Penasaran

Hampir seminggu berlalu setelah telepon Ana, dia masih merasa gusar karena sampe hari ini dia belum menerima hasil darinya. Apakah benar dibatalkan atau ahhhh,,,

Keesokan harinya.

"ahhhggrrr,,," tiba-tiba mama Meti berteriak dari dapur.

Ana yang sedang menonton dengan ayahnya segera mendekat.

"Ada apa, mah?! Ana dan Ayah Agus bertanya barengan.

"heheee,,, gak ada apa-apa." mama Meti menjawab dengan enteng.

"Mamaaa,,," jawab Ana melengos sambil duduk di kursi makan.

"terus kenapa mama teriak?" tanya Ayah Agus penasaran.

"Ambar mau ke rumah akhir pekan ini katanya." mama Meti sedikit memelankan suaranya.

"kirain apa," kata Ana yang hendak beranjak kembali ke ruang tv. mama Meti dan suaminya memperhatikan tingkah anaknya.

"apa?" tiba-tiba Ana berbalik, dan pertanyaannya berhasil membuat kedua orang tuanya terlonjak kaget.

"astaghfirullah,,," mama Meti mengelus dadanya sambil menghampiri Ana.

"Ari kamu cik atuh nanyanya pelan-pelan, kumaha lamun mama kena serang jantung." mama Meti sambil memukul lengan Ana.

aaawwww,,, "sakit mah,,,"

Ana kembali duduk di kursi ruang makan, pikirannya melayang.

'apa yang terjadi? bukankah dia bilang oke? artinya dia oke dengan pembatalan perjodohan inikan?! kenapa tiba-tiba Tante Ambar mau kesini? tunggu mama bilang kan Tante Ambar, berarti cuma Tante Ambar doang dong?! ah mungkin mau ngebatalin kali, semoga' Ana masih terdiam di tempatnya yang membuat mama Meti dan ayah Agus sedikit bingung.

"neng,,," panggil mama dengan halus sambil duduk di kursi sebelah Ana.

"kamu masih keberatan sama rencana perjodohan ini?" tanya Mama Meti masih dengan suara rendah tapi bisa menyadarkan lamunan Ana.

"entahlah mah, aku bingung. eh Mah, Tante Ambar kesininya sendiri?!" tanya Ana.

"katanya sama anaknya." mama Meti.

deg

'kalo memang mau ngebatalin ngapain berdua kemari, bukannya cukup Tante Ambar aja, atau bahkan perjodohan ini belum secara resmi digelar, tak perlu Tante Ambar datang langsungkan, aaarggg apa ini?!' Ana menjatuhkan kepalanya di meja makan dengan tangan mendekap kepalanya.

"sayang Tante Ambar kesini hanya untuk perkenalkan keluarga, bukan lamaran"

"hah?" Ana mendongakkan kepalanya ke arah mam Meti.

"kan waktu itu teh kita sepakat, minimal kalian kenalan dulu,"

jawab mama Meti.

'ah masih ada kesempatan, akan ku buat dia membatalkan perjodohan ini saat pertama melihatku, wkwkwkwk,,,'

Ana senyum-senyum sendiri.

mama Meti mengerutkan keningnya, ayah Agus yang sejak tadi ikut duduk di samping mama Meti pun sama. lalu mereka saling pandang.

***

'ya Tuhan, apa yang akan terjadi dengan Dimas dan Stela seandainya aku tak jadi menikah, mereka kan baru baikan. Huff,,, terserahlah ga perlu juga aku jelaskan ke mereka, toh aku mau nerusin magister aku di Depok, jadi kami akan jarang bertemu nantinya, ah amaaann,,,' pikir Ana.

'Dimas ,,, ' bisiknya.

Hati Ana masih terasa ngilu saat tersadar bahwa dia harus benar-benar melepas nama itu dari dalam hatinya, menghapus jejaknya.

***

"halo,,," Andre

"Kamis Minggu ini mami terbang ke Indonesia, mami sudah janji sama Tante Meti untuk mempertemukanmu dengan Ana weekend ini." Ambar

"apa? secepat ini Mam?!" Andre

"mami sih pengennya kalian cepet-cepet nikah, hahaaaa,,,."

huuuhhh,,, Andre menghembuskan nafas perlahan.

"mam, Andre ada miting 10menit lagi, maaf Andre tutup ya,?!"

" ok honey, i love you, see you this week." Ambar

"i you too mom." Andre

Andre langsung menutup teleponnya, rasanya percuma juga berdebat, hasilnya pasti sama.

Andre masih berdiri di ruang kerjanya menghadap ke kaca jendela memandang lurus tanpa arah, pikirnya melayang tak menentu.

Dia masih berpikir masalah cara membatalkan perjodohannya, tapi setelah mendapat telepon dari Ana tempo hari, ada sedikit rasa yang tiba-tiba menggelitik di hatinya.

Penasaran, tepatnya perasaan yang menggelitik Andre saat ini.

tiitttt,,, (intercom)

"ya pak!" Sakti

"masuk," Andre

tok,, tok,,, jegrek,,,

"ada yang bisa saya dibantu, pak?" Sakti dalam mode serius.

"batalkan semua acara saya di weekend ini," Andre

'hah? astaga padahal jadwal padat sampai dua Minggu kedepannya.' Sakti menepuk jidatnya tanpa suara.

"kenapa?" Andre

"eeemmmm,,, sebenarnya dua minggu ini jadwal kita padat, Pak," mau gak mau Sakti harus jujur.

"yang paling urgent?" Andre

"yang paling urgent justru hari sabtu bahkan mungkin bisa sampai malam, kita akan bertemu dengan klien kita dari Singapura, rencananya kita akan menemani mereka survei sampai makan malam bersama, saya rasa mereka sengaja mengambil waktu weekend agar di hari minggunya mereka bisa explor Jakarta." Sakti menjelaskan.

huuuuuhhhh,,, lagi-lagi Andre menghabiskan nafas panjang yang terasa berat.

"kamu coba hubungi mereka sekarang, bisa di majuin atau dimundurkan jadwalnya."

'maksa banget ini si bos, kita masih banyak kerjaan sekarang, malah mau majuin jadwal lagi.'

"baik, Pak, akan saya hubungi mereka sekarang." akhirnya itu jawaban yang keluar dari mulut Sakti.

***

"hai sayang,,," sapa Ambar disambut pelukan Andre dan ciuman pipi kanan dan kiri.

"sehat mam? papi gimana?" tanya Andre menggandeng Ambar keluar dari bandara.

"excellent,! apalagi mami mau bertemu calon menantu mami, ooohhh mami benar-benar udah ga sabar,,," wajah Ambar terlihat gemas,

"kamu pasti suka sama dia, mami jamin! mami aja suka sama dia!" Ambar tersenyum

Andre menjawab dengan senyuman.

"ah, salam dari papi, katanya dia nanti datang pas kalian lamaran, keluarganya juga mau datang katanya. sekalian mau Explor Indonesia katanya, hahaaaa,,," sambung mami dengan antusias,

Andre merasa memang gak mungkin untuk membatalkan perjodohan ini, maminya mungkin sekarang serius dengan ancamannya.

lagi-lagi dia hanya menghela nafas.

Mami Ambar terus bercerita sepanjang jalan mereka dari bandara menuju rumahnya.

Andre sedikit lega karena Sakti berhasil memundurkan jadwalnya dengan klien dari Singapura, mereka memundurkan jadwalnya hingga akhir pekan selanjutnya.

Episodes
1 Pertemuan Tiga Sahabat
2 Kesepakatan yang Tertunda
3 Perjodohan
4 Tertikam atau Ditikam
5 Penolakan
6 Mau gimana lagi?!
7 Keputusan yang menyakitkan
8 Pinter tapi Sombong
9 Penasaran
10 Perkenalan
11 Perkenalan 2
12 Sekali Seumur Hidup
13 PDKT 1
14 PDKT 2
15 Cara PDKT yang Baik
16 Masih Pendekatan
17 Mari Kita Mulai
18 Ngedate Dadakan
19 Ngedate dadakan 2
20 Oom Andre gay????
21 Mencari Kebenaran
22 Menuai Budi Baik
23 Syarat
24 Hari Lamaran
25 Ana, maukah kamu menikah denganku?
26 Upaya terakhir, gagal!
27 Lagi dan Lagi
28 Rasa
29 Tenang saja, hanya kamu wanitaku
30 Weni
31 Yogyakarta
32 Galau
33 Lebih cepat, lebih baik!
34 Ketahuan
35 Seblak Sultan penghilang galau
36 Mision Impossible
37 Akad
38 Misi
39 Misi Pengujian
40 Bermain?
41 Resepsi hari 1
42 Resepsi Day One part 2
43 Demi Masa Depan
44 Memancing dan Terpancing
45 Misi Gagal
46 Resepsi hari 2 part 1
47 Tak Ada Judul
48 Sama Sama
49 Riweuh
50 Bingung
51 Disambar Petir
52 Disambar Petir 2
53 Gelisah
54 Tenang
55 Ukurannya apa?
56 Anggap Dia Anak Kecil
57 Pengumuman
58 Nyonya Andre
59 Dimana Kamarku?
60 Kamu Terlihat Seksi Sayang,,,
61 Nyonya Andre 2
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 Hamil
88 88
89 89
90 Teh Tia
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100 Persiapan Pindah
101 101 Pergi dari Rumah
102 102 Kecelakaan
103 103 Andre Sadar
104 104 Masih Flashback
105 105 Sebaiknya Kalian Bercerai
106 106. Apa Hubungan Mereka?
107 107. Kembali ke Indonesia
108 108. Kamar Ana
109 109. Ana bertemu Andre dan Weni
110 110. Salah Paham
111 111. Salah Paham 2
112 112. Mami Ambar (titik terang)
113 113. Surat Cerai
114 114. Terimakasih Maria
115 115. Kembali ke Keadaan yang Seharusnya
116 116. Konsekuensi
117 117. Bingung, judulnya apa?
118 118. Misi Penyelamatan Hubungan
119 119. Episode Gak Penting
120 120. Tak Peka
121 121. Misi Menaklukan Hati Istri
122 122. Nikmat Membawa Sengsara
123 123. Ana Hamil
124 124. Ayo pulang, An.
125 125. Waktunya Pulang
126 126. Kasih yang Terkhianati (Weni)
127 127. Masih tak berubah
128 128. Libatkan Dia dalam Setiap Masalahmu
129 129. Wening Kasih
130 130. Wenny D Collins
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Pertemuan Tiga Sahabat
2
Kesepakatan yang Tertunda
3
Perjodohan
4
Tertikam atau Ditikam
5
Penolakan
6
Mau gimana lagi?!
7
Keputusan yang menyakitkan
8
Pinter tapi Sombong
9
Penasaran
10
Perkenalan
11
Perkenalan 2
12
Sekali Seumur Hidup
13
PDKT 1
14
PDKT 2
15
Cara PDKT yang Baik
16
Masih Pendekatan
17
Mari Kita Mulai
18
Ngedate Dadakan
19
Ngedate dadakan 2
20
Oom Andre gay????
21
Mencari Kebenaran
22
Menuai Budi Baik
23
Syarat
24
Hari Lamaran
25
Ana, maukah kamu menikah denganku?
26
Upaya terakhir, gagal!
27
Lagi dan Lagi
28
Rasa
29
Tenang saja, hanya kamu wanitaku
30
Weni
31
Yogyakarta
32
Galau
33
Lebih cepat, lebih baik!
34
Ketahuan
35
Seblak Sultan penghilang galau
36
Mision Impossible
37
Akad
38
Misi
39
Misi Pengujian
40
Bermain?
41
Resepsi hari 1
42
Resepsi Day One part 2
43
Demi Masa Depan
44
Memancing dan Terpancing
45
Misi Gagal
46
Resepsi hari 2 part 1
47
Tak Ada Judul
48
Sama Sama
49
Riweuh
50
Bingung
51
Disambar Petir
52
Disambar Petir 2
53
Gelisah
54
Tenang
55
Ukurannya apa?
56
Anggap Dia Anak Kecil
57
Pengumuman
58
Nyonya Andre
59
Dimana Kamarku?
60
Kamu Terlihat Seksi Sayang,,,
61
Nyonya Andre 2
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
Hamil
88
88
89
89
90
Teh Tia
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100 Persiapan Pindah
101
101 Pergi dari Rumah
102
102 Kecelakaan
103
103 Andre Sadar
104
104 Masih Flashback
105
105 Sebaiknya Kalian Bercerai
106
106. Apa Hubungan Mereka?
107
107. Kembali ke Indonesia
108
108. Kamar Ana
109
109. Ana bertemu Andre dan Weni
110
110. Salah Paham
111
111. Salah Paham 2
112
112. Mami Ambar (titik terang)
113
113. Surat Cerai
114
114. Terimakasih Maria
115
115. Kembali ke Keadaan yang Seharusnya
116
116. Konsekuensi
117
117. Bingung, judulnya apa?
118
118. Misi Penyelamatan Hubungan
119
119. Episode Gak Penting
120
120. Tak Peka
121
121. Misi Menaklukan Hati Istri
122
122. Nikmat Membawa Sengsara
123
123. Ana Hamil
124
124. Ayo pulang, An.
125
125. Waktunya Pulang
126
126. Kasih yang Terkhianati (Weni)
127
127. Masih tak berubah
128
128. Libatkan Dia dalam Setiap Masalahmu
129
129. Wening Kasih
130
130. Wenny D Collins

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!