Tok...tok...
Galang mengetuk kaca jendela mobil Rifky. Rifky membukanya dan memberikan kode pada Galang agar ia masuk di dalam mobil.
"Ada yang ingin aku bicarakan dengan mu" ucap Galang
"Aku juga" ucap Rifky
"Apa yang ingin kamu bicarakan??" tanya Galang
"Aku tidak menyangka ternyata kamu adalah Galang anak sahabatku bahkan dulu kamu sering bermain denganku" ucap Rifky
"Yah, aku juga baru ingat saat Mama menceritakan tentang mu padaku" ucap Galang
"Trus??"tanya Rifky
"Trus apa??" tanya Galang yang tidak paham maksud Rifky
"Apa kamu menerima perjodohan yang diminta orang tuamu??" tanya Rifky
"Kenapa kamu bertanya tentang itu?? Dan kamu tahu dari mana??"tanya balik Galang
"Mamamu yang menceritakannya padaku, bahkan dia sering memuji wanita yang dijodohkan denganmu" jawab Rifky
"Hmmm Mama memang sangat menyukai Ririn" ucap Galang
"Tunggu......apakah Ririn yang kamu maksud adalah wanita yang di hotel itu kan???" tanya Rifky memastikan
"Iya, emang kenapa??? Apa kamu mau mengadukan pada mama dan papa karena aku sudah memukulmu??" tanya Galang
"Astagaaaaaaaa apa kamu tidak tahu kalau dia adalah pe......."
"Pelac*r??? Potong Galang
"Kamu tahu???? Dan kamu menerima perjodohan itu??? Apa kamu sudah gila mau menikah dengan seorang pelac*r?? Apakah Anton dan Aning mengetahuinya???" tanya Rifky
"Iya, aku sudah gila. Dan ingat jangan berani mengatakan pada mama juga sama papa tentang Ririn." jawab Galang
"Astaga... Ternyata kamu benar-benar sudah gila. Apa kamu pikir aku akan diam saja jika sahabatku memiliki menantu pelac*r???" tanya Rifky
"Aku harap kamu tidak menceritakan tentang Ririn pada mereka. Jika tidak......"
"Jika tidak apa??? Apa yang ingin kamu lakukan???" potong Rifky
"Aku akan bunuh diri. Aku sangat mencintainya dan aku tidak mau sampai kehilangannya" lanjut Galang
"Galang.....ka..."
"Hati-hati di jalan. Maafkan aku karena telah memukulmu waktu itu." potong Galang lalu keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumahnya.
"Apa karena dia masih mengalami masa pubertas sehingga dia tidak peduli dengan hal itu?? Bagaimana pun caranya aku harus membatalkan perjodohan itu. Aku tidak mau Anton dan Aning kecewa setelah mengetahui tentang Ririn" ucap Rifky lalu ia pergi meninggalkan rumah Anton.
Dalam perjalanan Rifky melewati rumah Ririn.
"Apakah aku harus menemuinya dan menyuruhnya untuk menolak perjodohan itu?? Atau dia yang memaksa ayahnya untuk membuat perjodohan itu dengan Anton??? atau dia dan ayahnya bekerja sama???Ya, salah satu cara untuk membatalkan perjodohan gila itu ditangan Si pelac*r itu." ucap Rifky
Rifky menepikan mobilnya. Ia turun dari mobil dan munuju rumah Ririn.
Rifky membunyikan bel rumah.
Ceklek......
Seseorang membuka pintunya tapi bukan seseorang yang diharapkan.
"Eh....temannya Non Ririn yang waktu itu kan??" tanya Bi Inah memastikan
"Hmmm" Rifky mengangguk
"Oh masuk" ucap Bi Inah
"Ririn ada??" tanya Rifky
"Oh Non Ririn masih di rumah sakit. Kebetulan hari ini hari pertamanya bekerja di rumah sakit mungkin non Ririn akan telat kembali ke rumah" jawab bi Inah
Rumah sakit?? Apa dia seorang dokter?? Batin Rifky
"Apa Ririn seorang dokter??" Tanya Rifky
Ngaku teman non Ririn, tapi nggak tahu tentangnya sih. Batin Bi Inah
"Apa anda benar temannya non Ririn??" tanya Bi Inah
"Mmm iya saya temannya Ririn. Kenapa bertanya seperti itu?" ucap Rifky
"Hanya saja, temannya Non Ririn kok nggak tahu tentangnya" ucap Bi Inah
"Oh sebenarnya kami baru saja kenal. Makanya saya belum mengetahui tentang profesi Ririn." ucap Rifky
"Oooooh. Non Ririn baru menyelesaikan studi S1 jurusan kedokteran dan hari ini dia mulai bekerja di rumah sakit ayahnya" jelas bi Inah
Ayahnya seorang direktur rumah sakit?? Apa pekerjaan ayahnya tidak bisa memenuhi kebutuhannya sehingga ia memutuskan untuk menjual diri? Astaga wanita itu sangat misterius. Batin Rifky
"Apa saya bisa tahu nama rumah sakitnya??" tanya Rifky
"Oh iya, nama rumah sakitnya 'Rumah Sakit Andini" jawab Bi Inah
"Terima kasih. Kalau begitu saya pulang dulu tapi saya minta tolong agar tidak mengatakan pada Ririn jika saya datang ke sini. Saya ingin memberi kejutan padanya di rumah sakit" Alasan Rifky agar bi Inah tidak memberi tahukan pada Ririn jika dia datang ke rumahnya.
"Oh iya-iya" ucap Bi Inah.
Rifky kembali ke dalan mobilnya.
"Apakah dia sengaja menggoda Galang?? Ya setidaknya jika dia bersama Galang maka dia akan dimanjakan Galang dan orang tuanya. Sebenarnya apa maunya?? Kenapa dia tidak mencari pria yang lebih kaya dan yang pantas untuk disakiti??? Aku tidak akan membiarkan wanita ular sepertimu menyakiti sahabatku. Semua wanita memang sama sangat menggilai harta" ucap Rifky
💦💦💦💦💦💦
Sementara Ririn menjatuhkan bokongnya di kursi.
"Ternyata seperti ini yang Ayah rasakan selama ini. Maafkan aku karena telah merepotkan ayah" ucap Ririn
Tok....tok...
Ceklek....
"Sudah selesai??" tanya Ayah Rangga
"Hmmm. Udah" jawab Ririn
"Masih ada pasien nggak??" tanya Ayah Ririn
"Udah nggak ada. Sekarang waktunya Dokter Syifa kok" jawab Ririn
"Oh ya sudah. Kamu pulang gih istirahat. Kamu pasti capek" ucap Ayah Rangga
"Hmmm, trus ayah gimana?? Belum pulang??" tanya Ririn
"Belum. Kamu pulang terlebih dahulu dan langsung istirahat." jawab Ayah Rangga
"Ya udah. Maaf aku....."
"Nggak apa-apa. Ayah tidak mau kamu kecapean dan tidak bisa masuk lagi besok" potong Ayah Rangga
"Hmm baiklah. Aku pulang dulu" ucap Ririn mencium punggung ayah Rangga lalu pergi meninggalkan rumah sakit menuju rumahnya.
.
.
.
"Non Ririn sudah pulang. Bibi siapkan makan malam dulu" ucap Bi Inah
"Tidak usah bi. Aku tadi udah makan malam bareng ayah di rumah sakit tadi" ucap Ririn
"Oh...trus Ayah non Ririn mana??? Kok nggak pulang bareng dengan non Ririn??" tanya Bi Inah
"Ayah masih di rumah sakit. Sedangkan aku pulang terlebih dahulu karena sekarang waktunya aku pulang. Aku gantian sama dokter Syifa" jawab Ririn
"Gantian?? Gantian gimana non?? Bibi tidak mengerti" tanya Bi Inah
"Bi, aku itu tidak langsung diangkat ayah jadi direktur rumah sakit. Aku harus bekerja terlebih dahulu, dan belajar tugas menjadi seorang direktur. Nanti dilanjutkan besok saja ya pertanyaannya, aku capek bangat pengen istirahat" ucap Ririn
"Baik non. Maafkan bibi non" ucap Bi Inah
"Tidak perlu minta maaf" ucap Ririn
Ririn merebahkan tubuhnya di atas ranjang dan memejamkan matanya. Tidak membutuhkan waktu yang lama ia sudah berada dalam mimpinya.
💦💦💦💦💦💦
Jangan lupa Like dan Comment.
Untuk VOTE di novel "HAMIL DI LUAR NIKAH" aja.
Aku pengen bangat masuk di vote ranking, mohon dukungan votenya ya🙏
Terima kasih😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Umi Yan
Like untuk karyanya kak😊
Salam manis dari "Cinta Sang Desainer" terimakasih🙏
2020-11-21
0
Rasti Yulia
Like untuk semua episode..
Semangat up kakak
Salam hangat dari Takdir Cinta & Tiba-Tiba Cinta ❤️❤️
2020-11-20
0
Hello Kitty
ditunggu saja kelanjutannya ya. akan lebih seru nantinya.
2020-11-20
1