Ririn dan Galang berada di depan pintu ruangan dosen.
"Aku masuk dulu ya" ucap Ririn
"Hmm" Galang mengangguk
Tok...tok...
Ceklek.....
Ririn membuka pintunya.
"Eh Ririn kamu sudah datang. Silahkan duduk" ucap Dosen tersebut
"Ada apa ya pak, bapak memanggil saya" tanya Ririn
"Begini, bapak ingin kamu menemani teman bapak di salah satu acara resmi malam ini. Namanya pak Rendi" jawab Dosen
"Maksud bapak??" tanya Ririn tidak paham dengan ucapan dosennya itu.
"Dia mengidap penyakit dan penyakitnya akan timbul sewaktu-waktu. Bapak ingin kamu menemaninya sebagai pasien kamu. Jika terjadi hal buruk padanya kamu bisa mengatasinya." jawab Dosen
"Tapi, kan bapak bisa menyuruh Dokter yang sudah berpengalaman untuk menemaninya. Saya masih mahasiswa, apakah tidak akan bahaya jika saya yang melakukannya" ucap Ririn
"Saya tahu, dan saya tahu kemampuan kamu Ririn. Kamu tidak perlu merendah hanya karena kamu mahasiswa toh sebentar lagi kamu akan wisuda. Begini Ririn, teman bapak bukan orang sembarangan, dia pengusaha dan pastinya banyak memiliki musuh di mana-mana. Kamu menemaninya bukan sebagai dokternya tapi sebagai sekretarisnya. Jika orang lain tahu dia punya penyakit, maka itu akan dijadikan musuhnya sebagai alat untuk menjatuhkan posisinya. Kamu paham kan maksud saya" jelas Dosen
"Tapi, pak....."
"Dia adalah salah satu orang yang berinvestasi di rumah sakit ayah kamu. Apa kamu masih tidak mau membantunya??" potong dosen
Ririn mengambil nafas lalu mengeluarkannya dengan perlahan.
"Baiklah pak, saya bersedia" ucap Ririn
"Terima kasih. Saya akan memberikan nomor ponselmu pada sekretarisnya dia akan menghubungimu nanti." ucap Dosen
"Baik pak. Saya permisi dulu" ucap Ririn
Ceklek....
Ririn menutup pintunya dari luar.
"Sudah selesai??" tanya Galang
"Kamu masih di sini??" tanya balik Ririn heran
"Hmm. Aku menunggumu." jawab Galang
"Oh" ucap Ririn
"Apa ada masalah??" tanya Galang yang melihat raut wajah Ririn
Ririn menggelengkan kepalanya.
"Cerita saja, aku akan mendengarkan ceritamu" ucap Galang
"Nggak kok" ucap Ririn
"Hmm baiklah" ucap Galang
Dia masih belum mau terbuka denganku. Batin Galang
💦💦💦💦💦
Di kelas....
"Ririn kamu kenapa terlihat murung?? Apa ada masalah??" tanya Sarah
"Apa Galang berbuat sesuatu padamu??" tanya Vina
"Rin, katakan sesuatu." ucap Yayu
"Nggak kok. Aku hanya nggak enak badan saja" ucap Ririn
"Kamu pulang aja gih" ucap Sarah
"Nggak perlu bentar lagi pasti udah enakan" ucap Ririn
💦💦💦💦💦💦
Malam tiba.....
Kring....kring.....
Ponsel Ririn berdering.
"Hallo...." ucap Ririn
"Apakah benar ini Ririn??"
"Iya, saya sendiri" ucap Ririn
"Saya Liska sekretaris Pak Rendi. Kirimkan alamat rumah kamu, saya akan menjemputmu" ucap Liska
"Baiklah" ucap Ririn lalu memutuskan sambungan telepon dan langsung mengirim alamat rumahnya sama sekretaris Pak Rendi.
20 menit kemudian.....
Pip....pip....
Mobil Liska sudah sampai di depan rumah Ririn.
Ririn yang mendengar suara klakson mobil di depan rumahnya segera keluar tak lupa ia pamit pada bi Inah.
"Ayo, masuk" ucap Liska
Ririn pun masuk ke dalam mobil Liska. Mobil pun segara melaju ke rumah pak Rendi.
Sementara ada mobil yang mengikuti mobil yang di naiki Ririn.
Akhirnya Ririn sampai di kediaman pak Rendi. Mereka langsung masuk ke dalam rumah
Hmmm ternyata benar dia sangat kaya, dilihat dari rumahnya yang sangat bagus dan luas. Batin Ririn
Mobil yang mengikuti Ririn pun berhenti di depan kediaman pak Rendi.
Tak lama Ririn keluar dari rumah dengan menggunakan dres yang menambah kecantikannya.
"Kenapa dia mengganti pakaiannya?? Dan siapa mereka??" tanya orang yang mengikuti Ririn
Mobil yang dinaiki Ririn pun pergi melaju dan berhenti di depan hotel.
"Hotel???? Ngapain Ririn ke hotel??" ucap orang yang mengikuti Ririn
Pak Rendi keluar dari mobil diikuti Liska dan Ririn masuk ke dalam hotel.
"Apa aku bisa bertanya??" tanya Ririn pada Liska
"Hmmm" Liska mengangguk
"Apa acaranya lama??" tanya Ririn
"Kenapa??" tanya Liska
"Aku punya tugas yang harus aku kerjakan" jawab Ririn
"Semoga saja cepat. Karena yang datang pengusaha-pengusaha terkenal" ucap Liska
Aku tidak peduli walaupun pengusaha terkenal yang datang bahkan presiden pun aku tidak peduli. Batin Ririn
"Ririn, ayo masuk. Ingat kamu jangan sampai jauh dari pak Rendi" ucap Liska
"Trus kamu??" tanya Ririn
"Aku harus berdiskusi dengan beberapa pengusaha lainnya. Kamu hanya fokus saja memperhatikan Pak Rendi jika ekspresinya seperti menahan sakit, kamu segera bawa dia keluar" jawab Liska
"Hmm baiklah" ucap Ririn
Mereka pun masuk ke dalam ruangan yang sudah terdekorasi dengan bagus.
"Maaf, apa anda punya undangan??" tanya pengawal pada seseorang
"Oh, ya ini" seseorang tersebut memperlihatkan undangan itu pada pengawal. Undangan itu ditemukan jatuh dekat mobilnya mungkin seseorang menjatuhkannya.
Akhirnya seseorang tersebut masuk dan memantau Ririn dari kejauhan.
Ini acaranya sangat bagus. Tamu yang datang semuanya pengusaha. Hmm apa hubungannya dengan Ririn?? Bukankah ayahnya seorang Dokter?? Kenapa dia harus datang di acara pengusaha seperti ini? Batin seseorang tersebut
Pengusaha satu persatu berdatangan, tapi ada pengusaha yang mencuri semua perhatian tamu. Dia adalah Rifky Ardiansyah tanpa ditemani sekretarisnya Aning.
"Itu dia orangnya datang. Tumben dia datang langsung di acara ini. Biasanya sekretarisnya yang datang. Bahkan sekarang dia datang tanpa sekretarisnya."
"Apakah dia ingin pamer datang tanpa sekretaris??"
"Hmm dia sangat sombong"
"Dasar pria ingusan"
Itulah ucapan-ucapan yang tidak menyukai Rifky.
Acaranya pun berjalan dengan lancar.
Sementara Rifky memperhatikan Ririn yang berdiri di samping Pak Rendi.
"Siapa wanita cantik itu?? Apa dia sekretaris barunya? Hmmm kalau ada Aning pasti aku akan bertanya padanya." batin Rifky
Pak Rendi mulai merasakan sakit di bagian dadanya.
"Apa bapak baik-baik saja??" tanya Ririn
"Sepertinya....."
"Kita istirahat dulu pak." potong Ririn dia tidak mau Pak Rendi akan pingsan di tempat itu.
"Iya, bawa saya ke kamar nomor XXX itu kamar sudah di pesan sebelumnya." ucap Pak Rendi
Ririn dan pak Rendi keluar dari acara tersebut setelah pamit dan memberitahukan pada Liska.
Seseorang tersebut mengikuti Ririn keluar begitu juga Rifky yang entah kenapa dia mengikuti Pak Rendi dan Ririn.
Pak Rendi dan Ririn berada di depan pintu kamar nomor XXX lalu masuk ke dalam.
Oh ternyata seorang pelac*r. Sangat disayangkan tubuhmu yang indah diobral. Lagian pak Rendi itu si tua bangka masih saja melakukan 'hal itu" Batin Rifky lalu ia kembali ke acara berlangsung.
A...a...apa yang sedang kamu lakukan di dalam Ririn?? Jangan bilang kamu menjual diri. Batin seseorang tersebut.
Ingin rasanya dia mendobrak dan masuk ke dalam kamar itu, tapi niatnya diurungkan karena ada wanita masuk ke dalam kamar tersebut.
Bukankah dia wanita yang menjemput Ririn di rumahnya?? Tidak mungkin laki-laki tua itu melakukannya dengan dua wanita sekaligus. Hmm semoga saja tidak. Batin seseorang tersebut.
💦💦💦💦💦💦
JANGAN LUPA LIKE, COMMENT, BERI RATE, DAN VOTE YA🙏😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Asviana Putri
mungkin Galang kali ya yg ngikutin Ririn
2022-05-31
1
pamungkas
penasaran siapa seseorang itu?
2021-06-02
0
Doraemon
seru ceritanya.
2020-11-14
1