Aku Bukan Pelacur
Ririn Putri Andini adalah mahasiswa yang terkenal difakultas kedokteran. Bukan karena wajahnya yang cantik tapi juga otaknya yang jenius yang mampu membuat semua pria jatuh cinta padanya.
Rifky Ardiansyah adalah CEO di perusahaan terbesar di negaranya. Dia dikenal dengan CEO yang egois dan ambisi, jika dia menginginkan sesuatu maka dia harus memilikinya. Jika ada yang berani melawannya?? maka dia akan membuat orang tersebut menginginkan kematiannya sendiri. Bukan hanya orang lain bahkan jika keluarganya pun berani melarang atau melawannya maka mereka akan mengalami nasib yang sama.
💦💦💦💦💦💦
Ririn berjalan bersama teman-temannya menuju laboratorium. Sebut saja Sarah, Yayu, dan Vina.
"Eh, gays pulang dari kampus kita jalan yuk" ajak Sarah
"Ide bagus tuh" ucap Yayu
"Hmm bagus, coba tanyakan sama Ririn apakah dia mau???" ucap Vina melirik Ririn
"Please......" rengek Sarah dan Yayu
"Aku....."
"Please.....kita udah jarang bangat jalan bareng selama kuliah ini. Kali ini saja ya?ya??" ucap Vina memasang wajah imut diikuti Sarah dan Yayu
"Hmmmm baiklah." ucap Ririn mengalah
"Yes.......terima kasih" ucap Sarah, Yayu, dan Vina kompak
"Tapi..." Ririn menggantung ucapannya membuat wajah senang dari ketiga temannya seketika berubah.
"Hhhhhhhh oke kita jalan" ucap Ririn tidak jadi melanjutkan ucapannya karena melihat ekspresi wajah teman-temannya.
"Kamu ya....hampir membuatku menangis" ucap Vina sontak membuat mereka tertawa.
Sementara di perusahaan milik Rifky Ardiansyah, semua karyawan sangat sibuk dengan tugas mereka masing-masing. Apalagi sekretaris Rifky yang bernama Aning. Aning adalah sosok wanita penyayang, ia sering memberikan nasehat dan saran pada Rifky. Mungkin karena dia sudah menikah dan memiliki seorang anak, makanya Rifky dianggap seperti anaknya sendiri.
"Hmm rasa-rasanya aku ingin hamil lagi jika terus-terusan sibuk seperti ini. Apakah dia tidak peka menyuruh wanita yang sudah berumur sepertiku melakukan pekerjaan yang banyak??" gerutu Aning
Dulu, saat Aning hamil Rifky tidak mengijinkannya melakukan pekerjaan yang banyak hanya yang mudah saja dan pekerjaan yang sulit dikerjakan olehnya atau orang lain. Aning menikah dengan sahabat Rifky sehingga membuatnya pun menganggap Aning sebagai sahabatnya sendiri.
"Itu memang tugasmu. Usiamu hanya beda 1 tahun denganku jadi stop membicarakan tentang usia" ucap Rifky yang duduk di kursi kebesarannya.
"Walaupun beda 1 tahun aku tetap lebih tua darimu dan aku bahkan sudah memiliki anak. Bukankah dengan begitu kamu harus lebih menghormatiku tuan Rifky Ardiansyah." ucap Aning
"Apakah kamu bisa diam?? Kerjakan tugas dengan tangan bukan dengan mulut" ucap Rifky
"Dasar pria tidak punya perasaan dari dulu sampai sekarang sifatnya tidak pernah berubah. Selalu saja menakutkan. Untung saja kamu sahabat suamiku dan aku menyayangimu jika tidak aku pasti sudah menghajarmu" ucap Aning yang pasti didengar oleh Rifky membuat Rifky geleng-geleng kepala.
"Tuh kan, bahkan dia pura-pura tidak mendengar ucapanku" ucap Aning
💦💦💦💦💦💦
Ririn dan teman-temannya langsung jalan setelah pulang dari kampus. Saat mereka mau naik mobil ada seseorang yang memanggil Ririn.
"Rin, Ririn....."
Semuanya menoleh ke arah suara itu.
"Galang??? Mau ngapain lagi dia??" ucap Vina
Galang adalah salat satu pria yang menyukai Ririn. Dia jurusan bisnis di kampus yang sama dengan Ririn.
"Kamu mau ke mana??" tanya Galang.
"Kenapa??" tanya balik Vina
"Aku tidak bertanya padamu" ucap Galang
"Kita mau jalan-jalan." ucap Ririn
"Aku ikut ya" ucap Galang
"Tidakkkkkk" ucap Sarah, Yayu, dan Vina kompak. Ririn hanya geleng-geleng kepala karena teman-temannya kompak langsung menolak Galang pergi dengan mereka.
"Rin, boleh ya..." ucap Galang
"Tidak boleh...." ucap mereka lagi
"Kenapa kalian selalu menjawab pertanyaan yang harusnya dijawab Ririn??" tanya Galang kesal
"Karena kami temannya" ucap Yayu
"Mmm maaf ya Galang, lain kali saja kita hanya ingin jalan berempat saja" ucap Ririn
"Tuh kan udah dengar??" ejek Vina
"Kamu bisa ikut kecuali jika kamu berpakaian seperti perempuan." ejek Sarah menjulurkan lidahnya
Dasar, jika kalian bukan temannya Ririn pasti sudah kuhajar. Batin Galang
"Baiklah lain kali saja." ucap Galang
"Dari tadi ke buang-buang waktu saja" ucap Yayu
Ririn dan ketiga temannya pergi meninggalkan Galang yang masih berdiri menatap kepergian mereka.
"Eh, Rin sepertinya Galang sangat menyukaimu. Diterima saja" ucap Vina
"Diterima?? Emangnya Galang udah nembak Ririn??" tanya Sarah
Mereka menatap Ririn menunggu jawaban darinya.
"Kalian apaan sih. Jangan berpikir yang aneh-aneh" ucap Ririn
"Eh Rin, kamu harus berusaha membuka hati untuk Galang. Aku lihat orangnya tulus kok" ucap Yayu
"Hmmm aku nggak punya waktu untuk melakukan hal yang seperti itu" ucap Ririn
"Ya, Ririn kan si kutu buku dan jenius yang sangat-sangat sibuk belajar mana ada punya waktu untuk memikirkan tentang percintaan" ucap Vina
"Hhhhh aku hanya ingin cepat menyelesaikan kuliahku agar bisa bekerja di rumah sakit ayahku" ucap Ririn
"Hmm iya juga ya, kamu punya tanggung jawab untuk meneruskan rumah sakit milik keluargamu." ucap Vina
"Eh, Rin jika aku sudah lulus apakah aku bisa bekerja juga di rumah sakitmu??" tanya Sarah
"Hei, kamu juga kan punya rumah sakit sendiri, ngapain mau kerja di rumah sakit orang lain??" tanya Yayu
"Yaaa ingin saja. Aku tidak mau jauh-jauh dengan Ririn" jawab Sarah
"Wuuuuff dasar. Eh pasti kan Ririn akan wisuda terlebih dahulu dari kita bertiga trus kita sudah nggak bisa lagi bertemu dengannya dong" ucap Yayu
"Hei, kalian kan bisa datang ke rumahku atau rumah sakit tempat aku bekerja" ucap Ririn
"Apakah kamu mau bertemu dengan kami??" tanya Vina
"Ya iyalah....aku pun pasti sangat merindukan kalian" ucap Ririn
Akhirnya mereka sudah sampai di salah satu Mall.
"Eh kita nonton yuk" ucap Vina
"Mmm makan aja dulu, lapar nih" ucap Sarah
"Okay" ucap Vina dan Yayu
Sementara Ririn hanya melakukan apa yang mereka lakukan.
💦💦💦💦💦💦
Rifky sudah siap untuk meeting begitu juga dengan Aning dan segala keperluan meeting sudah disiapkan.
"Jangan ada kesalahan, kita harus bekerja sama dengan mereka" ucap Rifky
"Baik, tuan" ucap Aning
"Tumben kamu memanggilku tuan" ucap Rifky
"Aku hanya tidak mau keceplosan dan membuat kesalahan nanti" ucap Aning
"Bagus...." ucap Rifky
Kring.....kring.....
Ponsel Rifky berdering. Ia melihat layar ponselnya dan nama Farid tertulis dilayar tersebut.
"Hallo...."
"Hei bro, kamu lagi sibuk??" tanya Farid
"Iya, aku on the way ke tempat meeting." jawab Rifky
"Mmmm yaudah, aku telepon aja nanti kamu lanjutkan pekerjaanmu" ucap Farid lalu memutuskan sambungan telepon
"Siapa??" tanya Aning
"Farid" jawab Rifky
"Farid?? Aku kan sudah bilang kamu tidak usah berteman dengannya" ucap Aning
"Kenapa kamu tidak menyukainya??" tanya Rifky
"Aku tidak suka saja. Dilihat dari penampilannya dia seperti orang yang tidak baik" jawab Aning
"Lebih baik kamu berhenti jadi sekretaris dan jadilah peramal" ucap Rifky
"Astaga Rifky aku serius, aku mengatakan karena naluri sebagai seorang Ibu. Aku tidak mau dia menjebakmu atau melakukan hal yang buruk padamu" ucap Aning
"Aning yang baik hati, terima kasih atas perhatiannya. Aku bisa menjaga diriku sendiri" ucap Rifky
"Dasar anak durhaka di kasih tau malah begitu. Ya mudah-mudahan saja dugaan aku terhadap Farid salah" ucap Aning
"Kecilkan suaramu. Orang-orang akan dengar jika sekretaris mengatakan atasannya anak durhaka" ucap Rifky
"Iya-iya maaf" ucap Aning.
💦💦💦💦💦💦
Semoga kalian suka ya😍
JANGAN LUPA LIKE, COMMENT, BERI RATE DAN VOTE YA😊🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Uthie
Keep 👍
2023-08-04
0
‼️n
Mo ikut nyimak ah....
2023-05-23
0
Asviana Putri
aq mampir thor
2022-05-31
1