Keputusan yang menyakitkan

tring

notifikasi pesan berasal dari ponsel Ana.

"Ana kamu dimana,,,?" Stela.

Ana mengambil nafas dalam untuk menenangkan hati yang tiba-tiba berdenyut saat melihat nama dilayar ponselnya.

Ah sudahlah, Stela kan tidak tahu apa-apa.

"aku dirumah, kenapa stel?" balas Ana

"aku mau mampir, boleh?"

sejak kapan Stela minta ijin untuk mampir, Ana mengernyitkan dahinya.

"jangan lupa bawa sesajen, heheee,,," jawab Ana sambil tersenyum.

Setengah jam kemudian Stela tiba di rumah Ana.

" eeehhhh neng Stela, makin cantik aja euy, kemana aja atuh, mentang udah lulus ga mau main lagi kesini." kata mama Meti menyambut Stela di depan rumah dan mempersilahkan masuk.

"Ana ada di kamarnya," kata mama sambil menunjuk ke kamar Ana,

Stela langsung melangkah menuju kamar Ana.

Ana dengan sengaja tak menutup rapat pintu kamarnya.

"oy!" Ana terlonjak saat tiba-tiba Stela ada di belakangnya, dia tak mendengarnya datang karena memakai earphone. Ana bangun dari kursinya dan mengambil bantal hendak menimpuk sahabatnya dengan bantal, tapi Stela berlari dengan cepat sambil mengacungkan kresek yang dibawanya, sebelah tangannya mengacungkan dua jari berlambang damai.

"seblak ceker mercon!" kata Ana singkat.

"yeyeeeeee,,, thank you,,,!" Ana memeluk sahabatnya sambil meraih kresek.

Setelah habis melahap sesajen yang Stela bawa, mereka mengibas-ngibas buku di didepan muka. keringat mengucur deras setelah karena seblak yang Ana bawa memang dibuat sangat pedas, sambil sesekali mereka menyeruput es jeruknya. Mereka diam sejenak saling pandang, tiba-tiba,,,

"huaaaaaaa,,,," Stela menangis sambil memeluk Ana.

'eh! kenapa?'

"huhuhuuuuuu" Stela masih menangis.

Ana balas memeluk sambil mengelus punggung Stela.

Banyak pertanyaan dibenak Ana, tapi urung dia ucapkan, melihat keadaan sahabatnya dia hanya bisa terdiam sambil memeluknya. biarkan dia menangis sampai merasa lega, pikirnya.

masih terdengar sesegukan dari balik punggung Ana.

Stela mengendurkan pelukannya, dia menghapus sisa air mata yang terburai tanpa menunggu aba-aba dari tuannya.

"kalau kamu belum bisa cerita, gak apa-apa, aku gak akan maksa," Ana.

Stela masih tertunduk disamping Ana.

Hening

"Dimas,"

suaranya bergetar, dia sempat menggigit bibirnya.

"dia ingin kami putus."

"apa?" Ana hampir terloncat karena kaget,

"bukankah kalian baru saja jadian, bagaimana bisa?!"

Sambung Ana kesal.

Akhirnya Stela menceritakan semuanya, bahwa sebenarnya yang memaksa untuk jadian adalah dirinya, walaupun dia tahu sejak awal dia menyukai gadis lain. Syukurlah Dimas tak sampai mengatakan siapa orang yang dia maksud, jika sampai Stela tau, entah apa yang akan terjadi pada persahabatan mereka. Ana yang meminta Dimas berjanji.

Sebenarnya sejak kejadian di kafe itu Dimas sudah beberapa kali menelepon Ana. tapi tak diangkat, Ana malas mendengar alasan yang akan di katakan Dimas, untuknya sekarang Dimas hanya sebatas teman, walau masih sakit tapi terlebih dia tak mau menyakiti Stela, sahabatnya yang sudah menjadi kekasih Dimas.

Sempat ada pesan masuk, Dimas masih mengatakan bahwa perasaannya masih sama, tapi tak digubris Ana. Sengaja dia tak membalas pesan Dimas, dia takut akan luluh dan memaafkan Dimas, lalu bagaimana dengan Stela.

Stela mulai menangis lagi, tapi tak sekeras tadi.

"aku harus bagaimana?" tanya Stela

Ana menarik nafas panjang.

"nanti aku coba bicara pada Dimas."

"benarkah? terimakasih Ana, kau memang sahabat terbaikku."

"udah jangan nangis lagi, aku punya drakor baru, nonton bareng, yuk!"

Akhirnya sepanjang hari itu dilalui dengan menonton drakor terbaru yang baru Ana download.

Diselingi makan siang, tak lama mereka melanjutkan maraton nonton drakor.

Hari menjelang sore Stela pamit, dia meminta Ana berjanji padanya untuk segera menghubungi Dimas.

Sehabis makan malam barulah Ana memutuskan menelepon Dimas.

"halo, Na, akhirnya kamu mau bicara denganku."

"Di, aku langsung aja ya," jawab Ana tak mau bertele-tele takut akan membuatnya luluh, karena sebenarnya dia masih sangat merindukan Dimas.

"kenapa kamu putusin Stela."

"huh! ternyata dia udah cerita sama kamu."

"iya, tadi siang dia kemari, menangis meminta bantuan ku." Ana menari nafas panjang

"aku sudah katakan padanya kalo aku mencintai orang lain, yang masih kutunggu jawabannya sampai sekarang. seperti yang aku bilang, perasaanku padamu masih sama, Na, tak berkurang sedikitpun.

Jantung Ana kembali berdegup kencang, Ana menarik nafas untuk mengatur detak jantungnya.

"seharusnya kalau memang begitu kamu tak perlu jadian dengan Stela, sekarang semuanya terlambat, kamu harus bertanggung jawab atas pilihanmu sendiri."

"Ana, aku mencintaimu, aku masih sangat mencintaimu. aku mohon berilah aku kesempatan" Hela nafas

"sampai kapan kamu akan terus mementingkan perasaan Stela, bagaimana dengan perasaanmu sendiri, bagaimana dengan aku?!"

"sebelum kamu meminta kesempatan dariku, kenapa kamu gak memberi kesempatan pada Stela dulu, kesempatan dariku sepertinya tidak mungkin."

"apa maksudmu?"

"aku mau menikah,"

'ya Tuhan kenapa aku senekat ini, nikahpun belum tentu!' batin Ana.

"apa? menikah, dengan siapa? kepan? bohong! kamu bohong kan?!" suara Dimas meninggi, terdengar kesal.

lagi-lagi Ana menghela nafas dalam sebelum memulai bicara, ada sakit yang tak terelakkan. Dengan dia mengatakan ini artinya dia harus melupakan cintanya pada Dimas.

Seandainya mereka saat itu tak jadian, seharunya bukan seperti ini ceritanya.

"sudahlah, aku memang belum menceritakannya pada kalian, tapi aku memang akan segera menikah. aku sebutkan namanyapun kamu tak akan tau. Jadi aku mohon, cukup sampai disini, bertanggung jawablah pada keputusanmu untuk berpacaran dengan Stela, dia sangat mencintaimu."

"tapi aku tidak, aku mencintaimu, Ana."

"cukup! jangan katakan itu lagi! kembalilah pada Stela."

Ana menutup teleponnya sebelum Dimas mulai bicara lagi.

Badan terasa lemas, kakinya bergetar hingga tak dapat dijadikan tumpuan lagi, dia tergolek lemas dilantai bersandar pada bibir kasur. Air matanya mulai keluar, lagi dan lagi, tanpa bisa dihentikannya.

Entah apa yang dipikirannya, dia bahkan sudah merencanakan untuk membatalkan perjodohan ini, tapi dia malah bilang akan menikah.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

SI ANA GOBLOK, CWOK KYK DIMAS AZA DIDEMENIN.

2023-04-06

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Tiga Sahabat
2 Kesepakatan yang Tertunda
3 Perjodohan
4 Tertikam atau Ditikam
5 Penolakan
6 Mau gimana lagi?!
7 Keputusan yang menyakitkan
8 Pinter tapi Sombong
9 Penasaran
10 Perkenalan
11 Perkenalan 2
12 Sekali Seumur Hidup
13 PDKT 1
14 PDKT 2
15 Cara PDKT yang Baik
16 Masih Pendekatan
17 Mari Kita Mulai
18 Ngedate Dadakan
19 Ngedate dadakan 2
20 Oom Andre gay????
21 Mencari Kebenaran
22 Menuai Budi Baik
23 Syarat
24 Hari Lamaran
25 Ana, maukah kamu menikah denganku?
26 Upaya terakhir, gagal!
27 Lagi dan Lagi
28 Rasa
29 Tenang saja, hanya kamu wanitaku
30 Weni
31 Yogyakarta
32 Galau
33 Lebih cepat, lebih baik!
34 Ketahuan
35 Seblak Sultan penghilang galau
36 Mision Impossible
37 Akad
38 Misi
39 Misi Pengujian
40 Bermain?
41 Resepsi hari 1
42 Resepsi Day One part 2
43 Demi Masa Depan
44 Memancing dan Terpancing
45 Misi Gagal
46 Resepsi hari 2 part 1
47 Tak Ada Judul
48 Sama Sama
49 Riweuh
50 Bingung
51 Disambar Petir
52 Disambar Petir 2
53 Gelisah
54 Tenang
55 Ukurannya apa?
56 Anggap Dia Anak Kecil
57 Pengumuman
58 Nyonya Andre
59 Dimana Kamarku?
60 Kamu Terlihat Seksi Sayang,,,
61 Nyonya Andre 2
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 Hamil
88 88
89 89
90 Teh Tia
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100 Persiapan Pindah
101 101 Pergi dari Rumah
102 102 Kecelakaan
103 103 Andre Sadar
104 104 Masih Flashback
105 105 Sebaiknya Kalian Bercerai
106 106. Apa Hubungan Mereka?
107 107. Kembali ke Indonesia
108 108. Kamar Ana
109 109. Ana bertemu Andre dan Weni
110 110. Salah Paham
111 111. Salah Paham 2
112 112. Mami Ambar (titik terang)
113 113. Surat Cerai
114 114. Terimakasih Maria
115 115. Kembali ke Keadaan yang Seharusnya
116 116. Konsekuensi
117 117. Bingung, judulnya apa?
118 118. Misi Penyelamatan Hubungan
119 119. Episode Gak Penting
120 120. Tak Peka
121 121. Misi Menaklukan Hati Istri
122 122. Nikmat Membawa Sengsara
123 123. Ana Hamil
124 124. Ayo pulang, An.
125 125. Waktunya Pulang
126 126. Kasih yang Terkhianati (Weni)
127 127. Masih tak berubah
128 128. Libatkan Dia dalam Setiap Masalahmu
129 129. Wening Kasih
130 130. Wenny D Collins
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Pertemuan Tiga Sahabat
2
Kesepakatan yang Tertunda
3
Perjodohan
4
Tertikam atau Ditikam
5
Penolakan
6
Mau gimana lagi?!
7
Keputusan yang menyakitkan
8
Pinter tapi Sombong
9
Penasaran
10
Perkenalan
11
Perkenalan 2
12
Sekali Seumur Hidup
13
PDKT 1
14
PDKT 2
15
Cara PDKT yang Baik
16
Masih Pendekatan
17
Mari Kita Mulai
18
Ngedate Dadakan
19
Ngedate dadakan 2
20
Oom Andre gay????
21
Mencari Kebenaran
22
Menuai Budi Baik
23
Syarat
24
Hari Lamaran
25
Ana, maukah kamu menikah denganku?
26
Upaya terakhir, gagal!
27
Lagi dan Lagi
28
Rasa
29
Tenang saja, hanya kamu wanitaku
30
Weni
31
Yogyakarta
32
Galau
33
Lebih cepat, lebih baik!
34
Ketahuan
35
Seblak Sultan penghilang galau
36
Mision Impossible
37
Akad
38
Misi
39
Misi Pengujian
40
Bermain?
41
Resepsi hari 1
42
Resepsi Day One part 2
43
Demi Masa Depan
44
Memancing dan Terpancing
45
Misi Gagal
46
Resepsi hari 2 part 1
47
Tak Ada Judul
48
Sama Sama
49
Riweuh
50
Bingung
51
Disambar Petir
52
Disambar Petir 2
53
Gelisah
54
Tenang
55
Ukurannya apa?
56
Anggap Dia Anak Kecil
57
Pengumuman
58
Nyonya Andre
59
Dimana Kamarku?
60
Kamu Terlihat Seksi Sayang,,,
61
Nyonya Andre 2
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
Hamil
88
88
89
89
90
Teh Tia
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100 Persiapan Pindah
101
101 Pergi dari Rumah
102
102 Kecelakaan
103
103 Andre Sadar
104
104 Masih Flashback
105
105 Sebaiknya Kalian Bercerai
106
106. Apa Hubungan Mereka?
107
107. Kembali ke Indonesia
108
108. Kamar Ana
109
109. Ana bertemu Andre dan Weni
110
110. Salah Paham
111
111. Salah Paham 2
112
112. Mami Ambar (titik terang)
113
113. Surat Cerai
114
114. Terimakasih Maria
115
115. Kembali ke Keadaan yang Seharusnya
116
116. Konsekuensi
117
117. Bingung, judulnya apa?
118
118. Misi Penyelamatan Hubungan
119
119. Episode Gak Penting
120
120. Tak Peka
121
121. Misi Menaklukan Hati Istri
122
122. Nikmat Membawa Sengsara
123
123. Ana Hamil
124
124. Ayo pulang, An.
125
125. Waktunya Pulang
126
126. Kasih yang Terkhianati (Weni)
127
127. Masih tak berubah
128
128. Libatkan Dia dalam Setiap Masalahmu
129
129. Wening Kasih
130
130. Wenny D Collins

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!