"Stop......stop....aku bilang stoppp ya stoooooop....." teriak Ririn
Rifky dan Galang berhenti berkelahi lalu melihat ke arah Ririn.
"Jika masih ingin berkelahi lanjutkan saja di jalan jangan di sini" ucap Ririn, ia lalu masuk ke dalam rumah dan menutup pintu dengan kasar
"A a ada apa dengannya?? Ini semua gara-gara kamu" ucap Galang, ia hendak ingin masuk juga tapi langsung ditahan oleh Rifky
"Hei, urusan kita belum selesai" ucap Rifky
Non Ririn sangat beruntung direbutin pria tampan. Batin Bi Inah lalu ia masuk ke dalam rumah dan membiarkan kedua pria itu menyelesaikan masalahnya.
"Siapa kamu sebenarnya?? Bukankah kamu seorang pengusaha??" tanya Galang
"Hmm aku seorang pengusaha, dan ka...."
"Lalu apa hubunganmu dengan Ririn??" potong Galang
Ririn??? Oh berarti nama pelac*r itu Ririn. Batin Rifky
"Dan kamu?? Apa hubungan kamu dengannya?? Kenapa kamu selalu mencampuri urusanku??" tanya balik Rifky
"Ak......"
Ceklek....
Ririn membuka pintu sehingga Galang tidak jadi melanjutkan ucapannya.
"Apa sudah selesai?? Galang ayo masuk..." ucap Ririn lalu menarik Galang masuk ke dalam rumah
"Hei........"
Kring.....kring.... Ponsel Rifky berdering ia melihat siapa yang menelponnya.
"Aning??? Ini pasti penting....tunggu kalian berdua" ucap Rifky lalu ia memutuskan untuk pergi dari situ menuju kantornya.
"Hallo....." ucap Rifky
"Kamu ini sebenarnya ada urusan apa?? Ada klien dari XXX tidak mau jika kalau bukan kamu yang bertemu dengan mereka." ucap Aning
"Hmm, aku segera ke sana. Tunggu aku di depan kantor. Oh iya, bawakan aku es untuk mengompres wajahku" ucap Rifky lalu memutuskan sambungan telepon.
30 menit kemudian, Rifky sudah sampai di kantor. Aning yang melihat mobil Rifky langsung menghampirinya.
Ada apa sebenarnya dengan wajahnya sehingga menyuruhku membawa es segala. Gerutu Aning
Plakkk
Aning masuk ke dalam mobil.
"Astaga......wajah kamu......kamu dipukuli lagi?? Sama siapa?? Dan kenapa??? 35 menit lagi kita harus ber......"
"Jangan banyak bertanya" potong Rifky dan mengambil dengan kasar es yang ada di tangan Aning lalu mengoperasikan es tersebut ke wajahnya yang sakit.
"Aku bertanya karena khawatir dasar anak durhaka. Ayo sini aku bantu" ucap Aning lalu merampas es tersebut.
"Aku tadi bertemu dengan pria yang pernah memukulku" ucap Rifky
"Apa?? Trus??? Kamu tahu dari mana jika dia pria yang memukulmu??" tanya Aning
"Aku tadi ke rumah pelac*r itu dan saat aku sedang mengobrol dengannya pria itu datang dan langsung memukulku. Tidak salah lagi jika dia yang memukulku waktu itu" jawab Rifky
"Dan kamu tidak membalasnya?? Yah memang seha......"
"Enak aja aku tidak membalas, aku membalas memukulnya dan kami berkelahi. Pasti wajahnya pun sama denganku sekarang" potong Rifky
"Nih, sudah selesai. Apa kita ke rumah sakit saja??" tawar Aning
"Tidak perlu" tolak Rifky
"Lagian kamu tahu dari mana rumah wanita itu??" tanya Aning
"Aku bertemu dengannya semalam. Dan kamu tahu dia tinggal dengan pria yang makan malam di restoran yang sama dengan kita semalam" jawab Rifky
"Astagaaaaa Rifky, itu pasti ayahnya tidak mungkin di....."
"Tidak mungkin dia ayahnya. Sudah-sudah jangan membahas tentang pelac*r itu tambah sakit wajahku saja" potong Rifky
"Selalu saja memotong ucapanku dan kamu jangan sembarang menyebut sembarang wanita pelac*r bisa saja kamu salah paham" ucap Aning
"Tidak mungkin. Ayo kita berangkat dan...." Rifky turun dari mobil lalu berpindah tempat duduk di samping kamudi.
"Ayo keluar, kamu yang nyetir" titah Rifky dengan wajah yang kesal Aning pun menuruti kemauan atasannya itu.
"Suprmu mana?? Kamu punya supir nggak sih??" tanya Aning kesal
"Kamu tidak perlu menanyakan supir ku, lagian menjadi supirku termasuk tugasmu juga jadi jangan banyak protes. Ayo jalan..." jawab Rifky
💦💦💦💦💦💦
Di rumah Ririn.....
Ririn sedang mengompres wajah Galang.
"Kamu mengenalnya?" tanya Galang
"Nggak kok" jawab Ririn
"Lalu kenapa dia sering mengganggumu?? Bahkan dia tahu rumahmu" ucap Galang
"Sudahlah aku tidak ingin membahas pria brengsek itu." ucap Ririn
"Hmmm baiklah...." ucap Galang
Ada untungnya juga aku berkelahi dengan pria itu, dengan begitu aku bisa melihah wajah Ririn sedekat ini. Batin Galang
"Apa tidak terasa sakit?? Kenapa kamu hanga senyum-senyum??" tanya Ririn heran
"Oh sa...sa...kit kok...." ucap Galang lalu ia langsung merubah ekspresinya dengan ekspresi menahan sakit.
Justru sakitnya tidak terasa jika kamu yang mengobatinya, ingin rasanya aku berkelahi lagi jika itu membuat aku bisa melihat wajahmu sedekat ini. Batin Galang
"Sudah selesai, jangan lupa sering di kompres agar rasa sakitnya cepat hilang. Oh iya kamu kenapa datang ke sini??" tanya Ririn
"Mmm hanya mampir aja kok" jawab Galang
Aku kangen dengan mu. Batin Galang
"Oh....ujiannya kapan??" tanya Ririn
"1 minggu lagi" jawab Galang
"Semangat ya, semoga ujian kamu berjalan dengan lancar" ucap Ririn
"Ya semoga saja...." ucap Galang
💦💦💦💦💦💦
Seminggu sudah berlalu Galang sudah selesai mengikuti ujiannya. Kini Ririn, Sarah, Yayu, dan Vina sedang bersama Galang untuk memberikan selamat.
"Giliran Ririn yang selesai ujian kamu nggak ada dan sekarang giliran kamu yang ujian Ririnnya ada" sindir Sarah
"Aku sedang mengerjakan tugas waktu Ririn ujian. Maafkan aku. Oh maafkan aku ya Rin" ucap Galang
"Nggak apa-apa kok, biasa aja" ucap Ririn.
"Eh orang tua kamu nggak datang Lang??" tanya Vina
"Nggak. Mereka sibuk. Mudah-mudahan saat wisuda mereka akan datang" jawab Galang
"Ya semoga saja" ucap Vina
"Gimana kalau kita sekarang makan??" tawar Yayu
"Ide bagus... Yuk....Galang yang bayar" ucap Sarah
"Tenang...aku yang akan bayar" ucap Galang
"Asyiiiiikkk" ucap Sarah, Vina, dan Yayu. Ririn hanya tersenyum melihat tingkah teman-temannya
💦💦💦💦💦💦
Hari sudah malam, Galang dan Ririn beserta teman-temannya sudah kembali ke rumah masing-masing begitu juga dengan Galang.
"Eh mama sudah pulang..." ucap Galang melihat mamanya sedang berada di dapur
"Eh anaku juga sudah pulang. Gi....." Mama Galang tidak melanjutkan ucapannya karena melihat wajah Galang yang lebam
"Kamu habis berkelahi?? dengan siapa dan apa masalahnya?? ha??" tanya mama Galang khawatir
"Hanya salah paham saja kok ma. Mama tidak usah khawatir tadi udah di kompres" ucap Galang
"Lain kali jangan berkelahi lagi" ucap Mama Galang
"Siap....." Galang memberi hormat pada mamanya
"Dasar......kamu bisa saja membuat mama tertawa. oh iya gimana ujiannya?? Lancar?? Tanya mama Galang
"Hmmm" Galang mengangguk
"Syukurlah. Sekarang kamu mandi dan kita akan makan malam bersama papa juga akan pulan sebentar lagi" ucap Mama Galang
"Okay ma" Galang bergegas pergi ke kamar dan membersihkan dirinya lalu kembali ke dapur.
"Eh papa sudah pulang..." ucap Galang melihat papanya yang sudah duduk di meja makan
"Iya dong dan.....ada apa dengan wajahmu??" tanga papa Galang
"Biasa pa, laki-laki..." jawab Galang
"Oh ternyata kamu sudah dewasa ya...." ucap papa Galang
"Papa gimana sih, tau anaknya berkelahi kok malah biasa aja" ucap mama Galang
"Memang sudah massanya ma" ucap papa Galang
"Tumben jam segini udah pulang" ucap Galang
"Hmm hanya hari ini khusus untuk kamu" ucap Papa Galang
"Makasih...." ucap Galang
"Hanya untuk Galang....trus mama??" canda Mama Galang
"Iya-iya untuk mama juga...." ucap Papa Galang
💦💦💦💦💦💦
JANGAN LUPA LIKE DAN COMMENT YA.
Untuk VOTE di novel "HAMIL DI LUAR NIKAH" AJA.
TERIMA KASIH😊🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Asviana Putri
Galang ky'a anak'a dokter jg yg tmn'a papa'a Ririn ya Thor
2022-05-31
1
Kessy Swan
itu mulut rifky kok lemes bgt, bolak balik bilang ririn pelacur...
pingin tak sekop mulut rifky...
2022-02-16
1
Sekar Sekar
papanya Galang temene papanya Ririn ..
2021-03-01
0