Tak lama Ririn dan Liska keluar dari kamar.
"Saya pamit dulu" ucap Ririn
"Maaf ya aku tidak bisa mengantarmu" ucap Liska
"Tidak apa-apa kok. Aku akan naik taksi" ucap Ririn
"Tidak-tidak. Kamu harus diantar oleh supir. Tunggu sebentar aku telepon supirnya terlebih dahulu" ucap Liska
Setelah menelpon, Liska mengucapkan terima kasih pada Ririn karena mau menemani Pak Rendi. Setelah itu Ririn berjalan keluar hotel.
Seseorang tersebut langsung mengikuti Ririn dari kejauhan. Langkahnya terhenti saat ada pengusaha yang sudah bau tanah menghampiri Ririn.
"Hai.....kamu sangat cantik" ucapnya
"Maaf, saya permisi" ucap Ririn
Tangannya langsung di tahan oleh pengusaha tersebut.
"Lepaskan saya" ucap Ririn berusaha melepaskan tangan pengusaha tersebut.
Seseorang tersebut hendak berjalan menghampiri Ririn ingin menghajar pengusaha tidak tau diri itu. Tapi, lagi-lagi langkahnya berhenti saat seseorang mendekati Ririn.
"Hei, lepaskan dia. Bukankah anda harus sadar dengan usia anda sekarang??" tanya seseorang tersebut
Pria itu???? Sepertinya aku mengenalnya. Tapi, di mana ya.... Batin seseorang tersebut berusaha mengingat apakah dia mengenal pria itu atau tidak.
Drtttthhhh
Ponselnya bergetar.
Seseorang tersebut pun menjawab teleponnya.
"Oh Tuan Rifky Ardiansyah, jaga ucapan anda" ucap pengusaha tersebut
Rifky melepaskan genggaman tangan pengusaha tersebut di tangan Ririn.
"Dasar......." ucap pengusaha dan pergi meninggalkan Rifky dan Ririn
"Terima kasih sudah menyelamatkan saya" ucap Ririn
"Tidak ada yang gratis di dunia ini" ucap Rifky
"Maksud anda???" tanya Ririn
Rifky menarik tangan Ririn.
Seseorang tersebut menyudahi percakapannya dan langsung mengikuti pria yang menarik Ririn tapi sebelum dia berhasil Rifky dan Ririn masuk ke dalam kamar. Kamar tersebut baru selesai dibersihkan oleh karyawan. Rifky langsung meminta kuncinya dan alhasil karyawan tersebut memberikannya karena yang meminta kunci tersebut adalah pria yang terkenal menakutkan.
"Ah shit....." ucap seseorang tersebut.
"Hei tunggu" ucap Seseorang tersebut pada karyawan yang memberikan kunci kamar pada Rifky
Sementara Ririn ditarik dan didorong Rifky hingga jatuh ke atas ranjang.
"Ka-kamu apa yang kamu lakukan???" tanya Ririn dia pun bangkit dari ranjang.
Rifky melempar uang di wajah Ririn.
"Ayo cepat layani aku" ucap Rifky
"Apa kamu sudah bosan hidup???" tanya Ririn
Rifky kembali mengambil uang di dompetnya dan melempar uangnya sehingga berhamburan di lantai
"Katakan saja jika masih kurang. Kenapa masih basa-basi" ucap Rifky
Rifky mulai melepaskan pakaiannya.
"Apa yang kamu lakukan??? Jangan berani macam-macam padaku" ucap Ririn melangkah mundur kebelakang
"Hmmm baru kali ini aku bertemu dengan pelac*r seperti ini. Katakan saja jika masih kurang aku akan membayarmu lebih tapi setelah kau melayaniku" Ucap Rifky menyunggingkan senyumnya
"Aku bukan pelac*r dasar pria brengsek" teriak Ririn
"Hahah pria brengsek??? Ya aku pria brengsek dan kamu pelac*r bukankah itu sangat serasi??" ucap Rifky
"Apa semua pria ber-uang sepertimu melakukan hal yang menjijikkan ini pada semua wanita??" tanya Ririn
"Bukankah pelac*r sepertimu yang menjijikan?? Ucap Rifky
Jas dan kemeja Rifky dibuang ke sembarang arah.
Kini tubuh Rifky bagian atas terpampang nyata di depan Ririn. Ririn langsung menutup matanya.
"Hhhhhhh berhenti sok polos wanita murahan. Bukankah wanita sepertimu sangat menyukai tubuh atletis seperti milikku??" ucap Rifky mulai membuka ban.
Ririn langsung bersujud dan melipat tangannya di depan Rifky
"Please, aku mohon padamu. Jangan lakukan hal itu padaku. Aku bukan pelac*r. Aku mohon padamu. Hiks....hiks....hikss." ucap Ririn pipinya dibasahi dengan air mata
Rifky berhenti membuka ban miliknya.
"Astagaa......sekarang kamu minta berapa padaku??? Aku akan memberikannya sekarang. Sebutkan saja jumlahnya. Sebut saja lebih dari yang Pak Rendi si tua bangka itu berikan padamu" ucap Rifky
Ririn mendengar nama Pak Rendi langsung berdiri dan menghapus air matanya.
"Berarti karena bersama pak Rendi kamu berpikir aku adalah pelac*r?? Hmm pikiran kamu sangat sempit ternyata" ucap Ririn
"Jika kamu bukan pelac*r?? Lalu kamu siapa?? Bukankah tadi kamu habis melayani si tua bangka itu?? Apa sekarang kamu capek?? Okay, aku memberimu waktu untuk istirahat setelah itu kamu layani aku" ucap Rifky mulai membuka ban miliknya lagi.
Ririn mendekati Rifky dan....
Plaaaaakkkkk
Tamparan mendarat di pipi Rifky.
"Beraninya kamu menamparku dasar pelac*r yang ti...."
Bruuuuukkkkk
Pintu kamar terbuka dengan kasar, seseorang yang mengikuti Ririn berhasil membujuk karyawan memberikan kunci cadangan padanya.
Plaaaaakkkkk
Plaaaakkkkk
Seseorang tersebut memukul wajah Rifky hingga Rifky tersungkur di lantai.
Seseorang tersebut langsung menarik Ririn keluar dari hotel.
"Masuk...." ucap seseorang tersebut
Ririn pun masuk ke dalam mobil.
Seseorang tersebut melajukan mobilnya menuju rumah Ririn.
Dalam perjalanan tidak ada percakapan, seseorang tersebut fokus menyetir sedangkan Ririn menatap seseorang yang ada dibalik kemudi tersebut.
Akhirnya mobil berhenti di depan rumah Ririn.
.
.
.
.
Tidak ada yang membuka suara, Ririn perlahan membuka pintu mobil dan turun lalu seseorang tersebut pun turun dari mobil.
"Ka-kamu......" ucapan Ririn tidak dilanjutkan karena seseorang tersebut langsung memeluknya.
"Aku mohon, ceritakan apa sebenarnya yang terjadi" ucap seseorang tersebut
"Hmm lepaskan dulu pelukannya" ucap Ririn
Seseorang tersebut melepaskan pelukannya.
"Sebelum aku menceritakan semuanya, kamu harus jelaskan padaku terlebih dahulu kenapa kamu bisa ada di sana" ucap Ririn
FLASHBACK ON
Galang menelpon Vina setelah dia dan Ririn berpisah karena dia punya kelas begitu juga Ririn punya urusan lainnya.
"Ada apa??" ucap Vina setelah teleponnya tersambung
Wanita ini, sangat menyebalkan. Jika aku tidak membutuhkan informasi tentang Ririn ngapain juga aku menelpon mu. Batin Galang
"Eh Ririn nggak apa-apa kan? Apa dia tidak bercerita pada kalian?" tanya Galang
"Kenapa tidak tanya langsung saja padanya?? Bukankah dia tadi bersamamu??" ucap Vina
"Kalau aku tahu ngapain aku bertanya padamu. Lagian setelah dia dari ruang dosen dia jadi muram dan mengatakan jika dia tidak apa-apa" ucap Galang
"Oh dia hanya nggak enak badan saja." ucap Vina
"Apa dia masih bersama kalian sekarang??" tanya Galang
"Dia sudah pulang terlebih dahulu" jawab Vina
"Oh okay, makasih." ucap Galang lalu memutuskan sambungan teleponnya.
Malam harinya, ia berniat ke rumah Ririn. Tapi saat dia sudah sampai di depan rumahnya, dia melihat ada mobil lain yang terparkir.
Galang menunggu sebentar untuk memastikan siapa yang berada di dalam mobilnya. Apakah dia seorang pria yang nantinya akan menjadi saingannya atau tidak.
Setelah beberapa menit, Ririn keluar dan masuk ke dalam mobil. Galang melihat sekilas wajah wanita yang berada di mobil tersebut.
Oh ternyata seorang wanita. Lalu siapa?? Aku tidak pernah melihatnya di kampus.
Akhirnya Galang memutuskan untuk mengikuti Ririn sampai dia kenapa berada di hotel tersebut.
💦💦💦💦💦💦
JANGAN LUPA LIKE, COMMENT, BERI RATE, DAN VOTE YA😊🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Hairu brju
Lidya
2021-06-26
0
Herni Susilawati
lanjutt.....mulai seru nih
2020-11-14
2
Doraemon
Next thor. semangat💪
2020-11-14
0