Suamiku Bukan Gay!
Di luar sebuah gedung kampus ternama.
siang itu walaupun terasa menyengat tapi tak dihiraukan oleh Ana dan beberapa temannya yang sejak tadi tertawa serta beberapa kali berfoto, mereka terlihat sangat asik, karena mungkin nanti akan sangat sulit bagi mereka untuk berkumpul seperti ini lagi.
Hari ini adalah hari wisuda Ana, sebagai tanda dia telah lulus jenjang pendidikan strata satu.
Di sudut lain di tempat yang sama, ada keluarga besar yang sedang menunggu dengan sedikit gusar mungkin karena panas dan sesak dengan banyaknya orang yang lalu lalang.
"Na! Cepetan! Ini Salwa sudah merengek dari tadi, bisa-bisa gak jadi difoto nanti!" terdengar suara dari balik ponsel yang dipegang Ana, Ana menutup teleponnya sambil melihat ke arah keluarganya berkumpul, terlihat mata perempuan yang melotot menatapnya dari kejauhan. Kakaknya yang seperti kewalahan menggendong anak kecil dalam pangkuannya yang merengek sejak tadi, mungkin karena kepanasan atau mulai bosan.
Akhirnya Ana berpamitan kepada teman-temannya, dia memutuskan menghampiri keluarganya.
"Kamu lama banget sih, Na!" Teh Lia, menyemprot Ana yang segera tiba didekatnya.
"Maaf atuh Teh, soalnya ini terakhir kita kumpul"
"Kamu mah udah tau ada Salwa, bukannya cepet-cepet!" menimpali Ana dengan sewot. Dia benar-benar kewalahan dengan Salwa yang terus merengek gak tau apa maunya, bahkan papanya Salwa sudah menyerah sejak awal rengekan Salwa.
"Sudah-sudah,,, ayo kita ke mobil, kita cari makan dulu habis itu kita ke Jonas foto! kasian Salwa," Mamanya Ana menengahi.
"Kenapa Salwa gak diajak di mobil aja dari tadi." kata Ana sambil cemberut dan berjalan mengikuti keluarganya.
"Sudah, malah sudah diajak berkeliling sama papanya gantian dengan ayah juga, mungkin bosan." Jawab mamanya Ana. Wajar saja sejak pagi Salwa ngotot pengen ikut barengan dengan Ana pergi ke acara wisudanya gara-gara melihat Ana berdandan dengan memakai kebaya moderen, sementara yang diperbolehkan ke dalam ruangan hanya orang tua dan wisudawan/ti, jadi keluarga yang lain menunggu di luar gedung.
Di sebuah resto yang tak jauh dari gedung studio foto yang sudah dibooking mereka sejak beberapa hari yang lalu, mereka menenangkan Salwa dengan memberinya es krim yang dia suka, tiga scoop es krim strawberry dengan toping marshmellow dan beberapa coklat berwarna menjadi pilihan Salwa.
"Agus?" tiba-tiba seseorang memanggil laki-laki paruh baya yang dipanggil ayah oleh Ana. Perempuan menyapa sambil berjalan menuju meja tempat mereka menikmati makan siangnya. Mata Agus tertuju pada sesosok perempuan yang mendekati meja tempat mereka manyantap makan siangnya, dia terlihat mengerutkan keningnya.
"Ambar?" Seorang perempuan paruh baya yang duduk di dekat Agus mengenali perempuan itu, wanita yang terlihat cantik dan berjalan dengan elegan kearah mereka mengalihkan pandangannya saat namanya disebut.
"Meti!" jawabnya sembari mempercepat langkah menuju Meti yang memanggil namanya.
"Masya Allah, Ambar,,,!" Kata Meti sambil memeluk perempuan yang kini tengah berdiri didepannya. mereka berpelukan lama, bergoyang ke kanan dan ke kiri, seperti sahabat yang sudah lama tak bertemu.
"Metiiiiii,,," sapanya dengan mata berbinar sedikit berkaca-kaca.
"Ya Allah, Ambar! aku gak percaya ketemu kamu disini, kamu masih cantik seperti dulu," Kata Meti, mereka melepaskan pelukannya disudut matanya mulai terlihat genangan air, terharu.
Setelah saling melepas rindu barulah Meti mengenalkan siapa perempuan yang ada dihadapannya pada keluarganya.
"Ini Tante Ambar, dia teman mama dan ayah sejak SD." Cerita mama Meti sambil mempersilahkan Tante Ambar duduk diantara mereka. Mulailah Mama Meti memperkenalkan satu persatu keluarga yang bersamanya kini tak luput juga anak keduanya yang tak bisa hadir.
Lia adalah kakak pertama Ana, Andi suaminya dan si kecil Salwa putri pertamanya. Kakak keduanya Hasan, dia tidak datang karena Sinta, istrinya sedang hamil tua, rumahnya terlalu jauh. Hasan memutuskan tinggal di kampung halaman istrinya di Jogja dengan alasan ibu dari istrinya Sinta, sudah tua dan tak ada yang menjaga.
"Ini Ana, anak ketiga ku, hari ini wisudanya, ini Handini anak bungsuku, heheee " mama Meti tersenyum malu. Tante Ambar menyalami satu persatu, dia menatap Ana lebih lama.
"Anak kalian cantik-cantik ya, Gus!" Kata Tante Ambar "ngomong-ngomong, kalian hebat ya bisa sampai punya emapat anak, hahaaa,,, " lanjut Tante Ambar setelah mendengar cerita Mama Meti,
"Aku juga ga nyangka ternyata Meti bisa sesubur itu, hahaaaa,,," timpal Ayah Agus sambil ketawa dan berakhir cubitan Mama Meti di pinggangnya.
"Aaaaaaaawwww,,, sakit mah sakit,,,!" Teriak ayah Agus.
Mereka bersemangat bercerita tentang masa lalu mereka.
"Gimana dengan anakmu, Mbar? Berapa anakmu? Sudah sebesar apa sekarang? Aku masih ingat saat kita nikah kamu udah bunt*ng aja, hahaaaaa,,," tanya Ayah Agus. Tante Ambar tersenyum kecut.
"Sayangnya aku tak bisa seperti kalian, memiliki anak banyak," ceritanya dengan nada sedikit sendu, "putraku lahir sebelum waktunya, karena ada masalah dengan rahimku, dan lebih buruknya rahimku harus diangkat karena jika tidak itu akan membahayakan nyawaku, jadi anakku cuma satu." Lanjutnya tersenyum getir.
Mama meta mengelus tangan Tante Ambar ikut bersedih.
"Tapi aku yakin anakmu tumbuh jadi orang hebat." Mama Meti menghibur.
"Tentu saja, dia tampan lho, hahaaaa,,," jawab Tante Ambar, "anakku belum nikah, Met, jadi besanan ga kita?!hahaaaa,,," Agus dan Meti saling menatap sambil tertawa.
Tente Ambar meminta maaf karena tak sengaja hubungan komunikasi mereka terputus, ternyata dia sudah tinggal di Australia ikut dengan suaminya. Setelah bercerita panjang lebar dan bertukar nomor telepon, Tante Ambar pamit. Dia berjanji akan mampir ke rumah mereka sebelum kembali ke Australia.
Akhirnya foto wisuda berjalan lancar, walaupun Salwa sesekali merengek karena bosan, tapi akhirnya mereka bisa menyelesaikan nya dengan cepat tanpa hambatan, tapi tentu saja dengan iming-iming es krim strawberry kesukaan Salwa.
Hari yang melelahkan akhirnya berakhir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Sonia Putri
awal ceritanya menarik,
aku nyimak dulu ya thorr.
2022-11-15
0
Trisnawati Ilyas
mampir...
awal yg menarik....
like dan vote 1 sdh melayang....
2022-11-09
0