Setelah makan malam keluarga Galang selesai, mereka duduk di ruang tamu.
"Ada yang ingin papa bicarakan denganmu nak" ucap Papa Galang
"Apa pa?? Sepertinya serius" ucap Galang
"Kita akan malam dengan teman papa besok malam jadi kamu tidak boleh punya acara lainnya besok. Karena makan malamnya sangat penting." ucap Papa Galang
"Iya nak, jadi jika kamu sudah punya janji besok malam lebih baik dibatalkan dulu" ucap Mama Galang
Padahal aku berencana untuk mengajak makan malam Ririn. Aaaaaahhhh lagian aku ingin sekali menolak, tapi aku tidak bisa. hmmm nasib anak baik. Batin Galang
"Kamu mau kan??" tanya Papa Galang
"Iya pa Galang mau. ya sudah Galang ke kamar dulu" ucap Galang
Sementara di kantor Rifky sering memikirkan Ririn. Dia selalu mengingat saat melihat Ririn pagi hari tanpa memakai make up dan hanya memakai kaos lengan pendek.
"Dia sangat cantik" ucap Rifky
"A a a apa yang aku katakan?? Cantik??? Aaaaahhh kenapa aku selalu memikirkan wanita pelac*r itu. Jika saja kalau dia bukan pelac*r aku pasti a.......astagaaaa ada apa dengan ku?? Pasti dia berhasil memikat semua lelaki hidung belang dengan kecantikannya."
"Apa aku harus menuruti kata Aning?? Aku harus mencari tahu terlebih dahulu siapa dia sebenarnya. Apakah dia seorang pelac*r atau tidak. Tapi.....apa hal itu penting buatku?? Aaaahhhh buang-buang waktuku saja"
Ucap Rifky
Tok....tok...tok...
Ceklek....
"Hei ada apa denganmu?? Apa ada masalah??" tanya Aning
Apa aku suruh padanya saja untuk mencari tahu informasi wanita itu??? Ah tidak-tidak bisa-bisa dia akan meledek ku. Batin Rifky
"Tuan....apa yang sedang anda pikirkan??" tanya Aning sekali lagi
"Tidak ada. Kamu mau ngapain ke sini??" tanya Rifky yang tidak ingin menjawab pertanyaan Aning
"Nih, hasil meeting yang tadi." jawab Aning memberikan berkas pada Rifky
"Hmmm" Rifky mengambil berkas itu
"Apa karena wanita itu???"tebak Aning
"A a apa??? Wanita itu?? Kenapa kamu bisa berpikiran seperti itu?? Apa aku tidak punya pikiran lain sehingga harus memikirkan dia??" tanya Rifky
"Kenapa kamu ngegas?? Jika bukan wanita itu santai dong. Aku kan hanya nanya aja dan lebih tepatnya nebak. Tapi, dilihat dari reaksi kamu sepertinya tebakanku benar" ucap Aning
"Hahhahha banyak yang harus aku pikirkan, kenapa aku harus memikirkan pelac*r itu?? Dasar....kamu ada-ada aja" ucap Rifky berusaha mengelak
"Dia pasti sangat cantik sampai membuatmu memikirkannya. Aaaahh aku jadi penasaran dengan wanita itu" ucap Aning lalu berjalan keluar dari ruangan Rifky
"Hei...aku tidak memikirkannya...." ucap Rifky
"Bahkan aku mengatakan tidak, dia seperti itu apalagi jika aku menyuruh nya mencari tahu informasi tentang wanita itu. Aaaa itu bisa menjatuhkan harga diriku" ucap Rifky lalu melonggarkan dasinya
💦💦💦💦💦💦
Akhirnya makan malam yang direncakan orang tua Galang tiba. Galang dan orang tuanya sudah siap ke restoran tempat makan malamnya. Kini mereka sudah berada di restoran tersebut hanya menunggu teman mereka saja.
Aaahhh aku pasti duduk dengan Ririn saat ini jika tidak ada acara makan malam bersama teman papa. Hmmm membosankan. Batin Galang
Galang mengambil ponselnya dan mengotak atik ponselnya karena bosan.
Tap....tap...tap
Langkah kaki terdengar menghampiri tempat duduk Galang.
"Maaf sudah membuat kalian menunggu" ucap orang itu
"Tidak apa-apa silahkan duduk" ucap Papa Galang lalu ia menyenggol lengan Galang agar berhenti memainkan ponselnya.
Galang menyimpan ponselnya dan melihat siapa teman orang tuanya itu.
"Ririn.....?? Dokter Rangga???" ucap Galang
"Galang??...." ucap Ririn
Galang pernah bertemu dengan ayahnya Ririn di rumah sakit saat dia mengunjungi ayahnya.
"Kalian saling mengenal?" tanya Papa Galang yang ternyata adalah Dokter Anton teman Ayahnya Ririn, Rangga.
"Iya, pa. Ririn satu kampus denganku bahkan kami sangat dekat. Iyakan Rin??" jawab Galang melirik Ririn
"Iya" jawab Ririn
"Oh ternyata dunia ini sangat sempit" ucap Dokter Anton
"Kamu sangat cantik Ririn" ucap Mama Galang
"Makasih tante" ucap Ririn
"Kita pesan makanannya sekarang" ucap Mama Galang
Semuanya mengiyakan. Tak menunggu lama makanan sudah sampai mereka langsung menyantapnya.
"Kalian bisa jalan-jalan pasti membosankan mendengarkan obrolan orang tua" ucap papa Galang
"Iya sayang, Galang ajak Ririn jalan-jalan" ucap ayah Ririn
"Baik, dok" ucap Galang
Galang dan Ririn keluar dari restoran.
"Ternyata rencana kita berjalan dengan mulus tanpa harus mendekatkan mereka, mereka sudah dekat terlebih dahulu." ucap Dokter Anton
"Iya bahkan aku masih tidak percaya" ucap Mama Galang
"Hmm iya aku juga. Itu mempermudah untuk menjodohkan mereka berdua" ucap Dokter Rangga
Sementara Galang dan Ririn memilih duduk di depan restoran saja yang dihiasi banyak lampu.
"Aku nggak nyangka orang tua kita sangat dekat" ucap Galang
Aku ingin sekali berteriak untuk melampiaskan kebahagiaan ku sekarang ini. Batin Galang
"Aku juga" ucap Ririn
"Sebenarnya aku punya rencana untuk mengajakmu makan malam, tapi aku urungkan karena aku harus makan bersama orang tuaku tapi tak di sangka aku malah bertemu dan makan malam denganmu" ucap Galang
Memang kalau jodoh takan ke mana. Batin Galang
"Oh ya?? Hmmm memang dunia sangat sempit ternyata. Heheh" ucap Ririn
Please jangan senyum seperti itu, itu akan membuat jantungku meledak. Batin Galang.
"Oh iya, setelah wisuda kamu mau kerja di mana??" tanya Ririn
"Aku akan melamar pekerjaan di perusahaan. Oh iya, jika kita sudah bekerja apa kita bisa saling bertemu?? Kamu pasti akan sangat sibuk" ucap Galang
"Bisa, jika aku punya waktu eh aku maksudnya aku akan meluangkan waktu. Apalagi jika berkumpul sama Sarah, Yayu, dan Vina." ucap Ririn
Maksud aku itu hanya kita berdua, aku ingin kita saling bertemu karena aku pasti akan sangat-sangat merindukanmu. Batin Galang
"Baguslah jika kamu akan meluangkan waktumu untuk bertemu dengan kita" ucap Galang
Rasanya berat mengatakan 'kita' harusnya 'aku'. Batin Galang
Dokter Anton dan Istri juga Dokter Rangga menghampiri mereka.
"Pulang yuk" ucap Dokter Rangga
Ririn dan Galang menoleh.
"Ayo Yah" ucap Ririn
"Kami pamit ya, semoga kita bisa makan malam bersama lagi" ucap Dokter Rangga
"Iya, semoga saja" ucap Dokter Anton
"Hati-hati ya...." ucap mama Galang
"Bye Ririn" ucap Galang
Setelah Ririn dan ayahnya masuk mobil dan pergi papa dan mama Galang sering menggoda Galang karena sangat kelihatan jika Galang menyukai Ririn.
"Apa sangat kelihatan pa? Ma??" tanya Galang memastikan
"Hmmm" Mereka mengangguk sambil menahan tawa
"Ah.....memalukan" ucap Galang lalu ia masuk terlebih dahulu di dalam mobil
💦💦💦💦💦💦
Jangan lupa Like dan Comment.
Untuk Vote di novel "Hamil di Luar Nikah" aja
Terima kasih🙏😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Doraemon
Next Thor
2020-11-17
0
Doraemon
Next
2020-11-17
0
Doraemon
Next thor
2020-11-17
0