Perjodohan

Malam semakin larut, setelah Agus dan Meti mencoba mengutarakan perjodohan pada Ana putrinya, dengan mendapatkan tanggapan seperti itu, membuat mereka sedikit lega, mungkin menurut mereka itu diibaratkan lampu kuning. Mati membaringkan tubuhnya disamping suaminya.

Tring,, tring,,

suara chat masuk ke ponsel Meti. Tak lama Meti terlihat seperti mengetik sesuatu di ponselnya.

“Yah, liat gera! Ambar ngirimin foto anaknya, kasep hayo, Yah!” Meti menyodorkan ponselnya kedepan mata suaminya, (Yah, coba liat! Ambar ngirimin foto anaknya, ganteng lho, Yah!)

“gimana mau liat atuh kalo deket banget ke mata gini mah,” jawab Agus sewot melihat ponsel tepat di depan matanya, mendelik kearah istrinya sambil kemudian bangkit dari tidurnya, menegakan badan dan meraih ponsel dari tangan istrinya

“hhhmmmm,,, masih ganteng ayahlah!”

“hahaaaaa,,,” disambut tawa istrinya,,, “si Ayah meni kepedean pisan!” lanjutnya tanpa berhenti tertawa.

Hari minggu ini sedikit tak bersabat, pasalnya sejak subuh tadi hujan sudah menguyur kota bandung. Ana baru selesai membantu ibunya membuat sarapan alakadarnya, tak lupa membuat kopi untuk ayah

dan susu untuk Dini lalu duduk di meja makan. Tiba-tiba Meti menyodorkan ponselnya pada Ana.

“Liat gera, ganteng teu?” ("coba liat, ganteng gak?")

“Ih mama pagi-pagi udah ngagosip,” jawab Ana sambil meraih ponsel mamanya.

“Siapa ini mah, ganteng gening?” ("siapa ini mah, ganteng ternyata?") lanjut Ana setelah melihat beberapa foto yang ditunjukan Meti padanya.

“Gantengkan?! Baik lagi neng, katanya dia CEO di perusahaan apa gitu di Jakarta.” Jawab meti

menjelaskan. “Mau gak kalo mama kenalin?” lanjut Meti. Agus memandang Ana dengan perasaan sedikit cemas.

“Cieee,,,cieee,,, teteh udah mau kawin, hahaaaaa,,,” timpal Dini dengan polos, membuat Meri dan Agus kaget, merasa takut dengan reaksi Ana.

“Hus! kamu mah, orang tua lagi ngomong teh,” mama mencoba mencairkan suasana yang sedikit tegang.

“Emang siapa itu mah?” tanya Ana. Meti dan Agus terlihat menelan salivanya.

“Anaknya Tante Ambar,” jawab Agus singkat.

“terus… maksudnya?” Ana meminta penjelasan. Meti menarik nafa panjang lalu menjelaskan kalau tante Ambar sejak dulu ingin mengikat persaudaraan dua keluarga dengan cara menikahkan anaknya dengan

anak perempuannya. dan yang sekarang belum nikah ya Ana dan Dini, tapi karena dini masih SMA, sudah jelas tidak mungkin. Akhirnya pilihan jatuh ke Ana. Ana hanya terdiam.

“harus emang?” tanya Ana singkat setelah panjang lebar Meti menjelaskan. Meti dan Agus saling

memandang sedikit tak mengerti dengan pertanyaan putrinya. Sementara Dini mengendap-endap pergi

dari pergelutan keluarganya yang semakin memanas akibat perbuatannya.

“Maksud Ana, memangnya mengikat persaudaraan harus dengan pernikahan? Bukannya selama ini

mama bilang kalian udah seperti saudara sejak dulu!”

“Sebenernya Ayah sama Mama itu merasa gak enak dengan permintaan tante Ambar karena dulu waktu

usaha pertanian kakek kamu hampir bangkrut, keluarga Tante Ambarlah yang sudah menolong kami,

singkatnya kita bisa menikmati hasil seperti ini anggaplah karena pertolongan dari keluarga Tante

Ambar, seperti itu neng” Meti menjelaskan disambut anggukan Agus."ya walaupun Tante Ambar gak pernah ngomongin masalah itu, tapi tetep aja we, gak enak." Sambung Meti lagi.

“tapi bukannya dulu kamu pengennya pacaran setelah nikah, sekarang ada yang mau nikahin malah nolak,” ,,, “atau kamu sudah ada yang disuka?” sambung Agus.

“Nah kalau kamu ada yang disuka coba omongin atuh sama dia suruh datang kesini, jadi mama kan bisa punya alasan untuk nolak perjodohan ini, bahwa kamu sudah ada yang lamar, kan gitu atuh gampang.”

Jawan Meti menanggapi penjelasan suaminya.

“ Ada sih, tapi,,, nanti Ana coba bicara dengannya.” Akhirnya perdebatan pagi ini menemui titik terang.

Setelah perdebatan panjang dengan orang tuanya tentang perjodohan, Ana melangkahkan kakinya menaiki tangga menuju ke ujung ruangan sebelah kiri lantai dua rumahnya, yaitu kamarnya. 'semoga saja Dimas mau' harapan Ana dalam hati. Dimas adalah salah satu teman dekatnya setelah Stela, Dimas sahabat sejak awal kuliah, sedangkan dengan Stela ana sudah berusahabat sejak SMA. Sudah beberapa kali Dimas menembaknya, tapi tak dihiraukan oleh Ana alasannya dia tidak ingin pacaran, dia ingin langsung menikah, tapi Dimas selalu berkilah bahwa dia ingin sukses dulu sebelum menikahi Ana, karena tak mau membuat Ana hidup susah nantinya. Alasan yang sebenarnya untuk Ana adalah Stela, sejak awal mengenal Dimas sebenarnya Stela sudah menyukainya, dan Ana adalah tempat curhatnya, jadi dia berpikir lagi untuk menerima Dimas untuk jadi pacarnya bukan karena Ana tak menyukai Dimas, hatinya sering berdebar keras setiap dekat dengan Dimas. Dimas bahkan meminta Ana untuk menunggunya paling tidak setelah dia mendapatkan pekerjaan. Anapun tak pernah bercerita pada Stela kalau dia sudah beberapa kali ditembak oleh Dimas, karena takut stela kecewa, huft!,,, Rumitnya,,,

"Halo Di, sibuk ga?" Tanya Ana lewat telepon.

"Nggak, kenapa Na?" Tanya Dimas

"Kalau kamu gak sibuk, aku mau ngomong bisa ga?"

"Oke, aku lagi di kafe biasa, kesini aja,"

"Di kafe, sama siapa?"

"Sendiri," jawab Dimas singkat.

"Oke, aku kesana sekarang."

Ana terdiam sejenak dia meremas tangannya sendiri mencoba memantapkan hati, karena jika Dimas setuju, maka dia harus bersiap menjelaskan pada Stela,,,

Episodes
1 Pertemuan Tiga Sahabat
2 Kesepakatan yang Tertunda
3 Perjodohan
4 Tertikam atau Ditikam
5 Penolakan
6 Mau gimana lagi?!
7 Keputusan yang menyakitkan
8 Pinter tapi Sombong
9 Penasaran
10 Perkenalan
11 Perkenalan 2
12 Sekali Seumur Hidup
13 PDKT 1
14 PDKT 2
15 Cara PDKT yang Baik
16 Masih Pendekatan
17 Mari Kita Mulai
18 Ngedate Dadakan
19 Ngedate dadakan 2
20 Oom Andre gay????
21 Mencari Kebenaran
22 Menuai Budi Baik
23 Syarat
24 Hari Lamaran
25 Ana, maukah kamu menikah denganku?
26 Upaya terakhir, gagal!
27 Lagi dan Lagi
28 Rasa
29 Tenang saja, hanya kamu wanitaku
30 Weni
31 Yogyakarta
32 Galau
33 Lebih cepat, lebih baik!
34 Ketahuan
35 Seblak Sultan penghilang galau
36 Mision Impossible
37 Akad
38 Misi
39 Misi Pengujian
40 Bermain?
41 Resepsi hari 1
42 Resepsi Day One part 2
43 Demi Masa Depan
44 Memancing dan Terpancing
45 Misi Gagal
46 Resepsi hari 2 part 1
47 Tak Ada Judul
48 Sama Sama
49 Riweuh
50 Bingung
51 Disambar Petir
52 Disambar Petir 2
53 Gelisah
54 Tenang
55 Ukurannya apa?
56 Anggap Dia Anak Kecil
57 Pengumuman
58 Nyonya Andre
59 Dimana Kamarku?
60 Kamu Terlihat Seksi Sayang,,,
61 Nyonya Andre 2
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 Hamil
88 88
89 89
90 Teh Tia
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100 Persiapan Pindah
101 101 Pergi dari Rumah
102 102 Kecelakaan
103 103 Andre Sadar
104 104 Masih Flashback
105 105 Sebaiknya Kalian Bercerai
106 106. Apa Hubungan Mereka?
107 107. Kembali ke Indonesia
108 108. Kamar Ana
109 109. Ana bertemu Andre dan Weni
110 110. Salah Paham
111 111. Salah Paham 2
112 112. Mami Ambar (titik terang)
113 113. Surat Cerai
114 114. Terimakasih Maria
115 115. Kembali ke Keadaan yang Seharusnya
116 116. Konsekuensi
117 117. Bingung, judulnya apa?
118 118. Misi Penyelamatan Hubungan
119 119. Episode Gak Penting
120 120. Tak Peka
121 121. Misi Menaklukan Hati Istri
122 122. Nikmat Membawa Sengsara
123 123. Ana Hamil
124 124. Ayo pulang, An.
125 125. Waktunya Pulang
126 126. Kasih yang Terkhianati (Weni)
127 127. Masih tak berubah
128 128. Libatkan Dia dalam Setiap Masalahmu
129 129. Wening Kasih
130 130. Wenny D Collins
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Pertemuan Tiga Sahabat
2
Kesepakatan yang Tertunda
3
Perjodohan
4
Tertikam atau Ditikam
5
Penolakan
6
Mau gimana lagi?!
7
Keputusan yang menyakitkan
8
Pinter tapi Sombong
9
Penasaran
10
Perkenalan
11
Perkenalan 2
12
Sekali Seumur Hidup
13
PDKT 1
14
PDKT 2
15
Cara PDKT yang Baik
16
Masih Pendekatan
17
Mari Kita Mulai
18
Ngedate Dadakan
19
Ngedate dadakan 2
20
Oom Andre gay????
21
Mencari Kebenaran
22
Menuai Budi Baik
23
Syarat
24
Hari Lamaran
25
Ana, maukah kamu menikah denganku?
26
Upaya terakhir, gagal!
27
Lagi dan Lagi
28
Rasa
29
Tenang saja, hanya kamu wanitaku
30
Weni
31
Yogyakarta
32
Galau
33
Lebih cepat, lebih baik!
34
Ketahuan
35
Seblak Sultan penghilang galau
36
Mision Impossible
37
Akad
38
Misi
39
Misi Pengujian
40
Bermain?
41
Resepsi hari 1
42
Resepsi Day One part 2
43
Demi Masa Depan
44
Memancing dan Terpancing
45
Misi Gagal
46
Resepsi hari 2 part 1
47
Tak Ada Judul
48
Sama Sama
49
Riweuh
50
Bingung
51
Disambar Petir
52
Disambar Petir 2
53
Gelisah
54
Tenang
55
Ukurannya apa?
56
Anggap Dia Anak Kecil
57
Pengumuman
58
Nyonya Andre
59
Dimana Kamarku?
60
Kamu Terlihat Seksi Sayang,,,
61
Nyonya Andre 2
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
Hamil
88
88
89
89
90
Teh Tia
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100 Persiapan Pindah
101
101 Pergi dari Rumah
102
102 Kecelakaan
103
103 Andre Sadar
104
104 Masih Flashback
105
105 Sebaiknya Kalian Bercerai
106
106. Apa Hubungan Mereka?
107
107. Kembali ke Indonesia
108
108. Kamar Ana
109
109. Ana bertemu Andre dan Weni
110
110. Salah Paham
111
111. Salah Paham 2
112
112. Mami Ambar (titik terang)
113
113. Surat Cerai
114
114. Terimakasih Maria
115
115. Kembali ke Keadaan yang Seharusnya
116
116. Konsekuensi
117
117. Bingung, judulnya apa?
118
118. Misi Penyelamatan Hubungan
119
119. Episode Gak Penting
120
120. Tak Peka
121
121. Misi Menaklukan Hati Istri
122
122. Nikmat Membawa Sengsara
123
123. Ana Hamil
124
124. Ayo pulang, An.
125
125. Waktunya Pulang
126
126. Kasih yang Terkhianati (Weni)
127
127. Masih tak berubah
128
128. Libatkan Dia dalam Setiap Masalahmu
129
129. Wening Kasih
130
130. Wenny D Collins

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!