Bagaimana jika Ririn adalah wanita yang sama?? Tidak.... Aku tidak akan membiarkan sahabatku mendapatkan menantu pelac*r. Batin Rifky
Rifky menelpon Aning lalu menyuruhnya ke ruangannya.
Tok...tok...tok...
Ceklekkk
Aning membuka pintu.
"Rifky aku tidak mau memperlihatkan calon menantuku padamu" ucap Aning
"Geer bangat sih kamu, aku tidak ingin melihat foto calon menantumu itu. Tidak penting juga bagiku." ucap Rifky
"Tadi aja maksa aku, sekarang tidak penting. Huuuu memang kamu pria yang tidak konsisten." ucap Aning
"Anton kembali dari rumah sakit jam berapa??" tanya Rifky
"Mmm nggak pasti sih kadang cepat kadang lama bahkan kadang nggak pulang. Kamu tahu bagaimana pekerjaan seorang dokter." jawab Aning
"Katakan padanya aku akan datang dan minta dia luangkan waktunya untuk bertemu denganku" ucap Rifky
"Katanya sibuk, banyak pekerjaan. Sekarang kenapa mau datang ke rumah?? Apa karena....." Aning menggantung ucapannya
Wanita ini sangat cerdas dan tidak mudah dibohongi. Dia bisa mengetahui niatku, ah atau mungkin karena kami sudah lama saling kenal. Batin Rifky
"Aku tidak tertarik dengan calon menantumu itu. Sekalian aku ingin bertemu dengan anakmu. Sudah lama aku tidak bertemu dengannya. Mmm sudah berapa lama ya??" Rifky mengalihkan pembicaraan tentang menantu Aning itu.
"Mmm sudah lama bangat, bahkan saat anakku masih umur 7 tahun. Sepertinya dia sudah tidak mengenalimu lagi" ucap Aning
"Oh iya sudah lama bangat ya. Pasti dia tampan seperti papa nya yaaaa walaupun aku yang lebih tampan dari Anton." ucap Rifky
"Enak saja. Anton adalah laki-laki yang paling tampan menurutku" ucap Aning
"Iya, karena dia suamimu. Pokoknya katakan saja padanya luangkan waktu. Mungkin malam ini aku akan datang jadi kamu siapkan aku makanan yang lezat" ucap Rifky
"Hmm iya-iya, berarti aku hari ini cepat pulang yaa. Aku harus menyiapkan makanan yang lezat untukmu" ucap Aning.
"Iya-iya" ucap Rifky
Sementara Galang di kamar, hatinya masih berbunga-bunga memikirkan perjodohannya dengan Ririn.
"Apa aku mengajaknya ketemuan malam ini dan membicarakan tentang hubungan aku dengannya"
"Aaahhhh aku masih belum percaya ternyata Ririn mampu membuat aku jadi Budak Cinta"
"Apa dia menerima perjodohan ini ya?? Aaahh aku sudah tidak sabar. Makasih Tuhan telah memberikan wanita seperti Ririn padaku"
Ucap Rifky
💦💦💦💦💦💦
"Aku harus bagaimana?? Apa aku mencintai Galang??? Aaaahhh aku tidak tahu bagaimana perasaan ku padanya"
"Apa aku bertunangan aja dulu ya, toh jika tidak ada kecocokan aku tidak akan melanjutkannya ke jenjang pernikahan"
"Ya Tuhan, jika dia memang jodohku maka dekatkanlah dan yakinkan hatiku padanya jangan buat aku ragu"
Ucap Ririn
💦💦💦💦💦💦
Sore hari, Aning sudah berada di rumah. Ia menelpon suaminya untuk cepat pulang agar bisa makan malam di rumah kebetulan Dokter Anton tidak lembur sehingga dia bisa makan malam di rumah.
"Mama sudah pulang??" tanya Galang
"Iya, soalnya malam ini sahabat papa akan datang" jawab Mama Aning
"Dokter Rangga??" tanya Galang berharap Dokter Rangga dan Ririn.
"Bukan, nanti kamu tahu sendiri tapi bukan Ririn dan ayahnya" jawab Mama Aning
"Yaaaah...." Galang seketika langsung lemes
"Hhhhh kalau kamu ingin bertemu Ririn, datang saja ke rumahnya atau ke rumah sakit sepertinya dia sudah mulai bekerja di rumah sakit ayahnya" ucap mama Aning
"Oh iya apa Dokter Rangga belum mengabari tentang jawaban Ririn ke papa atau mama??" tanya Galang
"Belum sayang. Sebentar jika papamu datang tanyakan saja padanya. Kamu bantuin mama masak saja agar pikiran mu bisa beralih sedikit dari tadi memikirkan Ririn terus" ucap Mama Aning
"Iya ma....." ucap Galang
Galang dan Aning langsung memulai masak-masaknya. Setelah selesai Galang membersihkan dirinya begitu juga Aning.
Aning sudah siap menunggu kedatangan atasannya dan menelpon Anton.
Tut....tut....tut....
"Halo" ucap Anton dibalik telepon
"Kamu jadi kan, makan malam??" tanya Aning
"Iya, ini sebentar lagi mau On The Way." jawab Anton
"Oh syukurlah. Aku tunggu di rumah" ucap Aning
"Galang ada kan??" tanya Anton
"Iya, dia tadi membantuku memasak. Sekarang dia sementara siap-siap juga untuk makan malam." jawab Aning
"Oh baguslah" ucap Anton
"Eh tadi Galang nanya tentang jawaban Ririn. Apakah Ririn menerima perjodohan ini??" tanya Aning
"Oh iya, aku belum sempat menanyakannya pada Rangga. Nanti saja aku tanyakan" jawab Anton
"Ya sudah, aku tutup teleponnya" ucap Aning lalu memutuskan sambungan telepon.
Kurang lebih 10 menit Aning menunggu, bel rumah berbunyi. Aning segera berjalan membuka pintunya.
"Eh kamu sudah datang. Kamu baru pulang dari kantor??" tanya Aning pada Rifky
"Hmmm. Aku dari kantor langsung ke sini karena aku sangat lapar" jawab Rifky
"Ayo, masuk" ucap Aning
Rifky duduk di ruang di rumah tamu.
"Anton mana?? Masih di rumah sakit??" tanya Rifky
"Sekarang dia lagi on the way. Sebentar lagi sampai" jawab Aning
Pip.....pip....
Klakson mobil berbunyi, tandanya Anton sudah berada di depan rumah.
"Nah, itu pasti dia. Tunggu sebentar ya, aku buka pintu dulu" ucap Aning
"Hei bro....." ucap Anton.
"Hei...." ucap Rifky
Mereka saling menjabat tangan.
"Wah kamu makin tampan saja" ucap Anton lalu duduk di depan Rifky
"Aku juga heran, kenapa aku semakin tampan" ucap Rifky
"Wuuuuuuuuuu" Aning menyunggingkan bibirnya
"Kamu iri kan bahkan suamimu mengakui ketampanan ku" ucap Rifky
"Hmm iya-iya....." ucap Aning
"Anak kalian mana??" tanya Rifky
"Oh dia masih di kamar. Tunggu ya, aku panggilkan dulu" jawab Aning
"Aku mau ganti baju juga" ucap Anton
Aning hendak beranjak dari tempat duduknya, tapi sebelum Aning berdiri Galang berjalan menghampiri mereka dengan fokus menatap ponsel ditangannya.
"Oh itu dia" ucap Aning menunjuk ke arah Galang.
Rifky menoleh dan........
Pria itu.......pria itu bukankah dia..... Batin Rifky tidak percaya.
"Ada dengan ekpresimu?? Yah kamu harus akui dia lebih tampan darimu" ucap Aning
Galang memasukan ponsel di sakunya lalu melihat ke arah tamu yang berada di depan mamanya.
Mata Galang dan Rifky saling bertemu, tidak ada suara, hanya saling menatap dengan pikiran masing-masing.
Anton keluar dari kamar setelah mengganti baju dan menghampiri mereka.
"Oh ya Rifky, ini Galang. Terakhir kalian bertemu kapan ya???" tanya Anton menyadarkan Rifky dan Galang dari pikiran mereka masing-masing.
"Pa, lihat Rifky bahkan ekspresnya sampai seperti itu melihat Galang. Mungkin karena Galang lebih tampan darinya." ucap Aning
"Hhhhhhh ayo, kita makan saja dulu. Sebentar dilanjutkan obrolannya" ucap Anton
Mereka mulai menyantap makan malamnya dengan lahap. Tanpa ada pembicaraan yang terjadi. Sementara Galang dan Rifky sesekali saling menatap.
Setelah selesai menyantap makan malamnya, mereka kembali duduk di ruang tamu.
"Oh iya, sayang ini sahabat Papa yang tadi mama katakan padamu. Ini paman Rifky kalian dulu sering bertemu dan bermain bersama." ucap Aning
"Hmmm" ucap Galang
"Aku pamit pulang dulu, soalnya aku masih ada uruasan" ucap Rifky
"Kok cepat bangat sih" tanya Anton
"Nanti aku datang ke sini lagi" jawab Rifky
"Ya, sudah ayo aku antar di depan" ucap Anton
"Aning aku pulang dulu ya, Galang paman pamit" ucap Rifky
Anton mengantar Rifky di depan setelah itu dia masuk kembali sementara Galang keluar menghampiri Rifky. Kebetulan Rifky belum langsung pergi, ia masih berada di dalam mobil memikirkan hal yang baru diketahuinya.
Tok...tok...
Galang mengetuk kaca jendela mobil Rifky. Rifky membukanya dan memberikan kode pada Galang agar masuk di dalam mobil.
"Ada yang ingin aku bicarakan dengan mu" ucap Galang
"Aku juga" ucap Rifky
💦💦💦💦💦💦💦
Jangan lupa Like dan Comment.
Untuk VOTE di novel "HAMIL DI LUAR NIKAH" aja.
Aku pengen bangat masuk di vote ranking, mohon dukungan votenya ya🙏
Terima kasih😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Marmott🐻
thor semuanya umurnya berapa sich😣😣😣
2021-03-28
1
Meilia Caroline
Thor Rifki itu umurnya berapa?
2021-01-28
0