ZENIA POV
Kehadiran Raja adalah sebuah anugerah dalam rumah tangga kami, aku dan mas gibran sengaja untuk tidak mencari baby sister, kami berdua ingin membesarkan raja bersama-sama.
Mama sama papaku sangat menyayangi Raja, begitupun dengan kedua mertuaku, semenjak kelahiran Raja aku sama mas Gibran membagi waktu, dari senin sampai dengan kamis aku dan mas Gibran akan tinggal di rumah mama dan papaku, dan jum'at sampai dengan minggu aku dan mas Gibran akan menginap di rumah mertuaku.
Mas Gibran bukan tidak mampu untuk membeli rumah, tapi dia merasa kasihan padaku jika harus mengurus Raja sendirian disaat dia pergi bekerja.
**************
Hari-hari ku lalui dengan canda dan tawa, setiap hari Raja akan selalu bertambah besar, hingga tak terasa saat ini usia nya sudah 2 tahun lebih, Raja tumbuh menjadi anak yang cerdas, dia selalu aktif dalam segala hal.
Sebentar lagi adalah ulang tahun pernikahan ku dengan mas Gibran, seperti tahun-tahun sebelum nya aku dan mas Gibran akan mengadakan pesta kecil-kecilan untuk memperingati hari bersejarah bagi kami berdua.
Tetapi ada yang beda dengan mas Gibran akhir-akhir ini, dia lebih banyak pendiam dari biasanya, bahkan berbicara padaku saja kalau lagi ada hal yang sangat penting, tapi aku tidak ambil pusing aku pikir mungkin mas Gibran lelah karena setiap hari harus bekerja, belum lagi mas Gibran harus membantu Papa mengurus salah-satu cabang restauran yang baru di buka.
Sebagai seorang istri yang sangat dekat dengan nya, aku selalu merasakan keanehan dalam diri mas Gibran, pernah sekali pas tengah malam aku tidak mendapatkan mas Gibran tidur di sampingku, aku berfikir kemana mas Gibran malam-malam begini, tapi seperti biasa aku tak ingin ambil pusing, mungkin saja mas Gibran lagi berada dalam ruang kerjanya pikirku, dan aku pun kembali melanjutkan tidurku.
Keesokan pagi nya aku bangun dari tidurku, ku lirik mas Gibran sudah siap dalam pakaian kerjanya..
Tumben mas Gibran gak bangunkan aku batin ku dalam hati.
" Good morning sayang " ucapku dengan suara serak khas bangun tidur.
" Morning to " jawab nya tanpa menoleh sedikitpun ke padaku.
Aku pun bangkit dari tempat tidurku dan berjalan kearah nya, aku ingin membantu Mas Gibran memasang kan dasi.
“Sini sayang aku bantu” kataku dengan meraih dasi yang lagi dia pegang.
Akan tetapi hal sangat tidak terduga, mas Gibran menepis tangan ku, aku pun kaget tidak pernah ku dapati mas Gibran seperti ini, apa salah diriku saat ini apa karena aku telat bangun,?? tapi bukankah mas Gibran tau kalau aku terkadang harus bangun malam-malam untuk ke kamar Raja untuk membuatkan dia susu, dan lagian selama ini mas Gibran tidak mempermasalahkan itu semua.
“Kamu kenapa si mas??” tanya ku pada mas Gibran
“Tidak apa-apa ya udah sana kamu mandi !! aku mau langsung berangkat bekerja” jawab nya padaku
“Gak sarapan dulu mas” aku pun kembali bertanya.
“Aku sarapan di kantor saja, takut telat soalnya” jawabnya dengan terburu-buru meninggalkan aku.
Aku menitikkan air mata, hampir 3 tahun aku menikah dengan dia tapi aku tidak pernah melihat dia bersikap seperti ini, seperti bukan sosok mas Gibran yang aku kenal.
Aku bergegas ingin mengejar mas Gibran karena aku belum melaksanakan kewajiban ku, yaitu mencium punggung tangan nya sebelum dia berangkat bekerja, tapi pas aku menuruni tangga ku lihat mas Gibran lagi ngobrol dengan adik ku Zara, mereka berdua melihat kearah ku, dan mas Gibran langsung pergi dari hadapan Zara, aku pun melangkah dan ingin bertanya dengan Zara.
“Mas Gibran lagi ngomongin apa dek” tanya ku pada Zara.
“E_enggak kok kak, tapi mas Gibran cuman nanyain kapan aku ulangan, udah itu aja” jawaban Zara benar-benar tidak memberikan kepuasan dalam hatiku, apalagi Zara menjawab dengan agak gugup.
Ada apa dengan Zara kenapa dia terlihat gugup sekali batinku sambil memperhatikan wajah Zara yang seperti orang menyimpan kebohongan.
Aku pun tak ingin bertanya lagi pada Zara, aku berlalu untuk melihat Raja di dalam kamarnya, seperti biasa di dalam kamar Raja sudah ada Mama dan Papaku.
“Pagi Ma, Pa” ucapku kepada mereka yang lagi asik bermain dengan rlRaja.
“Pagi juga sayang” jawab Papa dengan tersenyum.
“Baru bangun Nak?? mana Gibran??” kali ini Mama yang bertanya.
“Iya Ma, mas Gibran udah berangkat kerja katanya lagi sibuk banget” jawab ku sembari mendekat kearah mereka.
“Kerja?? hari ini kan tanggal merah Nak” kata Mamaku dengan bingung.
Deggggg
Kenapa mas Gibran bohongin aku, ini juga salah ku kenapa aku begitu bodoh hingga tidak tau kalau hari ini adalah hari libur, apa karena aku terlalu percaya pada mas Gibran hingga dia tega membohongi aku seperti ini, tak terasa ada bulir air mata yang keluar, buru-buru aku menyeka nya sebelum di lihat Mama dan Papa ku.
“Oh mungkin ada kerjaan tambahan kali Ma, makanya mas Gibran tetap berangkat” ucap ku dengan tegas, aku tidak ingin Mama dan Papaku curiga.
Aku harus mencari tau sendiri, kenapa mas Gibran tega membohongi aku Kata ku dalam hati dan berlalu masuk kedalam kamarku.
********************
Perubahan mas Gibran sangat terlihat jelas, setiap pulang bekerja tidak ada lagi canda tawa dalam dirinya, dan setiap aku bertanya selalu alasan nya karena capek, aku lelah dengan sikap mas Gibran sekarang, aku butuh penjelasan untuk semua ini.
“Mas bangun!!!” kataku dengan tegas.
“Ada apa?? aku capek ayo tidur” jawab nya masih memiringkan badan nya.
“Aku mau bicara sama kamu mas, aku butuh penjelasan dengan semua perubahan sikap kamu”!! ucap dengan nada yang sedikit berteriak.
Akhirnya mas Gibran bangun, sorot matanya menampakan kalau dia lagi marah.
“Mau bicara apa si?? aku kan sudah bilang padamu kalau aku lagi capek” jawabnya dengan kesal
“Kamu berubah mas, kamu sudah gak sayang lagi sama aku, kamu udah gak pernah nemenin aku sama raja bermain lagi, bahkan sekarang kamu sudah tidak pernah lagi memanggilku dengan sebutan sayang seperti biasanya” jelas ku menggebu-gebu meluapkan semua kekesalan dalam hatiku selama ini.
Ku lihat mas Gibran terdiam, aku kira dia merasa bersalah tapi dia malah pergi meninggalkan aku tanpa sepata katapun, aku menangis dengan sikap nya padaku, apa salahku, jika memang selama ini aku pernah menyinggung dia harusnya tidak seperti ini caranya.
Sakit, iya aku sakit banget dengan cara dia seperti ini, aku terus menangis tidak perduli dengan pertanyaan Mama dan Papaku besok pagi yang melihat mata ku bengkak.
********
**Like + komen nya ya kak.
vote nya sebelum baca hehehe**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Fhebrie
klo malam ngilang pasti lagi ena ena sm adiknya tega banget sih adiknya ngianatin kakaknya
2023-08-28
0
linamaulina18
br 2 taun menikah sudah mulai bermain api ck
2023-05-31
0
Sarofa Agunk
lanjut deg dekan bacanya
2022-10-25
0