"Sayang, apa tidak sebaiknya kita membawa Sera dan bayinya ke rumah?"
"Apa?
Bagaimana bisa kau berpikiran seperti itu Mario?
Sera dan bayinya bukanlah bagian dari keluarga kita.
Gadis itu tidak layak bahkan hanya dengan menginjakkan kakinya ke rumah ini.”
"Sayang, apa kau tidak mengingat permintaan terakhir Raphael sebelum ia meninggal?
Raphael meminta kita untuk menjaga Sera dan bayinya."
"Iya, aku mengingatnya.
Tapi aku tidak akan melakukannya.
Sera adalah penyebab Raphael dan Ayah meninggal.
Aku sangat membencinya."
Mario menarik napas panjang.
Ia tidak suka dengan pemikiran Istrinya itu.
Sera bukanlah penyebab meninggalnya Raphael dan Leonardo.
Tuhanlah yang menentukan takdir kematian setiap manusia.
"Bagaimana dengan tanggapan media pada kita nantinya?
Kita semua tahu bahwa media saat ini sedang menyudutkan keluarga kita."
"Aku tidak peduli dengan mereka Mario.
Keluargaku saat ini sudah kacau.
Aku tidak mau ada kekacauan lagi karena kehadiran mereka.
Sudah cukup!"
Marine kemudian meninggalkan Mario di dalam kamar.
--
Sera menggendong Alice di pelukannya sambil mengajaknya mengobrol.
Sera tertawa melihat kelucuan Putrinya itu.
Tiba-tiba pandangan Sera teralihkan saat melihat 2 orang pria berjas hitam berada di depan rumahnya.
Sera langsung membawa Alice ke dalam kamar.
Dari jendela Sera memperhatikan 2 orang itu.
Mereka terlihat begitu aneh.
Apa jangan-jangan Keluarga Dakota yang menyuruh mereka untuk melakukan rencana buruk padanya dan Alice?
Perasaanya seketika menjadi takut dan khawatir.
Takut terjadi apa-apa pada Alice.
2 orang suruhan Marine datang menemuinya..
"Bagaimana?
Apa kalian sudah melakukan apa yang aku perintahkan?"
"Sudah Bu.
Nona Sera memang tinggal di sana bersama bayinya yang baru lahir."
"Bagus.
Jangan biarkan media datang ke sana dan mengetahui keberadaan mereka.
Dan ikuti kemanapun Sera pergi."
"Baik Bu."
Mereka kemudian pergi meninggalkan Marine.
Marine akan melakukan segala cara agar keberadaan Sera dan bayinya diketahui oleh publik.
--
Sera kembali memuntahkan makannya.
Dirinya sama sekali tidak memiliki nafsu makan.
Ia tahu bahwa itu terjadi karena penyakit itu kian menggerogoti tubuhnya.
Sera kemudian melihat ke luar jendela.
Sudah beberapa hari ini 2 orang itu berjaga-jaga di depan rumahnya.
Apa yang harus ia lakukan?
Sebelum ia pergi, ia harus membawa Alice ke tempat yang aman.
Ia sudah memutuskan untuk tidak menitipkan Alice pada Hana.
Karena ia takut Keluarga Dakota akan menyakiti Hana dan keluarganya juga.
Ia tidak mau hal itu terjadi.
Cukup dirinya saja yang harus menderita.
Sera kemudian memasukkan pakaian-pakaian Alice ke dalam tas.
Termasuk baju yang sudah ia buat untuk Alice sebelum dia lahir.
Hari ini adalah hari dimana Sera akan menitipkan Alice di suatu tempat yang ia yakini aman untuk Alice tinggali.
Sera meneteskan air matanya.
Sangat sulit jika harus berpisah dengan Alice.
Namun ini semua demi kebaikan Alice juga.
Alice akan jauh lebih menderita jika hidup bersamanya.
Karena penyakitnya sudah semakin parah.
Ia akan kembali saat ia sudah sembuh.
Dan ia berjanji akan bertahan demi Alice.
Sera menggendong Alice dan membawa tas yang berisi pakaian Alice.
Sera kembali melihat ke arah luar jendela.
Orang-orang itu masih ada di sana.
Sepertinya ia harus keluar dari pintu belakang agar orang-orang itu tidak mengikutinya.
Sera kemudian keluar dari pintu belakang.
Akhirnya ia berhasil pergi tanpa sepengetahuan orang-orang itu.
Di angkot, Sera menatap Alice yang tertidur di dalam pelukannya.
Ia akan begitu merindukan Putrinya itu.
"Ibu berjanji akan kembali dan menjemputmu sayang.
Maafkan Ibu karena telah meninggalkanmu sendirian.
Ibu begitu mencintaimu sayang."
Sera kemudian melihat ke arah liontin yang ia pasangkan di leher Alice.
Gambar dirinya dan Raphael terdapat di dalamnya.
Kalung itu adalah kalung pemberian Raphael saat pertama kali mengetahui bahwa dirinya hamil.
Di sana juga terdapat ukiran nama Alice.
Ia sendiri yang menambahkannya.
Ia berharap Alice akan mengenali kedua orang tuanya.
Dan juga akan melihat gambar itu saat Alice merindukan mereka berdua.
Beberapa saat kemudian, mereka sudah sampai di tempat itu.
Sera masuk ke dalam sana.
Seorang Ibu yang ia yakini sebagai pemilik tempat itu menyambut mereka dengan begitu ramah.
"Selamat Pagi Ibu.
Ada yang bisa saya bantu?"
"Saya Seraphine, yang menghubungi 3 hari yang lalu."
"Ya, saya ingat Bu.
Apa anda benar-benar berniat menitipkan Putri anda bersama kami?
Bahkan usianya masih sangat muda.
Ia pasti masih sangat membutuhkan anda.
Tolong pertimbangkan kembali Bu."
"Saya sudah yakin dengan keputusan saya Bu.
Saya berjanji akan datang untuk menjemputnya."
"Baiklah kalau begitu Bu?"
"Siapa nama Putri Ibu?"
"Namanya Alice Brielle.
Saya mohon untuk menjaga anak saya dengan baik Bu.
Sebenarnya saya tidak ingin pergi.
Namun ada alasan khusus yang membuat saya harus pergi."
"Ibu tenang saja.
Kami akan menjaga dan merawat Alice dengan baik.
Kami akan memberinya kasih sayang penuh sama seperti anak lainnya."
"Terima kasih Bu.
Oh ya, tolong berikan surat ini pada Alice saat ia sudah bisa membaca nanti."
"Oh, baiklah Bu.
Saya akan menyimpan surat ini sampai waktunya tiba."
"Anda benar-benar akan kembali kan?"
"Iya Bu.
Saya akan kembali untuk menjemput Alice."
Sera kemudian menyerahkan Alice pada Ibu panti asuhan tersebut.
Ya, Sera menitipkan Alice ke panti asuhan.
Sera mencium Alice berulang kali.
Ia kemudian tidak bisa menahan tangisnya.
Ia merasa telah menjadi Ibu yang jahat karena telah meninggalkan bayinya sendirian.
"Ibu tidak perlu khawatir.
Kami akan menjaganya dengan sangat baik."
"Terima kasih Bu.
Saya akhirnya bisa lega meninggalkan Alice di sini."
"Kami yakin Ibu adalah Ibu yang baik.
Alasan anda juga pasti untuk kebaikan Alice."
"Tolong katakan padanya bahwa saya sangat mencintai dan menyayanginya Bu."
"Saya berjanji akan mengatakannya pada Alice."
"Terima kasih Bu.
Kalau begitu saya pergi Bu."
Sera memegang tangan Alice dan menciumnya kembali.
"Ibu begitu menyayangimu sayang.
Ibu pergi."
Sera perlahan membalikkan tubuhnya.
Dirinya kemudian melihat ke belakang.
Wajah itu akan selalu ia rindukan.
Wajah malaikat kecilnya.
(Tunggu Ibu sayang.
Ibu akan kembali padamu.)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
D'wie author
kasihan Sera dan Alice.
2021-04-19
1