...AUTHOR POV...
Ke esokan paginya papa Angga pergi ke rumah nya gibran.
Nama papa nya zenia yaitu Anggara Bagaskara
Nama mama nya zenia Maya lestari.
Setelah sampai di rumah gibran papa angga langsung masuk kedalam rumah dan disana ternyata sudah ada bapak penghulu dan beberapa orang saksi, seperti permintaan papa angga kalau pernikahan gibran dan zara harus benar-benar tertutup, mengingat juga kalau zara masih kelas 3 SMA.
“Assalamualaikum ” ucap papa angga ketika masuk kedalam rumah.
“Walaikum salam” jawab mereka secara serempak.
Ayah gibran langsung menghampiri papa angga.
“Datang sendiri mas angga ??” tanya ayah gibran.
“Iya” jawab pak angga singkat, kemudian langsung berlalu duduk di samping pak penghulu dan berhadapan dengan gibran.
Sedangkan gibran tidak berani menatap papa angga, dia belum ada keberanian, gibran,zara beserta kedua orang tua nya gibran belum ada yang mengetahui kalau saat ini zenia sedang di rawat dan kondisi nya masih kritis.
“Sudah siap ??” tanya pak penghulu kepada gibran dan papa angga.
Mereka hanya menganggukan kepalanya.
Kemudian pak penghulu menuntun tangan gibran untuk bersalaman dengan papa angga, sekaligus wali nya zara.
“ Saudara GIBRAN PRADIPTA Bin HARTONO Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan ZARA ANASTASYA Binti ANGGARA BAGASKARA dengan maskawinnya berupa seperangkat alat sholat, tunai.”
“Saya terima nikah dan kawinnya ZARA ANASTASYA Binti ANGGARA BAGASKARA dengan maskawinnya yang diatas tunai.”
Dengan satu tarikan nafas gibran mengucapkan ijab kabul, dan sekarang setelah kata SAH terucap dari pak penghulu dan beberapa saksi gibran telah resmi menjadi suami dari zara.
Ibu gibran yang bernama SUSI LESTARI berdiri untuk menjemput zara di kamar.
Tidak berapa lama zara turun dengan di gandeng bu susi, dengan memakai kebaya berwarnah putih senada dengan setelan jas yang gibran pakai, zara terlihat begitu cantik dan anggun, papa angga enggan untuk menatap anak bungsunya, terlihat begitu besar amarah nya pada zara.
Zara di duduk kan di samping gibran, kemudian gibran menyematkan cincin di jari manis zara begitupun sebaliknya,zara mencium tangan suaminya di lanjutkan gibran mencium kening gibran, dan lagi-lagi papa angga memalingkan wajahnya, tidak ada senyum yang menghiasi wajah papa angga.
Kemudian zara mengidarkan pandangan nya, dia mencari mama nya, tapi yang di cari tidak ada di sana, papa angga yang melihat zara mencari seseorang langsung bertanya.
“Cari siapa kamu ??” tanya papa angga dingin.
“C cari mama pa ” jawab zara pelan
“Mama mu tidak datang, dia menemani nia di rumah sakit”
Degg
Semua orang keget dengan kabar kalau zenia di rumah sakit, tak terasa bu susi langsung menangis, ibu susi sangat menyayangi zenia dia sudah menganggap zenia anak kandung nya sendiri.
Pak penghulu dan beberapa saksi setelah menikmati menu ala kadarnya mereka langsung pamit pulang, tinggal papa angga, gibran dan zara beserta kedua orang tua gibran.
“Kak nia sakit apa pa ?? kenapa dia di rumah sakit ??” tanya zara khawatir.
“Kamu masih nanya kakak mu sakit apa, harus nya kamu sadar ini semua salah kamu zara” bentak papa angga.
Tak lama ponsel papa angga bergetar, papa angga langsung melihat ponsel dan tertera nama istrinya yang sedang menelfon, papa angga langsung menggeser menu hijau untuk mengangkat panggilan dari istrinya, setelah panggilan terhubung papa angga menempelkan ponsel nya di dekat telingahnya.
“Pa ayo cepat kerumah sakit !! keadaan zenia menurun, detak jantung nya berhenti pa, mama takut”
Deeeggg
Ponsel papa angga jatuh ke lantai, semua orang yang melihat itu bertanya, ada apa,?? tapi papa angga tidak menghiraukan nya lagi, papa angga langsung meninggalkan rumah gibran.
“Mas ayok kita susul mas angga, aku takut terjadi sesuatu ” kata bu susi pada suaminya.
“Ayo bu !!” jawab pak hartono
“Kami ikut yah !” ucap gibran
Ayah dan ibunya hanya mengangguk, dan mereka langsung berangkat menuju rumah sakit.
******
Di rumah sakit papa angga berlari menuju ruangan anak nya, dia melihat istrinya menangis di luar ruangan ICU, papa angga langsung menghampiri istrinya.
Mama maya yang melihat suaminya datang langsung berhambur memeluk nya, dia menangis tersedu-sedu di dada suaminya.
“Papa hiks, hiks Nia anak kita pa, mama takut, hiks” kata mama maya
“Tenang ma, kita berdoa untuk keselamatan nia” papa angga menenangkan, sesungguhnya dia juga sangat khawatir, tapi dia harus terlihat tegar di hadapan istrinya.
Tidak berapa lama kedua orang tua gibran datang di susul oleh zara dan gibran, tapi sebelum itu gibran dan zara sudah berganti pakaian.
Mama maya yang melihat mereka datang langsung menghampiri.
“Kenapa kalian kesini hah ?? kalian belum puas melihat anak ku menderita” ucap mama maya dengan berteriak.
Zara yang melihat mama marah langsung menghampiri dia berniat untuk menenangkan mama nya.
“Mau apa kamu dekat-dekat dengan ku ??” mama maya tambah marah melihat zara mendekatinya.
“Ma tenang dulu” ucap zara.
“Awas kamu jangan dekat-dekat dengan ku !!” kata mama maya mendorong tubuh zara ke belakang, untung ada gibran yang dengan sigap menahan tubuh zara, hingga zara tidak jatuh ke lantai.
Tidak berapa lama dokter keluar, semua orang langsung mendekati.
“Bagaimana keadaan anak saya dok” tanya papa angga khawatir.
“Alhamdulillah kami berhasil menyemamatkan anak bapak dan ibu, mungkin 1 atau dua hari lagi nona zenia baru sadar, dan saya harap pas dia sadar nanti tolong jangan mengingatkan kejadian yang menimpahnya” jelas dokter tersebut.
“Alhamdulillah, terima kasih dokter,” ucap papa angga legah.
“Boleh kami melihat anak kami dok ??” tanya mama maya.
“Boleh tapi bergantian ya !! dan pakai baju khusus yang di sediakan rumah sakit” ujar dokter itu lagi.
Kemudian papa angga dan mama maya masuk kedalam ruangan zenia, mereka melihat zenia terbaring lemah di ranjang rumah sakit, selang oksigen terpasang di hidung nya, tangan nya di hiasi dengan jarum infus, wajahnya yang pucat, bibir yang kering dengan mata yang masih tertutup..
“Sayang ini mama nak, nia dengar mama kan ??” ucap mama maya dengan isak tangis nya.
Papa angga yang menyaksikan itu semua tak dapat menahan tangis nya, air mata nya mengalir deras di pelupuk matanya, dia membelai rambut anak nya, dia ciumi kening zenia, biasanya rambut zenia selalu wangi starwberry sekarang bau obat-obatan.
“Ma nanti kalau nia sadar kita pindah dari sini !!” ucap papa angga masih memandangi wajah pucat anak nya.
Mama maya yang mendengar itu kaget.
“Kenapa pa ??” tanya mama maya
“Kalau kita tetap disini papa takut zenia akan semakin drop, bukan kah kata dokter kalau zenia jangan dulu mengingat apa yang terjadi, kita pergi hanya sementara jika suatu hari nanti zenia sudah bisa menerima keadaan kita pulang lagi kesini” jelas papa angga.
“Terus restoran gimana pa ??” mama maya kembali bertanya.
“Nanti akan papa titip dengan orang kepercayaan papa, sekarang yang penting kesehatan nia.” ucap papa angga.
Mama maya kemudian menyutujui nya, mudah-mudahan zenia segera sadar.
*****
Like, komen dan vote yang banyak ya !!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Fhebrie
bikin naik darah masih ga merasa bersalah juga si zara hadeh
2023-08-28
0
Sri Wahyuni
smoga s gibran hnya napsu sesaat sm s zara tolol .karma menanti mu
2023-03-09
0
Sivak Elyana
aoa zara melakukan ini balas dendam yaa... karena selalu dinomor duakan
2022-06-22
0