Di Hotel_______
Zahran kembali ke hotel tempat dia menginap, ternyata Fahri telah menunggu nya sedari tadi.
“Assalamualaikum ?” sapa Zahran.
“Walaikum salam, lama banget bro, aku dari tadi nungguin, katanya cuman beli roti kok sampai berjam-jam” omel Fahri
Sedangkan Zahran hanya terkekeh mendengar omelan Asisten nya sekaligus sahabat dekat Zahran.
“Hehe, maafkan lah diriku ini sob, tadi ngantri saat melakukan pembayaran” ucap Zahran apa adanya.
“Huh, ya sudahlah, ya sudah sana mandi bentar lagi Maghrib kan ?? mau sholat disini apa nyari masjid aja ??” tanya Fahri.
“Sholat disini aja deh fah !! aku capek banget soalnya, ya sudah aku mandi dulu” ucap Zahran kemudian langsung masuk ke kamar mandi.
Setelah selesai mandi Zahran langsung mengenakan sarung dan baju koko nya tak lupa Peci nya dia pakai, begitupun dengan Fahri mereka akan melaksakan sholat maghrib berjamaah, Zahran sebagai imam nya.
Setelah melaksakan sholat maghrib bersama, Seperti biasa Zahran akan mengaji sambil menunggu Waktu isya tiba.
*************
Di Rumah Zenia_______
Zenia bersama kedua orang tuanya lagi makan malam, tidak ada pembicaraan di meja makan, karena memang itu di larang oleh papanya, tidak boleh mengobrol jika sedang makan walaupun dalam kondisi terdesak sekalipun.
Setelah selesai makan mereka semua berkumpul di ruang keluarga, sedangkan Raja lagi bermain bersama pengasuhnya, iya memang semenjak Zenia berpisah dengan Gibran kedua orang tuanya mencari pengasuh untuk Raja, bukan karena kedua orang tuanya tidak mau mengurus Raja hanya saja mama dan papa Zenia terkadang sibuk di kafe dan kalau Raja selalu ikut mereka Takut Raja sakit, dan Zenia pun tidak mempermasalakan nya.
“Sayang kamu pasti capek ya ?? setiap hari ke kafe terus ??” tanya mama maya dengan lembut.
“Enggak kok ma, Nia baik-baik saja” jawab Zenia tersenyum
“Kamu mau liburan gak sayang ??” tiba-tiba papa angga bertanya.
“Enggak kok pa, Mau liburan kemana coba ??nanti aja deh ” jawab Zenia apa adanya.
“Iya kemana aja yang Nia mau,” tutur papa Angga.
“Enggak pa, Nia gak mau liburan, hemmz emang kenapa si pa,?? kok tiba-tiba nanya seperti itu ??” Zenia heran dengan papanya tidak biasanya Papa angga bertanya seperti itu.
Papa angga terdiam, dia bingung harus menjawab apa, Zenia menyadari kalau ada yang papa dan mamanya sembunyikan.
“Ma ??” panggil Zenia.
Mama maya melihat ke arah Zenia, matanya pun berkaca-kaca, dia takut kalau nanti perkataan nya dapat menyinggung perasaan anak sulung nya itu.
“Jelaskan sama Nia ada apa !!” ucap Zenia pelan.
“Adik mu Zara mau pulang ke sini nak, katanya dia kangen sama mama,” ucap mama Maya pelan.
Zenia terdiam mendengar nya, dia berpikir jika Zara pulang berarti Gibran juga akan ikut, terus apa yang akan dia lakukan sekarang ?? untuk menerima gibran menjadi adik iparnya sekarang rasanya sangat sulit, tapi kalau melarang Zara untuk pulang rasanya juga tidak mungkin, karena Zara tetap anak kandung mama dan papanya, gimanapun kelakuan Zara selama ini.
“Nia gak papa sayang ??” tanya mama maya karena melihat Zenia terdiam.
Mereka tau tidak mudah bagi Zenia menerima semua itu, Mama maya dan papa Angga juga takut, mereka takut saat Zara dan Zenia bertemu maka kondisi Zenia akan kembali seperti dulu lagi.
“Nia gak papa Ma, ya sudah kalau Zara mau pulang ke rumah silahkan !! toh ini juga rumah nya kan ??” kata Zenia berusaha setenang mungkin, padahal jauh dari lubuk hatinya yang paling dalam dia belum mau untuk bertatap muka dengan Zara maupun Gibran.
“Tapi kamu gimana nak ??” tanya papa Angga.
“Nia gak papa !!, Mama dan papa tidak usah mengkhawatirkan Nia, semuanya pasti akann baik-baik saja ” jawab zenia dengan lembut.
“Oh iya pa, kapan Zara akan pulang ??” sambung Zenia bertanya.
“Besok lusa nak !!” jawab papa Angga apa adanya.
“Hemmm, Ok deh kalau gitu, Nia ke kamar dulu ya pa, ma !!” kata Zenia hendak pamit masuk ke kamar nya.
Mama Maya dan papa Angga hanya menganggukan kepalanya pelan,.
Di dalam kamar Zenia sudah tidak tahan untuk tidak menangis, dia langsung menumpahkan seluruh rasa di hatinya dengan cara menangis.
Menangis memang tidak akan menyelesaikan masalah, tapi percaya lah dengan cara kita menangis hati kita akan sedikit membaik, kita menangis bukan berarti karena kita lemah, tapi terkadang menangis adalah cara kita berbicara jika bibir kita tak mampu lagi untuk berkata.
Lama Zenia menangis, tapi tiba-tiba dia teringat masalah hutang nya pada Zahran, Zenia tetap kekeh untuk membayar nya walaupun Zahran tidak mempermasalahkan nya.
Zenia langsung mengambil ponselnya dan segera mencari nama kontak Zahran, tapi dia ingat sekarang kalau dia tidak pernah mempunyai nomor telefon Zahran, zenia pun menghubungi nenek nya dia yakin kalau nenek ataupun kakek nya punya nomor Zahran.
Tut___ tut___ tut___
Tidak lama panggialan pun tersambung.
“ Assalamualaikum nenek” (Zenia)
“Walaikum salam, ada apa sayang ??” (nenek)
“Hehe, anu nek, hemm, aduh gimana cara ngomong nya ya ??” (Zenia)
“Ada apa sayang ?? coba ngomong sama nenek !!” (nenek)
“Nenek ada nomor nya mas Zahran tidak ??” (Zenia)
Nenek Zenia kaget, kenapa tiba-tiba Zenia minta nomor telefon nya Zahran pikir nenek.
“ada sayang, buat apa ??” (Nenek)
“Nia minta ya nek, Gak buat apa-apa kok, Nia hanya ada kepentingan Dikit hehe” (Zenia)
“Oh ya sudah, nanti nenek kirim ya, ” (Nenek)
“Ok nek terima kasih, Assalamualaikum” (Zenia)
“Walaikum salam” (nenek)
Setelah panggilan terputus Zenia menunggu pesan Dari nenek nya.
Dan tidak lama kemudian Ada pesan masuk dari nenek nya yang mengirim kan nomor telefon Zahran.
Zenia masih ragu untuk menelfon Zahran duluan, tapi dia beranikan.
*******
Di hotel_____
Ponsel Zahran berbunyi, dia langsung melihat siapa yang menelfon dia, Zahran mengernyitkan kening nya, karena itu nomor baru.
Zahran langsung menggeser tombol hijau untuk menjawab panggilan tersebut.
“Halo assalamualaikum” ucap Zahran dengan lembut.
“Walaikum salam” jawab Zenia.
“Maaf sebelum nya, ini dengan siapa ya ?? saya berbiacara ??” tanya Zahran.
Ciih !! sombong sekali dia, masah udah sering bertemu, dia lupa dengan suara ku ( gerutu Zenia kesal)
“Halooooo” Zahran kembali berbicara.
“Eh, maaf-maaf, saya Zenia cucunya kakek Adam” ucap Zenia spontan.
“Oh, ada apa ya nona zenia ??” Zahran kembali bertanya.
“Saya mau mengembalikan uang kamu, saya kan sudah bilang tidak ingin berhutang ” ujar Zenia .
“Hehe, masalah itu ?? sudah lah nona saya tidak mempermasalahkan nya lagi, dan jika nona Zenia masih menganggap itu hutang, maka dari sekarang saya anggap lunas” ucap Zahran tegas.
“Tapi tidak bisa begitu dong, masah langsung lunas begitu saja ??” (Zenia)
“Iya bisa aja nona, saya ikhlas kok membantu” (Zahran)
“Huh, ya sudah terima kasih ya atas bantuanya yang memaksa” (Zenia)
Zahran terkekeh mendengarnya.
“Ya sudah saya tutup telfon nya kalau tidak ada lagi yang akan di bicarakan !! Assalamualaikum ” (Zahran)
“Iya walaikum salam” (Zenia)
Zahran tersenyum setelah mematikan panggilan nya, Fahri yang melihat itu bingung kenapa atasan sekaligus sahabatnya tersenyum terus.
Tapi dia tidak berani bertanya, karena sepertinya Zahran sangat kelelahan, maka dia putuskan akan bertanya besok, Fahri pun langsung merebahkan badan nya di samping Zahran, memang mereka hanya menyewa satu kamar hotel, bukan karena tidak mampu menyewah dua kamar tapi ada Alasan nya, hanya Zahran dan Fahri yang tau hehehe..
********
**Like + komen + vote nya ya !!!
*
**
***
*****
**********************
SELAMAT MEMBACA**_____
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Yangyang
masak gibran sm zara gak ada karmanya
2021-10-20
0
Milaemil
thor knp tdk ada critanya adik zenia sama mantan suaminya bisa aelingkuh??
2021-06-27
0
endang erawati
masa author tdk tahu sih alasannya
2021-05-25
1