"Kalian sudah mendapatkan apa yang aku minta?"
tanya Marine pada 2 orang suruhannya.
"Sudah Bu.
Kami sudah menemukan dimana keberadaan Nona Alice."
"Alice?"
"Benar Bu.
Nama Putri dari Ibu Seraphine adalah Alice Brielle.
Ibu Sera menitipkan Nona Alice di Panti Asuhan Kasih sekitar 4 tahun lalu."
Marine tersenyum.
"Oh, jadi dia meninggalkan Putrinya di panti asuhan.
Pantas saja kita tidak menemukan keberadaan mereka."
"Untuk Ibu Sera, kami masih belum menemukannya Bu.
Kami mendapat informasi bahwa Beliau pergi meninggalkan Kota Jakarta di hari yang sama, setelah menitipkan Nona Alice."
"Baiklah, tetap cari keberadaannya.
Kalian tidak boleh lengah sampai Sera ditemukan."
Mereka kemudian pergi dari ruangan Marine.
Selama 4 tahun Marine menyuruh suruhannya untuk mencari keberadaan Sera dan Putrinya.
Dan akhirnya ia bisa menemukan Alice.
Dan bodohnya dia, Sera bisa melarikan diri begitu saja.
--
Saat ini Mario dan Marine beserta Sergio dan Laura sedang berkumpul di ruang tamu untuk membicarakan berita hangat yang tengah menimpa mereka.
"Aku tidak mengerti mengapa media kembali mengungkit Sera dan Putrinya setelah 4 tahun berlalu."
ucap Laura.
"Mereka mengangkat berita itu kembali karena sampai sekarang belum mendapatkan kepastian."
"Apa yang harus kita lakukan kalau begitu?
Kita juga tidak tahu dimana keberadaan mereka berdua."
"Aku tahu."
ucap Marine.
Ketiganya langsung menatap ke arah Marine.
"Kau tahu sayang?"
"Hem.
Aku memata-matai Sera dan Putrinya sejak 4 tahun yang lalu.
Hanya saja aku sempat kehilangan jejak mereka dan akhirnya mereka berhasil melarikan diri.
Tapi aku barusan menemukan informasi dimana keberadaan Alice, Putri Sera.
Untuk Sera, aku belum menemukannya.
Aku mendapatkan informasi bahwa Sera telah pergi meninggalkan Jakarta."
"Dimana Alice?"
tanya Laura.
"Dia dititipkan di Panti Asuhan Kasih."
"Apa?
Berarti Sera meninggalkan Alice sendirian di sana?"
"Kau benar Sergio.
Sekarang kita akhirnya tahu bagaimana wujud asli Sera.
Dia bahkan tega meninggalkan Putrinya yang masih bayi di Panti Asuhan.
Mungkin Sera berpikir bahwa Putrinya tidak bisa digunakannya lagi sebagai alat untuk menjadi bagian dari keluarga kita.
Benar-benar picik!"
"Mungkin Sera memiliki alasan khusus Marine."
ucap Laura mencoba berpikiran positif.
Ia pikir Sera bukanlah wanita seperti itu.
Dan selama ini ia juga menilai bahwa Sera adalah wanita yang benar-banar tulus pada Raphael.
"Alasan khusus?
Apa wanita yang begitu haus harta punya alasan khusus untuk itu?
Mario menarik napas panjang.
"Syukurlah kita akhirnya bisa menemukan keberadaan Alice.
Tapi kita tidak mungkin membiarkan Alice tinggal di sana."
"Apa maksudmu berkata seperti itu Mario?"
ucap Marine dengan tatapan tajam.
"Kita harus membawa Alice ke sini.
Bagaimanapun Alice adalah Cucu dari Keluarga Dakota."
"Apa?
Jadi kau begitu yakin bahwa anak itu adalah anak Raphael?
Dengar Mario, Sera bisa saja berhubungan dengan pria lain dan anak itu bukanlah anak Raphael."
"Sayang, bagaimana bisa kau berpikiran seperti itu?
Bukankah Raphael juga mengatakan pada kita bahwa anak itu adalah anaknya?
Dia bahkan meminta kita untuk menjaganya."
"Mario benar Marine.
Alice pasti adalah Putri kandung Raphael.
Kita harus membawanya ke rumah ini Marine.
Dia masih anak kecil.
Tidak seharusnya kita mengabaikan keberadaannya hanya karena orang tuanya."
Laura berkomentar lagi.
"Aku setuju.
Kita juga harus melakukan ini untuk membuat media berhenti memberikan informasi yang bisa membuat publik semakin membenci kita."
Sergio pikir ucapan Laura dan Mario benar adanya.
"Aku tidak setuju!
Sampai kapanpun aku tidak akan mau mengakui dia sebagai Keponakanku.
Apalagi berpikir untuk membawanya ke rumah ini.
Sera dan Putrinya adalah penyebab Raphael dan Ayah pergi meninggalkan kita.
Aku tidak akan bisa melupakan hal itu."
Mario, Sergio dan Laura tahu bahwa sangat sulit untuk membuat Marine menyetujui hal itu.
Kebenciannya pada Sera tidak pernah hilang.
Dari awal Marine memang tidak suka dengan Sera.
Bahkan dulu Marine membuat Leonardo semakin tidak menyetujui hubungan Raphael dan Sera.
Karena ia menganggap bahwa Sera hanyalah gadis yang menginginkan harta dan kekayaan mereka.
--
Marine berdiri di balkon kamar.
Pikirannya kemudian teringat dengan permintaan Raphael sebelum ia meninggal.
"Tidak Raphael.
Maafkan Kakak.
Kakak tidak bisa memenuhi permintaanmu."
Tiba-tiba Mario datang menghampirinya.
"Kita bisa melakukan tes DNA jika kau tidak yakin bahwa Alice adalah putri kandung Raphael."
"Mario kau masih memaksaku menyetujui hal itu?"
"Aku pikir ini juga untuk kebaikan keluarga kita Marine.
Paling tidak pikirkan Kate.
Jika masalah ini berlarut-larut, Kate akan mendapat masalah di sekolahnya.
Temannya mungkin akan mengatakan sesuatu yang buruk pada Kate.
Apa kau tidak mengasihani Kate sayang?
Kate masih kecil."
Marine mulai mempertimbangkan keputusannya.
Apa yang dikatakan Mario juga benar, kasihan jika Putrinya harus mendapat masalah di sekolahnya.
"Baiklah aku setuju untuk membawa anak itu ke rumah ini.
Namun kita harus tetap melakukan test DNA terlebih dahulu sampai kita mengetahui kebenarannya.”
"Iya sayang."
Mario kemudian memeluk tubuh Marine.
"Terima kasih sayang.
Kau tidak perlu khawatir.
Aku akan mengurus semuanya."
Marine hanya diam di dalam pelukan Mario.
Sejujurnya ia masih tidak rela jika anak itu harus tinggal di rumah yang sama dengan mereka.
Namun ini semua demi kebaikan Kate, Putrinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments