintu dan masih berusaha untuk membuka pintunya.
Tapi zenia tidak menghiraukan, dia masih berteriak histeris, kepala nya di remas dengan kuat, darah di tangan nya mengucur dengan deras tapi zenia masih tidak menghiraukan, baginya rasa sakit di hatinya lebih dari pada rasa sakit akibat goresan kaca itu.
Lama kelamaan sudah tidak terdengar lagi suara tangis zenia, papanya sangat khawatir, dia menggedor pintu dengan keras, mama zenia yang sudah selesai menidurkan raja menghampiri suaminya, dia sama seperti suaminya menghawatirkan keadaan zenia.
“Gimana pa ?? ” tanya mama zenia
“Sudah diam ma tidak seperti tadi, tapi papa malah tambah khawatir” ucap papa zenia
“Sebentar mama ambil kunci serep dulu” mama zenia berlalu meninggalkan suaminya untuk mengambil kunci lain.
Tidak lama kemudian mama kembali dan menyerahkan kunci itu kepada suaminya.
“Ini pa !!” ucap mama zenia.
Papa langsung mengambil kunci itu dan langsung bergegas membuka pintu.
Cekleeek
Pintu di buka oleh papa zenia dan betapa terkejudnya mereka berdua melihat kamar anak nya seperti kapal pecah, dan yang begitu mengaggetkan ada banyak darah di lantai itu.
Mereka berdua langsung mencari keberadaan zenia, dan pas membuka kamar mandi mama zenia teriak histeris mendapatkan anak nya tergeletak di kamar mandi dengan darah tetap mengalir deras di tangan nya.
“Zenia” teriak mama nya.
Papa langsung menghampiri anak nya dan mengecek denyut nadi anak nya.
“Ma telfon ambulance, denyut nadi nya sangat lemah” pinta papa nya dengan sangat khawatir.
Mama zenia langsung menelfon ambulance, sedangkan papa zenia mengangkat tubuh zenia yang sudah sangat pucat.
Tidak berapa lama ambulance datang, mereka langsung membawa zenia kerumah sakit, tak lupa sebelum berangkat mama zenia menitipkan raja pada pembantu di rumahnya.
Di dalam perjalanan mama zenia menangis di pelukan suaminya, begitupun dengan sang papa, matanya merah karena menangis dan menahan amarahnya.
Setelah sampai di rumah sakit zenia langsung di larikan ke IGD, dokter beserta tim nya langsung memberikan penanganan kepada zenia, sedangkan mama dan papanya menunggu di depan IGD, mama zenia masih menangis histeris.
“Ya ALLAH selamat kan anak ku !!”
ucap mama zenia dengan isak tangisnya.
“Ini salah papa ma, ini salah papa” kata papa zenia memukul kepalanya berulang, dan mama zenia langsung menghentikan ulah suaminya.
“Pa cukup !! mama mohon, mama gak mau papa masuk rumah sakit juga, ” kata mama zenia menenangkan.
Papa zenia menangis dalam pelukan istrinya, dia benar-benar terpukul dengan keadaan yang menimpah anak nya, ini memang bukan salah mereka yang mengizinkan zenia menikah dengan gibran tapi ini real atas permintaan zenia, tapi mungkin jika mereka melarang dan mengirim zenia pergi dari kota ini mungkin zenia tidak akan mengalami hal ini, mungkin saja.
1 Jam kemudian dokter keluar, papa dan mama zenia langsung berdiri menghampiri sang dokter untuk menanyakan kondisi anak nya.
“Bagaimana keadaan anak saya dok ??” tanya papa zenia khawatir.
“Keadaan anak bapak dan ibu masih kritis, luka-luka nya sudah kami bersihkan dan sudah kami jahit, tapi sepertinya anak bapak mengalami gangguan mental, kalau boleh saya tau sebelum ini terjadi apa yang anak bapak dan ibu alami” tanya dokter itu kepada kedua orang tua zenia.
Papa zenia terdiam, dia tidak mungkin menceritakan keadaan sebenarnya, karena walau bagaimanapun zara juga anaknya, walaupun keadaan zenia akibat ulah zara, tapi dia tidak ingin membuka aib keluarganya walaupun dengan seorang dokter.
Dokter yang melihat kedua orang itu diam juga tidak ingin bertanya lagi, mungkin mereka tidak nyaman pikirnya.
“Sebentar lagi anak bapak dan ibu akan di pindahkan ke ruang ICU, karena keadaan nona zenia masih sangat lemah” ucap dokter itu lagi.
“Dok setelah anak saya sadar nanti apa yang akan terjadi dengan nya ” tanya mama zenia..
“Saya belum bisa memastikan nya bu, kita lihat nanti setelah nona zenia sadar, tapi setelah saya periksa dugaan saya sepertinya nona zenia mengalami depresi berlebihan, tapi ini mungkin hanya dugaan saya saja, mudah-mudahan tidak” jelas dokter
“Ya sudah kalau begitu saya permisi dulu” kata dokter itu lagi.
“Baik dok terima kasih”ucap mereka serempak.
Tidak berapa lama zenia di pindahkan ke ruangan ICU seperti kata dokter tadi.
******
Sementara di rumah kedua orang tua gibran, ayah dan ibunya gibran masih memarahi anaknya, sedangkan zara sudah di antar ke kamar milik gibran dulu.
“Kamu benar-benar bikin ibu kecewa gib, ibu ini seorang wanita, ibu merasakan rasa sakit yang di rasakan nia sekarang” kata ibu gibran menangis.
“Maafkan gibran bu !! gibran tau gibran salah, gibran khilaf ” ucap gibran menunduk.
“Maafmu tidak akan mengubah segalanya” kata ayah gibran sinis.
Gibran tak bisa berkata apa-apa lagi, karena malas berdebat gibran meninggalkan kedua orang tuanya dan pergi ke ruang kerjanya.
Di dalam ruangan itu gibran duduk di kursi kerjanya, di atas meja masih ada foto dia dengan zenia, dimana disana dia tersenyum begitupun dengan zenia, foto itu di ambil tepat 1 tahun pernikahan mereka, dimana zenia lagi mengandung raja, di dalam foto itu gibran memeluk zenia dari belakang dan tangan mereka membentuk love di perut besar zenia.
Gibran mengambil foto itu dan memeluk nya dengan erat.
“Maafkan mas nia, maafkan mas” kata gibran bergetar menahan tangis.
Mungkin gibran menyesal atas apa yang dia lakukan pada mantan istrinya.
karena merasa lelah akhirnya dia tertidur di ruang kerjanya, bahkan tanpa melihat keadaan zara..
****
**LIKE, KOMEN DAN VOTE YANG BANYAK YA !!!
TERIMA KASIH 🙏🙏🙏
kalau sempat nanti up lagi, disini sinyalnya susah**.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Fhebrie
kasihan zenia... zara memang ga tau diri..
2023-08-28
0
Sarofa Agunk
yaalloh kasian nia
2022-10-26
0
Rachel Gifanny
nyesekkkk
2021-09-15
0