Keesokan harinya.....
Anton dan Aning sudah siap di meja makan menunggu Galang.
"Galang.....ayo cepat nak, papa dan mama akan segera berangkat ke rumah sakit" ucap Aning
"Dia pasti masih tidur, oh iya Galang pulang jam berapa semalam??" tanya Anton
"Mmm nggak tau soalnya aku juga langsung tidur juga" jawab Aning
"Oh yaudah, aku berangkat dulu" ucap Anton
"Barengan aja. Aku udah selesai" ucap Aning
"Mama dan papa berangkat dulu" ucap Aning
Sementara di kamar Galang berencana untuk mengajak Ririn ketemuan untuk membahas tentang perjodohan mereka, apakah Ririn menerima perjodohan itu atau tidak.
Di rumah sakit....
Anton langsung menuju ruangan Rangga.
Tok....tok....tok...
Ceklek....
"Eh Anton, ada apa??" tanya Rangga
"Ada yang ingin aku tanyakan padamu" jawab Anton
"Soal apa??" tanya Rangga
"Ini soal perjodohan anak kita" jawab Anton
"Oh iya, soal perjodohan itu Ririn belum memberikan jawabannya dan aku tidak ingin menanyakannya sampai dia yang mengatakan padaku. Aku tidak ingin terkesan memaksanya" ucap Rangga
"Oh baiklah aku setuju denganmu." ucap Anton
"Aku berharap dia akan menerima perjodohan ini" ucap Rangga
"Semoga saja. Silahkan lanjutkan pekerjaan mu aku keluar dulu" ucap Anton lalu keluar dari ruangan Rangga
Lebih baik aku tidak menanyakan tentang hubungan Ririn dengan Rifky padanya. Batin Anton
Kring....kring...kring....
Ponsel Ririn berdering.
"Galang???" ucap Ririn saat tertera nama Galang di layar ponselnya
"Angkat tidak ya?? Aku masih kecewa dengannya" ucap Ririn lalu memutuskan untuk mengabaikan telepon dari Ririn
"Mungkin dia masih sibuk. Jam istirahat saja aku telepon dia lagi" ucap Galang
Jam istirahat tiba, seperti biasa Ririn dan Ayahnya makan siang bareng di kantin. Tak lama Anton bergabung dengan mereka.
Kring....kring....
Ponsel Ririn berdering, ia melihat tertera nama Galang lagi di layar ponselnya.
"Siapa nak??" tanya Rangga
"Mm Galang Yah" jawab Ririn
Rangga dan Anton saling menatap.
"Diangkat saja" ucap Rangga
"Siapa tau penting" timpal Anton
"Iya, Ririn angkat telepon dulu"ucap Ririn agak menjauh dari tempat duduknya
"Ekspresinya lucu saat menyebut nama Galang ya" ucap Anton
"Dia malu karena ada kamu" ucap Rangga
"Hallo...." ucap Ririn terpaksa mengangkat telepon Galang
"Kamu lagi sibuk ya??" tanya Galang
"Aku lagi makan siang bareng ayah" jawab Ririn
"Oh aku hanya ingin ajak kamu ketemuan setelah kamu pulang kerja, nanti aku jemput di rumah sakit. Please....." ucap Galang
"Hmm baiklah" ucap Ririn mau, karena dia ingin menguji Galang lagi tentang Rifky padanya apakah dia akan berbohong lagi atau tidak.
"Okay, nanti sms aku jika kamu udah pulang ya. Bye....." ucap Galang
"Hm" ucap Ririn lalu memutuskan sambungan telepon dan kembali duduk bergabung dengan Rangga dan Anton
"Apa yang dia katakan??" tanya Ranggaa
"Eh, kamu tidak perlu kepo dengan urusan anak muda" timpal Anton
"Hmm Galang ajak Ririn ketemuan setelah pulang dari rumah sakit Yah." jawab Ririn
"Oh trus kamu mau??" tanya Rangga
"Hmmm" Ririn mengangguk
"Ya udah ayah ijinin, tapi jangan pulang telat ya" ucap Rangga
"Baik Yah" ucap Ririn
"Nanti aku akan telepon Galang agar dia mengantar Ririn sebelum tenga malam" ucap Anton.
"Hmmm" Rangga mengangguk
💦💦💦💦💦💦
Malam pun tiba, Ririn sudah siap untuk pulang. Tak lupa pamit pada ayahnya lalu mengirim pesan pada Galang jika dia udah pulang dan menunggunya di depan rumah sakit.
Pip....pip....pip....
Mobil berwarna hitam berhenti di depan Ririn.
Kok Galang cepat sekali. Batin Ririn
Kaca jendela terbuka, terlihat sesorang yang berada dibalik kemudi menyuruh Ririn masuk dan itu bukan Galang.
Pria itu. Batin Ririn
"Ayo, masuk. " ucap Rifky
"Tidak....aku lagi ....."
Rifky turun dari mobil dan menarik Ririn masuk ke dalam mobil.
Klekk
Pintu mobil tertutup.
Ririn sudah berada di dalam mobil, tak menunggu lama Rifky segera melajukan mobilnya meninggalkan rumah sakit.
"Hei, ada apa denganmu?? Bukankah kita sudah tidak ada urusan lagi?? Aku sudah bilang berulang-ulang padamu jangan pernah menemui dan menggangguku lagi" ucap Ririn
Rifky menepikan mobilnya lalu menatap Ririn.
"Jawab aku dengan jujur, apa Galang tahu tentang kamu dengan Pak Rendi di acara itu kan??" tanya Rifky
"Kenapa aku harus menjawab pertanyaanmu??? Antar aku kembali ke rumah sakit, aku udah janjian sama Galang" ucap Ririn
"Jawab pertanyaanku dulu baru aku akan mengantarmu kembali ke rumah sakit" ucap Rifky
"Iya, Galang tau soal itu. Aku menceritakan padanya saat dia dan kamu berkelahi di rumahku." ucap Ririn. Dia hanya ingin segera kembali ke rumah sakit sebelum Galang datang ke sana dan dia tidak berada di situ. Ririn tidak ingin Galang akan bertanya pada Rangga atau Anton tentang keberadaannya.
Lalu apa maksud Galang menyetujui tentang Ririn seorang pelac*r?? Aku berharap Ririn mengatakan Galang tidak tahu. tapi dilihat dari matanya dia tidak berbohong. Batin Rifky
"Hei kenapa diam??? Cepat nyalakan mobilmu dan kembali ke rumah sakit" ucap Ririn
"Kamu tidak berbohong kan???" tanya Rifky lagi memastikan
"Apa wajahku kelihatan berbohong??? Kenapa kamu ikut campur dengan urusanku??? Apa sebenarnya hubungan kalian? Tanya balik Ririn
"Bukankah kamu tidak ingin tahu tentang hubungan aku dan Galang???" tanya Galang
"I...iya, tapi......" Ririn menggantung ucapannya dengan mengatup bibirnya
Shit.....kenapa dia mengatup bibirnya seperti itu batin Rifky
"Tapi kamu ingin tahu kan??? Jika kamu mau aku akan menceritakannya padamu" ucap Rifky lalu mengalihkan pandangannya dari bibir Ririn
"Tidak perlu, lagian aku udah tahu" ucap Ririn lalu dengan cepat ia menutup mulutnya.
Astagaaaa kenapa aku mengatakan jika aku tahu akan hal itu?? Batin Ririn
"Apa?? Kamu tahu??? Kamu tahu dari mana??" tanya Rifky menatap Ririn
Ririn langsung menutup wajahnya agar Rifky tidak akan melihat ekspresi wajahnya yang takut bisa dibaca Rifky bahwa dia mengetahui hal itu.
"Aku tidak tahu....." jawab Ririn
Rifky mengeluarkan tangan Ririn dari wajahnya dan memegang bahu Ririn sehingga jarak mereka begitu dekat dan mata saling bertemu.
Deg...
Deg...
Deg....
Jantung Rifky berdetak lebih cepat saat melihat wajah dan mata Ririn dengan jarak yang begitu dekat.
Ah shit, ada apa dengan jantungku. Batin Rifky
"A...a...a..aku bisa mendengar detak jantungmu berdetak sangat cepat" ucap Ririn
Rifky langsung melepaskan tangannya di bahu Ririn dan memperbaiki tempat duduknya sehingga jarak mereka kembali jauh.
"Kamu sedang berbohong padaku kan? Apa kamu tahu hubungan aku dengan Galang??" tanya Rifky berusaha mengalihkan pembicaraan tentang detak jantungnya
Shit.....memalukan. kenapa kamu kamu berdetak sangat cepat saat jarak aku dan Ririn begitu dekat?? dasar jantung tidak bisa diajak kompromi. batin Rifky
💦💦💦💦💦💦
Jangan lupa Like dan Comment.
Untuk VOTE di novel "HAMIL DI LUAR NIKAH" aja.
Aku pengen bangat masuk di vote ranking, mohon dukungan votenya ya🙏
Terima kasih😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Sri Wahyuni
cape bca y terlalu bertele tele
2022-08-12
0
Sekar Sekar
😁😁😁
2021-03-01
0
Baiq Dwi Yunita Ratmawa
kok jadi berbelit2 author kasihan ne
2021-01-07
4