"Aku dan papanya, Anton sahabatan. Saat lulus S1 dia menikah dengan Aning, aku pun jadi akrab dengan istrinya sehingga aku menjadikan dia sekretaris di perusahaan. Sampai Galang lahir aku sering bermain dengannya saat dia masih kecil. Kemudian pada saat aku mulai sibuk dan fokus pada perusaahaan, aku sudah jarang bahkan tidak pernah bertemu dengan Galang lagi. Pertama kali aku bertemu dengan Galang aku tidak mengenalinya karena sudah lama tidak bertemu begitu pun dengannya. Sampai Aning bercerita tentang anaknya yang akan dijodohkan dengan wanita cantik dan baik yang bernama Ririn. Jujur, aku mendengar nama itu langsung penasaran dengan Ririn yang disebut Aning. Apakah dia Ririn yang aku kenal sebagai seorang ******* atau tidak." ucap Rifky
"Kita tidak pernah berkenalan, terus kamu tahu dari mana nama ku??" tanya Ririn
"Aku pernah dengar saat Galang memanggil namamu waktu di rumah mu. Dari situlah aku tahu namamu Ririn. Makanya aku penasaran dengan wanita yang dijodohkan dengan anak Aning saat itu. Sehingga aku datang di rumah Aning untuk makan malam sebenarnya aku hanya ingin tahu dari anaknya Aning Galang siapa wanita yang akan dijodohkan orang tuanya dengannya. Saat aku melihat anak Aning dan Anton, aku kaget dan tidak percaya jika Galang adalah anak Aning yang dulunya akrab dan sering bermain denganku. Aku langsung berpikir jika wanita yang diceritakan Aning benar-benar wanita yang aku pikir seorang *******" jelas Rifky
"Trus???" tanya Ririn
"Aku dan Galang bersikap biasa saja saat Aning memperkenalkan Galang ke aku begitupun sebaliknya. Tapi, saat aku pulang Galang masuk ke dalam mobil dan dia membenarkan jika wanita yang dijodohkan dengannya adalah wanita yang sama yang ku anggap sebagai pelac*r" jawab Rifky
"Trus apakah kamu mengatakan padanya tentang anggapanmu jika aku adalah seorang pelac*r??" tanya Ririn
"Aku......" Rifky menggantung ucapannya dia takut jika ia menjawab iya justru akan membuat masalah di antara Ririn dan Galang. Jika ia menjawab tidak, rasanya dia tidak ingin membohongi Ririn.
"Iya kan??? Kamu mengatakan anggapanmu padanya??? Lalu apa reaksinya??? Apa dia mengiyakan nya??? Atau justru memukulmu??? Atau......" Ririn sudah meneteskan air mata. Rasanya dia tidak percaya jika Galang seperti itu, ia sudah berniat untuk menerima perjodohan mereka agar ayahnya senang. Ia pun akan belajar mencintai Galang walau dia tidak tahu bagaimana akhirnya.
Dengan spontan Rifky menghapus air mata Ririn dengan ibu jarinya.
"Aku tidak bermaksud membuatmu terluka. Aku tahu kamu sudah tahu tentang hal itu, makanya kamu bersikeras menanyakan tentang aku pada Galang." ucap Rifky
Ririn turun dari mobil dan berlari menuju rumahnya. Rifky ingin sekali mengejar dan menghibur Ririn, tapi apalah daya dia bukan siapa-siapa bahkan awal pertemuan mereka berdua begitu buruk.
"Kenapa aku merasa sedih melihatnya menangis??? Perasaan apa ini??? Apa benar aku sudah jatuh cinta padanya??? Kenapa harus dia??? Kenapa harus wanita yang di jodohkan dengan anak sahabatku???" ucap Rifky.
Setelah melihat Ririn masuk ke dalam rumah, Rifky menyalakan mobilnya dan pergi meninggalkan rumah Ririn.
Ririn langsung masuk menuju kamarnya.
"Kamu keterlaluan Galang, kenapa hanya orang lain yang berkata jujur padaku?? Sedangkan kamu??? Kamu adalah pria yang sudah dipilih oleh ayahku tapi kau pembohong" ucap Ririn
💦💦💦💦💦💦
Keesokan harinya....
Galang sudah berada di depan rumah Ririn. Tak lama Ririn dan dokter Rangga keluar dari dalam rumah Galang pun segera menghampiri mereka.
"Pagi, Dokter, Ririn" ucap Galang lalu mencium punggung tangan dokter Rangga
"Eh Galang" ucap Dokter Rangga
"Bolehkah saya mengantar Ririn ke rumah sakit??" tanya Galang berharap Dokter Rangga mengiyakan sedangkan Ririn berharap ayahnya menolak tawaran Galang
"Boleh. Ririn berangkat bareng Galang ya" ucap Dokter Rangga membuat wajah Ririn berubah seketika.
"Makasih dok." ucap Galang tanpa memperdulikan ekspresi Ririn
Dokter Rangga masuk ke dalam mobilnya dan Ririn masuk ke dalam mobil Galang. Mereka pun berangkat bersama dengan mobil yang berbeda.
Dalam perjalanan Ririn hanya melihat ke luar jendela tidak ingin melihat wajah pria yang membuatnya kecewa itu.
"Rin....." ucap Galang menyentuh tangan Ririn dengan sebelah kiri sedangkan tangan kanannya memegang setir.
Tidak ada suara, Ririn memindahkan tangannya. Ia tidak ingin disentuh Galang.
Galang menepikan mobilnya, dia sudah tidak tahu apa yang harus dia lakukan agar Ririn memaafkannya.
"Rin, Ririn.....lihat aku...." ucap Galang
"Apa???" tanya Ririn melihat wajah Galang
"Katakan apa yang harus aku lakukan agar kamu memaafkan ku. Setidaknya kamu berbicara Rin, aku capek kamu terus cuek padaku" jawab Galang
"Kalau kamu capek ya berhenti minta maaf. Aku tidak menyuruhmu minta maaf" ucap Ririn
"Rin, aku mohon maafkan aku dan kita bisa seperti dulu lagi. Tidak ada jarak di antara kita Rin, please....." ucap Galang
"Kalau begitu kamu harus menjawab pertanyaan ku" ucap Ririn
"Apa pertanyaan mu?? Aku akan.......tunggu jangan bilang jika kamu menanyakan hal sama??" ucap Galang
"Iya, itu yang ingin aku tanyakan padamu. Hal sama tentang kamu dan Rifky. Apa kamu mengenalnya??? Atau kalian saling mengenal" ucap Ririn
"Okay, aku akan menjawab nya tapi kamu harus menjawan pertanyaan ku juga" ucap Galang
"Emang apa yang ingin kamu tanyakan??" tanya Ririn
"Kenapa kamu ingin tahu apa aku mengenal Rifky atau tidak?? Apa itu penting bagimu?? Dan apa hubungan Rifky dengan perjodohan kita??" tanya Galang
"Aku ingin tahu karena dia memintaku untuk menolak perjodohan kita. Menurutmu apa hak dan urusannya dengan perjodohan kita?? Apa urusannya jika aku menolak ataupun menerima perjodohan itu??" ucap Ririn
"Kenapa kamu tidak tanyakan saja padanya??? Kenapa kamu tanyakan padaku?? Toh aku tidak menyuruh nya untuk meminta hal yang sebenarnya tidak aku mau" ucap Galang
"Kamu tahu apa jawabannya???" tanya Ririn
"Apa dia mengatakan apa alasannya meminta mu untuk menolak perjodohan kita??" tanya balik Galang khawatir
"Kamu tanyakan sendiri padanya. Aku kecewa padamu. Sangat-sangat kecewa" jawab Ririn lalu ia turun dari mobil dan langsung menghentikan taksi.
Galang ikut turun dari mobil tapi dia tidak bisa menghentikan Ririn karena taksi sudah pergi.
"aaaahhhh shit.....Rifky ini semua gara-gara dia. Pasti dia mengatakan semuanya pada Ririn. Dia pasti mengatakan jika aku mengakui dia sebagai seorang pelac*r di depan Rifky. aaaahhh sial sial sial. Jika aku tidak bisa memilikinya maka aku tidak akan membiarkan siapa pun memilikinya" ucap Galang sambil mengepalkan tangannya.
Galang kembali masuk ke dalam mobil, dan menuju kantor Rifky. Ia ingin bertemu dengan Rifky saat itu juga walaupun ada mamanya dengan Rifky di kantor, tapi dia sudah menyiapkan alasan agar bisa bicara berdua dengan Rifky tanpa mamanya curiga.
💦💦💦💦💦💦
Jangan lupa Like dan Comment.
...Untuk VOTE di novel "HAMIL DI LUAR NIKAH" aja....
Aku pengen bangat masuk di vote ranking, mohon dukungan votenya ya🙏
Terima kasih😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Sasi Norrisa
lnjutanx kapan thor.. nunggu trus ni gk sabar
2020-11-25
1
Asep sunarya Sunarya
seharus nya Galang berkata jujur aja ,
2020-11-25
1
VaLe~
10 like
lanjutin baca lagiiii
2020-11-24
2