"Saat aku menemuinya di rumah sakit waktu itu, aku hanya memintanya menolak perjodohan kalian dan dia harus meninggalkan mu." jawab Rifky
"Apa??? Aku sudah bilang jangan berani kamu membuatnya menolak perjodohan itu. Kenapa kamu tidak menyuk..."
"Karena dia seorang *******. Dia hanya menginginkan hartamu dan berlindung dari keluarga mu saja. Harusnya kamu sadar akan hal itu. Kasihan Anton dan Aning jika mengetahui Ririn adalah seorang pelac*r" potong Rifky
Tut....tut....tut....
Galang memutuskan sambungan telepon, dia tidak mau mendengar ucapan kasar Rifky tentang Ririn.
"Apa dia sedang membalas dendam padaku dengan memutuskan sambungan telepon??"
"Kita lihat saja sampai di mana kamu menyembunyikan tentang Ririn padaku."
"Tunggu.....apa Ririn sedang menguji Galang juga dengan menayanyakan hubunganku dan dia? Kalau pun iya, Ririn tahu dari mana?"
Ucap Rifky
💦💦💦💦💦💦
Waktunya Ririn pulang ke rumah, ia keluar dari gedung rumah sakit dan melihat mobil yang tak asing lagi baginya.
Galang?? Itu mobil Galang kan? Batin Ririn.
Ririn berbalik badan sebelum Galang melihatnya.
"Kenapa dia masih di sih. Dia pikir aku akan memaafkannya apa"
"Dia hanya meminta maaf karena telah membentak ku tapi dia tidak sadar jika ada hal yang lebih membuat aku marah padanya. Bahkan pada saat seperti itu pun dia masih tidak mau berkata jujur padaku"
ucap Ririn
Tiba-tiba ada seseorang yang menariknya keluar dari gedung dengan tubuh Ririn ditutupi dengan tubuhnya melewati pintu keluar. Karena seseorang tersebut memiliki tubuh yang kekar dan tinggi sehingga mampu menutupi tubuh mungil Ririn.
"Rifky???? Kenapa dua pria ini sangat menyebalkan" ucap Ririn berusaha melepaskan genggaman tangannya dari Rifky
"Diam, atau Galang akan mendengar suaramu" ucap Rifky
Ririn pun mengatup bibirnya agar tidak bicara.
"Kenapa aku harus masuk ke dalam mobilmu??" tanya Ririn dengan suara pelan
"Apa kamu mau aku antar di mobil Galang??" tanya balik Ririn
"Aku...." belum selesai Ririn melanjutkan ucapannya Rifky langsung mendorong Ririn masuk ke dalam mobilnya. Mobil pun pergi meninggalkan rumah sakit.
Dalam perjalanan.....
"Kamu tidak akan menculikku kan??" tanya Ririn
"Untuk apa aku menculikmu. Harusnya kamu berterima kasih padaku karena telah menyelamatkan mu dari Galang" jawab Rifky
"Lebih baik aku dengan Galang dari pada dengan pria brengsek sepertimu" ucap Ririn
"Lalu kenapa kamu tidak masuk saja tadi?? Apa kalian sedang berantem??" tanya Rifky
"Kamu jadi pria kepo bangat sih. Udah jepo, brengsek lagi" ucap Ririn
"Kenapa kamu masih memanggilku pria brengsek?? Aku melakukan hal itu padamu saat di hotel karena aku salah paham padamu. Jadi, berhenti memanggil ku pria brengsek" ucap Rifky
"Karena kamu memang pria brengsek" ucap Ririn
Rifky menepikan mobilnya dan melepaskan sabuk pengaman lalu mendekati Ririn.
"Apa kamu ingin aku jadi pria brengsek?? Baiklah aku akan tunjukin padamu seperti apa pria brengsek itu" ucap Rifky dengan matanya menatap bibir Ririn
Ririn langsung mendorong Rifky.
"Kamu jangan macam-macam padaku. Harusnya kamu itu minta maaf padaku, bu..."
"Iya, aku minta maaf. Aku minta maaf sudah berbuat kasar dan menyebut mu dengan sebutan negatif yang membuat mu sakit hati. " potong Rifky lalu ia menjauh dari Ririn dan memasang kembali sabuk pengaman dan menyalakan mobilnya.
"Hmmm"
Dasar pria aneh. Dia hampir membuatku takut. Aku pikir dia akan memperkosa ku. Jika dia berani melakukannya maka aku tidak akan segan-segan membunuhnya. Batin Ririn
"Hanya hmm??? 'Iya aku maafkan'. Itu harusnya yang kamu katakan. Bagaimana aku tahu jika kamu memaafkanku atau tidak" ucap Rifky
"Jika aku tidak mau memaafkanmu?? Kamu mau apa??" tanya Ririn
"Aku akan melakukan apa maumu agar kamu bisa memaafkan ku. Sungguh aku menyesal selalu memanggil mu dengan sebutan itu (pelac*r)" jawab Rifky dengan raut wajah serius
sepertinya dia benar menyesal dengan apa yang dia lakukan padaku. Batin Ririn
"Iya harusnya kamu sangat-sangat menyesal dengan sikapmu padaku. Barusan saja kamu membuat aku takut" ucap Ririn
"Maafkan aku, aku hanya bercanda. Lagian kamu terus memanggilku pria brengsek." ucap Rifky
"Sekarang kamu merasakan kan apa yang aku rasakan. Selalu disebut dengan sesuatu yang tidak seharusnya. Bahkan ucapan ku tidak kasar seperti yang kamu lontarkan padaku." ucap Ririn
"Maafkan aku. Katakan saja apa yang harus aku lakukan agar bisa membuatmu memaafkan ku." ucap Rifky
"Benarkah????" tanya Ririn memastikan dengan senyum di bibirnya
Ah kenapa dia tersenyum seperti itu. Apa mendengar ucapan seperti itu membuatnya bahagia?? Batin Rifky
"Hmm apa saja" jawab Rifky
"Kalau begitu katakan! Apa hubungan mu dengan Galang" ucap Ririn
Ririn ingin mendengar langsung dari Rifky. Apakah jawabannya akan sama dengan Dokter Anton atau tidak. Apakah Rifky akan bicara jujur seperti yang dia inginkan atau justru berbohong seperti Galang.
"Hanya itu???" tanya Rifky
"Hmmm" Ririn mengangguk
"Apa sangat penting itu bagimu?" tanya Rifky
"Hmmm" Ririn mengangguk lagi
Mobil berhenti di depan rumah Ririn.
"Sudah sampai di rumahmu. Apa aku harus menjawab pertanyaan mu dulu??" tanya Rifky
"Hmm" jawab Ririn
"Apa tidak bisa kamu menjawab 'iya' dari pada terus mengangguk seperti itu?? Tanya Rifky kesal
"Hmmm" Ririn tetap mengangguk dengan menahan senyumnya
"Huuuuu dasar......." ucap Rifky mengacak-acak rambut Ririn.
Sadar dengan apa yang dia lakukan, Rifky berhenti mengacak-acak rambut Ririn dan kini mereka saling menatap.
Deg......deg.....deg....
Jantung Rifky berdetak dengan cepat.
"Okay, aku akan mengatakan padamu apa hubungan ku dengan Galang." ucap Rifky dengan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dia tidak mau jika Ririn mendengar detak jantungnya lagi.
"Cepat katakan" ucap Ririn sebenarnya dia pun sekarang wajahnya sudah merah merona. karena mendengar detak jantung Rifky untuk kedua kalinya dan ia mengingat perkataan Sarah lagi.
Apakah dia jatuh cinta padaku??? Batin Ririn
💦💦💦💦💦💦
Galang masih setia menunggu di depan rumah sakit.
"Kenapa Ririn belum keluar juga??? Apa dia lembur malam ini??"
"Aku telepon saja. Yahhhhhhh nomorku pasti diblokir sama dia. Dari tadi telepon ku tidak tersambung"
"Apa aku tanya sama Papa saja??? Tapi jika papa tanya kenapa tidak tanyakan langsung saja sama Ririn gimana?? Masa iya aku harus jawab jika Ririn sedang marah padaku"
"Aaahhhhh besok saja aku akan menemuinya kembali. Semoga besok dia mau bicara dengan ku"
Ucap Galang. Ia pun meyalakan mobil dan melaju kembali ke rumahnya.
💦💦💦💦💦💦
Jangan lupa Like dan Comment.
Untuk VOTE di novel "HAMIL DI LUAR NIKAH" aja.
Aku pengen bangat masuk di vote ranking, mohon dukungan votenya ya🙏
Terima kasih😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Rasti Yulia
6 like untuk bab yang tertinggal
semangat up kakak
salam hangat dari Tiba-tiba Cinta & takdir cinta 🤗🤗
2020-11-24
0
Ratna Dwi
lanjuuut thoorrr🙄
2020-11-24
0
Sasi Norrisa
lanjut thor
2020-11-24
1